Anda di halaman 1dari 19

Diet Penyakit Hati

dan Kandung Empedu

Shellyana AMG
UPAYA PREVENTIF
1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Konsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi
seimbang
3. Hindari menggunakan barang-barang pribadi secara
bersamaan
4. Tidak sembarangan minum obat dan secara
berlebihan
5. Hindari kebiasaan buruk (minuman beralkohol,
merokok, minuman bersoda, makanan cepat saji, dll)
6. Istirahat cukup dan olahraga teratur
7. Mengendalikan stres
8. Melakukan vaksin hepatitis
UPAYA PROMOTIF
Kerjasama dan tanggung jawab
antara instansi kesehatan,
masyarakat, swasta dan pemerintah,
untuk melakukan Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada
masyarakat terkait penyakit hepar
dan empedu itu sendiri serta upaya-
upaya apa saja yang seharusnya
dilakukan.
UPAYA REHABILITATIF
Pengobatan Terhadap Penyakit Hati Dan Kandung
Empedu
- Istirahat total
- Pemberian nutrisi parenteral
- Diet ringan
- Obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan
antipasmodik.
- Pemberian antibiotik pada fase awal untuk mencegah
komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia
(Golongan ampisilin, sefalosporin dan metronidazol cukup
memadai untuk mematikan kuman-kuman yang umum
terdapat pada kolesistitis akut seperti E.coli, strep.
Faecalis dan Klebsiella)
PENGATURAN GIZI
Penyakit Hepar
Pola Diet Hati (Pola Diet Untuk Penyakit Hati):
Energi tinggi; Lemak cukup; Protein agak tinggi;
Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan
tingkat defisiensi; Natrium diberikan rendah; Cairan
diberikan lebih dari biasa; Bentuk makanan lunak.
Penyakit Empedu
Pola Diet Rendah Lemak (Pola Diet Untuk Penyakit
Empedu ):
Lemak rendah; Kalori, protein dan karbohidrat
cukup; Vitamin tinggi; Mineral cukup; Cairan tinggi.
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu
Syarat makanan :
Rendah lemak untuk mengurangi kontraksi
kandung empedu (lemak diberikan dalam bentuk
mudah dicerna)
Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila
terlalu gemuk, jumlah kalori dikurangi
Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi (larut
lemak), mineral cukup, serta cairan tinggi untuk
membantu pengeluaran kuman atau sisa
metabolisme dan mencegah dehidrasi
Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam
porsi kecil tetapi sering untuk mengurangi rasa
kembung.
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu
Makanan yang diperbolehkan
Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
a)Beras, kentang, makaroni, bihun,
havermunt
b)Gula pasir, sirup, madu, selai
c)Minyak margarin, mentega, santan
encer
Makanan Sumber Protein
a)Daging sapi tanpa lemak, hati, ikan,
ayam
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu
Makanan Sumber Pengatur (vitamin &
mineral)
a)Semua sayuran kecuali yang menimbulkan
gas seperti kol, sawi dan lobak
b) Semua buah kecuali yang menimbulkan
gas seperti nangka, durian, apel
Bumbu-Bumbu
a)Garam dapur dalam jumlah terbatas
b)Lada, kayu manis, bawang putih, bawang
merah, kunyit, jahe, salam dan sereh
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu
Makanan yang tidak diperbolehkan/
dihindari
a)Beras ketan, ubi, singkong, talas
b)Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)
c)Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden,
diasap, diasinkan, pindang)
d)Keju
e)Es krim
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu
f)Kacang merah, pasta kacang tanah
g)Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan
sayuran asinan yang diawetkan
h)Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi
(micin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)
i)Alkohol, beer, wisky
j)Tape dan rokok
Diet pada Penyakit Hati
dan Kandung Empedu

Terdapat beberapa jenis diet khusus


penyakit hati.
Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan
penyakit pasien.
Jenis diet penyakit hati tersebut adalah
Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet Hati I (DH I)
Diet Hati II (DH II)
Diet Hati III (DH III)
Diet Garam Rendah I
(DGR I)
Diet garam rendah I diberikan kepada
pasien dengan edema, asites dan atau
atau hipertensi berat.
Pada pengolahan makanannya tidak
menambahkan garam dapur.
Menghindari bahan makanan yang
tinggi kadar natriumnya.
Kadar Natrium pada Diet garam rendah
I ini adalah 200-400 mg Na.
Diet Hati I (DH I)
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam
keadaan akut atau bila prekoma sudah
dapat diatasi dan pasien sudah mulai
mempunyai nafsu makan.
Makanan diberikan dalam bentuk cincang
atau lunak.
Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan
lemak diberikan dalam bentuk mudah
dicerna.
Diet Hati I (DH I)-
cont
Formula enteral dengan asam amino rantai
cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA)
yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat
digunakan.
Bila ada asites dan diuresis belum
sempurna, pemberian cairan maksimal 1
L/hari.
Makanan ini rendah energi, protein, kalsium,
zat besi, dan tiamin; karena itu sebaiknya
diberikan selama beberapa hari saja
DH I (cont)
Menurut beratnya retensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam
rendah.
Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis
belum membaik, diberikan Diet Garam Rendah I.
Untuk menambah kandungan energi, selain
makanan per oral juga diberikan makanan
parenteral berupa cairan glukosa.
Contoh
Pagi menu : Siang Malam

Bubur ayam Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim

Telur masak Daging giling Perkedel daging

Jus tomat Bening bayam Sup wortel + labu


siam
Diet Hati II
Diet hati II diberikan sebagai makanan
perpindahan dari diet hati I kepada pasien
dengan nafsu makannya cukup.
Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk lunak / biasa.
Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan
lemak sedang (20-25% dari kebutuhan
energi total) dalam bentuk yang mudah
dicerna.
Diet Hati II-cont
Makanan ini cukup mengandung energi, zat
besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium
dan tiamin.
Menurut beratnya retensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai diet hati II
rendah garam.
Bila asites hebat dan diuresis belum baik,
diet mengikuti pola Diet Rendah garam I
Diet Hati III (DH III)
Diet Hati III diberikan sebagai makanan
perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien hepatitis akut (Hepatitis
Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan
sirosis hati yang nafsu makannya telah
baik, telah dapat menerima protein,
lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat.
Menurut beratnya tetensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai Diet Hati III
Garam Rendah I.
Pencegahan
1. Primer
edukasi, makanan yang bergizi, olahraga
2. Sekunder
Screening , pengobatan
3. Tersier
Rehabilitasi, pencegahan keparahan

Anda mungkin juga menyukai