Anda di halaman 1dari 54

Perbandingan hasil skrining deteksi tumbuh kembang anak usia

prasekolah antara metode pemeriksaan KPSP (kuesioner pra-


skrining perkembangan) dengan Denver II di wilayah kerja
Puskesmas Kota Metro.

DWI ERIN
1218011039

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I. PEDAHULUAN
Latar Belakang
Tahapan terpenting adalah tiga
Anak merupakan generasi tahun pertama, karena
penerus bangsa, dibutuhkan perkembangan berlangsung
kualitas yang baik untuk secara pesat dan menentukan
mencapai masa depan yang masa depan anak kelak
baik (Moersintowati, 2000). (Narendra, 2002).

PEERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
LATAR BELAKANG

Kecerdasan, kemampuan fisik, kognitif,


bahasa, sosioemosional dan spiritual (Yamin
& Sabri, 2013).
LATAR BELAKANG
Prevalensi nasional 2010 :
4,9% gizi buruk dan 13,0% gizi kurang.

3,5% gizi buruk & 10,0% gizi kurang


31,25% (MK), 14,3% (MH), 19,1% (bahasa), 11,5% (sosial).
MDG 2011 2015 : harus turun minimal 2,4%
LATAR BELAKANG

Mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang


anak termasuk menindak lanjuti keluhan orang tua terhadap
masalah tumbuh kembang (Depkes RI, 2006).

Dikembangkan dari skrining


Parents evaluation of Denver developmental
developmental status (PEDS) screening test (DDST).
(APA, 2001).

Prescreening developmental
Kuesioner Praskrining questionnaire (PDQ)
Perkembangan (KPSP) (Frankerburg., et al 1981).
LATAR BELAKANG
skrining formal yang telah banyak Validilitas dan reliabilitas
digunakan oleh profesi kesehatan di sensitivitas dan spesifisitas
dunia termasuk Indonesia yaitu (Frankenburg & Dodds,
Denver II (Surya, 2000). 2004).

Berdasarkan penelitian Damayanti (2006), yang dilakukan


wilayah kerja Puskesmas Padasuka, Kiaracondong dan Garuda
Kota Bandung. Skrining perkembangan menggunakan KPSP dan
Denver II. Gangguan perkembangan anak, dicurigai terjadi
pada 73 anak (15%) menurut KPSP dan 57 anak (12%) menurut
DDST. Sensitivitas dan spesifisitas KPSP masing-masing 60% dan
92%
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah perbandingan hasil dari skrining


Deteksi Tumbuh Kembang anak usia prasekolah
antara metode skrining KPSP dengan Denver II di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Metro?
TUJUAN

Tujuan Umum
Tujuan Khusus

Manfaat Manfaat
Manfaat bagi Penulis
Manfaat bagi
Puskesmas
Manfaat bagi peneliti
selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia prasekolah

anak berusia 36 tahun (Wong, 2009).

Perkembangan motorik, verbal dan


keterampilan sosial secara progresif (Narendra,
2002).

Ciri Anak Prasekolah:


Ciri Fisik
Ciri Sosial
Ciri Emosional
Ciri Kognitif (Padmonodewo, 2003).
perubahan besar,
jumlah ukuran,
dimensi tingkat sel

ukuran berat
(gram, pound,
Pertumbuhan kilogram)

ukuran panjang
(cm, meter), umur
tulang

(Soetjiningsih, 2002)
PERKEMBANGAN
bertambahnya Fungsi tubuh
kemampuan

hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organorgan


lain dan sistemnya yang terorganisasi

(IDAI, 2002)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH-
KEMBANG

Faktor Internal Faktor External

Genetik
Umur
Ras Prenatal Postnatal

Normal Patologik
PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK
ANAK Antropometri

Tinggi Lingkar
Badan Pinggang

Berat Persen Lingkar


Badan lemak Kepala

Status Gizi
Berat Badan

Tinggi Badan

Lingkar Kepala

(Riskesdas, 2007)
4 parameter menilai aspekaspek
perkembangan anak usia prasekolah:

Fine Motor
Personal Social Adaptive

Language Gross Motor

(Frankenburg Fandal & Kemper, 1981)


TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT
UMUR
No Periode Tumbuh Kembang Kelompok Umur
Stimulasi

1 Masa prenatal, janin dalam kandungan Masa prenatal

2 Masa anak balita 12-60 bulan Umur 0-3 bulan


Umur 3-6 bulan
Umur 6-9 bulan
Umur 9-12 bulan
3 Masa anak balita 12-60 bulan Umur 12-15 bulan
Umur 15-18 bulan
Umur 18-24 bulan
Umur 24-36 bulan
Umur 36-48 bulan
Umur 48-60 bulan
4 Masa anak prasekolah 60-72 bulan Umur 60-72 bulan
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN
(Depkes RI, 2007). ANAK

Posyandu petugas atau


Pos PAUD/BKB, kader
Pustu, Posyandu/PAUD/
Puskesmas, BKB, guru TK,
Polindes, Bidan tenaga
dan dokter kesehatan atau
praktek hingga petugas terlatih
Rumah Sakit lainnya

Kuesioner Pra Skrining


Perkembangan (KPSP)
KPSP adalah instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau
ada penyimpangan.

