Illegal fishing
terutama oleh IUU Fishing
kapal Thailand terutama oleh
kapal Philippines
IUU Fishing
terutama
oleh kapal
Thailand dan PR
China
Ukuran lingkaran
menunjukkan tingkat
pelanggaran
ASAL KAPAL PERIKANAN ILEGAL DI WPP-INDONESIA
mcs <monitoring, control, and surveillance>
satelite
satelit VMS
radar
vessel monitoring
system (VMS)
kapal patroli
pusat kendali
radar
pantai
SISWASMAS
CDB
IMPLEMENTASI MCS PENGAWASAN
SATELIT VMS
SATELIT
RADAR
MSA
LAPORAN
NELAYAN
PUSKODAL
LAPORAN
MASYARAKAT/
POKMASWAS
PPNS
MARITIME SURVEILLANCE
AIRCRAFT
In cooperation with Indonesian Air Force and
Navy
RADAR SATELITE
Has been tested using Radarsat and Envisat
for Arafura Sea and South China/Natuna Sea
in 2004 and 2007
Transhipment
Pair trawl
FOTO UDARA
HASIL PEMANTAUAN UDARA TNI ANGKATAN UDARA
Menggunakan Pesawat Boeing 737
18
1. Pengawasan dan Penegakan Hukum:
Mekanisme koordinasi antar instansi penyidik dlm
penyidikan TP Perikanan;
Penerapan sanksi (pidana atau denda);
Hukum acara (batas waktu penyelesaian perkara);
Kemungkinan penenggelaman kapal asing
2. Pengelolaan Perikanan:
Kepelabuhan perikanan;
Konservasi;
Perijinan;
Kesyahbandaran;
19
Penyidik memberitahukan dimulainya
penyidikan kepada Penuntut Umum
paling lama 7 (tujuh) hari sejak
ditemukan adanya tindak pidana di
bidang perikanan
20
1. Penyidik tindak pidana di bidang perikananan di wilayah pengelolaan
perikanan NKRI dilakukan oleh:
- PPNS Perikanan;
- Penyidak Perwira TNI AL; dan/atau
- Penyidik Polri.
2. JPU hanya menerima berkas perkara yang disidik oleh PPNS KKP dan
Perwira TNI AL dengan locus delicti di ZEE.
21
Identitas tersangka;
Penahanan, Penyitaan;
Daftar Barang Bukti;
Dsb.
22
Penelitian Berkas Perkara maksimal 5 hari,
terhitung sejak tanggal diterimanya berkas
penyidikan.
Penyidikan dianggap telah selesai apabila dalam
waktu 5 hari PU tidak mengembalikan Berkas
Perkara kepada penyidik.
Dalam waktu paling lama 10 hari terhitung sejak
tanggal penerimaan berkas, penyidik harus
menyampaikan kembali berkas perkara tersebut
kepada PU.
PU menyampaikan berkas perkara kepada Ketua
PN, paling lama 30 hari sejak tanggal
penerimaan berkas perkara dari penyidik
dinyatakan lengkap.
23
1. Penyidikan
Penyidik dapat menahan tersangka maksimal 20 hari;
Perpanjangan oleh Penuntut Umum maksimal 10 hari;
Setelah waktu 30 hari, penyidik harus mengeluarkan
tersangka dari tahanan;
2. Penuntutan
PU dapat menahan tersangka maksimal 10 hari;
Perpanjangan oleh Ketua PN maksimal 10 hari;
24
1. Surat JAKSA AGUNG RI No. B-093/A/Ft.2/12/2008 tgl 24 Desember
2008 perihal pengendalian dan percepatan tuntutan perkara TP
Perikanan
2. Surat Jaksa Agung RI No. B-003/A/Ft.2/01/2009 tangal 14 Januari
2009 perihal pengendalian dan percepatan tuntutan perkara TP
Kepabeanan dan Cukai;
3. Surat JAM Pidsus No. B-27/F/Ft.2/01/2010 tgl 8 Januari 2010
Perihal: Pendelegasian Kewenangan Pengendalian Penuntutan
Perkara TP Perikanan;
4. Surat JAM PIDSUS No. B-434/F/Ft.2/03/2010 tgl 3 Maret 2010
perihal Pendelegasian Kewenangan Pengendalian Penuntutan
Perkara Tindak Pidana Perikanan;
5. Surat JAM Piidsus No. B-735/F/Ft.2/04/2010 tanggal 5 April 2010
perihal pemahaman dan penerapan UU Np. 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas UU No. 31/1999 tentang Perikanan.
25
1. KEPALA KEJAKSAAN NEGERI
26
3. JAKSA AGUNG CQ JAM PIDSUS
27
JPU tidak diperkenankan membuat
dakwaan tunggal
Dalam BAP I beri petunjuk penyidik dg
sangkaam subsidaritas/alternatif
Pembuktiannya secara optimal terhadap
dakwaan dengan ancaman hukuman
terberat
MENOLAK BERKAS PERKARA T.P.P YANG MENERAPKAN
PASAL 102 UU NO. 31 TAHUN 2004 KARENA DAPAT
MELEPAS TERSANGKA DARI JERATAN HUKUM KECUALI
PENYIDIK DAPAT MELAMPIRKAN DOKUMEN BAHWA
TERSANGKA BENAR BERASAL DARI NEGARA YANG TELAH
ADA PERJANJIAN T.P.P DENGAN PEMERINTAH RI.
Laporan penanganan perkara perikanan
secara berjenjang kepada Jaksa Agung
RI cq JAM Pidsus
28
Benda/alat yang digunakan/dihasilkan dari TP
Perikanan dapat dirampas untuk negara atau
dimusnahkan setelah mendapat persetujuan
Ketua PN;
Barang bukti hasil TP Perikanan yang mudah
rusak/memerlukan biaya perawatan tinggi
dapat dilelang dengan persetujuan Ketua
Pengadilan Negeri;
Barang bukti hasil TP Perikanan yang mudah
rusak berupa jenis ikan terlebih dahulu
disisihkan sebagian untuk kepentingan
pembuktian di pengadilan;
29
SURAT KEPUTUSAN JAKSA
AGUNG RI
NO. KEP-112/JA/10/1989
TTG MEKANISME
PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENATAAN BARANG BUKTI
30
SURAT JAKSA AGUNG MUDA
TINDAK PIDANA KHUSUS
NO. B-621/F/Fek.2/11/1992
TTG SIDANG IN ABSENTIA
31
Benda/alat yang dirampas untuk negara dari hasil
TP Perikanan, dapat dilelang untuk negara;
Pelaksanaan lelang dilakukan oleh badan lelang
negara;
Uang hasil pelelangan dari hasil penyitaan TP
Perikanan disetor ke kas negara sebagai PNBP;
32
Benda/alat yang dirampas dari hasil TP Perikanan
berupa kapal perikanan, dapat diserahkan kepada
kelompok usaha bersama nelayan dan/atau koperasi
perikanan;
33
KEJUJURAN DAN DISIPLIN
NAFASKU
LOYALITAS DAN
INTEGRITAS DARAHKU
SEDERHANA URAT
NADIKU
TERIMA
KASIH