Disusun oleh :
Pengupasan
Pencucian
PROSEDUR
PEMBUATAN Pemotongan
TEPUNG
MOCAF Proses Fermentasi
Pengeringan
Penggilingan/penepungan
Tepung mocaf
FERMENTASI
FERMENTASI
Sawut ubi kayu seberat 1 kg di fermentasi dengan menggunakan dua
jenis starter, yaitu Saccharomyces cerevisiae dan Bimo-CF
dengan masing-masing komposisi starter ialah
Waktu
Komposisi
Jenis Starter Fermentasi
Starter (% v/v)
(Jam)
0.06
0.08
BIMO-CF 0.10 12
0.12
0.14
0.06
0.08
Saccharomyce
0.10 72
s cereviseae
0.12
0.14
PENGERINGAN
K2SO4 19 gram
Sampel dimasukkan ke HgO 40 mg
+
mocaf dalam labu H2SO4 12 ml
(1 2 gram) Kjehdahl Air 20 ml
Dipanaskan
Tabung kondenser
dibilas air, lalu
berisi 5 mL larutan didistilasi sampai tertampung
bilasannya ditampung
H3BO3 + 2 tetes 15 mL distilat
dalam Erlenmeyer yang
indikator
sama
Lanjutan
+ air
Kertas saring
dikeringkan dalam
Sampel ditimbang
oven kertas saring
sebanyak 2-5 gram
(T=105o C, t=30 ditimbang
menit)
dididihkanselama30
+ Dimasukkankedalam
100 mL H2SO4
menit 1.25% erlenmeyer750mL
Disaring dalam
centrifugasi
dipanaskan dalam kecepatan 2500 rpm
Sampel 0.1 gram
waterbath
dilarutkan dalam t = 15 menit
akuades 10 mL
T=60 C , t=30 menit
1 Keadaan
2 Benda-bendaasing - Tidakada
Seranggadalamsemuabentukstadiadanptongan-potongannya
3 - Tidakada
yangtampak
4 Kehalusan
8 Derajatputih(MgO=100) - Min.87
12 Cemaranlogam
14 Cemaranmikroba
Kadarpati(%) 85 87 82 85
DerajatKeputihan(%) 88 91 85 87
52 55(2%pastapanas) 20 40(2%pastapanas)
Kekentalan(mPa.s)
75 77(2%pastadingin) 30 50(2%pastadingin)
Prinsip kerja :
Protein dan komponen organic dalam sampel didestruksi
dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil
destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali
dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan
asam borat. Selanjutnya ion- ion borat yang terbentuk
dititrasi dengan menggunakan larutan HCl.
Pada tahapan ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi
destruksi menjadi unsur-unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO 2dan
H2O. Sedangkan nitrogennya (N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4. Untuk mempercepat proses
destruksi sering ditambahkan katalisator berupa campuran Na2SO4dan HgO (20:1). Gunning
menganjurkan menggunakan K2SO4atau CuSO4. Dengan penambahan katalisator tersebut titk
didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga destruksi berjalan lebih cepat. Selain katalisator
yang telah disebutkan tadi, kadang-kadang juga diberikan Selenium. Selenium dapat
mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah
mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya.
(Sudarmadji, 1996)
3. Tahap titrasi
Apabila penampung destilat digunakan asam khlorida maka sisa asam khorida yang bereaksi
dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat
perubahan warna larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila
menggunakan indikator PP.
%N = N. NaOH 14,008 100%
Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang
bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam khlorida 0,1 N
2. Tahap destilasi
Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi
ammonia (NH3) dengan penambahan NaOH sampai alkalis
dan dipanaskan. Agar supaya selama destilasi tidak terjadi
superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya
gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan
logam zink (Zn). Ammonia yang dibebaskan selanjutnya
akan ditangkap oleh asam khlorida atau asam borat 4 %
dalam jumlah yang berlebihan. Agar supaya kontak antara
asam dan ammonia lebih baik maka diusahakan ujung
tabung destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam.
Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka
diberi indikator misalnya BCG + MR atau PP.
Struktur Amilosa