Anda di halaman 1dari 87

Cakupan semesta

(Universal coverage), ditinjau


dari ideologi kebijakan

Program Studi S2 IKM


STIKES Deli Husada Delitua
Pengantar
Realita yang sesungguhnya Pelayanan
kesehatan di Indonesia mempunyai dua
kutub yang berbeda jauh.
1.Pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin melalui JKN per 1 Januari 2014
saat ini
2. Pelayanan bagi masyarakat
menengah ke atas dengan daya beli
yang bersaing.
Pelayanan bagi kelompok menengah atas
saat ini masih dirasakan underestimate
Banyak masyarakat Indonesia pergi ke luar
negeri untuk mencari pengobatan,
terutama ke Negara ASEAN
Dalam konteks MEA 2015, untuk layanan
kesehatan : Indonesia dikenal sebagai
pasar, bukan penyedia jasa.
Pelayanan bagi masyarakat bawah belum
dapat disimpulkan mutunya
Pembahasan
Situasi ini perlu dibahas dalam
rangka monitoring pelayanan BPJS
dan pengembangan industri
kesehatan.
Pembahasan dilakukan dalam
perspektif ekonomi-politik dan
ideology kebijakan BPJS MENGHADAPI
MEA 2015 di bidang layanan
kesehatan.
KENDALA
kesiapan alokasi anggaran
pemerintah belum mencukupi seperti
dalam Alokasi Anggaran dalam APBN
2014, Penerima Bantuan luran atau
PBI pada jumlah 19.932,48 , PNS
aktif, Pensiunan & Veteran pada
jumlah 3.679.97, TNI/Polri Aktif pada
jumlah 1.037,10 dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri pada
jumlah 153,60 dan ditotalkan
Sejak diluncurkan pada 1 Januari
2014 BPJS selaku pelaksana JKN
harus melayani 5 kelompok peserta
yaitu :
ASKES,JAMSOSTEK,JAMKESMAS di
sejumlah daerah, peserta PBI dan
peserta MANDIRI beban berat ini
belum diriingi kesipan BPJS akibatnya
muncul berbagai keluhan dari
masyarakat mengenai kualitas
Kehadiran UU NO. 24 TAHUN 2011 tentang BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) telah
memberikan suatu perubahan. PT.ASKES secara
resmi dibubarkan tanpa likuidasi dan
bertransformasi per 1 Januari 2014 menjadi BPJS
Kesehatan.

JKN diharapkan menjadi standar dasar bagi jaminan


sosial seluruh warga negara artinya pada
penerapannya tidak melihat kaya atau miskin semua
harus mendapatkan hak jaminan sosial dari negara.
Pertanyaan 1:

Apakah ideologi kebijakan


kesehatan di BPJS yang sudah
memasuki tahun ke 2 ini benar-benar
mengacu kepentingan rakyat,
ataukah bentuk populisme yang
tidak mempunyai dasar logika kuat
terutama disegi pendanaan.
Pertanyaan 2:
Apakah di Indonesia untuk pelayanan
kesehatan dapat mempunyai dua
ideologi: untuk yang miskin berupa
pandangan social kesehatan,
sementara bagi kelas menengah atas
menggunakan kebutuhan pasar.
Pertanyaan 3:

Situasi menarik terjadi di Thailand:


Ada kebijakan Universal Coverage,
namun di sisi lain daya Tarik pasien
LN berobat ke Thailand berkembang
pesat terutama di Bangkok. Apakah
Indonesia akan mengikuti pola
Thailand?
Tujuan Diskusi

Membahas arah
pembangunan kesehatan
saat ini dan arah kebijakan
SJSN-BPJS memasuki tahun
ke 2, dan peluang pangsa
pasar bidang kesehatan
dari LN dengan pendekatan Pertemuan hari ini:
perspektif politik-ekonomi - Pertemuan awal untuk
dan ideologi kebijakan; meningkatkan perhatian pada
kebijakan publik yang
Membahas perkembangan komprehensif
di Asia dan ASEAN dan - Pertemuan awal untuk evaluasi
berbagai negara lainnya; dan penyusunan kebijakan
publik
Langkah-langkah dalam
pengembangan kebijakan publik

Naskah
Ide Pil akademik
Pelaksanaa Evaluasi Perub
Legisla n kebijakan kebijaka ahan
ot kebijakan
si n
ARAH DAN KEBIJAKAN SAAT INI
Isi:
1. Struktur Sosial Ekonomi
Masyarakat
2. Ideologi
3. Situasi ideologi kesehatan di
Indonesia
4. Bagaimana skenario pelayanan
kesehatan di masa mendatang?
5. Apakah perlu kebijakan berbeda
dan apa perlu ada ideologi?
Bagian 1:
Menentukan:
Struktur Sosial-Ekonomi Masyarakat
Kebutuhan
Pelayanan
Kesehatan (Need)
Berbasis Permintaan
tingkat Pelayanan
Kesehatan
pendapatan Penyediaan
masyarakat Pelayanan
Kesehatan
Permintaan Tenaga
Kesehatan
10% orang kaya
Indonesia = 25 juta Kemampuan
= Penduduk
Malaysia ekonomi
masyarakat di
Indonesia
1 2 3

