Anda di halaman 1dari 23

Syok Hipovolemik et causa

Perdarahan Intraabdomen

Nur Tasya Ruri


10.2013.259
Skenario 12

Seorang lakilaki 35 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami


kecelakaan sepeda motor sekitar 2 jam yang lalu. Menurut
warga setempat yang ikut mengantarkan korban ke RS, setelah
menerobos lampu merah, laki laki tersebut ditabrak oleh mobil
yang sedang melaju dalam kecepatan tinggi. Setelah nabrak
korban terpental dari sepeda motornya dan sempat terguling
beberapa meter
Anamnesis
Bersamaan dengan resusitasi + pemeriksaan fisik
Kapan terjadinya
Apa yang terjadi (kendaraan bermotor berapa
kecepatan kendaraan saat kecelakaan, cidera apa yang
diderita penumpang lain)
Penyebab kecelakaan
Pajanan lain (misalnya asap, kabut)
Anamnesis

Anamnesis :
Tipe kejadian trauma (jatuh, luka tembus,tabrakan bermotor)
Perkiraan intensitas energi yang terjadi(kecepatan,
ketinggian)
Jenistabrakan / benturan yang terjadi pada penderita
(mobil, pohon, pisau)
Untuk memprediksi kemungkinan bagian tubuh/ organ
yang terkena cedera & waspada pada perlukaan
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik (identifikasi syok)


Pastikanjalan nafas terjaga, pasien bernafas
adekuat,pemeriksaan fisik lengkap.
Periksa tanda syok :
Denyut nadi : 115
Tekanan darah : 90/60
Warna kulit pucat dan suhu : suhu 36,5
Keluaran urin berkurang
Nafas : 25
Status hidrasi
turgor kulit
membran mukosa( kering /tidak)
Pemeriksaan Fisik

Nilai :
15 : Compos mentis
12-14 : Somnolen
8-11 : Stupor
3-7 : Coma
Pemeriksaan Fisik Sistemik

Inspeksi
luka lecet di dinding perut
perdarahan di bawah kulit
umbilicus (Cullen Sign), (Grey Turner Sign)
Pergerakan pernafasan perut (tertinggal)peritonitis
Palpasi
defence muscular
nyeri tekan
Tanda Kehrs nyeri sebelah kiri ( perdarahan limfa)
Perkusi
Redup hati yang menghilang udara bebas dalam rongga perut
ada robekan (perforasi) organ-organ usus
Nyeri ketok seluruh dinding perut
Shifting dullnesscairan perut perdarahan rongga perut
Auskultasi
robekan (perforasi) usus bising usus turun/hilang
Pemeriksaan Penunjang
Darah dan urin
Hemoglobin dan hematokrit
Urin (urin pekat, dikit, gelap, proteinuria)
Pemeriksaan elektrolit serum (hiponatremi, hiperkalemia, dan
hipokalsemia)
Pemeriksaan radiologi
Hemodinamik yang tidak stabilevaluasi dengan FAST scan atau DPL
Radiografi/ rontgen
Radiografi pelvis atau dada fraktur thoracolumbar
fraktur costae organ yang terkena
Ultrasonografi
Deteksi hemoperitonium (+) jika cairan ditemukan & (-) tidak tampak
cairan
FAST(Focused Assessment with Sonography in Trauma) berdasar pada
asumsi bahwa kerusakan abdomen berhubungan dengan hemoperitonium
hemodinamik stabil dengan hasil FAST (-) observasi
hemodinamik stabil dengan hasil FAST (+) perlu CT scan
Computed Tomography (CT) Scan
kriteria standar untuk mendeteksi kerusakan organ padat
dapat membantu tau jumlah darah dalam abdomen
CT scan meliputi kepekaannya yang rendah untuk diagnostik
trauma diafragma, organ berongga serta harga yang mahal
Diagnostic peritoneal lavage
Diindikasikan :
Trauma tulang belakang
Trauma multiple dan syok yang tidak diketahui
Pasien intoksikasi yang mengarah trauma abdomen
Pasien lemah dengan kemungkinan trauma abdomen
Pasien dengan potensial trauma intra-abdominal
Stadium Syok
Stadium kompensasi Stadium dekompensasi Stadium irreversible

Fungsi organ vital dipertahankan Terjadi: Laktat asidosis, Tubuh kehabisan


mekanisme kompensasi fisiologis diperberat oleh energi, multi organ
tubuh (meningkatkan refleks penumpukan CO2 , failure.
simpatis) : dimana CO2 menjadi Cadangan phosphate
- Resistensi sistemik meningkat asam karbonat. berenergi tinggi (ATP)
(fokuskan ke jantung, paru, otak Pelepasan mediator akan habis terutama
cardiac output naik, HR naik) vaskular : histamine, di jantung dan hepar.
- Manifestasi klinis : Takikardia, serotonin, sitokin (TNF Syok yang berlanjut
gelisah, kulit pucat dan dingin, alfa dan interleukin I), akan menyebabkan
pengisian kapiler lambat (lebih cardiac output turun, kerusakan dan
dari 2 detik). venous return menurun kematian sel
Manifestasi klinis : Manifestasi klinis:
takikardia, tekanan darah nadi tidak teraba,
sangat turun, perfusi tekanan darah tidak
perifer buruk, asidosis, terukur. Anuria dan
oliguria dan kesadaran tanda-tanda
menurun. kegagalan organ
Diagnosis Banding
Syok Kardiogenik Syok Distributif Syok Obstruktif
Kegagalan kerja Berkurangnya tahanan Gangguan kontraksi jantung
jantungnya sendiri. prmbuluh darah perifer akibat di luar jantung
Gangguan perfusi syok septik syok Ketidakmampuan
jaringan yang karena penyebaran ventrikel untuk mengisi
disebabkan disfungsi kuman dan toksinnya di selama diastol sehingga
jantung dalam tubuh secara nyata turunkan
Contoh : aritmia, vasodilatasi volume sekuncup dan
miokard infark curah jantung
Syok anafilatik Contoh: emboli paru
gannguan perfusi
jaringan akibat ada rx
AG-AB yang keluarkan
histamin naik
permeabilitas membran
kapiler dilatasi
arteriola dan venous
return turun. Contoh:
sengatan serangga,
reaksi tranfusi
Working Diagnosis
Syok hipovolemik
= Syok akibat kehilangan volume cairan sirkulasi
Akibat syok:
Tahanan vaskuler <<
Darah balik <<
Pengisian ventrikel <<
Curah jantung kecil
Etiologi
Perdarahan:
Kehilangan cairan
Hematom subkapsular hati
ekstraselular:
Aneurisma aorta pecah
Muntah (vomitus)
Pendarahan gastrointestinal
Dehidrasi
Perlukaan berganda
Diare
Kehilangan plasma: Terapi diuretik yang sangat
Luka bakar yang luas agresif
Pankreatitis Diabetes insipidus
Deskuamasi kulit Insufisiensi renal
Sindrom Dumping
Epidemiologi
Mortalitas >>: trauma tumpul abdomen
Pada intraperitoneal:
Organ limpa (40-55%)
Hati (35-45%)
Usus halus (5-10%)
Pada retroperitoneal:
Paling sering: ginjal
Paling jarang: pankreas dan ureter.
Trauma tajam abdomen: hati (40%), usus kecil (30%),
diafragma (20%), dan usus besar (15%).
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Tujuan: memperbaiki gangguan fisiologik (resusitasi cairan) dan menghilangkan
faktor penyebab (menghentikan pendarahan).

Penggantian cairan: Normal Saline, Ringer Laktat, dan Ringer Bikarbonat


Oksigen
Masker atau Kanula
Intubasi: kasus distres pernapasan, hipoksemia berat, asidosis, atau koma.
Hb < 10g/dL transfusi PRC
Vasopresor: dopamine, vasopressin atau dobutamin

Observasi: denyut jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, tekanan vena sentral
(CVP), dan pengeluaran urin
Observasi
Fungsi ginjal:
UO 30 50 ml/jam.
< 30 ml per jam atau 0,5 ml/kg/jam: perfusi ginjal yang tidak
adekuat
Tekanan darah:
Kanulasi arteri radialis.
Keuntungan: kemampuannya mengukur pH dan gas darah.
AGD: Pengukuran pH, PCO2, dan PO2
Komplikasi

Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan
yang berkepanjangan.
Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus
kapiler karena hipoksia.
DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian
jaringan yang luas sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.
Prognosis

Prognosis syok hipovolemik tergantung derajat kehilangan


cairan. Deteksi dini dan juga terapi yang adekuat dapat
menghasilkan prognosis yang baik. Namun, jika syok
berlanjut ke level yang lebih tinggi yaitu dengan
kehilangan cairan tubuh yang melebihi 25% dari total
cairan tubuh di nyatakan sebagai syok yang ireversibel dan
dapat mengakibatkan kematian.
Kesimpulan

Syok hipovolemik merupakan kondisi medis dimana terjadi


kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada
kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi
yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak
adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat
kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik). Diagnosa
adanya syok harus didasarkan pada data-data baik klinis
maupun laboratorium yang jelas, yang merupakan akibat dari
kurangnya perfusi jaringan. Syok bersifat progresif dan terus
memburuk jika tidak segera ditangani. Tatalaksana syok
bertujuan memperbaiki gangguan fisiologik (resusitasi
cairan) dan menghilangkan faktor penyebab (menghentikan
pendarahan).

Anda mungkin juga menyukai