Anda di halaman 1dari 53

Faringitis, Tonsilitis,

Adenoids
Presentan :
Prita Sukma Rani (1015064)
Preceptor :
dr. Yan Edwin Bunde Sp.THT-KL

1
Faringitis
Keadaan inflamasi pada struktur
mukosa, submukosatenggorokan.
Jaringan yang mungkin terlibat
antara lain orofaring, nasofaring,
hipofaring, tonsil dan adenoid.
E/ Virus, bakteri, Jamur

2
Faktor resiko :
udara yang dingin
turunnya daya tahan tubuh
konsumsi makanan yang kurang
gizi
konsumsi alkohol yang berlebihan.

3
Klasifikasi Faringitis
Faringitis Akuta
Faringitis Viral
Faringitis Bakterial
Faringitis Fungal
Faringitis Kronik
Hiperplastik
Atrofi

4
Faringitis akut
1. Faringitis Viral
. Rinovirus rhinitis faringitis
. Demam disertai rinorea, mual, nyeri
tenggorokan dan sulit menelan.
. Faring dan tonsil hiperemis.
. Virus influenza, Coxsachievirus, dan
cytomegalovirus tidakmenghasilkan
eksudat.
. Coxsachievirus lesi vesicular di orofaring
dan lesi kulit maculopapular rash
5
Adenovirus gejala faringitis, kojungtivitis
pada anak
Epstein-Barr virus faringitisyang
disertaiproduksi eksudat pada faring yang
banyak, pembesaran kelenjar limfa di seluruh
tubuh terutama retroservikal dan
hepatosplenomegali.
HIV-1 nyeri tenggorok,nyeri menelan,mual
dandemam.Pemeriksaan faring hiperemis,
terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher
dan lemah
6
Viral Pharyngitis
7
Penatalaksanaan
Istirahat, minum cukup
Kumur air hangat
Analgetik jika perlu
Antiviral

8
2. Faringitis Bakterial
Nyeri kepala hebat, muntah, kadang
demam suhu tinggidan jarangbatuk.
Pemeriksaan:tonsilmembesar, faring
dan tonsil hiperemis, eksudat di
permukaannya. Beberapa hari
kemudian petechiae pada palatum
dan faring.
Kelenjar limfa leher anterior membesar,
kenyal dan nyeripada penekanan

9
FaringitisStreptococcus grupAdapat
diperkirakandengan menggunakan
Centor criteria, yaitu : demam, Anterior
Cervical lymphadenopathy, Tonsillar
exudates, absence of cough
skor 0-1 tidak faringitis akibat infeksi
streptococcus group A
skor 1-3 40% streptococcus grup A
skor 4 50%terinfeksi streptococcus
group A

10
Faringitis Streptococcal
11
Penatalaksanaan
Antibiotik : Penicilin G Banzatin,
amoksisilin, eritromisin
Kortikosteroid : deksametason
Analgetika
Kumur air hangat atau antiseptik

12
3. Faringitis Fungal
Candida dapat tumbuh di mukosa rongga
faring dan mulut.
Keluhan nyeri tenggorokan dan nyeri
menelan. Pemeriksaan plak putih di
orofaring dan mukosa faring lainnya
hiperemis.
Terapi :
Nystatin 100.000-400.000
2 kali/hari
Analgetika

13
4. Faringitis Gonorea
Hanya pada pasien yang melakukan
kontak orogenital.
Terapi :
Sefalosporin generasi 3, Ceftriakson 250
mg

14
Faringitis Kronik
Faktor predisposisi
rhinitis kronik
sinusitis
iritasi kronik oleh rokok
minum alcohol
inhalasi uap yang merangsang mukosa
faring dan debu
pasien yang bernafas melalui mulut
karena hidungnya tersumbat
15
1. Faringitis Kronik Hiperplastik
Tenggorok kering gatal batuk berdahak
Perubahan mukosa dinding posterior
faring.
Tampakkelenjar limfa di bawah mukosa
faring dan lateral band hiperplasi.
Pada pemeriksaan tampakmukosa
dinding posterior tidak rata
danberglanular

16
Terapi :
Lokal : dengan kausatik faring dengan
memakai zat kimia larutan nitras argenti
atau dengan listrik (electro cauter)
Simtomatis obat kumur atau tablet
hisap.
Obat batuk antitusif/ ekspektoran

17
2. Faringitis Kronik Atrofi
Faringitiskronikatrofiseringbersam
aan rhinitis atrofi.
Padarhinitis atrofi udara pernafasan
tidak diatur
suhusertakelembapannya
menimbulkan rangsangan serta
infeksi pada faring.