1. 7.4 % 2. 16.7 % 3. 49%


penduduk
masyarak penduduk <1
US$ sehari
penduduk <1.55
<2US$ sehari
US$
at miskin sehari

26
Kebutuhan
Pelayanan
Kesehatan (Need)

10% orang kaya Kebutuhan


Indonesia = 25 juta
= Penduduk Berbeda:
Malaysia
Antara
Masyarakat
atas dan bawah
1 2 3

7.4 % 16.7 % penduduk 49%


penduduk
masyarak penduduk <1
US$ sehari
<1.55 US$
<2US$ sehari
sehari
at miskin
27
Permintaan
Pelayanan
Kesehatan
(Demand)

10% orang kaya Berbeda,


Indonesia = 25 juta
= Penduduk tergantung
Malaysia
pada
kemampuan
ekonomi
1 2 3

7.4 % 16.7 % penduduk 49%


penduduk
masyarak penduduk <1
US$ sehari
<1.55 US$
<2US$ sehari
sehari
at miskin
28
Segmentasi RS di
Indonesia dan penyediaan
tenaga RS

Masyarakat kaya di Apakah akan


perkotaan dan
kabupaten
menimbulkan
Medical Tourism perbedaan jenis
tenaga di RS?
Pendapatan berbeda jauh
Apakah akan
Masyarakat miskin ((Jaminan
Sosial)
menimbulkan
Masyarakat daerah terpencil perbedaan mutu
Masyarakat sangat terpencil
pelayanan?
Apakah ada ideologi
di balik situasi ini?

29
Observasi: Terjadi kegagalan pasar
di sektor kesehatan
Masyarakat miskin Saat ini terjadi
gagal mendapatkan situasi dimana
pelayanan yang baik
pemerintah semakin
berperan:
Adanya kebijakan
Jamkesmas dan
Memerlukan peran
BPJS
pemerintah lebih
banyak
Seberapa banyak?
Catatan:
Ada kemungkinan Pengertian Populist
peran pemerintah Menyenangkan
hanya berdasarkan rakyat walaupun
pertimbangan tidak ada
populist, bukan kemampuan untuk
karena ideologi melakukan
kuat Penting untuk
mendapatkan
simpati jangka
pendek
Bagian 2:
Ideologi
Ideologi
A set of doctrines
or beliefs that form
negara dan
the basis of a partai politik
political, economic, Ideologi sektor
or other system kesehatan
Ideologi dalam
kehidupan
seorang
manusia
(budaya)
32
Ideologi Pasar
Product Market
Pengeluaran Penerimaan
rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa Pasokan
yang dibutuhkan Barang

Household Firm

Pasokan input
Input yang
dari
dibutuhkan
rumahtangga Biaya Produksi
firma
yang dibayar firma
Pemasukan
rupiah dari
produksi Production factors
market

Mempunyai Potensi Kegagalan:


Masyarakat miskin tidak dapat memperoleh 33
pelayanan
Intervensi Pemerintah untuk
mengatasi kegagalan pasar
Product Market
Pengeluaran Penerimaan
rupiah oleh

Jaminan rumah tangga


Barang dan jasa
yang dibutuhkan
Pasokan
Barang

Kesehatan
Firm
untuk Household

masyarakat
Pasokan input
dari
rumahtangga
Input yang
dibutuhkan
firma
Biaya Produksi
yang dibayar firma
Subsidi untuk
miskin Pemasukan
rupiah dari
produksi Production factors
rumahsakit
dan pelayanan
market

kesehatan

Insentif para
dokter

Ideologi: Meningkatkan peran pemerintah dalam


34 pembiayaan
Spektrum ideologi yang populer

Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

35
Ideologi sosialisme
Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS,
National Health Service) dan negara
kesejahteraan merupakan kata yang
sama
Pelayanan kesehatan yang gratis kepada
semua warga merupakan bentuk murni
Sosialisme dan bertentangan dengan
hedonisme masyarakat kapitalis
Aneurin Bevan,In Place of Fear, p106

36
Ideologi neoliberal
Mempunyai 3 pendekatan (Ham 1997):
1. Memerlukan sektor swasta untuk
meningkatkan efisiensi dan
memperluas cakupan pelayanan;
2. Memerlukan manajerialisme yang
terpisah dari intervensi pemerintah
3. Reformasi sistem penganggaran dan
adanya insentif keuangan untuk
peningkatan kinerja
Catatan:
Dalam praktek tidak hitam putih
Ada kombinasi, misal mempunyai ideologi
sosialis, namun menggunakan konsep
manajerialisme dan swasta yang kuat.
Contoh adalah Jepang.
Muncul aliran Cara Ketiga
Lebih ekstrim: Tidak perduli kecocokan
ideologi. Misal Cina: Ideologi politik adalah
komunis, namun sistem ekonomi adalah
pasar.
Dimana letak kebijakan jaminan
kesehatan-Universal Coverage?
Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Jaminan Kesehatan
Universal 39
Bagaimana situasi di negara
lain?
Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Kuba, Obamacar Kelompok Partai


Venezuela e Republik
40
Debat ideologis: Apakah negara
mampu membiayai? Siapa yang
membayar pelayanan kesehatan?
Pemerintah Pemerintah
membayar membayar Pemerintah
semuanya. sebagian. minimalis.Masya
Masyarakat tidak Masyarakat rakat yang
perlu membayar yang mampu
iuran. Pajak dan
mampu
membayar,
penerimaan negara membayar, harus
harus
yang membayar. membayar membayar .
iuran

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Ideologi mana yang tidak rasional, mana yang pragmatis?


