Pengendalian proyek
dilakukan agar proyek
tetap berjalan dalam
batas waktu, biaya dan
performansi sesuai
dengan rencana
1
Perbedaan Fokus antara
Perencanaan dan Pengendalian
PERENCANAAN PENGENDALIAN
1. Penetapan arah dan 1. Pengendalian pek.
tujuan Kearah tujuan
2. Pengalokasian 2. Penggunaan
Sumberdaya sumberdaya secara efektif
3. Pengantisipasian 3. Perbaikan/koreksi
masalah masalah
3
Tetapi untuk lebih jelas bertolak dari defenisi
pengendalian diatas maka langkah-langkah
pengendalian dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Menentukan sasaran
2.Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan
dalam rangka mencapai sasaran.
3.Merancang /menyusun sistem informasi
pemantauan dan laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan.
4.Mengumpulkan data info hasil implementasi
5.Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan
terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang
ditentukan.
6.Mengadakan tindakan pembetulan
4
STANDAR &
SASARAN PROYEK LINGKUP KERJA KRITERIA
Membuat produk/instalasi -anggaran / paket
dgn ; -per hirarki -jadwal/paket
-anggaran -paket kerja -standar mutu
-jadwal -kode biaya -kinerja
-mutu tertentu -produktivitas
PERENCANAAN
PENGENDALIAN
5
MONITORING INFORMASI
6
Sistem Informasi Manajemen
8
SIMP yang Efektif itu harus memenuhi beberapa
syarat diantaranya
1.Informasi harus bermutu
2.Tepat Waktu
3.Penyajiannya Singkat
9
PENGENDALIAN BIAYA INTERNAL DAN
EKSTERNAL
10
PENGENDALIAN BIAYA TRADISIONAL
11
Contoh
Laporan Bulanan
URAIAN NILAI KETERANGAN
(Rp.000)
Biaya yang dianggarkan 720
Biaya Aktual 800
Perbedaan (Variansi) (80)
Akumulasi anggaran s/d bln ini 30.000
Akumulasi biaya aktual s/d bln ini 31.000
Perbedaan (Variansi) (1.000)
12
Dari laporan diatas bisa diketahui bahwa baik untuk bulan
ini maupun total biaya sampai bulan ini telah terjadi
pembengkakan biaya. Dari informasi ini mungkin kita
berpikir telah terjadi pemborosan atau kegagalan
mempergunakan uang. Tetapi ada informasi yang belum
diketahui yakni seberapa jauh paket pekerjaan yang
sudah diselesaikan. Misalkan biaya yang dianggarkan
kumulatif yang tercantum diatas adalah biaya untuk
menyelesaikan 75 % paket pekerjaan yang bersangkutan.
Jika ternyata selesai 80 % maka pembengkakan biaya Rp
1.000.000 itu tidak bisa dianggap sebagai pemborosan.
Atau seandainya biaya kumulatif aktual lebih kecil dari 30
juta rupiah, ini juga tidak bisa dianggap sebagai
penghematan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi
biaya saja tidak cukup, perlu pendekatan baru yang
memadukan informasi mengenai kemajuan pekerjaan
(Work Progress) 13
KONSEP NILAI HASIL
Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya
yang sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau
dilaksanakan (budgeted cost of works performed). Bila
ditinjau dari jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, maka
konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah
diselesaikan pada waktu tertentu dengan disesuaikan jumlah
anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan
perhitungan ini akan diketahui hubungan yang telah tercapai
secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah
dikeluarkan.
Nilai hasil dapat dirumuskan sebagai berikut :
14
Konsep dasar nilai hasil dapat digunakan untuk menganalisis
kinerja dan memuat prakiraan pencapaian sasaran. Untuk itu
digunakan 3 indikator, yaitu, ACWP (actual cost of work
performed), BCWP (budgeted cost of work performed), dan
BCWS (budgeted cost of work scheduled).
ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akutansi atau
keuangan proyek pada tanggal pelaporan (misalnya akhir
bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari
paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan
overhead dan lain-lain. Jadi, ACWP merupakan
jumlah aktual dari pegeluaran atau dana yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu.
15
BCWP menunjukan nilai hasil dari sudut pandang nilai
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang
disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila
angka ACWP dibandingkan dengan BCWP, akan terlihat
perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan untuk
pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk maksud tersebut.
16
Dengan menggunakan 3 indikator di atas, dapat dihitung
berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja
pelaksanaan proyek seperti: varians biaya (CV) dan varian
jadwal (SV); memantau perubahan varians terhadap angka
standar; indeks produktivitas dan kinerja; prakiraan biaya
penyelesaian proyek.
17
Varians Biaya dan Jadwal
18
Angka negatif varian biaya terpadu yang menunjukkan bahwa
biaya lebih tinggi dari anggaran, disebut cost overrun. Angka
nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan
rencana. Sementara angka positif berarti pekerjaan
terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran. Demikian
juga halnya dengan jadwal, angka negatif berarti terlambat,
angka nol berarti tepat, dan angka positif berarti lebih cepat
dari rencana.
19
Varians jadwal Varians biaya Keterangan
SV = BCWP BCWS CV = BCWP ACWP
Positif Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat daripada
jadwal dengan biaya lebih kecil daripada
anggaran.
23
CPI
Jadwal terlambat dan di bawah anggaran: Jadwal lebih cepat dan di bawah anggaran:
Tidak mencapai produktivitas yang Produktivitas lebih baik dari yang
diperkirakan diperkirakan
Awal kegiatan tertunda Waktu pelaksanaan cepat dari jadwal
Produktivitas lebih kecil dari yang Secara kuantitas lebih sedikit dari perkiraan
direncanakan Kondisi kerja sangat baik
Kondisi kerja kurang baik
1
SPI
Jadwal terlambat dan di atas anggaran: Jadwal lebih cepat dan di atas anggaran:
Banyak penyebab yang memungkinkan, Rencana kerja yang optimis
termasuk yang tidak akurat Kelebihan staf kerja
Kemungkinan keterlambatan musim Aktivitas yang dilakukan lebih awal dari
Lebih rendah dari rencana produktivitas rencana
Kesusahan atau kesulitan kerja yang tidak Keahlian dan upah kerja lebih tinggi
teroganisir daripada yang sebenarnya
24
CONTOH SOAL
Sebuah proyek pada bulan pertama telah
menghabiskan biaya sebagai berikut.
Biaya untuk pembelian material sebesar Rp.
594.644.000
Upah pekerja sebesar Rp.71.945.802
Biaya overhead sebesar Rp. 90.970.100
28
Perhitungan Kemajuan Proyek Bulan ke 1
Kemajuan Fisik
Anggaran(R Bobo
No Uraian Pekerjaan Sat Volume Bobot
p) t (%) Volume
(%)
I UMUM
1
Mobilisasi ls 1.00 18,800,000.00 0.48 0.70 0.34
II PEKERJAAN TANAH
1
Timbunan Biasa m3 1,150.00 71,590,616.50 1.85
III STRUKTUR
1
Beton K 350 m3 70.37 71,612,325.35 1.85
2
Beton K 250 m3 248.90 206,920,481.20 5.34
3
Beton K 125 m3 5.50 3,430,697.11 0.09
4
Baja tulangan U 24 Polos kg 30,933.69 490,451,798.93 12.65
Bj. Struktur ttk. Leleh 2500
5 kg/cm2 penyediaan dan
pemasangan kg 1,341.30 46,613,541.66 1.20
CV = BCWP ACWP
CV = Rp. 639.330.079.80 - Rp. 757.557.802
CV = - Rp 118.227.722.20
Proyeksi Jadwal
SAC (Schedule At Completion) = Jadwal proyek keseluruhan
selama 5 bulan (20 minggu kalender).
tBCWP (time Budgeted Cost of Work Performed) = 1 bulan (4
minggu)
BCWS yaitu jumlah biaya yang disiapkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu
(dalam hal ini per bulan). Ini didapat dari time schedule bulan
ke-1 sebesar 9,315% x BAC
BCWS = 9.315% x 3,877,077,500.28
BCWS = 361,149,769.15 31
SV = BCWP - BCWS
SV = Rp. 639.330.079.80 - Rp. 361,149,769.15
SV = Rp. 278,180,310.65
32
tSV = 1 (SV/BCWS)
tSV = 1 (Rp. 278,180,310.65 / Rp. 361,149,769.15)
tSV = 1 0.77
tSV = 0.23 Bulan
34
Akibat dari Perubahan
35
Masalah-Masalah Yang Dihadapi Dalam
Pengendalian
1. Hanya menekankan satu faktor sementara faktor yang lain
diabaikan. Sebagai contoh pengendalian yang hanya
memperhatikan faktor jadwal dan performansi. Ini bisa bila
prosedur pengendalian hanya dibuat oleh satu bagian
fungsional tertentu saja, misalkan bagian keuangan.
