Anda di halaman 1dari 58

PENGGUNAAN INFORMASI DAN

PRAKIRAAN IKLIM/MUSIM
UNTUK MENYUSUN POLATANAM

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau


05/04/17 1
PENDAHULUAN

05/04/17 2
Perubahan Iklim Global suatu
keniscayaan dari proses alamiah iklim
(terutama suhu & curah hujan) akibat
pemanasan global (global warming),

Pemanasan Global, terutama


disebabkan oleh peningkatan
konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK)
akibat aktivitas manusia efek rumah
kaca secara global (diluar kebiasaan)

Perubahan pola tanam


05/04/17 3
Pola pertanaman adalah pola-pola
yang mengatur tentang tata letak
tanaman dan tata urutan tanaman
selama kurun waktu tertentu.

05/04/17 4
dimulai dari

Penetapan karakteristik tanah :


jenis dan tekstur
Penetapan karakteristik iklim :
suhu, radiasi,
lama penyinaran matahari,
kecepatan angin
dan hujan (curah dan hari hujan)
Penetapan karakteristik tanaman :
kebutuhan
air tanaman (evapotranspirasi)
untuk
masing-masing tingkat ( tahapan
pertumbuhan,
05/04/17 5
Penetapan karakteristik
pengairan : debit
air sepanjang tahun, kondisi
jaringan irigasi yang ada
Penetapan karakteristik pasar :
komoditi yang mudah diserap
dari bernilai ekonomi sedang - tinggi
Penetapan karakteristik sosial
ekonomi petani : Kebiasaan cara
bercocok tanam dan tingkat sosial-
ekonominya

05/04/17 I 6
Penetapan karakteristik sarana
dan prasarana pertanian. :
Tersedianya tenaga kerja, sifat
pemilikan tanah, ketersediaan
tenaga penyuluh, kemudahan
memperoleh
pinjaman modal (BRI0UD),
kemudahan memasarkan hasil
produksi (KUD), ketersediaan
sarana produksi (KUD dan Kios-
kios)

05/04/17 7
1. Tumpang sari (Intercropping), melakukan
penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama
atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama
umur seperti jagung dan kedelai; tumpang
sari beda umur seperti jagung, ketela pohon,
padi gogo.

2. Tumpang gilir (Multiple Cropping),


dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
Contoh: jagung muda, padi gogo, kacang
tanah, ubi kayu.
05/04/17 8
3. Tanaman Bersisipan (Relay Cropping):
pola tanam dengan cara menyisipkan satu
atau beberapa jenis tanaman selain
tanaman pokok (dalam waktu tanam yang
bersamaan atau waktu yang berbeda).
Contoh: jagung disisipkan kacang tanah,
waktu jagung menjelang panen disisipkan
kacang panjang.
4. Tanaman Campuran (Mixed Cropping):
penanaman terdiri atas beberapa tanaman
dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikannya, semua tercampur jadi
satu Lahan efisien, tetapi riskan terhadap
ancaman hama dan penyakit. Contoh:
tanaman campuran seperti jagung, kedelai,
ubi kayu.
05/04/17 9
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
PADA SEKTOR PERTANIAN

10
Unsur Iklim/Ekosistem Dominan
Peningkatan suhu udara gejala &
trend
Kenaikan permukaan air laut
gejala trend
Perubahan pola hujan faktual &
trend (dampak sudah
siginfikan.polatanam)
Peningkatan frekuensi kejadian iklim
ekstrim (anomali kering & basah)
faktual & trend (dampak sudah 11
PERTANIAN INDONESIA MENGHADAPI
PERUBAHAN GLOBAL TAHUN 2025
2035 ???
Laporan dari NASA:
tahun 2005 merupakan
tahun terpanas se abad
1928 terakhir.
Pada periode 2005-2035
rata-rata suhu udara di
Indonesia akan
meningkat 1-1,5oC.
Direktur General IRRI:
kenaikan suhu 1oC akan
2004 menurunkan produksi
padi sebesar 8-10%
(sinyalemen)
Kondisi glasiers di Amerika Selatan
(Andes) pada tahun 1928 (atas) dan
2004 (bawah)
12
Dampak Kenaikan Suhu
Udara
Peningkatan transpirasi & respirasi
penurunan produkstivitas (laju
fotosintat BBK)
Peningkatan konsumsi air
Percepatan pematangan buah/biji
mutu hasil
Perkembangan beberapa OPT tertentu
Pergeseran Pola & Jenis Tanaman

05/04/17 13
05/04/17 I-LAS-BBSDLP 14
Apakah Pemanasan Global Itu?

05/04/17 I-LAS-BBSDLP 15
05/04/17 I-LAS-BBSDLP 16
Apakah gas rumahkaca itu? KARBON
DIOKSIDA
55%
METANA
15%

NITROUS
OXIDE
6%

CFCs
24%

05/04/17 I-LAS-BBSDLP 17
Dampak Kenaikan Permukaan Laut

Penciutan lahan pertanian di


sepanjang pantai akibat genangan air
laut (Sumut, Lampung, Sumsel, Jawa,
Bali, NTB, Kalimantan, dll)
Perluasan lahan Rawa PS
Peningkatan salinitas tanah & PH
tanah dise-kitar pantai toksitisitas
Kerusakan infrastruktur di pesisir
pantai
Kehilangan/kerusakan habitat

05/04/17 18
200
5
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006 I-LAS-BBSDLP


05/04/17 19
201
0
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006


05/04/17 I-LAS-BBSDLP 20
201
5
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006 I-LAS-BBSDLP


05/04/17 21
202
0
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006 I-LAS-BBSDLP


05/04/17 22
203
0
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006


05/04/17 I-LAS-BBSDLP 23
204
0
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber:
05/04/17 Susandi dkk, 2006 I-LAS-BBSDLP 24
205
0
Monumen Nasional

Cilincing

Koja
Tanjung
Priok Pademangan

Penjaringan

Bandara
Soekarno-Hatta

Sumber: Susandi dkk, 2006


05/04/17 I-LAS-BBSDLP 25
Dampak
Perubahan/Pergeseran Pola
Curah Hujan/Musim
A. Sumberdaya & Infrastruktur Pertanian
Perubahan sistem hidrologi & sumberdaya
air
Kerusakan dan degardasi lahan
Perubahan kapasitas irigasi

05/04/17 26
Dampak Perubahan/Pergeseran Pola Curah
Hujan/Musim

B. Pertanaman (SUT)
Pergeseraran musim ( & perubahan pola CH) waktu & musim
tanam, pola
Peningkatan curah hujan degradasi lahan, kerusakan tanaman
& produktivitas
Kekeringan produktivitas & luas aeral tanam, gagal panen
(luas areal panen)
Perubahan dan kerusakan keanekaragaman hayati

05/04/17 27
Dampak Iklim Ekstrim

Kegagalan panen dan kerusakan tanaman


produktivitas
Kerusakan SDL pertanian
Frekuensi, luas dan bobot / intensitas kekeringan
Peningkatan kelembaban peningkatan intesitas
gangguan OPT

05/04/17 28
STRATEGI SEKTOR PERTANIAN
MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

05/04/17 29
STRATEGI MENGHADAPI PERUBAHAN
IKLIM GLOBAL
(SEKTOR PERTANIAN)

STRATEGI MITIGASI : tindakan aktif


untuk mencegah/memperlambat
terjadinya perubahan
iklim/pemanasan global
Upaya penurunan emisi GRK
dan/atau penyerapan GRK, dll.)
dengan penerapan teknologi
budidaya pertanian (penge-lolaan
lahan dan air, varietas
05/04/17 30
Beberapa Rencana
Aksi Mitigasi
1. CDM (Clear Development Mechanism) dan
pembukaan lahan tanpa bakar,
2. Perdagangan karbon (carbon trading)
melalul pengembangan teknologi
budidaya
3. Pengembangan inovasi teknologi
budidaya rendah emisi, seperti varietas,
pengelolaan lahan dan air, dan
4. Regulasi dan penataan tata ruang/tata
guna lahan.

