Anda di halaman 1dari 49

Gangguan Kepribadian

dan Perilaku Masa Dewasa

Pembimbing
dr. Dharmawan Ardi,Sp.Kj
F 60 : Gangguan Kepribadian Khas
F 61 : Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya
F 62 : Perubahan Kepribadian yang Berlangsung
Lama yang Tidak Diakibatkan oleh Kerusakan
atau Penyakit Otak
F 63 : Gangguan Kebiasaan dan Impuls
F 64 : Gangguan Identitas Jenis Kelamin
F 65 : Gangguan Preferensi Sexual
F 66 : Gangguan Psikologis dan Perilaku yang
Berhubungan dengan Perkembangan dan
Orientasi Sexual
F 68 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa Lainnya
F 69 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa YTT
KEPRIBADIAN...

Gangguan Kepribadian
Proses perkembangan yang
timbul pada masa kanak-
Perubahan
kanak/remaja, & berlanjut
Kepribadian
pada masa dewasa
Suatu proses yang
Bukan merupakan keadaan didapat biasanya
sekunder pada usia dewasa
setelah stres berat &
berkepanjangan,
deprivasi lingkungan
yang ekstrem,
gangguan jiwa yang
parah /
penyakit/cedera otak
F 60 : Gangguan Kepribadian
Khas
Gangguan berat dalam konstitusi karakter dan
kecenderungan perilaku dari individu
Hampir berhubungan dengan kekacauan pribadi dan
sosial
Muncul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut
pada masa dewasa
Etiologi

1. Faktor genetik
2. Faktor biologi:
a. Hormon
b. Neurotransmitter
c. Elektrofisiologi
3. Faktor temperamen
4. Faktor lingkungan dan budaya
Diagnosis

a. Sikap dan perilaku yang amat tak serasi


b. Pola perilaku abnormal berlangsung lama
c. Pola perilaku abnormalnya pervasif & jelas
maladaptif terhadap berbagai keadaan pribadi &
sosial yg luas
d. Muncul pada masa kanak atau remaja dan
berlanjut sampai usia dewasa
e. Menjurus kepada penderitaan pribadi yang
berarti
f. Tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan dan
kinerja sosial
Tatalaksana

1. Psikoterapi
a.Terapi kognitif
b.Terapi keluarga

2. Psikofarmaka
Antidepresan, Antianxietas
F 60.0 : Gangguan Kepribadian
Paranoid
Ketidakpercayaan dan kecurigaan pervasive
terhadap orang lain akan berniat jahat terhadap dirinya
Sejak usia dewasa muda
Laki-laki > wanita
Tidak memiliki pola familial
kriteria Diagnosis
a) Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan
b) Kecenderungan menyimpan dendam
c) Kecurigaan dan kecenderungan menyalahkan artikan tindakan
orang lain yg bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan
d) Mempertahankan tentang hak pribadinya yang sebenarnya
tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
e) Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan
seksual dari pasangannya
f) Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara
berlebihan
g) Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa
terhadap baik diri pasien maupun dunia pada umumnya tanpa
bukti
Tatalaksana

1. Psikoterapi
bina kepercayaan

2. Farmakoterapi
Untuk menghadapi agitasi dan kecemasan
Antianxietas (diazepam)
Antipsikotik (haloperidol)
F 60.1: Gangguan Kepribadian
Skizoid

Pelepasan diri dari hubungan sosial


Ekspresi emosi terbatas
Pervasif
Sejak usia dewasa muda
Laki-laki : wanita = 2:1
Memilih pekerjaan yang kontak dengan sedikit orang
Kriteria Diagnosis
a) Hanya sedikit saja aktivitas, yang memberikan
kebahagiaan
b) Emosi dingin, afek datar
c) Kurang mampu untuk menyatakan kehangatan,
kelembutan, atau kemarahan terhadap org lain
d) Ketidakpedulian yang nyata terhadap pujian atau
kecaman
e) Kurang tertarik untuk menjalin pengalaman seksual
dengan orang lain
f) Hampir selalu memilih aktivitas yang menyendiri
g) Dirundung fantasi & introspeksi berlebihan
h) Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi
yang akrab (kalau ada hanya satu) & keinginan untuk
mempunyai hubungan seperti itu
i) Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan
sosial yang berlaku
Tatalaksana