2. Prosedur pengendalian tidak bisa diterima. Sering kali
orang-orang yang kurang memahami pentingnya fungsi dan
peran kontrol dalam manajemen akan menolak usaha-usaha
untuk mengevaluasi dan mengendalikan pekerjaan yang
mereka tangani.
3. Terjadinya pelaporan informasi yang kurang akurat.
Informasi yang kurang akurat bisa disebabkan orang yang
seharusnya menangani pekerjaan kurang tahu permasalahan
atau kadang-kadang mereka tidak mau mengungkap adanya
masalah. Informasi yang disampaikan bisa jadi terpotong-
potong.
36
4. Para manajer yang terlibat dalam beberapa proyek
tertutup oleh bagusnya performansi pada proyek lain.
5. Kesalahan pelaporan dan mekanisme akuntansi.
Sebagai contoh, ukuran-ukuraan subjektif seperti
earned value untuk paket kerja yang belum selesai
seringkali mengesankan pekerjaan sudah selesai lebih
dari sebenarnya. Demikian juga dengan mengubah
prosedur akuntansi yang buruk bisa dibuat agar
kelihatan bagus.
6. Manajer tidak tegas terhadap isu-isu kotroversial,
percaya bahwa masalah-masalah yang akan
terselesaikan dengan berjalannya waktu. Ini
mengesankan bagi pekerja bahwa manajemen kurang
peduli akan masalah kontrol.
37
PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PROYEK
38
1.Menciptakan sikap sadar akan anggaran dan
jadwal. Ini berarti meminta semua pihak
penyelenggara proyek menyadari bagaimana
dampak kegiatan yang dilakukan terhadap biaya
dan jadwal
2.Meminimalkan biaya proyek dengan melihat
kegiatan-kegiatan apa saja yang biayanya bisa
dihemat. Selain itu juga mengusahakan
penggunaan atau pemilihan waktu (jadwal) yang
paling efisien dan ekonomis bagi penyelesaian
setiap pekerjaan.
3.Mengkomunikasikan ke semua pihak, pimpinan
maupun pelaksanaan, perihal kinerja pemakaian
dana dan menekankan potensi adanya area-area
yang rawan guna tindakan koreksi.
39
B. Unsur- unsur Pengendalian
40
1. Aspek dan Area (Objek) Pengendalian
a)Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dapat dikelompokkan
menjadi biaya per area, seperti biaya kantor
pusat dan lapangan, atau jenis pekerjaan, seperti
biaya engineering, biaya pembelian, dan
konstruksi.
41
b)Pengendalian penggunaan Jam-orang
Sama halnya dengan anggaran biaya,
pengendalian penggunaan jam-orang dapat
dikelompokkan menjadi pengendalian
penggunaan per area atau per jenis pekerjaan.
43
e)Pengendalian Prosedur
Pengendalian ini bermasud mengkaji apakah
kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang ada. Jadi, yang
dilihat bukan saja pencapaian sasaran proyek
tetapi juga diteliti apakah cara-cara mencapainya
telah mangikuti prosedur dan peraturan yang
berlaku secara efisien. Kegiatan ini dikenal
sebagai audit.
44
2. Pengendalian Tahap Konseptual
Dari segi intensitas dan potensi keberhasilan pengendalian
biaya dan jadwal selama siklus proyek dapat dibagi menjadi
tahap konseptual, PP/definisi, dan implementasi. Keputusan
yang diambil pada tahap konseptual adalah merumuskan
gagasan menjadi garis besar perwujudan fisik. Usaha-usaha
untuk menghemat total biaya proyek dapat berupa :
1. Mengingat kepada para perancang dan pihak yang erat
hubungannya dengan kegiatan itu agar selalu terus-
menerus memperhatikan aspek biaya bila hendak
merancang suatu sistem.
2. Menghindari adanya rancangan yang berlebihan
(overdesign), baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
3. Memakai pendekatan berdasarkan prinsip optimasi
desain
4. Sejauh mungkin menerapkan metode rekayasa nilai
45
Pada proyek yang mendirikan pabrik maka
diberikan indikasi mengenai :
Kapasitas instalasi
Jenis dan spesifikasi produk
Proses produksi
Keperluan utility, dan
Lokasi proyek
46
3.Pengandalian Tahap Definisi
48
5. Pengendalian Subkontrak.
49
50