Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH AKTIVITAS

FISIK TERHADAP TEKANAN


DARAH

KELOMPOK 2
INTANIA NAPITUPULU (4153341020)
JULI ESTIKA SIMBOLON (4153341024)
MONA ASTILLA L. TOBING (4153341028)
MULIA DALIMUNTHE (4153341031)
A.Defenisi tekanan darah

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-


dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari
jantung ke jaringan. Tekanan darah merupakan gaya
yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah.
Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait
denyut jantung. Tekanan pada arteri besar bervariasi
menurut denyutan jantung. Tekanan ini paling tinggi
ketika ventrikel berkontraksi (tekanan sistolik) dan
paling rendah ketika ventrikel berelaksasi.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami
darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole, Nomor
bawah (80) menunjukkan tekanan
saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan
disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk
mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan
dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama
adalah curah jantung. Tekanan terhadap dinding arteri lebih besar
sehingga volume aliran darah meningkat. Faktor kedua yang
mempengaruhi tekanan darah resistensi perifer, atau resistensi
terhadap aliran darah dalam arteri kecil dari tubuh (arteriol).
Resistensi perifer dipengaruhi oleh visikositas (ketebalan) dari
sel-sel darah dan jumlah plasma darah. Visikositas darah yang
sangat tinggi menghasilkan tekanan darah tinggi. Selain itu,
tekanan darah dipengaruhi oleh struktur dinding arteri. Jika
dinding telah rusak, jika tersumbat oleh endapan limbah, atau jika
telah kehilangan elastisitas, tekanan darah akan lebih tinggi.
Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah
jantung terlalu tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi
(Guyton.2007)
B.Pengukuran tekanan darah

Adapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan


membalutkan manset dengan kencang dan lembut pada lengan
atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam manset
dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang.
Hilangnya denyutan menunjukkan bahwa tekanan sistolik
darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup.
Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas
titik hilangnya denyutan radial. Kemudian manset
dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara
auskultasi maupun palpasi. Dengan palpasi kita hanya dapat
mengukur tekanan sistolik. Sedangkan dengan auskultasi kita
dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih
akurat (Smeltzer & Bare, 2001).
C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui cara menentukan tekanan darah


menggunakan alat.
Untuk mengetahui laju denyut jantung pada orang berlari,
berjalan dan diam.
Untuk mengetahui perbedaan denyut jantung orang berlari,
berjalan dan diam saja.
Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab tekanan
darah seseorang dapat tinggi atau rendah.
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju tekanan
darah seseorang.
d. Alat dan bahan

ALAT
NO NAMA ALAT JUMLAH

1 Spygmomanometer manual 1 BUAH

2 Spygmomanometer digital 1 BUAH

3 HVS 1 BUAH
BAHAN

NO NAMA BAHAN JUMLAH

1 Es batu 1 BUAH

2 Tekanan darah yang sedang 1 BUAH


berlari duduk dan berjalan
No Prosedur Kerja

1 Cari pembuluh darah arteri branchialis dan mendengarkan bunyi desakan darah
yang ada melalui stetoskop
2 Beban lengan kiri praktikan (pria dan wanita ) dengan sypgmonamometer dan
mengsisikan udara ke dalam pembebat sehingga air raksa menunjukkan angka
NAMA ALAT JUMLAH
170mmHg
Spygmomanometer
1 buah
3 Keluarkan udara secara
manual perlahan lahan dari spygmonamometer sambil tetap

mencatata tinggi airSpygmomanometer


raksaBAHAN
NAMA tepat ketika bunyi desakan
1buah JUMLAH pertama terdengar (systole)
digital
serta buniy desakan Esudara
batu
pertama kali menghilang
1 buah
sama sekali (diastole)
Hvs 1 lembar
4 Ulangi percobaan Tekanan
diatas darah 3yang
selama kalisedang
untuk setiap 3 orang
berlari duduk dan berjalan
Perlakukan pada praktikan (pria dan wanita)
- Keadaan tenang pada posisi duduk atau terbaring
- SetelahGambar 1. selama 5 menit
berlari
- Setelah berendam didalam es selama 5 menit
5. Tuliskan pengamatan pada tabel dibawah ini.
F. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan:

