Anda di halaman 1dari 45

Gigitan Binatang & Ular

Berbisa

04/24/17 A2w 1
Binatang Laut Yang
Berbisa
Ikan Hiu
Ikan Pari
Ikan Singa
Bulu babi

04/24/17 A2w 2
Binatang Rumah

Rabies
Anjing
Kucing
Kera
Sering
Lebah
Laba-laba
Arthropoda
04/24/17 A2w 3
Gigitan Binatang

Anamnesa
Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda gigitan :
Vulnus Punctum
Vulnus Laseratum
Hematoma

Akibat gigitan :
Lokal
Sistemik

04/24/17 A2w 4
Tindakan Darurat

Airway
Breathing
Circulation
Debridement
ATS inj
Anti Bisa/ Anti Rabies

04/24/17 A2w 5
Gigitan Manusia
Gigitan manusia merupakan
gigitan dengan tingkat infeksi
yang tinggi.
Infeksi akibat gigitan selulitis,
gangren.
Gejala :
Ada luka yang disebabkan gigitan
manusia.
Luka biasanya disebabkan gigi seri
(2 baris).
04/24/17 A2w 6
Gigitan Manusia
Tindakan :
Proteksi diri dan proteksi
lingkungan.
Selalu A-B-C terlebih dahulu.
Perlakukan luka gigitan seperti
luka biasa.
Bila perlu penjahitan dan serum
anti tetanus.
Beri antibiotik sesuai kultur.

04/24/17 A2w 7
Gigitan Anjing, Kucing dan Kera
Biasanya tidak berbahaya
Tidak ada perbedaan dengan luka
lain, kecuali bahwa ada
kemungkinan rabies.
Tindakan :
Proteksi diri dan lingkungan.
Selalu A-B-C terlebih dahulu.
Perlakukan luka gigitan seperti luka
biasa.
Sedapat mungkin menangkap dan
malakukan isolasi binatang pengigit.
Pemberian ATS dan kemungkinan
terkena rabies.
04/24/17 A2w 8
04/24/17 A2w 9
RABIES
Tiap tahun + 2 juta manusia
digigit binatang.
Menginfeksi jaringan saraf dan
kelenjar ludah.
Virus tidak aktif pada suhu 56C.
Virus mati : - sinar matahari
- UV
- Formalin
- Asam Kuat
04/24/17 A2w 10
Manifestasi Klinik

Pada manusia mempunyai 3 fase :


1. Fase Prodormal
2. Fase Exitement
3. Fase Paralytic

04/24/17 A2w 11
1. Fase Prodormal

Tidak spesific, berupa :


Panas
Sakit kepala
Kelemahan
Anoreksia
Suara serak
Gangguan menelan
Kaku
Gangguan kontraksi
04/24/17 A2w 12
2. Fase Exitement

Nervous
Insomnia
Anxiety & Apprehension
Convulsi

04/24/17 A2w 13
3. Fase Paralytic

Gejala-gejala paralytic, hypoxia


Cardiac arrythmia
Hemiparese dan coma

04/24/17 A2w 14
Manifestasi Klinik

Penyebab kematian tidak begitu


jelas
Kematian 4 10 hari
Gejala-gejala klinis yang lambat
bisa sampai 133 hari.

04/24/17 A2w 15
Penatalaksanaan (1)

Lokal
Cuci dg sabun & bilas dg air utk
mhilangkan virus dari pinggir luka.
Debridement pinggir-pinggir luka.
Infiltrasi Anti Rabies Serum + 5 ml
dibawah luka

04/24/17 A2w 16
Penatalaksanaan (2)
Sistemik
Bila pada observasi binatang
ditemui virus di saliva dan cortex
anjing.
Hyperimmun Rabies Immuno
Globulin (HRIG) 20 iu/kgBB (satu
kali)
dosis sekitar luka dan sisa IM di
gluteus atau paha.

04/24/17 A2w 17
Gigitan Laba-laba
Kebanyakan laba-laba
beracun.
Untungnya giginya
tidak cukup kuat utk
menembus kulit
manusia.
Yang paling berbahaya
BLACK WIDOW yang
di Indonesia tidak ada.

04/24/17 A2w 18
Gigitan Laba-laba

Gigitannya mengeluarkan racun yg bersifat


neurotoksin.
Gejala :
Kesemutan
Sakit
Dapat terjadi spame otot
Bisa terjadi respiratory distress.
Terapi :
Beri obat analgetik & muscle relaxant.
Beri Calsium fluconat utk mencegah spasme.

04/24/17 A2w 19
Gigitan Lebah (1)
Reaksi yg lebih sering pada
sengatan lebah reaksi
alergi.
Gejala dan tanda :
Edema, gatal, eritema.
Edema angioneurotik.
Gangguan menelan
Kelemahan otot mata
Bradikardia dan syok.

04/24/17 A2w 20
Gigitan Lebah (2)
Sungut yg menempel dicabut.
Daerah sengatan dibersihkan dengan
air dan sabun.
Untuk mengurangi nyeri Lidokain.
Kadang-kadang perlu : sedatif, infus
dan antibiotik.
Bila ada tanda-tanda alergi
adrenalin dan antihistamin.

04/24/17 A2w 21
Gigitan Arthropoda
Paling dikenal adalah kutu
dan lalat.
Gejala sangat bervariasi
mulai dari hanya gatal
sampai syok.
Harus diwaspadai bahwa
kepala serangga ini jangan
sampai tertinggal dalam
kulit luka kronis.
Dipakai kompres es untuk
mengurangi rasa nyeri
atau salep anestesi lokal.

