Anda di halaman 1dari 49

ratusucia@gmai.

com 1 5/6/17
PRESENTASI REFERAT

TUMOR MAMMAE

FARADIBA FEBRIANI
1102011096
RSU dr. Slamet Garut

ratusucia@gmai.com 2 5/6/17
Anatomi

ratusucia@gmai.com 3 5/6/17
Batas-batas payudara

Batas-batas yang tampak luar:


Superior : Iga II atau III
Inferior : iga VI atau VII
Medial : pinggir sternum
Lateral : garis aksilaris anterior

ratusucia@gmai.com 4 5/6/17
Batas-batas payudara yang sesungguhnya:
Superior : hampir sampai ke klavikula
Medial : garis tengah
Lateral : m.latissimus dorsi

ratusucia@gmai.com 5 5/6/17
Sistem Aliran limfe

Low

Aksilar Middle
Kelenjer
Mammari
getah bening interna Apical
regional
Supraklavikul
ar
ratusucia@gmai.com 6 5/6/17
Vaskularisasi payudara

Arteri
A. mammaria interna yang
memperdarahi tepi medial
glandula mammae
Rami pektoralis a.
thorakoakromialis yang
memperdarahi glandula
mammae bagian dalam
(deep surface)
A. thorakalis lateralis (a.
mammaria eksterna) yang
memperdarahi bagian lateral
payudara

ratusucia@gmai.com 7 5/6/17
Vaskularisasi payudara

Vena
Cabang cabang
perforantes v.
mammaria interna
Cabang-cabang v.
Aksilari
Vena-vena kecil yang
bermuara pada
v.interkostalis

ratusucia@gmai.com 8 5/6/17
Innervesi Payudara
-nervus pektoralis yang
menginervasi muskulus
pektoralis mayor dan
minor,

-nervus torakodorsalis
yang menginervasi
muskulus latissimus dorsi

-nervus torakalis longus


yang menginervasi
muskulus serratus anterior

ratusucia@gmai.com 9 5/6/17
TINJAUAN PUSTAKA

Tumor Jinak
Payudar
a Gana
s
ratusucia@gmai.com 10 5/6/17
Tumor Jinak

Fibroadeno Papiloma
Fibrokistik
ma intraduktus

Mastitis
Kista Galaktokel
plasma

Nekrosis Tumor
lemak filoides

ratusucia@gmai.com 11 5/6/17
Fibrokistik

Usia 25-50 tahun (>50%)


Benjolan biasanya bilateral, multiple,
keras, tidak berbatas tegas,
konsistensi kenyal dan dapat pula
kistik, terdapat penebalan, dan rasa
nyeri selama periode menstruasi.
Terapi dapat berupa medikamentosa
atau operatif

ratusucia@gmai.com 12 5/6/17
Fibroadenoma

Usia 20-30
tahun, massa
padat
kenyal,bentuk
bulat lonjong,
berbatas tegas,
mobile dan
tidak nyeri

ratusucia@gmai.com 13 5/6/17
Papiloma intraduktus

Usia 35-55 tahun


Lesi jinak yang berasal dari duktus
laktiferus dan 75% tumbuh di bawah
areola mamma ini memberikan gejala
berupa rasa tidak nyaman, nyeri dan
bloody nipple discharge
Terapi berupa konservatif dan Incisi
ratusucia@gmai.com kecil 14
pada sekitar putting 5/6/17
Kista

-Usia 45-52 tahun


-Kista dapat diklasifikasikan
menjadi simplex dan
kompleks

ratusucia@gmai.com 15 5/6/17
Galaktokel

Tersumbatnya duktus
lactiferus
biasanya galaktokel
tampak rata, benjolan
dapat digerakkan dan
keras.
ratusucia@gmai.com 16 5/6/17
Mastitis sel plasma

lesi ini merupakan


radang subakut yang
didapat pada sistem
duktus yang dimulai
dibawah areola
Ditemukkan tanda
radang lengkap dan
abses

ratusucia@gmai.com 17 5/6/17
Nekrosis lemak

Akibat trauma sehingga jaringan payudara yang


berlemak rusak
Teraba massa keras yang sering agak nyeri, tetapi
tidak membesar

Tumor filodes

Umumnya terjadi pada dekade 5 atau 6


Terjadi pertumbuhan berlebih dari jaringan
fibrokonektif ,Jarang terjadi bilateral,mirip dengan
FAM
Terapi dengan eksisi lokal dengan batas jaringan
payudara sekitar
ratusucia@gmai.com 18 5/6/17
Tumor Jinak