N PERLAKUAN DENYUT
O JANTUNG/MENIT

1 Duduk diam selama 5 84


. menit

2 Berjalan selama 5 98
. menit

3 Berlari selama 5 110


. menit
E. PEMBAHASAN

Pada perhitungan pertama setelah melakukan aktivitas berlari,


denyut jantung ada sebanyak 110 kali. Sedangkan pada
aktivitas berjalan ada sebanyak 98 kali. Lain halnya dengan
duduk diam hanya 84 kali. Dari data tampak jelas bahwa
aktivitas tubuh mempengaruhi denyut jantung, semakin berat
aktivitas tubuh semakin cepat jantung berdetak untuk
memenuhi asupan energi yang dibutuhkan.
Pada percobaan pengaruh aktivitas fisik terhadap tekanan darah di
kelompok kami, didapatkan peningkatan aktivitas pada Tekanan
darah. Peningkatan tekanan darah ini merupakan hasil dari respon
kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot. Kerja ini juga
berfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk
melakukan kontraksi selama latihan Pada latihan fisik terjadi
peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ yang
kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung
dilakukan dengan meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung.
Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi
O2
yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung
selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat
maka konsumsi O2 ikut naik pula. Konsumsi O2
oleh otot jantung ini dapat dihitung dengan mengalikan
denyut nadi dan tekanan darah sistolik
PENGARUH BERLARI TERHADAP
TEKANAN DARAH :

Berlari merupakan aktivitas fisik yang


membutuhkan banyak energi dan kecepatan.
Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan dalam
hal ini merupakan kecepatan bergerak untuk dapat
melakukan pergerakan kaki yang cepat untuk
mampu mengayunkan kaki bergerak ke depan
dengan cepat. Dan dapat disimpulkan bahwa
kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan suatu gerakan dalam waktu yang singkat.
PENGARUH BERJALAN TERHADAP
TEKANAN DARAH :

Jalan santai merupakan suatu kegiatan yang dapat


menurunkan faktor resiko penyakit degeneratif
seperti hipertensi, stroke dan diabetes militus
(Hasibuan, 2010). Pada penelitian ini didapatkan
denyut nadi sebanyak 98 kali.
Peningkatan tekanan darah ini dapat terjadi
karena meningkatnya detak jantung sebagai
kompensasi dari meningkatnya kebutuhan nutrisi
dan oksigen jarigan, selain itu juga terjadi
peningkatan volume sekuncup jantung.
Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada
keadaan.Tekanan darah akan meningkat ketika
terjadi peningkatan aktifitas fisik, stess, dan
emosi. Dan akan turun ketika beristirahat atau
tidur (Brendan, 2007).
PENGARUH BERJALAN TERHADAP
TEKANAN DARAH :

Pada aktivitas fisik berjalan ,didapatkan tekanan


denyut nadi sebanyak 88 kali. Tekanan ini lebih
rendah dibandingkan dua perlakuan yang tadi
seperti berlari dan berjalan.
Aktivitas fisik menyebabkan perlemasan
pembuluh-pembuluh darah, sehingga tekanan
darah menurun. Sama halnya dengan melebarnya
pipa air akan menurunkan tekanan air. Dalam hal
ini, latihan fisik/olahraga dapat mengurangi
tahanan perifer. Penurunan tekanan darah juga
dapat terjadi akibat berkurangnya aktivitas
memompa jantung Otot jantung pada orang yang
rutin melakukan latihan fisik sangat kuat, maka
otot jantung pada individu tersebut berkontraksi
lebih sedikit daripada otot jantung individu
Tekanan darah seseorang tiap waktunya terus
berubah tergantung kondisi fisik yang sekarang
dimiliki , terkadang tinggi atau pun rendah .
Tekanana darah yang sehat umumnya berada
pada ambang batas di
bawah 140/90 mmHg, mengetahui batas normal
tekanan darah berdasarkan usia sangat lan
penting untuk mengetahui adanya penyakit darah
tinggi atau tidak .
FAKTOR-FAKTOR :

Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya


yaitu, :
Kelenturan dinding arteri
Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah
Kekuatan gerak jantung
Viscositas darah, semakin besar viskositas maka semakin besar
pula resistensi terhadap aliran
Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah meningkat
Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh
darah maka semakin tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu, :
Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan
darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan
darah
Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy
sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2
dan nutrisi (tekanan darah naik)
Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin
vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat
berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan
karena aktifitas yang banyak ssedangkan suhu yang
rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung ringan
Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula
tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya
elastisitas pembuluh darah
Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah
karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga
butuh O2 lebih untuk pembakaran. Sedangkan pria yang
memiliki banyak aktifitas pun cenderung memiliki tekanan
darah yg lebih tinggi
Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikkan
tekanan darah. Emosi akan memicu kerja hormone adrenalin,
adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf
parasimpatis.
Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang
tinggi, diantaranya makanan yang mengandung garam (NaCl).
Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga
dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam darah.
Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki
peranan untuk merangsang pengeluaran angiotensin yang
kemudian akan mempengaruhi rangsangan vasokonstriksi
(penyempitan pembuluh darah).
Literatur Tentang Penyebab Tekanan
darah saat duduk
Penelitian pengaruh jalan santai terhadap perubahan
tekanan darah pada pra lansia dilaksanakan di
Posyandu Lansia Sejahtera Abadi IX Candi Baru.
Penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan
tekanan darah sebesar 13,1mmHg pada tekanan darah
sistolik dan Pada penenelitian ini didapatkan
peningkatan yang signifikan dari tekanan darah baik
sistole maupun diastol. Hal ini terjadi karena efek
seketika dari olah raga. Peningkatan tekanan darah ini
terjadi karena perubahan hemodinamik yang terjadi
saat beraktivitas khususnya olah raga, baik olahraga
aerobik maupun anaerobik, keadaan ini disebut dengan
hipertensi hiperdinamik
Peningkatan tekanan darah setelah berolah raga tidak
berlaku jika responden melakukan olah raga secara
rutin. Menurut penelitian yang dilakukan Sam Liu dan
kawan-kawan pada tahun 2012 didapatkan hasil
penurunan tekanan darah setelah berolahraga. Pada
penelitian itu responden diukur tekanan darah sebelu
dan sesudah melakukan olah raga selama 8 minggu,
hasilnya didapatkan penurunana yang signifikan
dengan penurunan tekanan darah sistolok sebesar
7mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 5,2mmHg.
Hal ini terjadi karena pada rreponden yang melakukan
olahraga secara teratur dalam jangka waktu yang lama
didapatkan penurunan kekakuan dari pembukuh darah
arteri serta penurunan aktivitas sistem saraf simpatis
(Liu et al, 2012).
LITERATUR TENTANG TEKANAN DARAH
PADA AKTIVITAS BERJALAN
JUDUL : PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Berdasarkan hasil penelitian terhadap lima belas responden yang telah diteliti
menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan stadium hipertensi yang
signifikan (14 responden masih dalam hipertensi stadium I dan 1 responden
stadium pre hipertensi). Akan tetapi jika ditinjau dari selisih perubahan TDS
pre dan post intervensi secara diskriptif menunjukkan rentang angka yang
cukup besar yaitu 010 mmHg. Dimana perubahan (penurunan) tekanan darah
yang terjadi pada: (1) guru sebesar 58 mmHg, (2) IRT sebesar 0, 5, dan 7
mmHg, (3) pedagang sebesar 0 dan 10 mmHg, serta (4) penjahit sebesar 5
mmHg. Penurunan TDS terbesar dialami oleh satu orang pedagang dengan
tingkat penurunan tekanan darah sebesar 10 mmHg.
Literatur tentang tekanan darah
Penyebab Berlari
Dari penelitian yang dilakukan pada 30 orang subjek didapati hasil
pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah belari. Pada hasil
pengukuran tekanan darah di temukan 24 orang yang mempunyai
tekanan darah yang meningkat. Tekanan darah yang meningkat ini
dipengaruhi oleh tingkatan aktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas
lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal
tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan
pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja
semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran
darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang
dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot
jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan
arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupun bertambah
sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya pun
meningkat.
Sama hal nya dengan hasil praktikum yang kami lakukan saat berlari
tekanan darah meningkat .
F. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa aktivitas fisik mempengaruhi tekanan darah
manusia. Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh
tingkatan aktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar
dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal
tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh
memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel
yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi.
Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan
semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin
besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot
rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol
menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah
sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan
tekanannya pun akan meningkat.
Saran
Sebaiknya dalam menghitung denyut nadi dilakukan
repetisi selama 3 kali agar didapatkan rata-ratanya dan
hasilnya lebih akurat dan untuk mendapatkan
perhitungan tekanan darah sebaiknya menggunakan alat
yang memadai .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai