Anda di halaman 1dari 20

KIMIA ORGANIK

SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIKA


ALKOHOL
NAMA KELOMPOK :

ZIYYI IZZAT ORNAMENTI


(D500130051)
ROSALIA AMANDA
(D500130052)
YUNIAR INDRAJID
(D500130053)
M. NASHIRUDIN
(D500130054)
ABDUL AZIZ
PENGERTIAN
ALKOHOL
ALKOHOL adalah senyawa yang
molekulnya memiliki suatu gugus
hidroksil, yang terikat pada suatu
atom karbon jenuh.
Alkohol dirumuskan dengan R-
OH,dengan R merupakan rantai
karbon atau alkil.
Contoh : Etanol (CH3-CH2-OH).

Etanol terdapat dalam spiritus dan


minuman beralkohol.
Struktur molekul alkohol sama dengan molekul air.

O O
H H Hilang 1 H, tambah 1 R H
H O H gugus R R O H
Alkohol atau gugus hidroksil (OH)
merupakan gugus fungsional alkohol

C O H
Tempat umumnya reaksi terjadi

Karbon alkohol Gugus alkohol


Klasifikasi Alkohol

Alkohol primer (1o) : hanya mempunyai satu


karbon yang terikat pada karbon alkohol

Alkohol sekunder (2o) : mempunyai dua karbon


yang terikat pada karbon alkohol

Alkohol tersier (3o) : mempunyai tiga karbon


yang terikat pada karbon alkohol

H R I
R I

R C O H R C O H R C O H
II
H H R
1O 2O 3O
SIFAT
FISIKA
ALKOHOL
Sifat fisika suatu senyawa yaitu sifat yang
dimiliki oleh senyawa. Dimana, ketika
senyawa tersebut mengalami perubahan,
tidak dibarengi dengan perubahan unsur-
unsur penyusun dari senyawa tersebut.
Sifat Fisik Alkohol :
1. Titik Didih
Pada umumnya, titik didih alkohol tinggi. Hal ini
disebabkan oleh gaya tarik antar molekulnya yang kuat
(gaya van der waals). Titik didih adalah jumlah energi yang
diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari
molekul terdekatnya. jika molekul terdekatnya melekat
pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen, dibutuhkan
energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan
tersebut.
titik didih yang relatif tinggi. Semakin besar
massa molekul relatif alkanol, maka titik
cair dan titik didihnya juga semakin tinggi.
Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol
sebanding dengan kenaikan massa molekul
relatifnya. Pada alkanol yang rumus
molekulnya sama, alkanol bercabang
mempunyai titik didih lebih rendah daripada
alkanol rantai lurus.
Kelarutan alkanol dalam air berkurang
seiring dengan bertambah panjangnya
rantai karbon. Kelarutan alkanol berkaitan
dengan gugus OH yang bersifat polar,
sementara gugus alkil (R) bersifat nonpolar.
Jadi semakin besar gugus R semakin
berkurang kepolaran, sehingga kelarutan
dalam pelarut polar (seperti air) berkurang,
sedangkan kelarutan Sedangkan pelarut
semua alkohol bersifat polar. Jika kelarutan
yang dimaksud adalah kelarutan dalam air,
maka maka kelarutan alkohol itu sendiri
berbeda-beda. Tidak semua alkohol itu larut
dalam air.
Mengapa???
Karena, kelarutan ini melibatkan ikatan
antar alkohol dan air. Ingat bahwa semakin
rendah massa molekul relatifnya, maka
semakin rendah juga titik didihnya yang
menyebabkan alkohol semakin mudah larut.
Semakin besar massa molekul relatifnya,
maka gaya tarik-menarik antar molekul
alkohol akan semakin efektif atau besar.
Sehingg tidak mudah bagi molekul air untuk
melepaskan gaya van der waals molekul
alkohol tersebut. Sehingga, alkohol tidak
mudah untuk larut dalam air. Jadi, tidak
SIFAT FISIKA ALKOHOL :

a. Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom


karbon 1-4) berupa cairan tidak berwarna dan dapat
larut dalam air dengan segala perbandingan.

b. Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai


hidrokarbonnya makin panjang.

c. Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula


titik didih dan viskositasnya.

d. Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12


berupa zat padat yang tidak berwarna.

e. Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan


tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.
SIFAT
KIMIA
ALKOHOL
Sifat kimia yaitu sifat yang
dalam perubahannya,
melibatkan reaksi-reaksi kimia
atau perubahan dari strukur
unsur-unsur penyusunnya.
SIFAT KIMIA ALKOHOL :
1. Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan
natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu aldehida dan air.
Contoh: CH3CH=CHCH2OH

2. Oksidasi alkohol sekunder


Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan
natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu keton dan air.
Contoh :
3. Oksidasi alkohol tersier
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan
campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan
air.
Contoh :

4. Reaksi dengan natrium


Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu
alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.
Contoh :
5. Reaksi dengan asam halida
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
Contoh :

6. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
Contoh :
7. Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan
menghasilkan alkena dan air.
Contoh :
KESIMPULAN
Jadi alkohol memiliki sifat kimia dan fisika
Sifat Kimia alkohol : Antar molekul hidrogen terdapat
ikatan hidrogen. Alkohol bersifat Alkohol kering dapat
bereaksi dengan logam K dan Na. Alkohol primer dan
sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Sifat fisika alkohol : Alkohol merupakan cairan tidak
berwarna (jernih) dan berbau khas. Alkohol mempunyai
titik didih tinggi. Alkohol dengan bobot molekul rendah
larut dalam air. Indeks bias dan rapatan meningkat
dengan bertambahnya atom C pada gugus fungsinya,
akan tetapi kelarutanya menuru. Berat jenis alkohol
lebih besar daripada berat jenis alkena
DAFTAR PUSTAKA
file:///H:/chemical_engineering/Si
fat%20fisik%20dan%20sifat%20kimia%
20_%20Rolifhartika%27s%20Blog.htm

Anda mungkin juga menyukai