1
Controlling Monitoring
Proses & Proses &
Operasi Operasi
Analisa
Teknik
Eksperimen 2
Monitoring proses & operasi
Barometer
Anemometer
Spedometer
3
Pengendali proses & operasi
PENGENDALI
OUTPUT
KUALITATIF
Dinyatakan dengan SIFAT hasil
eksperimen (colorimeter, mesin cuci,
dll)
7
4 tingkatan sistem pengukuran
Sensor-transducer
Signal-conditioning
Output
Feedback control
Ke 4 tingkat ini yang menjembatani sistem
pengukuran dari input ke output
8
Komponen Sistem Pengukuran
9
Sensor-transducer stage
ELEMEN PERASA
UTAMA (Primary Sensing
Element)
11
Sensor
Hal penting yang perlu diperhatikan untuk
sensor
Pemilihan
Penempatan
Instalasi
Ketiga hal ini untuk meyakinkan sensor output
dapat merefleksikan hasilnya secara akurat
12
Transducer
ELEMEN PENGUBAH
VARIABEL
14
Output stage
15
Contoh bulb thermometer
dengan sensor-transducer-
output stages
16
Signal-conditioning stage
ELEMEN MANIPULASI
VARIABEL
18
Feedback control stage
Berisi suatu kontroler yang
menginterprestasikan signal yang diukur
dan membuat suatu keputusan mengenai
kontrol dari suatu proses
Contoh: termostat pada pemanas, setrika,
19
Contoh Feedback control
20
Contoh Feedback control
21
Feedback control
Expert system: Mechatronic mechanical
electrical components
Microprocessor
Controller
Measurement
22
Secara umum sistim pengukuran mempunyai
tiga
kerangka kerja yang terdiri dari
tingkatan/fase:
Tingkat I : Tingkat sensor-tranduser atau
tingkat
pengindera.(sensor dalam
hal ini sebagai alat
peraba.
Tingkat II : Tingkat menengah, yg disebut juga
tingkat
penyiapan sinyal .
23
Tingkat III: Tingkat akhir atau tingkat
Tingkat I. Sensor - Tranduser
Fungsi:
Mendeteksi atau mengindera
benda yang diukur.
Harus sensitif HANYA terhadap
besaran
Contoh: masukan.
Elmn Mekanis: Jarum kontak, massa-pegas,
tabung
bourdon u/ tekanan.
Elmn Hidraulik-pneumatik: Pelampung, orifis, venturi,
dsb
Elmn Listrik: kontaktor, tahanan, kapasitor, kristal
piezoelektrik, termokopel, dsb. 24
Tingkat II. Penyiapan sinyal
Fungsi:
Memberikaninformasi yg mampu
merangsang indera manusia atau
sistim pengendali, agar dengan cepat
dan mudah diketahui operator.
Contoh:
- Pergeseran relatif jarum skala
- Digital display monitor
26
Langkah
Perancanaan disain eksperimen
Merencanakan desain parameter
Merencanakan sistem dan toleransi
desain
Merencanakan desain data reduction
27
Disain Parameter
Menentukan tujuan pengujian dan
mengidentifikasi variabel proses dan
parameter dan sarana
30
Disain pengurangan data
32
Variabel
Independent variable: suatu variabel yang
dapat diubah tanpa pengaruh dari variabel
lain
Dependent variable: suatu variabel yang
dipengaruhi oleh perubahan satu atau
lebih variabel
33
Variabel
Variabel kontinu: stress dengan
perubahan load
Variabel diskrete: seseorang bermain
dadu
34
Variabel
Extraneous variable: variabel yang tidak
dapat dikontrol selama pengukuran tetapi
dapat mempengaruhi hasil pengukuran
Hasil pengukuran dapat mengaburkan
analisa
Pengaruh variabel ini dapat dikatakan
sebagai bentuk noise atau penyimpangan
(drift)
35
Parameter
Didefinisikan sebagai hubungan fungsional
antar variabel
Parameter yang memiliki pengaruh dari
perilaku yang diukur dikatakan sebagai
parameter kontrol
Contoh:
Nilai dari Reynolds number ditentukan dari nilai
sekelompok variabel
f(x,y)
36
Reynold number
37
Noise and interference
Noise adalah nilai variasi random yang
terukur akibat variasi dari extraneous
variabel
Akibat dari kontrol variabel yang belum
sempurna, contoh: kondisi lingkungan,
thermal noise karena gerakan elektron
dalam wiring
38
Noise and interference
Noise akan meningkatkan data scatter
39
Noise and interference
Interference: gangguan yang
menyebabkan hasil pengukuran memiliki
kecenderungan yang tidak diharapkan
Hasilnya dapat berbeda dari perilaku
kondisi yang sebenarnya
Jika terjadi secara periodik, bisa tidak
diketahui kecenderungan kesalahannya
40
Noise and interference
Akibat dari extraneous variabel
Contoh: local ac power line noise 50 atau
60 Hz
41
Noise and interference
42
Randomization
Pengaruh dari pengukuran yang dilakukan
dengan secara acak untuk mengubah nilai
independent variabel yang diaplikasikan
Dapat mengurangi kecenderungan
interferensi
43
Replication and repetition
Repetition: pengulangan pengukuran yang
dilakukan selama pengukuran pada
pengujian tunggal atau pada sekelompok
produk
Contoh: perusahaan bearing
pengulangan tidak memperhatikan
kondisi operasi
44
Replication and repetition
Replication: penduplikasian independen
serangkaian pengukuran pada kondisi
operasi yang sama
Contoh: perusahaan bearing cek
seberapa beda diameter bearing pada
suatu mesin atau seorang operator pada
hari yang yang berbeda
45
Contoh repetition and
replication
Sebuah termostat furnace.