18
Tenggorokan kering dan tebal, mulut
berbau. Pada pemeriksaan tampak
mukosa faring ditutupi oleh lendir
yang kental dan bila diangkat
tampak mukosa kering
teraba,nyeribiladitekan
Pemeriksaandarahmungkindijumpa
i peningkatan laju endap darah dan
leukosit

19
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
GABHS rapid antigen detection
testbila dicurigai faringitis akibat
infeksi bakteri streptococcusgroup A
Throat culture

20
Terapi :
Obati rhinitis atrofinya
Obat kumur, menjaga kebersihan mulut

21
Faringitis spesifik
Faringitis luetika :
e/ Treponema palidum
Stadium primer : lidah, palatum mole, tonsil,
dan dinding posterior faring bercak
keputihan ulkus tidak nyeri.
Stadium sekunder : eritema dinding faring
Stadium tertier : Guma pada tonsil, palatum.
Th/ penicillin dosis tinggi

22
Faringitis Tuberkuosis
Anoreksia, odinofagi
Nyeri hebat di tenggorok
Otalgia
Pembesaran kelenjar limfa servikal

Th/ : sesuai dengan tb paru

23
Komplikasi
sinusitis, otitis media, epiglotitis,
mastoiditis,pneumonia, abses
peritonsilar, abses retrofaringeal.
septikemia, meningitis, glomerulonefritis,
demamrematikakut.
Prognosis
Umumnyaprognosispasiendenganfaring
itisbaikPasiendenganfaringitisbiasanya
sembuh dalam waktu 1-2 minggu
24
Tonsilitis
DEFINISI
Peradangan pada tonsil palatina
yang merupakan bagian dari cincin
Waldeyer disebabkan oleh infeksi
virus atau bakteri.
JENIS
Tonsillitisakut
Tonsillitis membranosa
Tonsillitis kronis
25
Tonsilitis Akut
Etiologi
Streptokokus beta hemolitikus grup
A,pneumokokus, Streptokokus
viridian, Streptokokus piogenes,
virus.
Sering terjadi mendadak pada anak-
anakdengan peningkatan suhu 1-4
derajat celcius.

26
Gejala klinik:
Demam tinggi
nyeri tenggorok, disfagia, suara
serak
nafas yang berbau
rasa lesu, rasa nyeri di persendian,
tidak nafsu makan, dan rasa nyeri
ditelinga
27
Pemeriksaan tonsil
membengkak, hiperemis, dan
terdapat detritus berbentuk
folikel, lacuna akan tertutup oleh
membrane semu.
Kelenjar submandibula
membengkak dan nyeri tekan.

28
Komplikasi
Otitis media akut (pada anak-anak),
abses peritonsil, abses parafaring,
toksemia, septicemia,bronchitis, nefritis
akut, miokarditis, arthritis
mendengkur, gangguan tidur (OSAS)

29
Penatalaksanaan
1. Perawatan sendiri (virus)
banyak istirahat,minum minuman
hangat juga mengkonsumsi cairan
menyejukkan
2. Antibiotik(bakteri)
10 hari, antibiotic spectrum luas dan
sulfonamide, antipiretik, dan obat
kumur yang mengandung
desinfektan. 30
3. Tindakanoperasi
Tonsillectomy anak-anak yang
mengalami tonsillitis selama tujuh
kali atau lebih dalam setahun, anak
mengalami tonsillitis lima kali atau
lebih dalam dua tahun, amandel
membengkak dan berakibat sulit
bernafas, adanya abses.

31
Tonsilitis Membranosa

TONSILITIS DIFTERI
Etiologi Corynebacterium diphteriae
(bakteri grampositif pleomorfik
penghuni saluran pernapasan atas
yang dapatmenimbulkan
abnormalitas toksik)
Usia 2-5 tahun, penularan melalui
udara, benda atau makanan uang
terkontaminasai dengan masa
inkubasi 2-7 hari. 32
Patofisiologi
Bakteri masuk melalui mukosa
melekat serta berkembang biak pada
permukaan mukosa saluran
pernapasan atas produksi toksin
yang merembes ke sekeliling
menyebar ke seluruh tubuh melalu
pembuluh darah dan limfe.

33
Gejala umum : subfebris, nyeri menelan, nyeri
kepala, tidak nafsu makan, badan lemah, dan
nadi lambat.
Gejala local : nyeri tenggorok, tonsil
membengkak ditutupi bercak putih kotormakin
lama makin meluasdan menyatu membentuk
membran semu (melekat eratpada dasar dan
bila diangkat akan timbul pendarahan). Jika
menutupi laring akan menimbulkan serak dan
stridor inspirasi, bila menghebat akan terjadi
sesak nafas, Burgemeesters hals (bull neck)

34
Gejala eksotoksin kerusakan pada
jantungberupa miokarditis sampai
decompensation cordis, saraf kranial
lumpuh otot palatum dan otot
pernafasan, ginjal albuminuria.

35
Komplikasi
Laryngitis difteri, miokarditis,
kelumpuhan otot palatummole,
kelumpuhan otot mata,otot faring
laring sehingga suara parau,
kelumpuhan otot pernapasan, dan
albuminuria.

