JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015
Nama Kelompok : YUAN HARDIANA PRATIWI 1408105002
AYU KADEK VELIYANA 1408105011
ARISMA DAMAYANTI 1408105017
NI WAYAN MONIKAYANI 1408105040
Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat ditandai dengan tumbuhnya industri- industri baru, menimbulkan banyak peluang bagi angkatan kerja yang memiliki keterampilan di bidangnya. Sedangkan bagi kalangan yang tidak memiliki keterampilan akan semakin tersisihkan dari dunia kerja. Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa sehingga mereka seharusnya dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani. Namun, pada kenyataannya jumlah pekerja anak di Indonesia setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi keluarga atau kemiskinan. Rumusan Masalah Apa pengertian dari pekerja anak? Apa faktor yang menyebabkan adanya pekerja anak? Bagaimana perkembangan pekerja anak di Indonesia? Bagaimana upaya dalam menanggulangi permasalahan pekerja anak? A. Pengertian Pekerja Anak (Suyanto, 2003:3). pekerja anak adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain atau untuk dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu, dengan menerima imbalan atau tidak.
UU Nomor 25/1997 tentang
Ketenagakerjaan ayat 20 menyebutkan bahwa yang dimaksud anak adalah orang laki-laki atau perempuan yang berumur kurang dari 15 tahun. Masalah yang Terkait Dengan Pekerja Anak masalah lintas sektoral, yang meliputi : aspek ekonomi budaya politik hukum sosial Sehingga berpijak dari berbagai macam perspektif masalah anak yang bekerja tersebut, menuntut pula regulasi dan pengaturan yang komprehensif dalam bentuk peraturan perundangan yang seharusnya dibuat, baik oleh eksekutif maupun legislatif, baik ditingkat pusat maupun ditingkatan daerah, selaras Faktor Penyebab Adanya Pekerja Anak Adapun faktor-faktor penyebab dan pendorong permasalahan pekerja anak menurut hasil penelitian Jaringan Penanggulangan Pekerja Anak adalahsebagai berikut : Kemiskinan. Urbanisasi. Sosialbudaya. Pendidikan. Perubahanprosesproduksi. Lemahnya pengawasan dan terbatasnya institusi untuk rehabilitasi. Perkembangan Pekerja Anak di Indonesia Survey Angkatan Kerja Nasional yang diuraikan berikut. Pada tahun 2001, jumlah pekerja anak di Indonesia adalah 948,7 jiwa (4,6 persen dari total anak pada usia tersebut ). Pada tahun 2002 terdapat 842,228 ribu anak yang menjadi pekerja. Pada tahu 2003 mengalami penurunan menjadi sebesar 566,526 anak atau 2,8 persen terhadap total anak pada usia tersebut. Setelah selang waktu enam tahun, yaitu pada tahun 2009 diperkirakan jumlah pekerja anak sebanyak 1,8 juta orang. Peningkatan partisipasi di sekolah juga dinilai telah berhasil membantu mengurangi jumlah pekerja anak di Indonesia hingga satu juta orang. Hal ini terbukti dari penurunan jumlah pekerja anak dari tahun 1996 hingga 2010 Upaya dalam Menanggulangi Permasalahan Pekerja Anak Dari Pihak Pemerintah : melalui program pendidikan seperti beasiswa, pembebasan uang pangkal, program pendidikan kejar paket (A,B,C). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 5 Tahun 2001, tanggal 8 Januari 2001, tentang Penanggulangan Pekerja Anak, dijelaskan dalam pasal 1 ayat 4. Upaya Lain Dalam Menanggulangi Pekerja Anak
o mengubah persepsi masyarakat terhadap
pekerja anak o melakukan advokasi secara bertahap untuk mengeliminasi pekerja anak o mengundangkan dan melaksanakan peraturan Perundang-undangan yang selaras dengan konvensi internasional o mengupayakan perlindungan hukum dan menyediakan pelayanan yang memadai bagi anak-anak yang bekerja di sektor informal o memastikan agar anak-anak yang bekerja memperoleh pendidikan dasar 9 tahun TANYA JAWAB KESIMPULAN Pekerja anak adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain. Terjadinya pekerja anak dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial seperti kemiskinan, urbanisasi, sosial budaya, pendidikan, perubahan proses produksi serta lemahnya pengawasan dan minimnya lembaga untuk rehabilitasi. Perlindungan bagi anak telah diatur dalam beberapa rumusan Undang-undang dan Konvensi Internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan pekerja anak, namun upaya pemerintah belum berjalan secara optimal.