Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN ANESTESI PADA

PASIEN DENGAN LUKA BAKAR


MAYOR

Shofwatul Ulya, S.Ked


70-2010-004
PENDAHULUAN
Patofisiologi Luka Bakar Mayor
ANESTESI UNTUK PEMBEDAHAN
PADA LUKA BAKAR
Penilaian preoperatif untuk pasien dengan luka bakar
mayor harus meliputi penilaian rutin evaluasi
preoperatif dengan perhatian khusus pada manajemen
airway, status pulmoner, dan distribusi serta
keparahan luka bakar

- RULE OF NINE
LUND-BROWDER
Penilaian Airway.
Edema saluran nafas masif intubasi segera

Trauma Inhalasi
Trauma termal, iritasi kimiawi, toksisitas sistemik
Masalah dan Pengaturan Ventilator
Perubahan fisiologi paru hipoksemia & peningkatan
permeabilitas kapiler paru serta resistensi paru
Karakteristik ACUTE LUNG INJURY
Strategi Ventilasi Mekanik
Mempertahankan oksigenasi darah yang adekuat dan eliminasi
karbon dioksida
Mengurangi usaha pernafasan
-LTV (Low Tidal Volume)
- PEEP (Positive end expiratoty Pressure)
Masalah kardiovaskuler dan resusitasi cairan
minimal 2 kateter intravena perifer kaliber besar
4ml/kg cairan RL per persentase TBSA
24 jam pertama, 8 jam pertama separuh cairan total
Kristaloid isotonik
Hematologi
anemia dan trombositopenia

Efek renal dan hepar


Acute renal failure (ARF) akibat efek gabungan hipovolemia,
vasokonstriksi sistemik dan insufisiensi ginjal

Regulasi suhu
Kehilangan panas perioperatif
TEKNIK ANESTESI UNTUK
PEMBEDAHAN PADA LUKA BAKAR

Semua agen anestesi telah digunakan


secara aman pada pasien dengan luka
bakar mayor
Induksi
Anestesi umum seimbang - teknik anestesi yang paling
sering digunakan untuk eksisi dan grafting luka bakar

Intubasi
berpotensi memiliki airway yang sulit

Cuffed endotracheal tubes (ETTs) adalah perawatan standar


Maintenance
Teknik anestesi intravena total dipertimbangkan
Adjuvan
membalikkan mediator respon hipermetabolik dan
dapat berguna pada fase hiperdinamik luka bakar

Pertimbangan Postanestesi dan Tatalaksana Nyeri


Banyak pasien luka bakar akan tetap terintubasi setelah
pembedahan karena kebutuhan untuk ventilasi mekanis,
proteksi saluran nafas kontinyu, atau rehabilitasi paru
Manajemen anestesi yang aman dan efektif melibatkan
pertimbangan yang cermat mengenai perubahan
patofisiologis pada sistem organ secara luas akibat
destruksi jaringan skala besar dan konsekuensi
hemodinamik dari perpindahan cairan masif dan respon
inflamasi yang besar. Perubahan dalam respon pasien
terhadap agen anestesi bervariasi sesuai fase luka bakar
dan dapat menetap selama berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun, yang memiliki dampak pada manajemen
anestesi lama setelah cedera awal.

Anda mungkin juga menyukai