Oleh :
00
2012 7.753.632.837, 7.241.840.494,00 93,40%
00
2013 5.954.103.635, 7.409.739.876,00 124,45%
00
2014 4.685.508.251, 5.625.088.308,00 120,05%
00
2015 5.650.887.038, 4.754.767.518,00
Sumber Data : DPPKAD 84,14%
Kabupaten Gorontalo
00
Latar
Belakang
Walaupun ada peningkatan realisasi penerimaan retribusi daerah
pada tahun 2011 s/d 2014, akan tetapi sejak tahun 2013 kontribusi
penerimaan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
malah mengalami penurunan bahkan pada tahun 2015 hanya
3,32% dari total PAD yang berasal dari penerimaan retribusi
daerah. Hal ini merupakan suatu fenomena yang perlu penelitian
lebih lanjut atas pengelolaan retribusi daerah di Kabupaten
Realisasi
Gorontalo.
Tahun PAD Retribusi Kontribusi
Daerah
2011 39.566.107.587 3.987.710.578 10,08%
2012 61.209.676.217 7.241.840.494 11,83%
2013 76.409.439.677 7.409.739.876 9,70%
119.352.592.86
2014 0 5.625.088.308 4,71%
143.292.911.73
2015 5 4.754.767.518 3,32%
Sumber Data : DPPKAD
Kabupaten Gorontalo
Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten
Gorontalo ?
2. Bagaimana strategi peningkatan penerimaan retribusi daerah di
Kabupaten Gorontalo ?
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui potensi penerimaan
retribusi daerah di Kabupaten Gorontalo dan strategi peningkatan
penerimaan retribusi di Kabupaten Gorontalo.
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah, sebagai sarana
Penelitian
untuk menambah wawasan peneliti, sebagai bahan pertimbangan
dan masukan dimasa yang akan datang dalam upaya mengoptimalkan
penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Gorontalo serta,
memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi sektor
publik di Indonesia terutama sistem penerimaan daerah.
BAB 2
TINJAUAN
Landasan
PUSTAKA
TeoriTeori
Peacock and Wiseman
Teori Pengambilan Keputusan
Pendapatan Asli Daerah (UU Nomor 33 /2004)
Retribusi Daerah ( UU Nomor 28/2009)
Potensi ( Mahmudi, 2010)
Strategi (Hunger and Wheelen, 2003 dan Richard Vancil,
2003)
Penelitian Terdahulu
Fernandes Simangunsong (2015)
Kajian Evaluasi Penetapan Target Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Kecamatan di Kabupaten Bandung.
Rizka, et al (2014)
Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan retribusi Daerah
Dalam Rangka Meningkatkan kemampuan Daerah DI Kota Banda Aceh.
Eny Kustiyah dan Suryani (2014)
Efektivitas Pajak Reklame Terhadap Peningkatan PAD di Kota Surakarta.
Riri I.C. Lumikis (2015)
Analisis Potensi Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Peningkatan PAD di Seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara.
Ekalia Yuniza (2016)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Tepi
Jalan Umum di
Kota Bandar Lampung.
Moses Atakpa dan Stephen Ocheni (2012)
Analysis Of Option For Maximizing Local Goverment Internally Generated
Revenue In Nigeria.
Olajide Raji Alade (2015)
Revenue Generation As A Major Source Of Income For The State Goverment : An
Empirical
Analysis Of Two Parstatals.
BAB 3
Kerangka Konseptual
Pertanyaan Riset dan Proposisi
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditetapkan
pada bab sebelumnya, maka pertanyaan riset pada penelitian ini adalah :
1.Bagaimana potensi penerimaan retribusi di kabupaten Gorontalo ?
2.Bagaimana strategi peningkatan retribusi pada Pemerintah Kabupaten
Gorontalo ?
Untuk bisa mengembangkan dan menemukan jawaban atas pertanyaan
riset tersebut di atas, maka peneliti menyiapkan pedoman wawancara
dengan daftar pertanyaan sebagai berikut :
3.Bagaimana pemahaman tentang aturan yang mendasari pengelolaan
retribusi daerah?
4.Bagaimana sistem dan prosedur pengelolaan retribusi daerah di
Kabupaten Gorontalo?
5.Bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia pengelola retribusi daerah di
Kabupaten Gorontalo?
BAB 3
Kerangka Konseptual
tehnik pengumpulan data yang disusun oleh Robert K. Yin (2015) mengungkapkan
bahwa terdapat enam sumber bukti yang dapat dijadikan fokus bagi pengumpulan
data studi kasus yaitu, (1) Dokumentasi, (2) Rekaman arsip, (3) Wawancara, (4)
Keuntungan dari enam sumber bukti di atas dapat dimaksimalkan jika tiga prinsip
pengumpulan data diikuti, prinsip-prinsip ini relevan terhadap keenam sumber bukti
persoalan penyusunan validitas konstruk dan realibilitas studi kasus Ketiga prinsip