04/24/17 A2w 22
Binatang
Laut
04/24/17 A2w 23
Ikan Hiu

Sangat jarang terjadi.


Hiu sangat mudah terangsang oleh
bau darah dan gerakan dalam air.
Gigitan hiu berbentuk lengkungan
luka akibat semua gigitan.
Kematian disebabkan karena syok.
Therapi : menghentikan perdarahan
dan mencegah syok.
04/24/17 A2w 24
Ikan Pari dan Ikan Singa
Ikan Pari :
Berbahaya krn sabetan
ekornya beracun (bergerigi
dua baris pada sisi dorsal).
Bentuk luka berupa
tusukan atau laserasi dgn
pinggir kebiruan.
Ikan Singa :
Mengeluarkan racun dari :
12 13 sirip dorsal.
3 sirip anal.
Sepasang sirip anggul.

04/24/17 A2w 25
Ikan Pari dan Ikan Singa
Gejala dan tanda klinis :
Sinkope, rasa lemah.
Mual, muntah, berkeringat.
Fasikulasi
Kejang-kejang otot
Syok.
Terapi :
Luka dicuci dg air garam, lalu rendam air panas.
Kalau perlu dilakukan pembersihan dan penjahitan
luka.
ATS
Kombinasi atropin dan diazepam mengatasi mual
dan kejang-kejang.
04/24/17 A2w 26
Bulu Babi
Berbahaya karena racun yang ada
dalam duri.
Bulu babi juga mempunyai organ jepit.
Gejala :
Nyeri, bengkak, mual & sinkope.
Parestesia sekitar mulut.
Atonia otot muka, bibir, lidah dan kelopak
mata.
Gangguan pernapasan.

04/24/17 A2w 27
Bulu Babi

Ujung duri yang


tertinggal harus
dikeluarkan
secepat mungkin.
Pengeluaran duri
dapat dicoba
dengan rendam
dalam cairan cuka
selama satu jam.

04/24/17 A2w 28
Gigitan Ular

WHO :
+ 300.000 kejadian gigitan ular/tahun.
30.000 40.000 kematian.
Sebagian besar di Asia Tenggara.
Di AS : 15% adalah ular berbisa.
Pit Vipers : Rattle snake
Copper head Cobra
Cotton mouth

04/24/17 A2w 29
Tanda-tanda Ular
Berbisa
Adanya cekungan
antara mata dan
kening
Pupil bola mata :
cekung.
Adanya gigi taring
fangs.
Bagian ekor yg
mendatar
subgranul plates.

04/24/17 A2w 30
Tanda-tanda Ular tidak
berbisa
Tidak ada cekung.
Tidak ada fangs, bentuk U.
Mempunyai 2 lengkung granul
pada ekor.

04/24/17 A2w 31
Bisa ular mengandung campuran
polipeptida, seperti :
enzim phospholipase
enzim hyaluronidase
ATP ase
5 nucleotidase
crotoxin

04/24/17 A2w 32
Phospolipase A

Mempermudah penyebaran racun.


Merubah Lecithin Lysolecithin.
Menghancurkan jaringan
Neurotoksin
Hemolysis
Anaphylaksis

04/24/17 A2w 33
Hyaluronidase

Mempermudah penyebaran bisa


ular.

04/24/17 A2w 34
ATPase & 5 Nukleotidase

Gangguan metabolisme
Menyebabkan syok

04/24/17 A2w 35
Manifestasi Klinis

Family Crotalidae Crotalus (Pit


viper)
Family Elapidae (Coral snake)

04/24/17 A2w 36
Pit Viper

Kematian jaringan sekitar


Terjadinya edema & eritema pada
tempat gigitan
Makin lama rasa sakit
Terjadinya gangguan permeabilitas
pembuluh darah sehingga terjadi
ekstravasasi.

04/24/17 A2w 37
Pit Viper

Bila jumlah bisa >>>


Terjadi edema paru
Perdarahan intraperitoneal &
intraperikardial

04/24/17 A2w 38
Elapidae

Kerusakan jaringan <<


Gangguan neuromuskular lebih
menonjol.
Reaksi setempat kecil.
Gejala sistemik :
Kesemutan
Mual, muntah
Dyspnue

04/24/17 A2w 39
Derajat Venerasi Luka Nyeri Edema/er Tanda
gigit itema sistemik

0 0 + +/- < 3cm/12


jam
0

I +/- + + 3 12 cm/12
jam
0

II + + +++ > 12 +
25cm/12 jam Neurotoksik,
Mual,
Pusing, syok
> 25 cm/12
III + + +++
++
jam Syok
Petekia
ekimosis

IV +++ + +++ > ++


ekstremitas Gangguan faal
ginjal,
koma,perdaraha
04/24/17 A2w n
40
Penatalaksanaan (1)
1. Memperlambat penyebaran bisa ular :
Pasang torniquet : beberapa cm diatas luka
gigitan.
Immobilisasi istirahatkan bagian yang tergigit.
Kompres es.
2. Keluarkan bisa ular sebanyak mungkin :
Insisi kecil pada luka gigitan.
Bila perlu bisa diisap
Bisa ular direabsorbsi mukosa mulut bila ada luka.
Bisa ular dinetralisasi enzym-enzym digestivus.

04/24/17 A2w 41
Penatalaksanaan (2)

3. Beri anti bisa ular (SABU).


4. Hindari efek dari bisa ular :
Infus saline, plasma atau darah utk
cegah syok.
Beri corticosteroid inj.
5. Cegah komplikasi

04/24/17 A2w 42
04/24/17 A2w 43
?
04/24/17 A2w 44
Terima Kasih

04/24/17 A2w 45

Anda mungkin juga menyukai