1. set pada beberapa kondisi, lakukan
pengulangan pengukuran dari temperatur
furnace tersebut. Kesimpulan yang didapat
rata-rata nilai dan variasi dari temperatur
ruang furnace sesuai setting termostat.
Penilaian yang didapatkan adalah
seberapa bagus termostat dapat menjaga
kondisi ruangan.
46
Contoh repetition and
replication
2. mengubah-ubah setting temperatur termostat
tapi terkadang balik ke kondisi setting awal dan
dilakukan pengukuran.
Hasilnya ada 2 kelompok hasil pengukuran yang
merupakan replikasi satu sama lain. Kesimpulan
yang didapat temperatur rata-rata dari test
pertama dan kedua akan berbeda. Perbedaan
ini dapat digunakan untuk menyarankan setting
dan pengontrolan temperatur ruang.
47
Calibration
Tujuannya untuk mengurangi error
Kalibrasi dilakukan dengan
membandingkan instrumen terhadap
Nilai input yang telah diketahui
Standar sekunder (memiliki akurasi lebih tinggi)
Standar primer (Badan Standar
Nasional/International)
Contoh: flow meter
48
Static calibration
Paling banyak digunakan
Prosedurnya adalah nilai yang diketahui
sebagai input kalibrasi sistem dan sistem
output dicatat.
Istilah static karena tidak bervariasi
terhadap waktu ataupun ruang.
49
Static calibration
Yang dipentingkan hanya besarnya nilai
input yang diketahui dan output
pengukuran
Nilai input biasanya variabel independen
yang terkontrol, sedang nilai output adalah
dependen variabel dari kalibrasi
50
Contoh Static calibration curve
51
Dynamic calibration
Dynamic calibration yaitu menentukan
hubungan antara input dari perilaku
dinamik dan keluaran sistem pengukuran.
Variabel yang diukur tergantung pada
waktu atau ruang.
Contoh: signal sinusoidal
52
Static sensitivity
Static sensitivity adalah hubungan suatu
pengukuran output terhadap perubahan
yang diberikan pada input statik
53
Range
Range merupakan batasan nilai minimum
dan maksimum dari sistem pengukuran
yang digunakan. Input operating range
54
Accuracy and error
Error yaitu perbedaan nilai yang terukur
dan nilai sebenarnya
55
Contoh Calibration curve form
of a deviation plot
56
Random and systematic errors
and uncertainty
Random error menyebabkan variasi
random dari nilai pengukuran yang terjadi
pada pengulangan pengukuran
Systematic error menyebabkan suatu
perbedaan antara nilai rata-rata sejumlah
data dengan nilai sebenarnya.
Random dan systematic error
mempengaruhi sistem akurasi.
57
Pengaruh random dan sistematik
error pada pembacaan kalibrasi
58
Penyebab utama scatter data
Sistem pengukuran dan metode pengukuran
Variabel yang tidak terkontrol
59
Uncertainity
Uncertainity yaitu suatu perkiraan numerik
dari batasan error pengukuran
Dituliskan dalam bentuk
60
61
Hysteresis
Hysteresis error mengacu pada
perbedaan antara upscale sequential test
dan downscale sequential test.
Sequential test mengaplikasikan urutan
variasi pada nilai input yang melebih input
range yang diharapkan.
62
Hysteresis
Maximum hysteresis error dinyatakan
sebagai persentase dari full scale output
range ro
63
64
65
Data teknis yang menunjukkan
kemampuan alat ukur.
Daerah pengukuran (range)
Daerah yang menunjukkan nilai
minimal dan
maksimal yang dapat diukur oleh
instrumen
tanpa merusak instrumen tersebut.
67
Ketelitian
(accuracy)
Perbedaan maksimum antara
penunjukkan instrumen dengan
nilai sebenarnya. Akurasi sering juga
disebut
Akurasi dengan ERROR MAKSIMUM.
berdasar
Pembacaan
V V
Acc r a
100% (2-1)
Va
Dimana:
Vr = hasil pengukuran
Mis:
Vfs =Pengukuran tekanan
skala maksimum dng skala
instrumen (batas atas)
maksimum 100 psi dan akurasi 1% skala
penuh.
1
ERROR yang terjadi: 100 Psi 1 Psi
100
69
Ketepatan
(precision)
Kemampuan instrumen dalam
menghasilkan atau menunjukkan
ulang suatu pembacaan.
Untuk akurasi
tertentu Vrm Vr
Ketepatan 100%
(2-3)
Va
Dimana:
Vrm = penunjukan maksimum /
minimum
Va = nilai
Contoh
(105 100 )
Acc 100% 5 % 5 Volt
100
(105 104 )
Ketepatan = 100% 1 % ( 1V )
100
(103 104)
= 100% 1% ( 1V )
100
72