Jadwal skrining KPSP rutin dilakukan pada saat


umur anak mencapai 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21,
24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan

(Damayanti, 2006)
Interpretasi Hasil KPSP:
Hitung jawaban Ya
Hitung jawaban Tidak

YA (6 atau
YA (9-10) YA (7-8) <)

SESUAI MERAGUKAN PENYIMPANGAN


DENVER II
Denver II lebih menyeluruh tapi ringkas, sederhana
dan dapat diandalkan, yang terbagi dalam 4
(empat) sektor, yakni : sektor personal sosial
(kemandirian bergaul), sector fine motor adaptive
(gerakan-gerakan halus), sektor language (bahasa),
dan sektor cross motor (gerakan-gerakan kasar)

Interpretasi

- Adnavce - Normal
- Berhasil/OK - Suspect
- Caution - Tidak dapat diuji
- Delay
- No opportunnity
Kerangka Teori
KERANGKA KONSEP

KPSP Tumbuh
Denver II Kembang
Anak
variabel bebas variabel terikat
III. METODOLOGI
PENELITIAN
Rancangan penelitian

Penelitian komparatif, yaitu untuk mencari


perbandingan atau perbedaan antaravariabel
(Dahlan, 2010). Adapun pendekatan yang digunakan
adalah cross sectional.

Perbandingan hasil skrining deteksi tumbuh kembang


anak usia prasekolah antara metode pemeriksaan KPSP
(kuesioner pra-skrining perkembangan) dengan Denver
II di wilayah kerja Puskesmas Kota Metro.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Seluruh anak usia prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Metro
sebesar 1.214 orang.
Sampel
Rumus Bungin (2005). derajat kepercayaan 90% (d = 0,1).
n = 1.214
1+N(d 2
)
Keterangan:
n : Besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat penyimpangan yang diinginkan (0,1)
Sehingga didapatkan sampel sebanyak:
n = 1.214
1+1.214(0,1 2
)
n = 92.3 orang dibulatkan menjadi 93 orang.
Jadi jumlahresponden yang digunakan sejumlah 93 responden.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Wilayah


Kerja Puskesmas Kota Metro.

Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan


Oktober November 2015.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah


metode skrining KPSP dan Denver II.

Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah


Deteksi Tumbuh Kembang anak usia
prsekolah di wilayah Kerja Puskesmas Kota
Metro.
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Anak usia prasekolah (36


tahun) di Puskesmas Metro
Pusat.
Anak usia prasekolah yang
Anak usia prasekolah yang hadir datang ke Puskesmas Metro
saat pengambilan sampel. Pusat yang tidak bersedia
Anak usia prasekolah yang menjadi responden.
bersedia menjadi responden. Anak usia prasekolah yang
Anak usia prasekolah dalam mengalami kelainan
keadaan mampu untuk kongenital yang
menyelesaikan rangkaian
pemeriksaan pertumbuhan dan
menyebabkan hambatan
perkembangan. pertumbuhan dan
Anak usia prasekolah yang perkembangan sejak lahir
datang dengan orang terdekat
atau yang mengasuh seharihari
DEFINISI OPERASIONAL
PENGUMPULAN DATA

Cara Pengumpulan Data Cara Pengukuran


Pengukuran tinggi badan
menggunakan microtoise,
pengukuran berat badan
menggunakan timbangan berat
badan, pengukuran lingkar kepala
menggunakan meteran yang
dilakukan langsung oleh peneliti
Data dikumpulkan melalui
pengisian form mengenai terhadap responden. Serta
hasil pemeriksaan KPSP dan pengukuran perkembangan
Denver II yang dilakukan oleh menggunakan KPSP dan Denver II
peneliti serta pengukuran
berat badan, tinggi Badan, dan yang dilakukan oleh peneliti pada
lingkar Kepala. orang terdekat atau pengasuh yang
memiliki anak prasekolah.
Pengolahan Data Analisis Data

Uji Analisis Univariat


Uji Analisis Bivariat
Editing Uji Kappa
Coding
Data entry Menggunakan perangkat komputer
software SPSS for windows.
cleanning
ALUR PENELITIAN
IV. HASIL DAN PEMBAHSAN
Hasil

Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh


anak usia prasekolah di Wilayah Kerja
Puskesmas Metro Pusat sebesar 1.214 orang.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93
orang yang telah memenuhi kriteria penelitian
Jenis Kelamin

Usia
ANALISIS UNIVARIAT
Status Gizi Responden
Lingkar Kepala Responden
KPSP RESPONDEN
DENVER II RESPONDEN
ANALISIS BIVARIAT
Tabulasi Silang Perbandingan KPSP dengan
Denver II Responden
UJI KAPPA
PEMBAHASAN

hasil analisis data diperoleh nilai Kappa


0,635. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kedua alat uji memiliki kesetaraan hasil
pemeriksaan yang baik (Kappa 0,40,75).

hasil uji statistik didapatkan pvalue=


0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
kedua pemeriksaan bermakna secara
statistik (pvalue < 0,05)
Penelitian artha., et al (2014) tentang kesepakatan hasil
antara KPSP, PEDS dan tes Denver II untuk skrining
perkembangan anak balita. Penelitian ini dilakukan pada
133 anak berusia 660 bulan di Kabupaten Sleman,
Bantul, Kulon progo dan Kota Yogyakarta.