36
Diagnosis gk & pemeriksaan
Pemeriksaan preparat langsung kuman
yaang diambil dari permukaan bawah
membran semu Corynebacterium
diphteriae
Terapi
Anti Difteri Serum (ADS)
Antibiotik Penisilin, eritromisin
Kortokosteroid 1,2mg/kgBB
Antipiretik

37
TONSILITIS SEPTIK
Etiologi : Streptokokus hemolitikus
yang terdapat dalam susu sapi
sehingga dapat timbul epidemic.
Oleh karena itu perlu adanya
pasteurisasi sebelum mengkonsumsi
susu sapi tersebut.

38
ANGINAPLAUTVINCENT (Stomatitis ulsero
membranosa)
Etiologi
Spirochaeta atau triponema
Kurangnya hygiene mulut & defisiensi vitamin
C
Gejala Klinis
Febris 39 derajat C, nyeri kepala,badan lemah,
dan terkadang terdapat gangguan pencernaan
Nyeri di mulut, hipersalivasi, gigi, dan gusi
berdarah.

39
Pemeriksaan :
Mukosa mulut & faring hiperemis
Membran putih keabuan di atas tonsil,
uvula, faring, gusi, prosesus alveolaris,
foetor ex ore, kelenjar sub mandibula
membesar.

40
Penatalaksanaan
Memperbaiki hygiene mulut,
antibiotika spectrum lebar selama 1
minggu, jugapemberian vitamin C
dan B kompleks

41
TONSILITIS KRONIS
Etiologi
sama dengan tonsillitis akut , namun
terkadangbakteri berubah menjadi bakteri
golongan Gram negatif.
Faktor Predisposisi
Hygiene mulut kurang, pengobatan radang
akutyang tidak adekuat, rangsangan
kronikkarena rokok maupun makanan.

42
Patofisiologi
Karena proses berulang maka epitel mukosa
dan jaringan limfoid terkikis, sehingga
padaproses penyembuhan jaringan limfoid
diganti dengan jaringan parut.
Jaringan ini akan mengerut ruang antara
kelompok melebar diisi oleh detritus,
proses ini meluas hingga menembus kapsul
dan akhirnya timbul perlekatan dengan
jaringan.

43
Gejala Klinik
Adanya keluhan di tenggookan
sepertiada penghalang, tenggorokan
terasa kering,pernapasan berbau.
Saat pemeriksaan ditemukan tonsil
membesar dengan permukaan
tidakrata, kriptus membesar dan
terisi detritus

44
Komplikasi
rhinitis kronis, sinusitis atau
optitismedia secara
perkontinuitatum, endokarditis,
arthritis, miositis, nefritis, uveitis,
iridosiklitus, dermatitis, pruritus,
urtikaria, dan furunkulosis

45
Pemeriksaanpenunjang kultur dan
uji resistensi kuman dari sedian apus
tonsil.
Terapi mulut (terapi lokal) ditujukan
kepada hygiene mulut dengan
berkumur atau obat isap.
Terapi radikal dengan tonsilektomi
bila terapi medikamentosa tidak
berhasil.
46
Adenoids
Adenoidsadalahsuatu massa yang terdiri dari
jar limfoid yang terletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk cincin Waldeyer.
Fungsi yang mirip dengan amandel. Terletak
dibelakang hidung dan di langit-langit mulut.
Untuk melihatnya membutuhkan cermin kecil
Membantu menjaga kesehatan tubuh kita
dengan cara menangkap bakteri-bakteri dan
virus-virus berbahaya yang masuk melalui
udara.

47
Adenoid mengandung sel-sel yang
membuat antibody untuk melawan infeksi
pada bayi dan anak-anak. Tapi kemudian
menjadi berkurang perannya pada saat
anak-anak tersebut bertumbuh besar dan
tubuhnya mulai membentuk antibodi
untuk melawan bibit-bibit penyakit.
Adenoid akan mulai mengecil diusia 5
tahun bahkan bisa hilang sama sekali.

48
Infeksi Saluran Nafas Atas hipertrofi
adenoid sumbatan koana & tuba
eustachius pasien nafas melalui
mulut :
Fasies adenoid : hidung kecil, gigi insisivus
ke depan, arkus faring tinggi,
Faringitis & bronkiis
Gangguan ventilasi & drainase sinus
paranasal sinusitis kronik
OMA berulang, OMK, OMSK
49
50
D/ :
Gejala klinik
Rhinoskopi anterior : tertahannya
gerakan velum palatum mole saat fonasi
Rhinoskopi posterior
Radiologi (foto lateral kepala pada anak)

51
Operasi adenoidektomi.
Proses operasi mengambil waktu sekitar 10-
15 menit saja. Dan pemulihannya sekitar 3
hari.
Indikasi :
Sumbatan hidung nafas melalui mulut
Sleep apnea
Gangguan menelan, berbicara
Kelainan bentuk wajah muka dan gigi (adenoid face)
Infeksi adenoiditis berulang, otitis media kronik,
berulang

52
53

Anda mungkin juga menyukai