ratusucia@gmai.com 19 5/6/17
CA MAMMAE

Definisi

Epidemiolo
gi

ratusucia@gmai.com 20 5/6/17
Faktor Resiko
Menarche
Usia dan Obesitas
menopause

Riwayat
Paritas dan
menderita Faktor diet
fertilasi
kanker

Riwayat
Hormonal Radiasi
keluarga

ratusucia@gmai.com 21 5/6/17
Gejala klinis

Pembesaran
Perubahan
Massa tumor Perubahan kulit kelenjar limfe
papilla mamae
regional
Kebanyakan di Tanda lesung Retraksi, pembesaran
kuadran lateral Perubahan kulit distorsi papilla kelenjar limfe
atas jeruk (peau d mamae aksila
konsistensi orange): Secret papilar ipsilateral
keras, batas Nodul satelit Perubahan dapat soliter
tidak tegas, kulit eksematoid atau multipel,
permukaan Invasi, ulserasi pada awalnya
tidak licin, kulit mobile,
mobilitas kemudian
Perubahan
Massa dapat saling
inflamatorik berkoalesensi
cenderung
membesar atau adhesi
bertahap, dengan
dalam jaringan
beberapa bulan sekitarnya
bertambah
besar secara
jelas
ratusucia@gmai.com 22 5/6/17
Gejala klinis
ratusucia@gmai.com 23 5/6/17
Diagnosis

Pemeriksa
Pemeriksa
Anamnesis an
an fisik
penunjang

ratusucia@gmai.com 24 5/6/17
Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum
Status Generalis
Status lokalis
Inspeksi dan Palpasi mammae
Pemeriksaan kelenjar getah bening regional
( Aksila& Supra dan Infra klavikula )

ratusucia@gmai.com 25 5/6/17
Pemeriksaan fisik

ratusucia@gmai.com 26 5/6/17
Pemeriksaan penunjang

Mamogra
fi
ratusucia@gmai.com 27 5/6/17
Pemeriksaan penunjang

USG Sitolog
i

ratusucia@gmai.com 28 5/6/17
Pemeriksaan penunjang

Foto thorak

Pemeriksaan histopatologi jaringan (gold


standard)

Pemeriksaan penanda tumor (tumor marker) dan


imunohistokimia

Pemeriksaan Laboratorium

ratusucia@gmai.com 29 5/6/17
Penyebaran Ca Mammae

Melalui sistem Metastasis


vena yaitu V. melalui sistem
mammaria interna limfe
kanker payudara
KGB sentral
dapat
bermetastasis ke (central nodes)
paru-paru, merupakan KGB
vertebra, dan aksila yang paling
Metastasis
organ-organ lain sering (90%)
melalui sistem
vena

ratusucia@gmai.com 30 5/6/17
Stadium klinis

TNM Stagging
Gradasi histologis (G)
Gx : grading tidak dapat dinilai
GI : low grade
G2 : intermediate grade
G3 : high grade

ratusucia@gmai.com 31 5/6/17
Stagging Ca Mammae

Tumor primer (T) KGB Regional (N) Metastasis jauh (M)

Tx Tumor primer Nx KGB regional Mx Adanya


tidak dapat tidak dapat dinilai metastasis jauh
ditentukan N0 Tidak ada tidak dapat
T0 Tidak terbukti metastasis ke KGB diperkirakan
adanya tumor N1 Metastasis ke M0 Tidak ada
Tis Carcinoma in KGB axillaris metastasis jauh
situ ipsilateral, dapat M1 Ada metastasis
T1 Ukuran terbesar digerakan jauh (metastasis ke
tumor 2 cm N2 Metastasis ke KGB supraclavicular
T2 Ukuran terbesar KGB axillaris ipsilateral)
tumor 2 cm tetapi ipsilateral, melekat
tidak melebihi 5 cm terhadap KGB atau
T3 Ukuran terbesar struktur lain
tumor 5 cm N3 Metastasis ke
T4 Tumor dengan KGB mammae
ukuran berapapun internal, ipsilateral
dengan ekstensi
langsung terhadap
ratusucia@gmai.com 32 5/6/17
dinding dada atau
kulit
Stadium klinis kanker payudara
Stadium T N M
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
T0 N1 M0

IIA T1 N1 M0

T2 N0 M0
T2 N1 M0
IIB
T3 N0 M0
T0 N2 M0

T1 N2 M0
IIIA
T2 N2 M0

T3 N1,N2 M0
T4 Setiap N M0
IIIB
Setiap T N3 M0
IV Setiap T Setiap N M1

ratusucia@gmai.com 33 5/6/17
Stadium klinis kanker payudara

Stage
Stage 1 2a

Stage
ratusucia@gmai.com 2b 34 5/6/17
Stadium klinis kanker payudara

Stage
3b
Stage 3a

ratusucia@gmai.com 35 Stage 4 5/6/17


Penatalaksanaan

Terapi Radiotera Kemotera Hormonal


bedah pi pi

ratusucia@gmai.com 36 5/6/17
Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0, I, II dan
sebagian stadium III disebut kanker mammae operabel. Pola
operasi yang sering dipakai adalah

ratusucia@gmai.com 37 5/6/17
Mastektomi radikal

Reseksinya mencakup kulit


berjarak minimal 3 cm dari
tumor dilakukan
pengangkatan seluruh
jaringan payudara beserta
tumor, nipple areola
komplek, kulit diatas tumor,
otot pektoralis mayor dan
minor serta diseksi aksila
level I-III.

