Anda di halaman 1dari 55

FARMAKOLO

GI
DASAR
erjonplg@gmail.com 5/14/17 1
Sinopsis :

Mata kuliah ini akan mengenalkan pada mahasiswa istilahistilah


umum dalam farmakologi; farmakokinetik; absorpsi & disposisi
obat, metabolisme, eliminasi, interaksi obat pada fase
farmakokinetika , farmakodinamik, reseptor, pengembangan
pengujian obat baru,, penerapan farmakokinetik, prinsip
toksikologi dan lain-lain.

Kepustakaan :

Brunton,L.L.; Lazo,J.S. & Parker, K.L. (2006) : Goodman & Gilmans


The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11 th Edition, McGraw-Hill
Medical Publishing Division, USA. R
Katzung, B. G., 1982, Basic and Clinical Pharmacology, Lange
Medical Publ., Los Alfos.
Malcolm R., T. N. Tozer, 1980, Clinical Pharmacokinetics, Concepts
and Application, Les and Febige
Milogibaldi, Biopharmaceuticals and Clinical Pharmacokinetics, Lea
and Febiger, Philadelphia. erjonplg@gmail.com 5/14/17 2
Pengertian
Farmakologi : pharmacon = obat, logos =
ilmu pengetahuan >>> scr harfiah; ilmu
yang mempelajari tentang obat

erjonplg@gmail.com 5/14/17 3
Perkembangan Obat
Coba coba bahan alam
Pengetahuan turun temurun
Pengetahuan empiris

dalm bentuk tumbuhan/hewan utuh


berkembang ke sediaan rebusan

Kekurangannya; efek yg tidak beragam

erjonplg@gmail.com 5/14/17 4
Pengembangan
Bahan alam yg digunakan distandarisasi dan diekstrasi.
Zat aktif yang terkandung didalamnya diisolasi untuk

mendapatkan senyawa murni yang mempunyai


aktifitas tinggi dan seragam.

Didapatkan senyawa aktif yg bermanfaat hingga


sekarang, spt:
efedrin: Efedra vulgaris

atropin: Atropa belladona


digoksin: Digitalis lanata
reserpin: Rauwolfia serpentina
morfin; Papaver somniverum

erjonplg@gmail.com 5/14/17 5
Abad XX: telah digunakan obat yang
sintetis: membuat senyawa baru (struktur
molekul baru) sebagaimana yang dihasilkan
tumbuhan/hewan, atau mengubah senyawa
yg dihasilkan dilaboratorium (semi sintetis).

senyawa lebih banyak


lebih murni
lebih aktif
lebih stabil
senyawa yang seragam
mengurangi ketergantungan thd alam.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 6
Perkembangan monumental: ditemukannya
penisilin (1940) dan sulfanilamid (1953) sbg
antibakteri.

Hal ini memacu ahli kimia, farmasi dan


kedokteran berlomba2x mencari senyawa
aktif baru u pengobatan.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 7
Terminologi
Farmakologi : ilmu yang mempelajari
tentang obat dan seluruh aspeknya agar
dapat menggunakan obat tersebut untuk
pencegahan, diagnosa dan pengobatan
penyakit.
Farmakologi : ilmu yang mempelajari
interaksi sebuah sistem dalam makluk
hidup dengan zat kimia (obat) yang masuk
dari luar ke dalam sistem tsb.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 8
Lanjutan

Farmakologi : Ilmu yang mengkaji interaksi


bahan (bahan obat) dengan sistim
kehidupan melalui prose biokimia,
khususnya melalui pengikatan molekul
regulator dan pengaktifan atau
penghambatan proses tubuh yang normal

erjonplg@gmail.com 5/14/17 9
Lanjutan
Farmakologi klinis : cabang farmakologi
yang mempelajarai efek obat pada manusia
Farmakoterapi : mempelajari penggunaan

obat untuk mengobati penyakit atau


gejalanya
Farmakokinetika : aspek dari farmakologi

yang mencakup nasib obat di dalam tubuh


meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme
dan eliminasi (ekresinya)

erjonplg@gmail.com 5/14/17 10
Lanjutan
Farmakodinamika : aspek farmakologi yang
mempelajari efek obat terhadap fisiologi
dan biokimia berbagai organ tubuh serta
mekanisme kerjanya.

