Anda di halaman 1dari 7

KASUS BIOETIK

KEDOKTERAN
Putu Gede Parama Putra Sukadana
15710383
Tn. F berusia 70 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
pada perut, mual muntah, BAB berwarna hitam dan setelah
dilakukan pemeriksaan menyeluruh Tn. F didiagnosa sirosis hepatis.
Setelah dilakukan pengobatan selama beberapa hari dan berdasarkan
hasil lab yang sudah keluar, dokter akhirnya menyarankan pasien
untuk pulang. Pengobatan tidak dilanjutkan karena tidak ada obat
untuk menyembuhkan penyakit ini, pasien menolak untuk pulang
dan meminta dokter tetap mengobati sampai selesai, namun dokter
tersebut tetap tidak mau.
KAIDAH DASAR BIOETIK
BENEFICENCE NON MALEFICENCE
Tidak memaksimalkan kepuasan dan Dokter membahayakan pasien karena
kebahagiaan pasien. membiarkan pasien pulang tanpa mendapat
tindakan medis lebih lanjut.

AUTONOMY JUSTICE.
Dokter tidak menghargai hak pasien Tidak melindungi pasien yang rentan.
dengan menyarankan pasien untuk pulang.
Tidak menghargai hak pasien untuk
menentukan nasib sendiri
Tidak menjaga hubungan yang baik
dengan pasien
Dilema Etik yang Timbul

Autonomy >< non maleficence

Prima facie : Autonomy


4 box method
Medical indication : pasien kondisi kronis yang
memerlukan tindakan operasi untuk memperbaiki
kualitas hidup. Tidak ada second opinion.
Quality of life : meskipun pasien memiliki penyakit
yang sangat berat, namun pasien juga mempunyai hak
untuk diobati dengan harapan sembuh.
Client Preference: hak otonomi sepenuhnya ada di
tangan pasien, pasien kesal karena tidak mendapat
penjelasan mengenai tindakan/ penyakitnya
Contextual Feature: dokter menelantarkan pasien
Profesionalisme
Accountability : tidak bertanggung jawab terhadap
kondisi pasien.
Alturism: tidak mementingkan kepentingan pasien.
Duty: melaksanakan kewajibannya dalam memberi
pelayanan medis.
Respect :tidak menghormati hak pasien.
Humanity: Tidak ada empati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai