Anda di halaman 1dari 21

HIPERALDOSTERONISM &

KRISIS ADRENAL
NADYA SHABIRAH ZAHRA
14-080
HIPERALDOSTERONISM
PRIMER (SINDROM CONN)
DEFINISI
Hiper kelebihan
Aldosteron hormon aldosteron

Hiperaldosteronisme adalah suatu keadaan


klinis yang disebabkan oleh kelebihan produksi
aldosteron
KLASIFIKASI
Hiperaldosternisme

Hiperaldosternisme Hiperaldosternisme
Primer Sekunder

hipersekresi penurunan tekanan


arteriol aferen glomerulus
aldosteron oleh
ginjal menyebabkan
kelenjar korteks perangsangan sistem
adrenal renin angiotensin
EPIDEMIOLOGI

Berkisar 5-10k % populasi dunia


Banyak dijumpai pada penderita HT
ETIOLOGI
Hiperaldosteronisme Hiperaldosteronisme
Primer Sekunder

Aldosterone-producing adrenal adenomas


(APA)
Idiopathic hyperaldosteronism (IHA) Gagal jantung kongestif
Primary adrenal hyperplasia (PAH)
Sirosis hepatis


unilateral
Aldosterone-producing adrenocortical
Sindrom nefrotik
carcinoma Stenosis arteri renalis
Familial hyperaldosteronism
ETIOLOGI HIPERALDOSTERONISME
PRIMER
Aldosterone-producing adrenal adenomas (APA)
40% kasus, bersifat berat dengan HT dan
Hipokalemi yang sangat jelas

Idiopathic hyperaldosteronism (IHA)


50-60% kasus, bersifat lebih ringan, biasanya
dikarenakan ada hiperplasia adrenal bilateral

Primary adrenal hyperplasia (PAH) unilateral


secara biokimia sama dengan APA, namun
kasus ini bersifat jarang
Aldosterone-producing adrenocortical carcinoma
paling jarang

Familial hyperaldosteronism
Tipe I atau glucocorticoid-remediable
aldosteronism (GRA) diturunkan sebagai trait
dominan autosom yang tergantung dengan
ACTH. Kelainan itu terjadi < 3% kasus
hiperaldosteronisme primer.
Tipe II juga diturunkan secara dominant
autosom, namun tidak tergantung dengan
ACTH.
MANIFESTASI KLINIS
TRIAS pd hiperaldosteronism primer
- HIPERTENSI
- HIPOKALEMI
- ALKALOSIS METABOLIK
Gejala lainnya ;

- sakit kepala
- kelemahan
- palpitasi
- poliuria
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang ;
plasma aldosterone concentration (PAC) dan plasma
renin activity (PRA) secara bersamaan + jika
didapatkan nilai ARR (aldosterone renin ratio) >100
Analisis gas darah

CT-Scan atau MRI didapatkan kelenjar >4cm (1 sisi

yg membesar e/ APA, jika 2 sisi yg membesar e/


hiperplasi adrenal
- Tes supresi kelenjar aldosteron dengan pemberian
NaCl ukur urin 24 jam didapatkan kadar
aldosteron >14gr/24jam
TALAK
Antagonis aldosteron
Spironolakton 12,5-25 mg
MK : antagonis
farmakologis aldosteron, bertindak melalui
pengikatan kompetitif reseptor di tubulus distal
ginjal, me eksresi NaCl dan H2O sambil
menahan kalium dan hidrogen ion
Adrenalektomi laparoskopi

Diet rendah garam <2 g/hari

Monitoring tekanan darah


KRISIS ADRENAL
Insufisiensi adrenal
KLASIFIKASI
Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe,
tergantung dari dimana terjadinya masalah pada
kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan
seberapa cepat turunnya hormon hormon
tersebut.
1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison
disease)
2. Chronic secondary adrenal insufficiency
3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )
ACUTE ADRENAL INSUFFICIENCY
(ADRENAL CRISIS )
DEFINISI
keadaan KEGAWAT DARURAT yang
berhubungan dgn berkurangnya hormon yg
relatif dan terjadinya kolaps pd jantung dan dgn
gejala yg tidak spesifik.

EPIDEMIOLOGI
4 dari 100.000 orang
ETIOLOGI

Penyebab primer
perdarahan kelenjar
adrenal bilateral,
trombosis atau
Penyebab sekunder
nekrosis selama terjadi peripartum pituitary infark (Sheehan`s
sepsis atau ketika syndrom)
Pituitary apoplexy (perdarahan pada kelenjar
mendapat antikoagulan.

pituitary),

Bila kehilangan kelenjar trauma kepala dengan gangguan batang


kelenjar pitutari
adrenal unilateral tidak
akan menyebabkan
insufisiensi adrenal.
FAKTOR RISIKO
Dipicu olehapa saja yang
meningkatkantingkattegangan normalorang
tersebut:
operasi
infeksi
trauma emosional
traumafisik
maupunpenarikanmendadak daristeroid
pasca-adrenalektomi
Tubuh tidak mampuuntuk
melepaskankortisolyang cukupuntuk merespon
dengan tepat
MANIFESTASI KLINIS
Syok, yang tidak ada pengaruh dengan
pemberian resusitasi cairan atau vasopresor.
Hipotermia atau hipertermia

Berhubungan dengan kekurangan kortisol

cepat lelah, lemah badan.


anoreksia, mual mual dan muntah , diare,
hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.
Berhubungan dengan kekurangan hormon
aldosteron hiperkalemia
Hipotensi berat yang menetap

Lain lain tergantung dari penyebab


DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN
PENUNJANG)
EKG adanya pemanjangan dari interval QT
yang dapat mengakibatkan ventikular aritmia,
gelombang t inverted yang dalam dapat terjadi
pada akut adrenal krisis.
Foto thorax

CT scan abdomen kelenjar adrenal mengalami


perdarahan, atropi, gangguan infiltrasi, penyakit
metabolik. Perdarahan adrenal terlihat
sebagai bayangan hiperdens, dan terdapat
pembesaran kelenjar adrenal yang bilateral.
Data laboratorium glukosa darah yang rendah
kadar natrium plasma juga rendah tetapi
jarang dibawah 120 meq/L Kadar kalium dalah
meningkat, tetapi jarang diatas 7 meq.L.
Mengalami asidosis dengan kadar bikarbonat

plasma antara 15-20 meq /L.


Kadar ureum juga meningkat.

Kemungkinan diagnosa juga dapat di lihat dari

adanya eosinofilia dan limpositosis


Diagnosa paling spesifik : memeriksa kadar ACTH

dan kortisol jika terdapat banyak waktu Serum


kotisol biasanya kadarnya kurang dari 20 mcg/dl.
TALAK
1. Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah
volume dan garam.
2. Jika penderita hipoglikemi dapat di berikan cairan dextrose 50%
3. Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone
100 mg. Setelah penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone
4 mg IV tiap 12 jam atau hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam.
4. Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk
infeksi dapat diberikan antibiotik.
5. Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin
atau norepineprin.
6. Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone
7. Penderita harus dikonsultasikan dengan endokrinologist, spesialis
penyakit Infeksi, ahli critical care, kardiologis, ahli bedah.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai