Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS

TRANS JOGJA
Trans Jogja adalah sebuah sistem
transportasi bus cepat, murah dan ber-AC di
seputar Kota Yogyakarta. Trans Jogja
merupakan salah satu bagian dari program
penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang
dicanangkan Departemen Perhubungan.
Sistem ini mulai dioperasikan pada awal bulan
Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan,
Pemerintah Provinsi DIY. Motto pelayanannya
adalah "Solusi Transportasi Perkotaan".
Menurut Munawar (2004), angkutan umum masih kurang menarik,
karena masih terdapat kekurangan-kekurangannya, terutama dari
segi:
a. Kenyamanan.
b. Keamanan.
c. Kecepatan.
d. Ketepatan.
e. Kemudahan.
f. Frekuensi dan jadwal keberangkatan.
g. Fasilitas di terminal halte.
Dapat disimpulkan kekurangan dari angkutan umum yang telah
disebutkan diatas menekankan dibutuhkannya pelayanan yang
maksimal oleh angkutan umum, oleh karena itu diperlukan
analisis pelayanan angkutan umum.
Analisis Pelayanan mengkaji beberapa parameter
sebagai berikut (SK Dirjen Perhubungan Darat
No.687, 2002):
a. Faktor muat (load factor);
b. Jumlah penumpang yang diangkut;
c. Waktu antara (headway);
d. Waktu tunggu penumpang;
e. Kecepatan perjalanan;
f. Sebab-sebab kelambatan;
g. Ketersediaan angkutan; dan
h. Tingkat konsumsi bahan bakar.
Prasyarat Pelayanan
a) Prasyarat umum
1. Waktu tunggu di pemberhentian rata-rata 510
menit dan maksimum 1020 menit.
2. Jarak untuk mencapai perhentian di pusat kota
300500 m; untuk pinggiran kota 5001000 m.
3. Penggantian rute dan moda pelayanan, jumlah
pergantian rata-rata 01, maksimum 2.
4. Lama perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap
hari, rata-rata 1,01,5 jam, maksimum 23 jam.
5. Biaya perjalanan, yaitu persentase perjalanan
terhadap pendapatan rumah tangga.
b) Prasyarat khusus
1. Faktor layanan
2. Faktor keamanan penumpang
3. Faktor kemudahan penumpang mendapatkan bus
4. Faktor lintasan
Berdasarkan keempat factor prasyarat khusus itu,
pelayanan angkutan umum
diklasifikasikan kedalam dua jenis pelayanan, yaitu :
a. Pelayanan ekonomi : * Minimal tanpa AC
b. Pelayanan non ekonomi : * Minimal dengan AC
Pengelola TRANSJOGJA
-
PT. JTT
(2008-
PEMERINTAH 2015)

PT. AMI
(2015-
sekarang)
JUMLAH ARMADA
TRANSJOGJA
Target pengadaan busTrans Jogjapada 2017
menyusut menjadi 128 bus dari target awal
167 bus. danya koreksi pengadaanTrans Jogja
tersebut, mau tidak mau berimbas juga pada
penggunaan lajur. Awalnya, untuk 167 bus
disiapkan 17 jalur. Namun dengan penyusutan
armada menjadi 128 bus, maka disesuaikan
menjadi 12 jalur.
Sebagai komponen dari sistem transportasi terpadu
bagi Kota Yogyakarta dan daerah-daerah
pendukungnya, sistem ini menghubungkan enam
titik penting moda perhubungan di sekitar kota:
1. Stasiun KA Jogjakarta,
2. Terminal Bus Giwangan sebagai pusat perhubungan
jalur bis antarpropinsi dan juga regional,
3. Terminal Angkutan Desa Terminal Condong Catur,
4. Terminal Regional Jombor di sebelah utara kota,
5. Bandar Udara Adisucipto, dan
6. Terminal Prambanan.
PETA JARINGAN TRAYEK DAN HALTE
RUTE PERJALANAN

Anda mungkin juga menyukai