1.Psikoterapi
Bina kepercayaan dengan pasien

2. Farmakoterapi
Obat antianxietas, antidepresan
F60.2 : Gangguan Kepribadian
Dissosial

Tindakan anti sosial atau kriminal terus-


menerus
Sifat pengabaian
3-5% laki-laki, 1% perempuan
Terjadi pada lingkungan miskin
Timbul sebelum usia 15 tahun
Anak perempuan sebelum pubertas
Anak laki-laki dalam usia lebih muda
Adanya perbedaan yang
besar antara perilaku dan
norma sosial yg berlaku

a)Tidak peduli dengan perasaan orang lain


b)Tidak peduli terhadap norma & kewajiban sosial
c)Tidak mampu untuk mempertahankan hubungan
d)Mudah frustasi & agresif termasuk tindak kekerasan
e)Tidak mampu menerima kesalahan & belajar dari
pengalaman
f)Cenderung menyalahkan orang lain
Tatalaksana

1.Psikoterapi
Terapi perilaku

2. Farmakoterapi
Antianxietas, antidepresan
F 60.3: Gangguan
Kepribadian Emosional
Tak Stabil
Bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan
konsekuensi
Ledakan kemarahan hebat yang sering menjurus ke arah
kekerasan
1-2% populasi penduduk
Perempuan: laki-laki = 2:1
Tatalaksana
Psikoterapi:
Terapi perilaku

Farmakoterapi:
Antipsikotik
Antidepresan
Antikonvulsan (Karbamazepin)
F 60.4: Gangguan Kepribadian
Histrionik
Pola perilaku berupa emosional
berlebih dan menarik
perhatian
Sejak usia dewasa muda
2-3% penduduk
Perempuan > laki-laki
Kriteria diagnosis
a) Ekspresi emosi yang didramatisasikan
b) Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau
keadaan
c) Afek dangkal dan labil
d) Terus-menerus mencari kepuasan, apresiasi oleh orang
lain & aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
e) Bersifat seduktif dalam penampilan atau perilaku
f) Terlalu mementingkan daya tarik fisik
F60.5: Gangguan Kepribadian
Anankastik

Pola perilaku preokupasi keteraturan


perfeksionisme
Laki-laki > perempuan
Latar belakang pendidikan keras semasa keci
Kriteria diagnosis

Perasaan ragu & hati-hati yang berlebihan


Keterpakuan pada rincian, peraturan, daftar,
perintah, organisasi atau jadwal
Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian
tugas
Ketelitian yang berlebihan
Kaku dan keras kepala
Keterpakuan pada kebisaaan dan norma sosial
Pemaksaan secara tidak masuk akal agar orang
lain melakukan sesuatu menurut caranya
Tatalaksana

1. Psikoterapi
Terapi kelompok, terapi perilaku

2. farmakoterapi
Cloazepam, clomipramin
F 60.6: Gangguan Kepribadian
Cemas (Menghindar)

Pola perasaan tidak


nyaman
Rendah diri
Tidak percaya diri
Pemalu
1-10% penduduk
Kriteria diagnosis

Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif


Perasaan dirinya tidak menarik atau lebih rendah
daripada orang lain
Kekhawatiran berlebihan terhadap kritik dan penolakan
Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali
merasa yakin akan disukai
Pembatasan gaya hidup karena alasan keamanan fisik
Menghindari aktivitas sosial/pekerjaan yang banyak
melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik
F 60.7: Gangguan Kepribadian
Dependen
Pola perilaku kebutuhan
berlebih
Bergantung pada orang
lain
2,5% populasi
Perempuan > laki-laki
Kriteria diagnosis