ratusucia@gmai.com 38 5/6/17
Mastektomi radikal modifikasi

Operasi pengangkatan seluruh


jaringan payudara beserta
tumor, nipple areola
kompleks, kulit di atas tumor
dan fascia pectoral serta
diseksi aksila level I-II, tapi
mempertahankan m.
Pektoralis mayor dan minor
(model Auchincloss) atau
mempertahankan m.
Pektoralis mayor, mereseksi
m. Pektoralis minor

ratusucia@gmai.com 39 5/6/17
Simpel masektomi

Pada mastektomi simpel


dilakukan pengangkatan
payudara saja tanpa
mengangkat limfonodus
atau otot. Pembesaran
KGB aksila dirawat
dengan radioterapi.
Simple
masectomy

ratusucia@gmai.com 40 5/6/17
Breast conserving surgery (BCS)

BCS merupakan satu paket


yang terdiri dari tiga
tindakan yaitu
pengangkatan tumor
(lumpektomi luas atau
tumorektomi atau
segmentektomi atau
kuadrantektomi) ditambah
diseksi kelenjar aksila dan
radioterapi pada sisa
payudara tersebut.
Breast Conservative
Surgery
(Lumpectomy)
5/6/17
ratusucia@gmai.com 41
Tatalaksana

Radioterapi
murni
kuratif

Radioterapi Radioterapi
adjuvan

Radioterapi
paliatif

ratusucia@gmai.com 42 5/6/17
Tatalaksana

Kemoterapi
Terapi ini terutama diberikan pada kanker payudara yang sudah
lanjut, bersifat paliatif, tetapi dapat pula diberikan pada kanker
payudara yang sudah dilakukan operasi mastektomi, bersifat
terapi ajuvant.
Terapi hormonal
Terapi utama pada stadium IV disamping kemoterapi
premenopause terapi hormonal berupa terapi ablasi
postmenopause terapi hormonal berupa pemberian obat anti
estrogen
1-5 tahun menopause, jenis terapi hormonal tergantung dari
aktivitas efek estrogen

ratusucia@gmai.com 43 5/6/17
Prognosis

Prognosis kanker payudara berdasarkan stadium klinik

StadiumKlinik 5 tahun (%) 10 tahun (%)


0 >90 90
I 80 65
II 60 45
IIIA 50 40
IIIB 35 20
IV 10 5

ratusucia@gmai.com 44 5/6/17
Prognosis

Prognosis kanker payudara


berdasarkan keterlibatan
histologik KGB aksila

KGBaksila 5tahun(%) 10tahun(%) Ukurantumor(cm) 10tahun(%)


Prognosis kanker
Tidakada 80 65 payudara
<1 berdasarkan
80
ukuran tumor
1-3KGB 65 40 3-4 55
>3KGB 30 15 5-7,5 45

ratusucia@gmai.com 45 5/6/17
Screening dan deteksi awal Ca
Mammae

Periksa
Pemeriksaan
payudara
oleh tenaga
sendiri kesehatan atau Mammografi
(SADARI) atau
clinical breast
breast-self
examination
examination

ratusucia@gmai.com 46 5/6/17
Pemeriksaan
SADARI

ratusucia@gmai.com 47 5/6/17
Daftar pustaka
1. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Jika tidak dikendalikan 26 juta orang
di dunia menderita kanker. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060-jika-tidak-
dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html

2. [WHO] World Health Organization. 2011. Cancer. http://www.who.int/cancer/en/

3. American Cancer Society (ACS), 2009. Breast Cancer Facts & Figures 2009 2010. Atlanta:American
Cancer Society, Inc. Available from : http://www.cancer.org/downloads/STT/F861009_final%209-08-
09.pdf

4. Brunicardi, Charles et al. 2004. Schwartz's Principles of Surgery. 8th Edition: Chapter 37. McGraw-
Hill Professional.

5. Casciato, Dennis A, Barry Lowitz. 2000. Manual of Clinical Oncology. North America: Lippincott
Williams & Wilkins

6. Pass, Helen. A. Benign and Malignant Disease of The Breast at Surgery Basic Science and Clinical
Evidence. Jeffrey A Norton Springer. New York. 2001

7. Protokol Penatalaksanaan Kanker Mammae, PERABOI, 2003

8. Robbins, Kumar, etc.2007.Buku Ajar Patologi Edisi 7 Volume II.Jakarta : EGC hal.782-783

9. Rubin, et all. 2003. Pathology Volume II. 3rd edition. North America: Lippincott Williams & Wilkins

10. Tapia C., Savic S., Wagner. 2007. Her2 Gene Status in Primary Breast Cancer and Matched Distant
Metastasis. Breast Cancer Research.

11. Tavasolli, Devilee R. 2003. Pathology and Genetic of Tumours of the Breast and Female Genital
Organs/ WHO Classification of Tumours. 48
ratusucia@gmai.com IARC Press.: 34-36. 5/6/17
12. World Health Organization. 1995. Guidelines for The Management of Breast Cancer.
t
too p
p la
lacceehhoold
ldeerr oorr
DDrraagg ppic re
icttuure
icoonn to
cclilicckk ic to aadddd

ratusucia@gmai.com 49 5/6/17

Anda mungkin juga menyukai