Anda di halaman 1dari 19

Diagnosis dan Manifestasi

Klinis Limfoma Maligna

A4
RESI SETIANI 102011196
JOHANNES ROMANDY N. WAWIN 102012064
HERLIN INDAH BANGALINO 102014022
RICKY JUNAEDI 102014008
WAYAN SADHIRA GITA 102014099
FERDINAND GOUWTAMA 102014173
INDRI MENDILA 102014144
PATRICIA SRY CITRA NABUT 102014188
AYUNI SYAHIRA 102014238
Skenario dan Rumusan Masalah

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke


poliklinik RS UKRIDA dengan keluhan utama
benjolan pada leher sejak 2 bulan sebelum
masuk RS.

Limfoma Maligna
nd Map
Anamnesis

Prognosis Pemeriksaan

Pencegahan WD

Laki-laki 60 tahun
dengan benjolan di
leher sejak 2 bulan
lalu
Komplikasi DD

Pentalaksanaan
Etiologi

Gejala Patofisiologi
Klinis
Anamnesis

Identitas Laki 60 thn

Keluhan Utama Benjolan di leher Sejak 2 bulan

RPS Keluhan Lain Penurunan BB Sebelah Kanan

Demam - Tidak Nyeri


RPD
Batuk - Konsistensi
RPK Tidak ada yang punya keluhan
Keringat yang sama Ukuran
Dingin Malam

R.Pribadi Pola makan, Bentuk


suka makanan
R.Sosial alami tanpa
pengawet
R.Alergi
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Kesadaran Umum

TTV Tekanan Darah


Frekuensi Nadi
Frekuensi Napas
Suhu
Pembesaran
KGB, Tidak merah
Head to Toe Leher limfadenopati Tidak nyeri
servikal anterior Mobile
dextra dan
subclavicula
multiple
Pemeriksaan Penunjang
Hb 11 g/dL
Complete Blood Count / PDL Ht 33%
Leuko 8.000/uL
Trombo 250.000/uL
Retikulo 2,5 %
DC 2/2/1/73/19/2/1

Gambaran DT
Normositik Normokrom
Radiologi Parenkim paru
normal tetapi
Foto Thorax ditemukan CT Scan Pembesaran KGB
pembesaran Paraaorta
KGB Paraaorta
Biopsi

Ditemukan sel limfoid blast


Working Diagnosis

Limfoma Maligna
Keganasan sistem limfatik, diawali di jaringan
limfatik sekunder yaitu di KGB atau lien dimana
limfosit abnormal menggantikan struktur normal.
Hodgkin Non-Hodgkin
Differential Diagnosis

Limfadenitis Spesifik oleh Mycobacterium Tuberculosis


Kelenjar bengkak dan nyeri
Etiologi

Belum diketauhi secara pasti

Imunodefisiensi Hipogammaglobunemia

Agen Infeksius Eipsten-Barr Virus


Sinar UV, paparan
Paparan Lingkungan dan Pekerjaan herbisida dan
Diet Makanan tinggi pelarut organik
lemak hewani,
Merokok jarang makan
sayur
Epidemiologi

LNH LH

AS tahun 2000 ada 55,000 AS tiap tahun ada 7,500 kasus.


kasus dan 26,000 meninggal Perbandingan laki dan
dan setiap tahun meningkat. perempuan = 1,4 : 1
Prancis mengalami peningkatan Golongan usia rentan pada
4-5% kasus per tahun. usia 13-34 dan diatas 55 tahun
Indonesia juga selalu
mengalami kenaikan, pada
penelitian ditemukan adanya
hubungan erat dengan infeksi
AIDS dan LNH
Patogenesis
Gejala Klinis
Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin

Asimtomatik limfadenopati Asimtomatik limfadenopati


Gejala sistemik (demam Gejala sistemik (demam intermitten,
intermitten, keringat malam, keringat malam, BB turun)
BB turun) Mudah lelah
Nyeri dada, batuk, napas Gejala obstruksi GI tract dan Urinary
pendek tract.
Pruritus
Nyeri tulang atau nyeri
punggung
Gejala Klinis
Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin

Asimtomatik limfadenopati
Teraba pembesaran limfonodi Melibatkan
Asimtomatik limfadenopati
banyak kelenjar perifer
Gejala
pada sistemik
satu (demam
kelompok kelenjar Cincin
GejalaWaldeyer
sistemik (demam intermitten,
dan kelenjar
(cervix, axilla, keringat
intermitten, inguinal) malam, mesenterik seringBB
keringat malam, terkena
turun)
Cincin Waldeyer & kelenjar
BB turun) Hepatomegali
Mudah lelah & Splenomegali
mesenterik jarang terkena Massa di abdomen dan testis
Nyeri dada, batuk, napas Gejala obstruksi GI tract dan Urinary
Hepatomegali & Splenomegali
pendek tract.
Sindrom Vena Cava Superior
Pruritus
Gejala susunan saraf pusat
Nyeri tulang
(degenerasi atau nyeri
serebral dan
punggung
neuropati)s
Staging Limfoma Ann Arbor

Stadium

I Kanker mengenai 1 regio kelenjar getah bening atau 1 organ ekstralimfatik (I E)

II Kanker mengenai lebih dari 2 regio yang berdekatan atau 2 regio yang letaknya berjauhan tapi masih
dalam sisi diafragma yang sama (IIE)

III Kanker telah mengenai kelenjar getah bening pada 2 sisi diafragma ditambah dengan organ
ekstralimfatik (IIIE) atau limpa (IIIES)

IV Kanker bersifat difus dan telah mengenai 1 atau lebih organ ekstralimfatik
Tatalaksana

Radioterapi

Pembedahan
Kemoterapi
Imunoterapi
Pencegahan

Primer Tidak merokok Hindari pajanan


denganalat pelindung
Makan bernutrisi

Olahraga

Sekunder Deteksi dini


dengan
pemeriksaan
teratur
Komplikasi

Terjadi karena :

Pertumbuhan Pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan


Kanker pada jantung, kelainan pada paru-paru,
sindrom vena cava superior, kompresi pada
spinal cord, kelainan neurologis, obstruksi
hingga perdarahan pada traktus
gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis

Kemoterapi Pansitopenia, mual dan muntah, infeksi,


kelelahan, neuropati, dehidrasi setelah diare
atau muntah, toksisitas jantung akibat
penggunaan doksorubisin, kanker sekunder,
dan sindrom lisis tumor.
Prognosis

Prognosis limfoma adalah dubia , tidak menentu


karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti
usia, jenis kelamin, kadar Hb, kadar leukosit,
limfosit dan serum albumin.

Anda mungkin juga menyukai