Anda di halaman 1dari 16

Kenaekaragaman Serangga

Polinator pada Area Pinus


dan hutan Campuran di Alas
Bromo Karanganyar

Kelompok 4
Eka P. Lestari (S901608005)
Lina Yekti O. (S901608011)
Ragil Nur C. (S901608017)
Rahma Faradiana (S901608018)
Vivin Alfyana Y.P (S901608024)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Polinasi
Polinator

Entomogami
Faktor Penarik

Habitat

Polinator di Alas
Bromo
Bagaimana kenaearagaman dan kelimpahan,
R
Rumusan dominan serta kemerataan jenis serangga
Masalah polinator di kawasan Alas Bromo Karanganyar
Jawa Tengah

Mengetahui kenaearagaman dan kelimpahan,


Tujuan dominan serta kemerataan jenis serangga
polinator di kawasan Alas Bromo Karanganyar
Jawa Tengah

Objek : Serangga Polinator


Pembatasan Subjek : Tanaman area Pinus
Masalah Parameter : kenaekaragaman, kelimpahan,
dominan, kesamaan Jenis serangga polinator

Memberikan informasi mengenai


keankaragaman, kelimpahan, dominan serta
Manfaat kemerataan jenis serangga polinator di
kawasan Alas Bromo Karanganyar Jawa
Tengah
BAB II TINJAUAN Landasa
PUSTAKA n Teori
Hubungan
Polinas Polinato polinator
r dng
i
Serangga yang Mahkota
tanaman bunga
Reproduksi seksual berperan dalam berwarna mencolok,
tanaman dengan polinasi atau nektar, serbuk sari
cara pemindahan penyerbukan lengket, bau harum,
polen (serbuk sari) diantara tanaman putik bersembunyi
dari anther (kepala saat serangga dan berlendir, (Cholid
sari) ke stigma mencari nektar 2013)
(kepala putik) (Erniwati, 2005)
(Gulland, 2000) Habita
Faktor Alas
t Bromo
Lingkunga Alas Bromo : Kondisi
n hutan yang masih Kawasan Alas
Suhu optimum 25 cukup alami Bromo : Area Pinus,
0
C, Klembapan, merupakan habitat Mahoni, Sonokeling
cahaya, angin, yang ideal bagi dan hutan campuran
makanan, musuh pertumbuhan serta (banyak ditemukan
alami, (Sedgley, perkembangan polinator), (Lestari
2008) serangga (Polinator)
2015)
(Lestari 2015)
Terdapat keragaman,
kelimpahan serta dominansi
dan kesamaan jenis polinator di
wilayah hutan campuran dan
hutan pinus Alas Bromo
Hipotes Karanganyar
is
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN

Jenis Deskriptif kuantitatif


Penelitian

Waktu dan
Tempat
Penelitian 08.00-
10.00
(pagi), Kawasan
Senin, 12 Siang Alas Bromo Hutan
des 2016 (11.00- Karangany Pinus dan
13.00) dan ar Hutan
15.00- Campuran
17.00
(sore)
Populasi dan
Sampel

Semua jenis Se
r
serangga po angg
di lin a
Polinator di are ato
aP r
Alas Bromo inu
s
Sera
n
poli gga
n ato
di a r
rea
cam
pura
n
Alat dan
Alat Bahan

Bahan
Rancangan

10
M
10
M

150
M

Subtransek

Transek
200 M 200 M
utama
Prosedur
Penelitian
Persiapan

Pengumpul Identifikasi Mengumpulkan


an Pustaka Kawasan Alat & bahan

Pelaksanaan
Berjalan
Polinator Ditangkap dg Dibius dg
mengikuti
diamati/difoto jaring alkohol
jalur transek

Polinator Dimasukan ke
diidentifikasi dlm toples
Analisis
Data
Indeks Indeks
Indeks Indeks
Keanekaraga Kemerataan
Kelimpahan Dominasi
man Jenis
Teknik Analinis Data

Indeks Indeks
Kenaekargaman Kelimpahan

Shannon-Weiner Margalef

D (<2,5) = Buruk
D (2,5 4,0) = Moderat atau
Sedang
D (>4,0) = Baik
Indeks
Indeks Dominansi
Kemerataan

Shannon-
Simpsons
Evenness

D (0 0,30) = Dominansi
E > 1 = Kemerataan Rendah
tinggi D (0,31 0,60) = Dominansi
E < 1 = Kemerataan Sedang
rendah D (0,61 1,0) = Dominansi
Tinggi
Daftar Pustaka
Alan, Louey Yen. 2012. Edible Insects and Other Invertebrates in
Australia: Future Prospects. Biosciences Research Division, Department of
Primary Industries 621 Burwood Highway, Knoxfield, Victoria, Australia.
Ashman TI. 2000. Pollinator selectivity and its implications for the
evolution of dioecy and sexual dimorphisme. Ecology Vol 81 hal : 2577-
2591.
Campbell RD, Bischoff M, Lord, LM & Robertson AW. 2010. Flower
color influences insect visitation in Alpine New Zealand. Ecology 91(9):
2638-2649.
Cholid M & Dwi Winarno. 2013. Pemberdayaan Serangga Penyerbuk &
Tanaman Pemikat Untuk Meningkatkan Produktivitas Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.). Balai Penelitian Tanaman Tembakau & Serat.
Efendi, M A. 2009. Keragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera:Ditrysia) di
Kawasan Hutan Koridor Taman Nasional Gunung Halimun-Salak Jawa
Barat. Sekolah Pascasarjana IPB Bogor.
Erniwati, dkk. 2005. Aktivitas Kunjungan Beberapa Jenis Lebah pada
Bunga Apel & Jeruk di Jawa Timur. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Bio-
LIPI.
Faheem M, Aslam M,& Razaq M. 2004. Pollination ecology with
special reference to insects a review. J Res Sci vol 4 hal : 395-409.
Gulland & Cranston. 2000. The Insects: An Outline of Entomology.
Hidayat, Arif Prihanto, Hery Pratiknyo dan Edi Basuki. 2016. Keragaman
Serangga Polinator pada Tumbuhan Edelweis (Anaphalis javanica) di
Kartikawati, Noor Khomsah. 2007. Polinator pada Tanaman Kayu Putih.
Balai Besar Penelitian Bioteknologi & Pemuliaan Tanaman Hutan.
Yogyakarta.
Klein AM, Vaissiere B, Cane J., SteffanDewenter I, Cunningham SA,
Kremen C, & Tschranke T. 2007. Importance of crop pollinators in
changing landscapes for worlds crops. Proceeding Royal Society
London B, Biological Sciences 274: 303-313.
Lestari, Fajar Deby, Riszma Dera A.P, Muhammad Ridwan dan Atika Dewi
Purwaningsih. 2015. Kenakeragaman Kupu-Kupu (Insekta : Lepidoptera)
di Wana Wisata Alas Bromo, BKPH Lawu Utara, Karanganyar, Jawa
Tengah. Pros Semnas Masyarakat Biodiv Indon Vol 1, hal : 1288.
Liferdi. 2008. Lebah Polinator Utama pada Tanaman Hortikultura. Iptek
Hortikultura No. 04 Agustus 2008. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
Solok. Malang : Academic Press.
Pujirianti. 2009. Keragaman, Efektivitas dan Perilaku Kunjungan Serangga
Penyerbuk pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.:
euphorbiaceae). Sekolah Pascasrajana IPB Bogor.
Rohman, Abdur. 2008. Skripsi Studi Keanekaragaman Polinator di
Perkebunan Apel Organik dan Anorganik Desa Bumiaji Kota Batu. Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang.
Schoonhoven LM, Jermy T, van Loon JA. 1998. Insect-Plant Biology:
from physiology to evolution. London: Chapman & Hall.
Sedgley M, Griffin AR. 1989. Sexual Reproduction of Tree Crops.
Sedgley, M & J. Harbard. 2008. Department of Horticulture, Viticulture and
Denology, Waite Agricultural Research Institute. The University of

Anda mungkin juga menyukai