05/04/17 31
STRATEGI MENGHADAPI PERUBAHAN
IKLIM GLOBAL
(SEKTOR PERTANIAN)

STRATEGI ADAPTASI : tindakan


penyesuaian kegiatan dan
teknologi sesuai kondisi iklim
yang diakibatkan oleh fenomena
perubahan iklim/ pemanasan
global
Penyesuaian
Infrastruktur/Sarana, Tataruang,
Teknologi Sistem Produksi, So-
sek, dll
Beberapa Rencana Aksi Adaptasi
1. Pengembangan Sistem Jaringan Informasi
Iklim (SJII) Sistem Peringatan Dini (SPD)
pertanian, dan Sekolah Lapang Iklim
Pertanian (SLIP),
2. Menyusun ulang Arahan Tataguna Lahan
dan Hutan/ LULUCF,
3. Penyesuaian dan pengembangan
infrasruktur pertanian,
4. Penyiapan Blue Print strategi antisipasi
dan kekeringan dan banjir,
5. Penyesuaian Pola Tanam berdasarkan
Kalender Tanam yang dinamik sesuai
dengan kondisi iklim, & diversifikasi pola
tanam, dll.
6. Pengembangan teknologi adapatif (VU,
HASIL PENELITIAN & INOVASI
TEKNOLOGI MITIGASI DAN
ADAPTASI

05/04/17 34
Teknologi Mitigasi
1. Penggunaan varietas rendah emisi (Ciherang,
Cisantana, Tukad Balian, dan Way Apo Buru
(Prihasto et al, 2007)
2. Penggunaan pupuk yang merduksi emisi metan
pupuk ZA s/d 17,3%, pupuk urea pril 8,0%)
3. Direct seedling menekan emisi gas metan
S/D 20% (Makarim et al, 1996).
4. Teknologi TOT mereduksi laju emisi gas
metan s/d 65% dibanding TOS (Mulyadi et al,
2002).
5. Teknologi irigasi berselang (intermintten
irrigation), mereduksi emisi gas metan & N2O
s/d 30% dibandingkan dengan penggenangan
terus-menerus (Makarim et al, 1996).

05/04/17 35
Dynamics
Dynamics of
ofCH
CH44 in
inRice
Rice
Fields
Fields
(Watenabe
(Watenabeetetal.
al.1994c)
1994c) CH4 5-20Emission

CH4 0,2-2,4
Rice Plant
Ebullition
CH4 0,01-0,0

CO2

Agricultural usage
CO2
Oxidation
CH4
100
CO2

Oxidation CH4 0,1-4


CO2
Struktur & morfologi
arenchim CH4 0,03-1,1
Pola perkaran
Jumlah anakan & biomasa,
Kapasitas pembentukan Groundwater
Teknologi Adaptasi

A. Kalender Tanam (Launchig


& improving)
B. Varietas Adaptif
VUB Toleran Kegaraman
VUB Tahan Kering (dan umur
genjah)
VUB Tahan Ganangan
C. Teknologi Pengelolaan SD Air
D. Teknologi Pengelolaan SD
Lahan/Tanah, Pemupukan, dll

05/04/17 37
Perubahan iklim yang sulit diprediksi petani
dapat diatasi dengan kalender tanam
(Katam) terpadu. 6 keunggulan Katam
terpadu menjadi jurus jitu meminimalisir
kegagalan panen.

38
keunggulan tersebut :

Pertama, bersifat dinamis, karena disusun


berdasarkan prakiraan iklim per musim.
Kedua, sangat operasional, karena disusun
hingga skala kecamatan.
Ketiga, bersifat spesifik lokasi, karena
mempertimbangkan potensi sumberdaya
iklim, air & tanah, wilayah rawan bencana
(banjir, kekeringan, Organisme Pengganggu
Tanaman/OPT) yang belum tentu sama
antara satu kecamatan dengan kecamatan
lainnya.

05/04/17 39
Keempat, dapat diintegrasikan dengan
rekomendasikan teknologi (pupuk, benih,
PHT).

Kelima, mudah diperbaharui/diup
datesesuai dengan perkembangan
prakiraan hujan bulanan atau musiman
serta.

Keenam, mudah dipahami, karena disusun


secara spasial dan tabular dengan uraian
yang jelas, kata Eleonora

05/04/17 40
informasi prediksi iklim global, prakiraan curah
hujan bulanan dan prakiraan awal musim berasal
dari beberapa lembaga internasional seperti IRI,
POAMA serta lembaga nasional BMKG, dan Badan
Litbang berasal dari Kementerian Kimpraswil,
Perum Jasa Tirta, dan Badan Litbang Pertanian

05/04/17 41
Katam terpadu merupakan pedoman atau alat bantu
yang memberikan informasi spasial dan tabular
tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas
tanam potensial, wilayah rawan banjir dan
kekeringan, potensi serangan OPT. Termasuk
rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk, varietas
padi, jagung, dan kedelai yang sesuai (pada lahan
sawah) berdasarkan prediksi variabilitas dan
perubahan iklim pada level kecamatan untuk seluruh
Indonesia.

05/04/17 I 42
Kalender Tanam
(Delinasi Karakteristik & Elastisitas UT
& PT)
Pola Tanam (waktu tanam, jenis
tanaman, dll)
Pola Curah Hujan dan Ketersediaan Air
Irigasi
Elastisitas ketersediaan air menurut
skenario perubahan/anomali iklim
(maju-mundur, Basah, Kering, Normal)
awal musim & jumlah CH
indeks & tingkat kekeringan,
perubahan waktu dan durasi
ketersediaan air
05/04/17 alteranatif pola tanam (waktu 43
Kalender Tanam (3)

Pola Tanam dengan 4 Skanario


Eksisting
CH Normal,
Kering (El-Nino),
Basah (La-Nina)
Spatial Peta Kalender Tanam
Tabular Tabel Rekomendasi Pola Tanam
(& Waktu Tanam) per Kecamatan

05/04/17 44
Kalender Tanam (4)

Manfaat Sebagai Pedoman :


Menentukan waktu tanam per kecamatan
berdasarkan kondisi iklim (basah-kering-
naormal)
Menentukan pola tanam berdasarkan
potensi SD Air
Menetapkan strategi pneyediaan &
distribusi sarana produksi
Perencanaan budidaya & pengelolaan
tanaman untuk menghindari/mengurangi
resiko iklim

05/04/17 45
Varietas Unggul & GH Adaptif
VUA Rendah Emisi GRK (Padi)
Ciherang; Cisantana; Tukad Belian;
Way Apoburu

VUA Toleran Salinitas


Way Apburu; Margasari; Lambur; GH-
TS-1; GH-TS-2

VUA Tahan Kering


Padi : Dodokan; Silugonggo; S-3382;
BP-23

05/04/17 46
Varietas Unggul & GH Adaptif

VUA Tahan Rendaman


GH-TR-1; IR-69502-dstnya; IR7018-dstnya;
IR70213 -dstn ya; IR70215-dstnya.

VUA Tahan Kering (Palawija)


Kedelai : Argomulyo, Burangrang, GH-
SHR/Wil-60, GH 983/W-D-5-211
Kacang Tanah : Singa, Jarapah,
Kacang Hijau : Kutilang, GH-157D-KP-1,
Jagung : Bima, Lamuru, Sukmaraga,
Anoman,

05/04/17 47
Teknologi Pengelolaan Air &
Iklim
Teknologi Budidaya Ramah Lingkungan
Untuk Mitigasi PI
Mengurangi Urea
Pengolahan Tanah Sederhana/Tanpa
Olah Tanah (TOT)
Pengairan Intermitten
Teknologi Panen Hujan Untuk Adaptasi
Embung
Dam Parit

05/04/17 48
ATLAS KATAM S.I. TERPADU 2013 / 2014
S.I. KATAM TERPADU ERA AGROMAP INFO
& SIP
2006/2007 2015 AND
BEYOND
KALENDER TANAM PROVINSI RIAU

51
PREDIKSI RAWAN KEKERINGAN AGRONOMIS
TANAMAN PADI

52
INTEGRASI KATAM TERPADU
DAN STANDING CROP
PERIODE 17 24 MEI 2015

53
PETA FASE PERTUMBUHAN PADI SAWAH DI PROV.
RIAU
Data Satelit MODIS Periode 17 24 Mei 2015
PETA FASE PERTUMBUHAN PADI SAWAH DI PROV.
RIAU
Data Satelit MODIS Periode 17 24 Mei 2015
PETA FASE PERTUMBUHAN PADI SAWAH
DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU
Data Satelit MODIS Periode 17-24 Mei 2015
KEBIJAKAN SATU PETA [ONE MAP
POLICY]

... Onemap policy


menghindari
tumpang tindih
kegiatan .
Kondisi glasiers di Amerika Selatan
(Andes) pada tahun 1928 (atas) dan
2004 (bawah)

1928

2004
05/04/17 58

Anda mungkin juga menyukai