Toksikologi : Cabang farmakologi yang


mempelajari tentang efek yang tidak
dinginkan dai bahan-bahan kimia (temasuk
obat)

erjonplg@gmail.com 5/14/17 11
Lanjutan
Obat : senyawa kimia yang dapat
mempengaruhi proses hidup
(mempengaruhi fungsi tubuh melalui
interaksi di tingkat molekuler)

Farmasi : mempelajari cara membuat


(bahan baku dan sediaan), memformulasi,
menyimpan dan menyediakan obat

erjonplg@gmail.com 5/14/17 12
erjonplg@gmail.com 5/14/17 13
How drugs act in the body
Fase farmakokinetika

Fase farmakodinamika

erjonplg@gmail.com 5/14/17 14
Farmakokinetika

erjonplg@gmail.com 5/14/17 15
Apa perlunya mempelajari
farmakokinetik

Tujuan terapeutik itu apa ?


Pendekatan rasional apa yg perlu dilakukan

untuk mencapai tujuan ?.

- farmakokinetik = dosis-konsentrasi obat


- farmakodinamik = konsentrasi-efek obat

erjonplg@gmail.com 5/14/17 16
erjonplg@gmail.com 5/14/17 17
Proses2x
farmakokinetik:
Absorpsi
Distribusi
metabolisme
eliminasi

Menentukan

1. berapa cepatnya obat


bekerja
2. Berapa konsentrasinya
3. untuk berapa lama obat
berada pd organ target

erjonplg@gmail.com 5/14/17 18
erjonplg@gmail.com 5/14/17 19
erjonplg@gmail.com 5/14/17 20
erjonplg@gmail.com 5/14/17 21
erjonplg@gmail.com 5/14/17 22
erjonplg@gmail.com 5/14/17 23
Faramokinetika
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Eksresi

erjonplg@gmail.com 5/14/17 24
FARMAKOKINETIKA
Obat yang masuk ke dalam tubuh berbagi
cara umumnya mengalami :
absorpsi, distribusi, pengikatan untuk sampai
ke reseptor (tempat kerja obat) dan
menimbulkan efek.
Kemudian dengan atau tanpa biotransformasi,

obat di eksresi dari dalam tubuh.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 25
Di dalam tubuh obat harus menembus
sawar (barrier) sel di berbagai jaringan
(transport lintas membran)

Membran sel tdd dua lapis lemak yang


membentuk fase hidrofilik di kedua sisi
membran dan fase hidrofobik diantaranya.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 26
Absorpsi
Proses masuknya obat ke dalam sirkulasi
sistemik.
Tergantungan pada :

1. Cara pemberian
2. Tempat pemberian

erjonplg@gmail.com 5/14/17 27
Faktor yang mempengaruhi
absorpsi obat
a.Kelarutan
Untuk dpt diabsorpsi, obat harus dpt

melarut atau dalam bentuk yg sudah


terlarut.
Melarutnya dr suatu obat akan sangat

menentukan kecepatan absorpsi.


Untuk itu, sediaan padat sebaiknya

diminum dgn cairan yg cukup u membantu


mempercepat kelarutan obat.
b. pKa
pKa adalah derajat keasaman atau

kebasaan jika zat berada dalam bentuk


larutan.
Obat yg terlarut, dapat berupa ion atau non

ion.
Bentuk non ion, relatif lebih mudah larut

dalam lemak, shg lebih mudah menembus


membran karena sebagian besar membran
sel tersusun dr lemak.
Kecepatan obat menembus membran
dipengaruhi oleh pKa obat dalam larutan
dan pH dr lingkungan obat berada.

Obat yg bersifat asam lemah akan mudah


menembus membran sel pada suasana
asam.
Karena, dalam suasana asam, obat relatif

tdk terionisasasi atau bentuk ionnnya


sedikit, sehingga lebih mudah menembus
membran sel.
Contoh:
Aspirin (suatu obat yg bersifat asam) akan

lebih mudah menembus membran lambung


yang relatif asam jika dibandingkan dgn pH
usus halus.

Jika pH obat berubah (penambahan buffer)


atau pH lambung berubah karena
pemberian antasid (basa), maka absorpsi
aspirin akan diperlambat.
Sebaliknya, obat-obat yg bersifat basa
lemah, akan mudah diabsorpsi di usus
halus, karena juga relatif tidak terionisasi.
2. Faktor terkait pasien
- yg mempengaruhi absorpsi obat
tergantung kepada tempat absorbsinya
>>> cara pemberiannya.
- sirkulasi darah
c. Tempat absorpsi
Obat dpt di absorpsi dr berbagai tempat:

misal; kulit, membran mukosa, lambung


dan usus halus.
Namun demikian, untuk obat oral, absorpsi

banyak terjadi di usus halus, krn paling luas


permukaannya. Begitu pula obat yg
diberikan melalui inhalasi, diabsorpsi sgt
cepat karena epithelium paru-paru juga
sangat luas
Absorpsi obat yg menembus lapisan sel
tunggal (tipis), spt pada epithelium
intestinal, akan lbh cepat jika dibandingkan
kalau menembus membran kulit yg
berlapis2x.
Karena kecepatan absorpsi berbanding

lurus dgn luas membran, dan berbanding


terbalik dgn tebal membran
d. Sirkulasi darah
Obat umumnya diberikan pd daerah, yg

kaya akan sirkulasi darah (vaskularisasi),


mis: pemberian melalui sublingual akan
lebih cepat diabsorpsi jika dibandingkan
dgn kalau melalui sub kutan, krn sirkulasi
darah di sub kutan lbh sedikit dibandingkan
di sublingual.
Secara keseluruhan, aliran darah
berpengaruh pd absorpsi obat, cont: obat
yg diberikan pd pasien yg syok, absorpsinya
akan melambat atau tdk konstan, shg
pemberian melalui IV lebih dipilih.
Kecepatan absorpsi
Absorpsi dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung

cepat bila obat diberikan dalam bentuk terlarut


(obat cairan, sirup atau obat tetes).
Obat padat (tablet, kapsul atau serbuk), lebih

lambat karena harus diliberasi dulu dan zat


aktifnya perlu dilarutkan dalam cairan lambung-
usus.
Disini, kecepatan larut partikel (dissolution rate)

berperan penting. Semakin kecil, makin cpt larut


dan makin cpt diabsorpsi.
Cara pemberian
Peroral
Di bawah lidah
Rektal
dll

erjonplg@gmail.com 5/14/17 39
Faktor-faktor fisiologik yang
berkaitan dengan absorpsi obat
opH medium
oAdanya pori-pori
oBanyaknya vili dan mikrovili yang ada di daerah
duodenum dan usus halus
oSifat kapiler membran sel.
oJumlah pembawa
oWaktu transit obat dalam saluran cerna
oGerakan peristaltik dari duodenum
oAliran (perfusi) darah dari saluran cerna
oAdanya makanan dan obat lain didalam saluran cerna
oAdanya penyakit

erjonplg@gmail.com 5/14/17 40
Faktor farmasetik yang
mempengaruhi absorpsi obat
Sifat Fisikokimia Obat
Ukuran Partikel
Luas permukaan efektif obat
Kelarutan Obat
Bentuk kimia obat, yaitu garam, asam atau basa
serta bentuk anhidrous atau hidrous
Polimorf obat
Konstanta Disosiasi
Lipofilisitas
Stabilitas Obat

Faktor Formulasi dan proses manufacturing

erjonplg@gmail.com 5/14/17 41
Transport obat lintas membran sel
yang utama (absorpsi) (umum)

Difusi melalui lipid (transpor pasif/difusi


pasif)
Transpor aktif

erjonplg@gmail.com 5/14/17 42
erjonplg@gmail.com 5/14/17 43
erjonplg@gmail.com 5/14/17 44
Difusi pasif
Mula-mula obat berada dalam larutan air
pada permukaan membran sel, kemudian
obat melintasi membran dengan melarut
dalam lemak membran.
Obat bentuk non ion umumnya larut baik
dalam lemak sehingga mudah berdifusi
melalui membran.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 45
Difusi pasif dipengaruhi oleh
Kelarutan dalam lipid
pH dan ionisasi
Tidak selektif, tidak perlu energi, tidak ada

kejenuhan, tidak bisa dihambat


pH partition & ion trapping efect

erjonplg@gmail.com 5/14/17 46
Transport aktif
Terjadi pada sel saraf, hati dan tubuli ginjal
Perlu molekul carrier
Perlu energi
Selektif
Dapat dihambat (competitive inhibition)
Ada kejenuhan (saturation)
Mis. Levodopa, Fe, Ca, dll
Transport obat lintas membran
(cara yang lain)
Diffusi melalui medium air ( kanal hidrofilik)
Air akan mengalir melalui kanal hidrofilik
pada membran akibat perbedaan tekanan
hidrostatik maupun tekanan osmotik.
Bersama aliran air ini akan terbawa zat
terlarut bukan ion yan BM nya kurang dari
100-200 spt urea, etanol dan antipirin
Difusi terfasilitasi
proses transport yang tgerjadi dengan
bantuan pembawa (carrier) yang
merupakan komponen membran sel. Tidak
butuh energi
Bersifat selektif. Misal glukosa ke dalam
perifer
Pinositosis (endositosis dan eksositosis)

Cara transport dengan membentuk vesikel


misal untuk senyawa makromolekul seperti
protein. Cara ini sangat sedikit
Absorspsi dan
bioavalabilitas
Absoprsi merupakan proses penyerapan obat
dari tempat pemberiaan (kelengkapan dan
kecepatan transfer obat dari tempat
pemberian). Dinyatakan dalam % dari jumlah
obat yang diberikan.
Bioavailabilitas menyatakan jumlah obat dalam
% terhadap dosis yang memcapai tempat kerja
atau sirkulasi sistemik.
Untuk obat tertentu tidak semua yang di
absorpsi mencapai sirkulasi sitemik. Sebagian
akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus.
Bioavailability (ketersediaan hayati)
adalah fraksi suatu dosis obat peroral
yang mencapai sirkulasi sistemik . Fraksi
ini bisa rendah karena absorpsi tidak
lengkap, atau disebabkan obat
dimetabolisme diusus atau dihati sebelum
mencapai sirkulasi sistemik
Obat-obat yg kelarutannya dlm lipid
sangat rendah, termasuk asam kuat &
basa kuat, absorpsinya via usus sgt jelek
Bbrp obat (mis.levodopa) diabsorpsi
melalui carrier-mediated transfer
Absorpsi mel.usus dipengaruhi oleh
motilitas gastrointestinal,pH
gastrointestinal, ukuran partikel obat, dan
interaksi fisikokemikal dgn isi usus (mis.Ca
dan tetrasiklin)
Bioequivalence dinyatakan bila suatu
formulasi baru suatu obat mempunyai
profil absorpsi dan bioavailability yang
serupa dengan obat yang digantikan
tanpa menimbulkan problema klinis.

erjonplg@gmail.com 5/14/17 52
Cara pemberian obat
Pemberian per oral
Cara yang paliung umum.
Absorpsi pada umumnya secara difusi pasif
Obat non ion dan larut dalam lemak mudah
diabsorpsi.
Pemberian secara parentral
erjonplg@gmail.com 5/14/17 55

Anda mungkin juga menyukai