Membiarkan orang lain untuk mengambil keputusan penting bagi


dirinya
Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari pada org lain
Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak kepada
orang pada siapa ia bergantung
Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian
Keterpakuan pada ketakutan akan ditinggalkan oleh seorang
yang dekat dengannya
Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari
tanpa mendapat nasihat yang berlebihan & diyakinkan oleh
orang lain
F 62: Perubahan Kepribadian yg
Berlangsung Lama yg Tidak
Diakibatkan oleh Kerusakan atau
Penyakit Otak
F 62.0: Perubahan Kepribadian yang
Berlangsung Lama Setelah Mengalami
Katastrofa

Untuk menegakkan diagnosis, memantapkan adanya gambaran


berikut (tidak tampak sebelumnya) adalah essensial, misalnya:

a)Sikap bermusuhan atau tidak percaya terhadap semua orang


b)Menarik diri
c)Perasaan hampa
d)Perasaan terpojok
e)Keterasingan

Berlangsung paling sedikit selama 2 tahun


F 62.1: Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama Akibat
Penyakit Psikiatrik
a)Ketergantungan berlebihan
b)Tuduhan dirinya berubah karena penyakit terdahulu
c)Pasif, minat berkurang
d)Selalu mengeluh sakit
e)Afek labil
f)Hendaya bermakna dalam fungsi sosial

Manifestasi selama kurun waktu 2 tahun atau lebih


F 63: Gangguan Kebiasaan
Impuls

Aksi yang berulang & tidak mempunyai


motivasi yang rasional dan jelas dan yang
merugikan kepentingan pasien sendiri dan
orang lain
Berjudi secara berulang yang menetap yang berlanjut
dan sering meningkat meskipun ada konsekuensi
sosial yang merugikan seperti kemiskinan, kegagalan
rumah tangga, kekacauan kehidupan pribadi
F 63.1: Bakar Patologis
(Piromania)

Tindakan berulang/usaha
membakar harta benda
tanpa tujuan yang jelas, &
ada keasyikan yang menetap
pada benda yang
berhubungan dengan api &
kebakaran
Ada perasaan tegang
sebelum nya & sangat puas
setelah berhasil dilaksanakan
Kegagalan menahan dorongan yang berulang untuk mencuri
sesuatu yang tidak dibutuhkan/tidak menghasilkan uang,
kemudian barang tersebut dibuang, diberikan kepada orang
lain, atau dikumpulkan
Individu tampak cemas, murung
F 63.3: Trikotilomania

Kerontokan rambut kepala akibat berulang kali gagal


menahan diri thdp impuls utk mencabut rambut. Didahului
oleh rasa tegang dan diikuti rasa lega atau puas
F 64: Gangguan Identitas Jenis Kelamin

F 64.0: Transseksualisme
Suatu hasrat untuk hidup & diterima sebagai
anggota dari kelompok lawan jenisnya
Perasaan tidak enak/tidak sesuai dengan
anatomi seksualnya dan menginginkan untuk
memperoleh terapi hormonal & pembedahan
untuk membuat tubuhnya semirip mungkin
dengan jenis kelamin yang diinginkan

Diagnosis ditegakkan setelah minimal 2 tahun


Memakai pakaian dari lawan jenis sebagai
bagian dari eksistensi dirinya untuk
mendapatkan kenikmatan sejenak sebagai
anggota lawan jenisnya
Tanpa hasrat mengubah jenis kelamin secara
permanen.
Tidak ada kepuasaan seksual yang didapat
F 64.2: Gangguan Identitas
Jenis Kelamin Masa Kanak
Keinginan anak yg pervasif & menetap utk
menjadi jenis kelamin lawan jenisnya
Adanya penolakan thd perilaku, atribut,
atau pakaian yg sesuai dgn jenis
kelaminnya
Timbul selama usia prasekolah, gangguan
tampak sblm pubertas
Anak laki-laki >>> anak perempuan
Terkadang, terdapat penyangkalan yg
menetap dari struktur anatomi seksualnya
F 65 Gangguan Preferensi Seksual

F 65.0: Fetishisme

Pengandalan benda mati sebagai suatu stimulus yang


dapat membangkitkan gairah seksual dan memberikan
gairah seksual
Fantasi fetishistik adalah lazim, namun menjadi suatu
gangguan apabila menjurus kepada suatu ritual yang
memaksa sampai menganggu hubungan seksual &
menyebabkan penderitaan pada individu
F 65.1: Transvestisme Fetishistik

Pakaian sebagai barang fetishistik bukan hanya


sekedar dikenakan. Biasanya lebih dari satu barang
yg dikenakan dan sering kali menyeluruh termasuk
rambut palsu dan tata rias wajah
Adanya hubungan yg jelas dalam membangkitkan
gairah seksual
Adanya hasrat yg kuat utk melepas apabila sudah
tercapai orgasme atau gairah seksual menurun
F 65.2: Ekshibisionisme

Pria heteroseksual yang memamerkan alat kelaminnya


kepada wanita, remaja, atau dewasa dalam jarak yang aman
ditempat umum. Kalau penonton kaget, takut, atau
terkesan maka kenikmatan ekshibisionis akan makin
meningkat

Kecenderungan berulang/menetap untuk melihat orang


yang berhubungan seksual. Hal ini biasanya menjurus
kepada pemuasan seksual & masturbasi tanpa orang yang
diintip menyadarinya
F 65.4: Pedofilia

Preferensi seksual terhadap anak-anak biasanya prapubertas


atau awal masa pubertas
Laki-laki yang mempunyai preferensi partner seks dewasa
tetapi frustrasi untuk berhubungan maka kebiasaan mereka
beralih pada anak-anak sebagai pengganti
Pedofilia jarang ditemukan pada wanita.

Preferensi aktivitas seksual yang meliputi


pengikatan/menimbulkan rasa sakit/penghinaan
dan pasien mendapatkan kepuasaan seksual
F 66 Gangguan Psikologis dan Perilaku yang
Berhubungan dengan Perkembangan dan
Orientasi Seksual

Catatan : Orientasi seksual sendiri


( Heteroseksualitas, Homoseksual, Biseksualitas )

F 66.0 Gangguan Maturitas Seksual


Menderita karena ketidak pastian tentang identitas jen
kelamin atau orientasi seksualnya, yang menimbulkan
kecemasan atau depresi.
F 66.1 Orientasi Seksual
egodistonik

Identitas jenis kelamin atau preferensi seksual tidak


diragukan, tetapi individu mengharapkan yang
lain disebabkan oleh psikologis dan perilaku,
serta mencari pengobatan untuk mengubahnya

F 66.2 Gangguan Jalinan


Seksual

Kelainan dalam identitas jenis kelamin atau


preferensi seksual merupakan penyebab
kesulitan dalam membentuk atau memelihara
jalinan dengan mitra seksual
F 68 Gangguan Kepribadian dan Perilaku
Masa Dewasa lainnya

F68.0 Elaborasi Gejala Fisik karena Alasan


Psikologis

Gejala fisik yang sesuai dan semula disebabkan oleh


gangguan fisik, penyakit atau disabilitas menjadi
berlebihan dan berkepanjangan disebabkan kondisi
psikologis pasien.

Motivasi : kompensasi keuangan, tidak puas


terhadap terapi atau perhatian di RS.
Malingering ( Kesengajaan atau Berpura-pura Membuat
Gejala atau Disabilitas, baik Fisik maupun Psikologis yang
disebabkan stres eksternal atau insentif )

F 69 : Gangguan Kepribadian dan


Perilaku Masa Dewasa YTT

Anda mungkin juga menyukai