Penelitian Kadi et al., (2008) yang meneliti


kesetaraan hasil skrining risiko penyimpangan
perkembangan menurut cara kuesioner praskrining
perkembangan (KPSP) dan Denver II pada anak usia
1214 bulan dengan berat lahir rendah. Penelitian ini
dilakukan pada 85 anak di Puskesmas Garuda Bandung
pada tahun 2008
skrining perkembangan telah dikenal beberapa
kuesioner yang telah terstandarisasi. Glascoe et
al., (1992) mengembangkan metoda parents
evaluation of developmental status (PEDS) yaitu
kuesioner yang dapat diselesaikan dalam 5 menit,
mempunyai sensitivitas dan spesifisitas tinggi

Frankenburg mengembangkan prescreening


developmental questionnaire (PDQ) yang
dikembangkan dari skrining Denver
developmental screening test (DDST).

Depkes RI pada tahun 1996 dan sedang


direvisi pada tahun 2005, dikenal sebagai
Kuesioner Praskrining Perkembangan
(KPSP).
KPSP dan Denver II memiliki kesetaraan yang baik serta
bermakna secara statistik.

kuesioner pra skrining perkembangan anak


(KPSP) merupakan perkembangan dari
prescreening developmental questionnaire
(PDQ) yang dikembangkan dari skrining
Denver developmental screening test
(DDST).

Dengan demikian, penilaian yang


terdapat dalam KPSP juga terdapat
dalam Denver II (Syahperlan et al.,
2010).
Berdasarkan informasi dari orang tua, alat skrining
perkembangan yang sering digunakan adalah KPSP yang
telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI
untuk dikerjakan di tempat pelayanan kesehatan
primer. Salah satu skrining formal yang telah banyak
dikerjakan oleh profesi kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia adalah tes Denver II (Sices et al., 2016).

Penelitian Glascoe menunjukkan hasil skrining formal


pada anak, sekitar 80% orangtua sangat membantu
dalam identifikasi dan mempunyai nilai ketepatan yang
tinggi apabila dikombinasikan dengan skrining yang telah
distandarisasi (American Academy of Pediatrics, 2001).
Pada penelitian yang membandingkan penggunaan KPSP
oleh kader kesehatan dilakukan tehadap kader
kesehatan lainnya dan perbandingan hasil pemeriksaan
KPSP oleh kader kesehatan dibandingkan dengan dokter.

nilai kappa hasil pemeriksaan antara nilai Kappa hasil pemeriksaan antara
kader kesehatan sebesar 0,82 yang kader kesehatan dan dokter sebesar
menunjukkan kesataraan hasil 0,72 yang menunjukkan kesataraan
pemeriksaan sangat baik hasil pemeriksaan baik.

kedua hasil pemeriksaan


tersebut bermakna secara
statistik dengan p-value = 0,001
(Kadi et al., 2008).
Dengan kesetaraan yang baik antara KPSP dan
Denver II maka skrining perkembangan dapat
dilakukan lebih awal baik dilakukan oleh
perawat atau tenaga medis terlatih dengan
menggunakan kuesioner praskrining bagi
orang tua
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebagian besar responden memiliki status perkembangan yang sesuai
berdasarkan KPSP yaitu pada 61 anak (65,6%).
Sebagian besar responden memiliki status perkembangan yang sesuai
berdasarkan Denver II yaitu pada 64 anak (68,8%).
Hasil skrining deteksi tumbuh kembang anak usia prasekolah antara
metode pemeriksaan KPSP (kuesioner pra-skrining perkembangan
dengan Denver II di wilayah kerja puskesmas Kota Metro memiliki
kesetaraan hasil pemeriksaan yang baik dengan Coefficient of
agreement Kappa sebesar 0,635.
Terdapat hubungan bermakna antara hasil skrining deteksi tumbuh
kembang anak usia prasekolah antara metode pemeriksaan KPSP
(kuesioner pra-skrining perkembangan dengan Denver II di wilayah
kerja puskesmas Kota Metro (p-value= 0,000)
Saran
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan ,melakukan
penelitian untuk menilai keseteraan hasil pemeriksaan
KPSP dan Denver II pada kondisi khusus
seperti perbedaan status ekonomi dan pendidikan
keluarga.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengukur
kesetaran hasil pemeriksaan KPSP dan Denver II pada
tenaga kesehatan yang melakukan skrining di pelayanan
primer.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
TABEL BERAT BADAN/TINGGI
BADAN
NELLHAUS CHARTS
KPSP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai