Ferdianta M. Ridho Ulya SPPESIFIKASI KAFEIN Rumuss kimia C8H10N4O2 Nama kimia 1,3,7-trimethylxanthine Bentuk Kristal putih yang pahit dan tidak berbau
Berat molekul 194,19 g/mol
Densitas 1,23 g/cm3, solid Titik leleh 227-228 oC (anhydrous) 234-235 oC (monohydrate) Titik didih 178 oC subl. Kelarutan dalam air 2,17 g/100 mL (25 oC) 18,0g/100 mL (80 oC) 67,0 g/100 mL (100 oC) Keasaman -0,13 1,22 pKa Momen dipole 3,64 D Informasi Toksisitas Oral rat LD50 = 192 mg/kg ABSORBSI DALAM TUBUH Kafein bersifat lipofil sehingga dapat menembus memban sel dan dapat melewati sawar otak, plasenta dan ASI. Diserap sepenuhnya oleh tubuh melalui usus kecil dalam waktu 45 menit setelah penyerapan dan disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Pada orang dewasa yang sehat jangka waktu penyerapannya adalah 3-4 jam, sedangkan pada wanita yang memakai kontrasepsi oral waktu penyerapan adalah 5-10 jam. Pada bayi dan anak memiliki jangka waktu penyerapan lebih panjang (30 jam). Efek lipofilitas Kafein diuraikan kafein dihasilkan dalam hati oleh sistem enzym oleh aksi paraxantin sitokhrom P 450 EFEK KAFEIN OTAK : cafein menembus sawar otak, di otak berinteraksi dengan neurotransmitter di otak. Seperti dopamin. Sehingga memicu meningkatkan semangat dan memori dan mencegah rasa kantuk Cardiovaskuler : cafein memiliki effek kronotropik positif (meningkatkan denyut jantung) dan ionotropik positif(meningkatkan kontraksi otot jantung) Tubuh : cafein bersifat lipolisis yang dapat melepaskan asam lemak dan gliserol ke dalam darah. Sehingga dapat digunakan sebagai energi urine : cafein yang termetabolisme di hati akan membentuk senyawa Theobromine yang dapat melarutkan cairan urin. Sehingga pada pengkonsumsi urin akan mengeluarkan urin yang lebih banyak dari biasanya DISTRIBUSI Kafein yang diabsorbsi akan didistribusikan ke seluruh tubuh. Konsentrasi kafein dalam plasma memuncak setelah 40-60 menit dengan waktu paruh berkisar 3-7 jam pada dewasa sehat. Pada perokok, waktu paruhnya berkurang. Sedangkan pada wanita hamil dan yang menggunakan kontrasepsi oral jangka panjang, waktu paruhnya meningkat 2xlipat. EKSKRE Ekskresi adalah proses SI pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh, bisa menjadi racun (kimiawi). Ginjal Urine Kulit Keringat Paru-paru Co2 + Uap air (H2O) Hati Empedu
Ekskresi kafein dalam tubuh :
bayi kurang dari 1 bulan : diekskresi dalam bentuk tidak berubah Anak anak dan dewasa: dalam urine sebagai metabolit KUANTIFIKASI DOSIS Dosis letal kafein secara oral adalah 10 gr (150-200 mg/kg). Toleransi kafein terjadi sangat cepat pada individu yang sering mengkonsumsi kopi dan minuman berenergi. Toleransi kafein untuk efek gangguan tidur berkembang setelah mengkonsumsi 400 mg kafein 3 kali sehari selama 7 hari. Toleransi kafein terhadap efek subjektif berkembang setelah mengkonsumsi 300 mg 3 kali per hari selama 18 hari Dalam eksperimen lain, toleransi kafein dapat diamati ketika subjek mengkonsumsi kafein sebanyak 750-1200 mg per hari. TOKSISITAS KAFEIN Tingkat berat: 1. muntah (parah Tingkat Sedang: berkepanjangan), Tingkat Gelisah, tremor, 2. hematemesis ringan: takikardia, (muntah darah), 3. jantung disritmia, Gejala mual hipertensi dan 4. myoklonus (otot muntah berkedut), dan selalu 5. kejang, terjaga 6. hiperglikemia, 7. sidosis metabolik (pH menurun) Daftar Pustaka