Perdarahan Intraabdomen
Anamnesis :
Tipe kejadian trauma (jatuh, luka tembus,tabrakan bermotor)
Perkiraan intensitas energi yang terjadi(kecepatan,
ketinggian)
Jenistabrakan / benturan yang terjadi pada penderita
(mobil, pohon, pisau)
Untuk memprediksi kemungkinan bagian tubuh/ organ
yang terkena cedera & waspada pada perlukaan
Pemeriksaan Fisik
Nilai :
15 : Compos mentis
12-14 : Somnolen
8-11 : Stupor
3-7 : Coma
Pemeriksaan Fisik Sistemik
Inspeksi
luka lecet di dinding perut
perdarahan di bawah kulit
umbilicus (Cullen Sign), (Grey Turner Sign)
Pergerakan pernafasan perut (tertinggal)peritonitis
Palpasi
defence muscular
nyeri tekan
Tanda Kehrs nyeri sebelah kiri ( perdarahan limfa)
Perkusi
Redup hati yang menghilang udara bebas dalam rongga perut
ada robekan (perforasi) organ-organ usus
Nyeri ketok seluruh dinding perut
Shifting dullnesscairan perut perdarahan rongga perut
Auskultasi
robekan (perforasi) usus bising usus turun/hilang
Pemeriksaan Penunjang
Darah dan urin
Hemoglobin dan hematokrit
Urin (urin pekat, dikit, gelap, proteinuria)
Pemeriksaan elektrolit serum (hiponatremi, hiperkalemia, dan
hipokalsemia)
Pemeriksaan radiologi
Hemodinamik yang tidak stabilevaluasi dengan FAST scan atau DPL
Radiografi/ rontgen
Radiografi pelvis atau dada fraktur thoracolumbar
fraktur costae organ yang terkena
Ultrasonografi
Deteksi hemoperitonium (+) jika cairan ditemukan & (-) tidak tampak
cairan
FAST(Focused Assessment with Sonography in Trauma) berdasar pada
asumsi bahwa kerusakan abdomen berhubungan dengan hemoperitonium
hemodinamik stabil dengan hasil FAST (-) observasi
hemodinamik stabil dengan hasil FAST (+) perlu CT scan
Computed Tomography (CT) Scan
kriteria standar untuk mendeteksi kerusakan organ padat
dapat membantu tau jumlah darah dalam abdomen
CT scan meliputi kepekaannya yang rendah untuk diagnostik
trauma diafragma, organ berongga serta harga yang mahal
Diagnostic peritoneal lavage
Diindikasikan :
Trauma tulang belakang
Trauma multiple dan syok yang tidak diketahui
Pasien intoksikasi yang mengarah trauma abdomen
Pasien lemah dengan kemungkinan trauma abdomen
Pasien dengan potensial trauma intra-abdominal
Stadium Syok
Stadium kompensasi Stadium dekompensasi Stadium irreversible
Observasi: denyut jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, tekanan vena sentral
(CVP), dan pengeluaran urin
Observasi
Fungsi ginjal:
UO 30 50 ml/jam.
< 30 ml per jam atau 0,5 ml/kg/jam: perfusi ginjal yang tidak
adekuat
Tekanan darah:
Kanulasi arteri radialis.
Keuntungan: kemampuannya mengukur pH dan gas darah.
AGD: Pengukuran pH, PCO2, dan PO2
Komplikasi
Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan
yang berkepanjangan.
Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus
kapiler karena hipoksia.
DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian
jaringan yang luas sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.
Prognosis