Anda di halaman 1dari 14

Mikrotremor

Riska Awalia Lestari (H22114017)


Ariyadi (H22114011)
Outline
Definisi Mikrotremor
Implementasi Mikrotremor
Pengukuran Mikrotremor
PENDAHULUAN MICROTREMOR

Mikrotremor adalah getaran (vibrasi) yang sangat kecil


amplitudonya dan kontinu dari tanah atau struktur, yang disebabkan
oleh adanya aktivitas buatan manusia seperti : lalu lintas, orang berjalan,
mesin pabrik, dan lain-lain. Amplitudonya sangat kecil berkisar antara
0.1 1.0 dan periodanya antara 0.1 detik sampai 1.0 detik.
Hasil penyelidikan telah membuktikan bahwa perioda
predominan dari mikrotremor sesuai dengan perioda
predominan dari gempa bumi (Kanai). Dewasa ini, untuk
melakukan study mengenai kelakuan struktur untuk
merancang bangunan tahan gempa, telah digunakan
peroda predominan dari hasil pencatatan mikrotremor.
Mikrozonasi Mikrotremor
Mikrozonasi mikrotremor adalah suatu Analisis HVSR
proses pembagian area berdasarkan Metode HVSR merupakan metode membandingkan spektrum komponen
parameter tertentu memiliki horizontal terhadap komponen vertikal dari gelombang mikrotremor.
karakteristik yang dipertimbangkan
antara lain adalah getaran tanah, faktor Analisis Frekuensi Dominan
penguatan (amplifikasi) dan periode Frekuensi dominan adalah nilai frekuensi yang kerap muncul sehingga
dominan. diakui sebagai nilai frekuensi dari lapisan batuan di wilayah tersebut
sehingga nilai frekuensi dapat menunjukkan jenis dan karakterisktik
batuan tersebut.

Analisis Frekuensi Dominan


Nilai periode dominan merupakan waktu yang dibutuhkan gelombang
mikrotremor untuk merambat melewati lapisan endapan sedimen
permukaan atau mengalami satu kali pemantulan terhadap bidang
pantulnya ke permukaan.
Implementasi Mikrotremor
Implementasi mikrotremor adalah dalam bidang prospecting,
khususnya dalam merancang bangunan tahan gempa, juga dapat
dipakai untuk investigasi struktur bangunan yang rusak akibat
gempa. Dalam merancang bangunan tahan gempa, sebaiknya
perlu diketahui periode natural dari tanah setempat untuk
menghindari adanya fenomena resonansi yang dapat
memperbesar (amplifikasi) getaran jika terjadi gempa bumi.
Mikrotremor juga dapat dipakai untuk mengetahui
jenis tanah atau top soil berdasarkan tingkat
kekerasannya, dimana semakin kecil periode dominan
tanah maka tingkat kekerasannya semakin besar atau
tanah yang mempunyai periode dominan besar makin
lunak atau lembek sifatnya
Suatu pekerjaan awal untuk menerapkan mikrotremor
adalah pembuatan kurva distribusi perioda kanai. Dr. Kanai
mempunyai pemikiran tentang kurva distribusi perioda
dengan menggunakan metode Zero Crossing. Adapun
prinsip dari metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanah yang terdiri dari kerikil berpasir (sandy gravel),
lempung berpasir keras (sandy hard clay), tanah liat
lempung, dsb; diklasifikasikan sebagai alluvial atau lempung
berkerikil.

2. Tanah yang terdiri dari alluvium dengan ketebalan 5 m


atau lebih, yang berbeda dengan tanah tipe ke-2 melalui
kecuramannya.
3. Alluvium yang terdiri dari endapan delta yang halus,
top soil, lumpur, dan sejenisnya. Tanah yang dijumpai
melalui reklamasi rawa/payau, lumpur dasar laut, dsb;
yang memiliki kedalaman tanah reklamasi sekitar 3
meter atau lebih.

Percepatan Permukaan

Percepatan tanah setempat adalah yang langsung


mempengaruhi konstruksi, sehingga hal ini merupakan
titik tolak dari perhitungan bangunan tahan gempa.
Rumus eksak untuk menghitung percepatan permukaan
tanah setempat, praktis tidak dapat diturunkan karena
banyak factor yang mempengaruhinya terutama sifat
lapisan deposit setempat. Oleh karena itu, rumus yang
ditemukan dalam literature pada umumnya adalah
rumus empiris dan semi empiris.

Rumus semi empiris Kanai :
y = ar
Ket

ar =
=1+
keterangan
T0 = Perioda predominan tanah
= faktor amplifikasi
M = magnitude
= jarak episenter
ar= percepatan pada base rock
ay= percepatan permukaan tanah
Pengukuran Mikrotremor
Pada dasarnya pengukuran mikrotremor bisa
dilakukan dengan alat pencatat gempa
(seismograf). Namun karena mikrotremor
mempunyai karakteristik berbeda dengan
gempa bumi baik periode maupun
amplitudonya, maka untuk mengukur
parameter-parameter mikroseismik
digunakan seismograf khusus yang disebut
mikrotremormeter
Mikrotremormeter terdiri dari 2 komponen pengukur,
yaitu pengukur amplitudo dan pengukur periode. , Pada
komponen pengukur amplitudo biasanya terdiri dari 3
pilihan,yaitu amplitudo simpangan, amplitudo kecepatan
dan amplitudo percepatan. Sedangkan pada komponen
pengukur periode/frekuensi mikrotremormeter dilengkapi
dengan alat pencacah sampel frekuensi berupa tape
recorder beserta alat digital analyzer
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai