Anda di halaman 1dari 19

Human Herpesvirus

Sub Genus Official Common name


family name
Alpha Simplex 1 HSV type 1
2 HSV type 2
Varicello 3 Varicella-zoster
virus
Beta Cytomegalo 5 Cytomegalovirus
Roseolo 6 Human herpes virus
6
7
Gamma Lymphocrypto 4 EBV
Rhadino 8 Kapso sarcoma
associated HSV
Klasifikasi
Pembagiann herpes virus complicated . Dasarnya
kemampuan biologis
Alfa : cepat berkembang, cytolitic, cenderung infeksi laten
pd neuron .
Beta : berkembang lambat, dapat cytomegalic
( terjadi pembesaran masif dari sel yang terinfeksi).
Menjadi laten pada ke sekretori dan ginjal.
Gama : EBV, infeksi dan laten di sel limfoid
Replikasi herpesvirus
Virus masuk ke sel reseptor spesific dg
glikoprotein fusi dg membran sel .

Setelah fusi : capsid ditransfer melalui


cytoplasma ke st nuclear pore , dan DNA
masuk ke nucleus sel, bergabung dg beberapa
protein sel & mengaktivasi inisiasi ekpresi gen
virus .

Waktu replikasi virus bervariasi : 18 jam -70 jam


Peny herpes virus
Infeksi primer dan reaktivasinya dapat
mengenai sel yg berbeda dan gambaran
kliniknya berbeda.

Herpes simplek tipe 1 & 2: infeksi primer di


epitel dan infeksi laten di neuron

tipe 1 klasiknya lesi mukosa orofaring


menyebabkan serangan rekuren.
tipe 2 infeksi mukosa genitalia, kedua tipe
tsb peny neurologis seperti ensefalitis.
Virus herpes simpleks dapat menginfeksi
berbagai jenis sel berbagai penyakit.

Ginggivostomatitis, keratokonjungtivitis,
encefalitis , penyakit genital dan infeksi pada
newborns dan infeksi laten pada sel saraf.

Herpes simplek tipe 1: perbedaan dg tipe 2


pd cara penularannya.
HSV 1 : menyebar dg cara kontak dg saliva
yg terinfeksi
HSV 2: ditularkan secara seksual dan
infeksi ibu yg melahirkan
Patogenesis
Infeksi primer
HSV ditularkan dr orang yg terinfeksi dan hrs mengenai
permukaan mukosa atau kulit yang ada lesinya. ( yg intak
resisten).
HSV 1 biasa terbatas pd orofaring , HSV2 pd genitalia.

Virus pertama replikasi ditempat infeksi masuk ke ujung


saraf lokal dan ditransfer retrograde ke axon ke ganglion
radix posterior/dorsal. laten
HSV 1 gangl trigeminus
HSV 2 gangl sacralis
Patogenesis
Infeksi laten
Virus berada di ganglion yg terinfeksi laten pd st keadaan
nonreplikasi., sangat sedikit gen yang diekspresikan.

Mikro RNA (2006)


bekerja mempertahankan supaya sel tdk mati,
mempertahankan infeksi laten yg dpt bertahan sumur
hidupnya host. Tdk dapat ditemukan virus diluar
kejadian rekuren baik di tempat lesi maupun didekatnya.
Patogenesis

Stimulasi / provoksi yang mengaktifkan fase laten :


trauma aksonal, demam, stres fisik & emosi dan paparan
sinar ultraviolet.
Virus akson kembali ke perifer dan replikasi di kulit/
membran mukosa .
Reaktifasi spontan bs terjadi m/p ada imunitas humoral &
seluler.
Imunitas hanya membatasi tidak berat.
Blm diketahui mengapa bbrp orang mengalami rektifasi,
orang lain tidak
Gambaran klinis

Peny orofaring. Biasa tanpa gejala. Gjl >> jika


pada anak 1-5th, di pipi & ginggiva.
Keratkonjungtivitis. Keratokonjungtivitis berat,
rekuren. Keratitis denritik ulkus kornea/ vesikel
pd kelopak mata. Dpt kebutaan kornea.
Herpes genitlis . Infeksi primer bs berat. Sampai 3
minggu. Gejl lesi vesikoulseratif pd penis, vulva,
vagina, servix, perineum yang sangat nyeri disertai
demam, dysuri, malaise dan limfadnopati
H ZOSTER, VARICELA VIRUSNYA SAMA ( DNA),
TETAPI MANIFESTASI TIDAK SAMA.

Pada varicela biasanya pada anak-anak, meskipun


bs pada dewasa. Erupsinya kulit seluruh tubuh,
biasanya disertai gejala sistemik seperti demam.

Pada H zoster : manifestasinya biasanya pada orang


tua, orang yang daya tahannya sedang rendah /
imunocompromise

Gambaran klinisnya spesifik yaitu sesuai dengan


dermatom, biasanya mengenai satu sisi tubuh/ unilateral.
Erupsi kulit biasanya awalnya terasa gatal tapi disertai rasa
nyeri yang hebat .
Rasa nyeri sering masih timbul meskipun erupsi kulit sudah
menghilang neuralgia
Pengobatan:

Varicella pada anak: (ringan) tdk perlu obat.


Klinis yg berat perlu pengobatan.
1.Gamaglobulin.
2.Antiviral: acyclovir, valacyclovir,
famciclovir, foscarnet.

Antibiotika : tidak mempunyai efek.


Virus Herpes (virus DNA)
Lesi: Mucocutaneus junction
1. HSV 1.
2. HSV 2.

Ca cervix human papiloma


virus
vaccinasi

Anda mungkin juga menyukai