Anda di halaman 1dari 14

Necrotizing Enterocolitis

Diagnosis & Terapi

dr ramzi asrial spb


NEC :
Unique surgical disease pada neonatus
Necrosis usus sebagian / difus
Sepsis
Sering diikuti perforasi, peritonitis dan kematian
Diyakini akibat iskemi intestinal pada bayi yang mengalami stress
Diagnosis :
Predisposisi
Prenatal:
Prematuritas
Ketuban pecah dini
Plasenta previa
Sepsis puerperalis
Toksemia gravidarum
Pasca natal

Serangan apnea

Sindroma distress pernafasan

Temperatur tidak stabil

Kelainan jantung bawaan

PDA (duktus arteriosus paten)

Exchange transfusion
Gejala awal dan tanda-tanda gastrointestinal:

90% pada 24 jam I kelahiran 10 hari

Distensi abdomen + retensi sekresi gaster

Muntah jernih , berubah menjadi hijau

Sebagian : Diare campur darah encer maupun


bekuan darah

Sebagian lain : defekasi -, distensi abdomen


Udem
Bercak bercak kemerahan: telah ada
gangguan bekuan darah atau perforasi.
KU memburuk cepat,
Tanda-tanda sepsis,
Hipotermi
Lethargi
Asidosis metabolik
Ikterik
DIC
Meninggal
Biakan kuman dari darah dan cairan peritoneal

Dapat berupa :

Bakteri enterik gram negatif (aerob): Klebsiela, E.Coli, Bakterioides fragilis

Klostridia

Streptokokus, stafilokokus

Diagnosis Dini :

Foto Polos abdomen erect dan LLD

Dilatasi usus ec paralitik

Patognomonik : pneumatosis intestinalis

Udara dalam vena porta, mudah terlihat pada LLD

Udara bebas bila telah terjadi perforasi


Pneumatosis intestinalis
Terapi Medik :
Dekompresi lambung & pengisapan periodik:
memperbaiki pernafasan
Terapi cairan dan elektrolit intra vena
Antibiotika sistemik : Gram positif, aminoglikosid
Koreksi asidosis
Alimentasi parenteral perifer
Ventilator dan Analisa Gas Darah
Pemeriksaan abdomen dan radiologis berulang
tiap 6 jam
Terapi Bedah
Indikasi bedah
KU memburuk, tdk selalu ditemukan gangren
yang perlu direseksi
Kelainan dinding abdomen : eritema & udem
Massa infiltrat dinding abdomen yg terfiksir
Radiologis : pneumoperitoneum, dilatasi
usus persisten
Lab : parasintesis (+), biakan (+)
Tindakan Bedah

1. Laparatomi, reseksi, stoma

2. Laparatomi, reseksi, anastomose

3. Drainase peritoneal dengan anestesi lokal


NEC :
Tindakan bedah : 23 % (ONeil & Holcom)
10 kasus : 60 % meninggal, karena
Indikasi bedah yang dipakai peritonitis & udara
bebas
Koloske et al : gangren (+): angka kematian
menjadi 2 kali lipat
NEC dgn tanda tanda peritonitis : segera bedah
tanpa perlu foto untuk melihat udara bebas
12-50% perforasi tanpa udara bebas pada foto
Udara bebas (-) karena :
Perforasi di ileum atau yeyunum yg tdk berisi
udara
Penutupan dini jaringan sekitarnya
Perforasi di retroperitoneal
Udara sedikit akibat pengisapan melalui sonde
lambung
Radiographic view yang kurang optimal
Perforasi terjadi setelah foto dibuat
Sesuaikan tindakan dengan kondisi & fasilitas
Enterostomi : perforasi di usus bagian bawah

Hindari jejunostomi sebisa mungkin, bila


terpaksa dilakukan , tutup sesegera mungkin

Anastomosis primer : hanya bila kontaminasi


minimal

Cuci cavum peritoneal sebersih mungkin

Antibiotika spektrum luas gram -, + intra vena


dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai