SELAMAT GOOD PAGI MORNING

GOETEN MORGEN
WILUJENG INJING

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 1

 PART THREE: IMMUNOLOGY
Lecture 3
Topic: Antigens & Antibody
by Rosihan Anwar

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 2

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 3
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 4
 ANTIGEN
PENDAHULUAN
SIFAT-SIFAT ANTIGEN
DETERMINAN ANTIGEN
SPESIFISITAS ANTIGEN

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 5

 ANTIGENS
INTRODUCTION
GENERAL PROPERTIES OF
ANTIGENS
ANTIGENIC DETERMINANTS
ANTIGENIC SPECIFICITY

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 6

 PENDAHULUAN
IMUNOGENISITAS:
SIFAT SUBSTANSI YANG DAPAT
MENGINDUKSI RESPONS IMUN.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 7

 PENDAHULUAN
ANTIGEN (Ag) (IMUNOGEN) :
SUBSTANSI YANG MAMPU
MEMPROVOKASI JARINGAN LIMFOID
HEWAN/MANUSIA UNTUK MERESPONS
DENGAN MENGHASILKAN REAKSI
IMUN SECARA SPESIFIK LANGSUNG
PADA SUBSTANSI YANG
MENGINDUKSI.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 8
 PENDAHULUAN
RESPONS TERSEBUT TIDAK UNTUK
SELURUH MOLEKUL TETAPI UNTUK
GOLONGAN KIMIA INDIVIDUAL YANG
MEMILIKI BENTUK TIGA DIMENSI
SPESIFIK.
SPESIFISITAS RESPONS TERHADAP
determinan antigenik ATAU
epitop TERSEBUT MERUPAKAN
KARAKTERISTIK RESPONS IMUN.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 9
 PENDAHULUAN
REAKSI TUBUH YANG KONTAK
DENGAN ANTIGEN DISEBUT respons
imun didapat, TERDIRI ATAS DUA
BENTUK: pertama: respons humoral DAN
kedua: respons yang diperantarai sel.
MOLEKUL KHUSUS EPITOP HANYA
AKAN BEREAKSI DENGAN
DETERMINAN TERTENTU.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 10

 PENDAHULUAN
ISTILAH ANTIGEN MERUJUK KEPADA
SUBSTANSI YANG BEKERJA SEBAGAI
STIMULAN RESPONS IMUN ATAU
BEREAKSI DENGAN ANTIBODI.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 11

 PENDAHULUAN
KLASIFIKASI FUNGSIONAL ANTIGEN:
SUBSTANSI YANG MAMPU
MEMBANGKITKAN RESPONS IMUN,
DAN DISEBUT IMUNOGEN
MOLEKUL YANG MAMPU BEREAKSI
DENGAN ANTIBODI TETAPI TIDAK
DAPAT MENSTIMULASI SECARA
LANGSUNG.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 12
 PENDAHULUAN
KLASIFIKASI FUNGSIONAL ANTIGEN:
MOLEKUL YANG MAMPU BEREAKSI
DENGAN ANTIBODI TETAPI TIDAK
DAPAT MENSTIMULASI SECARA
LANGSUNG hapten, menjadi
imunogenik bila melekat ke molekul
besar, yaitu carrier.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 13

 SIFAT-SIFAT ANTIGEN
ANTIGEN SATU SPESIES HEWAN
TIDAK ANTIGENIK TERHADAP SPESIES
YANG LAIN.
Misalnya: Albumin telur merupakan Ag
yang baik pada kelinci tetapi gagal
menginduksi respons antibodi (Ab) pada
unggas.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 14

 SIFAT-SIFAT ANTIGEN
SUBTANSI MENJADI ANTIGEN DENGAN
BERAT MOLEKUL > 5.000.
Glukagon (BM 3.800) dapat merangsang
Ab bila diberi tambahan adjuvan.
Polisakarida: dekstran (BM 600.000)
antigen yang baik, sedangkan dekstran
(BM 100.000) bukan antigen yang baik.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 15

 SIFAT-SIFAT ANTIGEN
BAHAN KIMIA DENGAN BERAT MOLEKUL
RENDAH:
picryl chloride, formaldehid and obat
(aspirin, penisilin dan sulfonamida)
sangat antigenik.
Bahan tersebut membentuk kompleks dengan
ikatan kovalen (hapten) bersama protein
jaringan (carrier) (penting pada tipe
hipersensitivitas tertentu).
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 16
 SIFAT-SIFAT ANTIGEN
SEBAGIAN BESAR ANTIGEN POTEN
ADALAH PROTEIN MAKROMOLEKUL.
IMUNOGENIK PADA KONDISI YANG
COCOK POLISAKARIDA,
POLIPEPTIDA SINTETIK, POLIMER
SINTETIK YANG LAIN
(POLYVINYLPYRROLIDONE)

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 17

KEBUTUHAN UNTUK IMUNOGENISITAS

IMUNOGENISITAS BERGANTUNG
PADA:
KEASINGAN IMUNOGEN
BERAT MOLEKUL
KERUMITAN KIMIAWI
KONSTITUSI GENETIK TUBUH
METODE PEMBERIAN ANTIGEN

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 18

 DETERMINAN ANTIGEN
SISTEM IMUN TIDAK MENGENAL AGEN
INFEKSIUS ATAU MOLEKUL ASING
SECARA KESELURUHAN TETAPI
BEREAKSI DENGAN AREA YANG
SECARA STRUKTURAL BERBEDA
DETERMINAN ANTIGEN ATAU EPITOP.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 19

 DETERMINAN ANTIGEN
PAJANAN MIKROORGANISME AKAN
MEMBANGKITKAN RESPONS IMUN
TERHADAP BEBERAPA EPITOP YANG
BERBEDA.
RESPONS THDP Ag MELIBATKAN
INTERAKSI SPESIFIK KOMPONEN-
KOMPONEN SISTEM IMUN, Ab DAN
LIMFOSIT DENGAN EPITOP PADA Ag.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 20

 DETERMINAN ANTIGEN
LIMFOSIT MEMILIKI RESEPTOR PADA
PERMUKAANNYA YANG BERFUNGSI
SEBAGAI UNIT PENGENALAN pada
limfosit B disebut surface-bound
imunoglobulin dan pada limfosit T dikenal
sebagai reseptor sel T.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 21

 DETERMINAN ANTIGEN
Interaksi Ab dan Ag ditentukan oleh
kelengkapan elektron disekeliling
determinan.
Konfigurasi keseluruhan elektron paling
luar bukanlah sifat kimia residu konstituen
tetapi menentukan bentuk epitop dan
paratop (bagian Ab atau reseptor sel T
yang berinteraksi dengan epitop).

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 22

 DETERMINAN ANTIGEN
DETERMINAN ANTIGENIK MENJADI
TOPOGRAFIS, YAITU KOMPOSISI
STRUKTUR PADA PERMUKAAN
MOLEKUL DAN DAPAT DIKONSTRUKSI
DENGAN DUA CARA sequential epitop
dan conformational epitop.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 23

 DETERMINAN ANTIGEN
Sebagian besar struktur Ag dikenali oleh
Ab bergantung atas konfigurasi tersier
imunogen (conformational), sedangkan
epitop sel T ditentukan oleh struktur
primer (sequential).

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 24

 SPESIFISITAS ANTIGEN
KEASINGAN SUATU SUBSTANSI
TERHADAP HEWAN DAPAT
BERGANTUNG ATAS KEBERADAAN
PENGGOLONGAN KIMIAWI YANG
SECARA NORMAL TIDAK DITEMUKAN
PADA TUBUH HEWAN.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 25

 SPESIFISITAS ANTIGEN
KEASINGAN SUATU SUBSTANSI
TERHADAP HEWAN DAPAT
BERGANTUNG ATAS KEBERADAAN
PENGGOLONGAN KIMIAWI YANG
SECARA NORMAL TIDAK DITEMUKAN
PADA TUBUH HEWAN.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 26

 PEMBAGIAN ANTIGEN
A. MENURUT EPITOP
B. MENURUT SPESIFISITAS
C. MENURUT KETERGANTUNGAN
TERHADAP SEL T
D. MENURUT SIFAT KIMIAWI

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 27

 PEMBAGIAN ANTIGEN
A. MENURUT EPITOP
1. UNIDETERMINAN, UNIVALEN (Hapten)
2. UNIDETERMINAN, MULTIVALEN
(Poliskarida)
3. MULTIDETERMINAN, UNIVALEN (Protein)
4. MULTIDETERMINAN, MULTIVALEN
(Kimiawi kompleks).

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 28

 PEMBAGIAN ANTIGEN
B. MENURUT SPESIFISITAS
1. HETEROANTIGEN
2. Xenoantigen
3. Alloantigen (isoantigen)
4. Antigen organ spesifik
5. Autoantigen.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 29

 PEMBAGIAN ANTIGEN
C. MENURUT KETERGANTUNGAN
TERHADAP SEL T
1. T DEPENDEN
2. T INDEPENDEN

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 30

 PEMBAGIAN ANTIGEN
D. MENURUT SIFAT KIMIAWI
1. POLISAKARIDA
2. LIPID
3. ASAM NUKLEAT
4. PROTEIN

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 31

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 32
 ANTIBODI
INTRODUCTION
ANTIBODY STRUCTURE
ANTIBODY FUNCTION

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 33

 PENDAHULUAN
MENJELANG AKHIR ABAD KE-19, von Behring
DAN Kitasato DI BERLIN MENEMUKAN
BAHWA SERUM HEWAN YANG DIIMUNISASI
MENGANDUNG SUBSTANSI SPESIFIK ATAU
ANTITOKSIN.
PADA SAAT TERSEBUT PERTAMA KALI
DITUNJUKKAN AKTIVITAS APA YANG
SEKARANG INI DIKENAL SEBAGAI antibodi
ATAU imunoglobulin.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 34

 PENDAHULUAN
ANTIBODI:
Glikoprotein.
Ada dalam serum dan cairan tubuh.
Diinduksi bila molekul imunogenik
diintroduksi ke dalam sistem limfoid
tubuh.
Reaktif dengan, dan mengikat secara spesifik
kepada antigen yang menginduksi
pembentukannya.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 35

 PENDAHULUAN
Cairan yang dikumpulkan dari darah yang
dibiarkan membeku dikenal sebagai
serum.
Serum mengandung sejumlah molekul
tetapi bukan sel atau faktor pembekuan.
Jika serum dipersiapkan dari hewan yang
telah dipapari antigen maka disebut
antiserum karena mengandung antibodi.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 36

 PENDAHULUAN
Komponen serum yang dipisahkan secara
elektroforesis menunjukkan heterogenitas
imunoglobulin.
Teknik tersebut memisahkan komponen
serum menjadi pelbagai fraksi, diberi label
, dan .
Sebagian besar molekul antibodi ada
dalam fraksi dan kadang-kadang
disebut globulin-.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 37
 PENDAHULUAN
Dikenal 5 kelas atau isotipe imunoglobulin,
yaitu: IgG, IgA, IgGM, IgD dan IgE.
Ke lima Ig tersebut berbeda satu sama
lain dalam ukuran, isi, kandungan
karbohidrat dan komposisi asam amino.
Di dalam kelas tertentu ada subkelas yang
sedikit bervariasi dalam struktur dan
fungsinya.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 38

 PENDAHULUAN
Kelas dan subkelas ini dapat dipisahkan
satu dari yang lain secara serologis
dengan menggunakan antibodi.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 39

 STRUKTUR ANTIBODI
SEMUA MOLEKUL ANTIBODI
MEMPUNYAI EMPAT RANTAI DASAR
YANG SAMA DAN TERDIRI DARI DUA
RANTAI RINGAN DAN DUA RANTAI
BERAT.
RANTAI RINGAN (BM 25.000): SATU
DARI DUA TIPE YANG DISEBUT DAN
DAN HANYA SATU TIPE DITEMUKAN
PADA SATU Ab.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 40

 STRUKTUR ANTIBODI
Rantai berat (BM 50.000-70.000) menentukan
isotipe.
Didisain sebagai: , , , dan .
Rantai individual dipegang bersama oleh
jembatan disulfida dan interaksi non-
kovalen.
Rantai ringan regio konstan (CL) dan
regio variabel (VL) dan rantai berat
regio konstan (CH) dan regio variabel
(VH).
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 41
 STRUKTUR ANTIBODI
Ab dapat dibagi menjadi regio Fab
(fragment antigen binding) mengandung
paratop dan regio Fc (fragment
crystallizable) yang sama untuk semua
Ab.
Meskipun ada perbedaan diantara
pelbagai isotipe, semua molekul Ab
disusun oleh struktur unit dasar yang
sama, dengan

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 42

 STRUKTUR ANTIBODI
Meskipun ada perbedaan diantara
pelbagai isotipe, semua molekul Ab
disusun oleh struktur unit dasar yang
sama, dengan Fab portion containing the
antigen-recognizing paratope and the Fc
region carrying out the activities that
protect the host, i.e. effector function.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 43

 STRUKTUR ANTIBODI
IgG:
Paling banyak dalam serum, 75 % dari
total Ig.
BM 150.000
Empat subkelas: IgG1(60-70%, IgG2 (14-
20%), IgG3 (4-8%), dan IgG4 2-6%),
berbeda dalam kadar relatif, komposisi
asam amino, jumlah dan posisi ikatan
disulfida antarrantai serta fungsi biologis.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 44
 STRUKTUR ANTIBODI
IgG:
Antibodi utama pada respons sekunder.
Ditemukan dalam serum dan cairan
jaringan serta dapat menembus plasenta.
Juga mampu memfiksasi komplemen
serum.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 45

 STRUKTUR ANTIBODI
IgA:
Pada manusia, sebagian besar IgA serum
adalah monomer tetapi pada mamalia dimer.
Merupakan antibodi dominan dalam sekresi
seromukosa pada air ludah, air mata, colostrum
dan sekresi saluran-saluran napas (mukosa
nasal, sekresi bronkial), cerna dan kemih-
kelamin (cairan prostat, sekresi vagina).

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 46

 STRUKTUR ANTIBODI
IgA:
IgA sekretori ini selalu dalam bentuk dimerik dan
disusun oleh dua unit empat rantai dasar (dua
rantai ringan dan dua rantai berat), rantai J dan
komponen sekretori.
Komponen sekretori adalah bagian molekul
yang mengangkut dimer yang diproduksi oleh
sel plasma submukosa ke permukaan mukosa.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 47

 STRUKTUR ANTIBODI
IgA:
Komponen sekretori membantu
perlintasan melalui sel-sel epitel dan
melindungi molekul yang disekresi dari
digesti proteolitik.
15% dari serum total.
BM 400.000

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 48

 STRUKTUR ANTIBODI
IgM:
Pentamer dengan rantai berat dan rantai
J tunggal.
Ditahan di pool intravaskuler.
Antibodi pertama diproduksi selama
respons imun.
10% dari serum total dan BM 900.000

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 49

 STRUKTUR ANTIBODI
IgD:
Sel-sel B dalam sirkulasi mempunyai IgD pada
permukaannya, tetapi jumlahnya kurang dari 1
% (0,2% serum total) dari Ab dalam sirkulasi.
Unit dasar dengan rantai berat .
Protein tersebut sangat rentan thdp serangan
proteolitik dan oleh sebab itu mempunyai half-
life dalam serum pendek.
BM 180.000

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 50

 STRUKTUR ANTIBODI
IgE:
Sangat rendah dalam serum.
Ditemukan pada permukaan sel-sel mast
dan basofil.
Mempunyai reseptor spesifik terhadap
bagian Fc molekul ini.
BM 190.000
0.004% dari serum total.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 51
 FUNGSI ANTIBODI
Fungsi primer mengikat antigen.
Netralisasi
AKTIVASI KOMPLEMEN
PENGIKATAN SEL DAN OPSONISASI.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 52

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 53
 MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX

INTRODUCTION
GENE ORGANIZATION
FUNCTION

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 54

 PENDAHULUAN
MHC adalah bagian dari genom yang
menyandi molekul-molekul yang penting
dalam pengenalan imun, termasuk
interaksi diantara sel-sel limfoid dan ttipe-
tipe sel yang lain.
MHC terlibat dalam rejeksi allografts.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 55

 PENDAHULUAN
Kompleks gena mengandung sejumlah
besar gena individual yang dapat
digolongkan menjadi tiga kelas atas dasar
struktur dan fungsi produk-produk mereka.
Molekul-molekul tersebut disandi oleh
antigen MHC.
MHC manusia dikenal sebagai human
leucocyte group A (HLA) dan pada mencit
histocompatibility 2 (H2).
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 56
 ORGANISASI GENA
Gena yang menyandi molekul HLA
ditemukan pada lengan pendek
kromosom 6.
Mereka disusun diatas regio dengan
ukuran 2000 dan 4000 kilobasa
mengandung cukup DNA untuk lebih dari
200 gena.
Gena MHC yang terkandung dalam regio
dikenal sebagai A, B, C dan D.
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 57
 ORGANISASI GENA
Molekul MHC kelas I terdiri dari rantai
polipeptida yang berhubungan non-
kovalen.
Gena tunggal yang menyandi untuk rantai
lebih besar ada dalam regio A, B dan C
sedangkan rantai lebih kecil, dikenal
sebagai 2-mikroglobulin, disandi di
tempat lain dalam genom.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 58

 ORGANISASI GENA
Molekul MHC kelas II disusun oleh dua
rantai di dalam regio D.
Ada tiga molekul kelas II, DP, DQ dan DR.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 59

 FUNGSI
Molekul MHC kelas I dan II penting untuk
pengenalan imun oleh limfosit T. Mereka
hanya dapat mengikat Ag bila mereka
berhubungan dengan molekul-molekul ini.
Limfosit T yang memiliki molekul CD4
pada permukaannya mengenal antigen
bila bergabung dengan molekul MHC
kelas II.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 60

 FUNGSI
Limfosit T yang memiliki molekul CD8
pada permukaannya mengenal antigen
terbatas dengan molekul MHC kelas I.
Sel-sel CD4-positif (CD4+) menghasilkan
molekul, limfokin yang merangsang dan
menunjang produksi sel-sel sistem imun.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 61

 FUNGSI
Sel-sel CD4-positif (CD4+) menghasilkan
molekul, limfokin yang merangsang dan
menunjang produksi sel-sel sistem imun.
Sel-sel CD8+ terlibat dalam perusakan sel-
sel yang terinfeksi virus dan destruksi
cangkok jaringan dari donor MHC-
incompatible.

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 62

 TERIMA KASIH
THANK YOU
TARA RENKYU
ARIGATO
DANKE
IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 63
 PERMIOOOS

IMUNOLOGI ROSIHAN ANWAR 64