Tergantung situasi setiap negara
41
Apakah di Indonesia sudah ada
debat ideologis?
Pemerintah Pemerintah
membayar membayar Pemerintah
semuanya. sebagian. minimalis.Masya
Masyarakat tidak Masyarakat rakat yang
perlu membayar yang mampu
iuran. Pajak dan
mampu
membayar,
penerimaan negara membayar, harus
harus
yang membayar. membayar membayar .
iuran

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Memang dalam penyusunan UU seharusnya terjadi.


42
Pertemuan ke 2
Bagian 3. Situasi ideologi
kesehatan di Indonesia
Sejarah
Kenyataan
Transisi
Perubahan saat ini: Komplikasi
Sejarah
Historical Stage
Before 1945 Colonial Period
1945 - 1965 Independence and
the Old Order
1965 - 1999 New Order
1999 - at Decentralized era
present
Colonial Period
The Dutch Indie was not
administered as a welfare state
Health services were provided for
government employees, military
personnel, and big company
employees.
Missionary hospitals and health
services worked with limited
coverage
1945 - 1965
The period of market forces
suppression
There was no clear national health
financing policy.
There was an Act on poor family
health services in early 1950s, but
poorly implemented.
Health insurance and social security
is limited for government
employees, military personnel, and
big company employees.
1965-1998
The market economy was introduced
The private sector grew rapidly, incl, for
profit hospitals.
There was a corporatization of medical
services based on market forces
There was no clear regulation of health
market
Medical doctors have multiple practice
culture and tend to serve the aflluent
community
1997: Economic crisis induced the Social
Safety Net incl. Health.
1999 - current
Decentralization More populist
era since the policies at
stepdown of national,provincial,
Suharto in 1998 and district level
Direct Presidential Poor family has
and free health and
Governor/Major hospital services
election Poor family scheme
becomes political
issue
After decentralization and
economic crisis: Financial
Protection Policy in Health Care
(1999)
Increasing central
Reducing Out government finance for
of Pocket health proctection to the
poor.
Immediate after the
crisis, using Social Safety
Net
Have steady growth of
central government
budget.
Dampak dari sejarah panjang
berjalannya hukum pasar di
sektor kesehatan:

Medical Human
Resources
Hospital
Distribution
Penyebaran Dokter Spesialis
Province
(2008) Number of
Specialist % Cumulative Population Ratio

DKI Jakarta 2.890 23,92% 23,92% 8.814.000,00 1 : 3049

East Java 1.980 16,39% 40,30% 35.843.200,00 1 : 18102

West Java 1.881 15,57% 55,87% 40.445.400,00 1 : 21502

Central Java 1.231 10,19% 66,06% 32.119.400,00 1 : 26092

North Sumatera 617 5,11% 71,17% 12.760.700,00 1 : 20681

D.I.Jogjakarta 485 4,01% 75,18% 3.343.000,00 1 : 6892

South Sulawesi 434 3,59% 78,77% 8.698.800,00 1 : 20043

Banten (Java) 352 2,91% 81,69% 9.836.100,00 1 : 27943

Bali 350 2,90% 84,58% 3.466.800,00 1 : 9905

South Sumatera 216 1,79% 86,37% 6.976.100,00 1 : 32296

East Kalimantan
Data: Indonesian Medical Council, 2008 203 1,68% 88,05% 2.960.800,00 1 : 14585
Penyebaran
Spesialis
Jakarta: 24% of specialists, serves around 4%
community in a relatively small area

Provinces in Java: 49% of specialists,


serves around 53% community

Rest of Indonesia: 27% of specialists,


serves around 43% community in a
very large area
ource: Indonesian Medical Council, 2008
Penyebaran RS
Private Hospital:
More concentrated
and recently
Public Hospital:
developed in high
fiscal capacity more developed in
districts and Low high fiscal capacity
Poverty Index district
The map of hospitals across
province

Most teaching hospitals are in Java and


Sumatera
Rata-rata jumlah RS swasta
di berbagai daerah
Poor community Good community
economy economy

High Fiscal 1.05 2.11


capacity in
District
Government
Low Fiscal 0.5 1.91
Capacity in
District
Government
57
Rata-rata jumlah RS
pemerintah di berbagai daerah
Poor community Good community
economy district economy district

High Fiscal 2.6 2


capacity in
District
Government
Low Fiscal 0.5 0.31
Capacity in
District
Government
58
Pelajaran dari sejarah:

Sistem di sektor
kesehatan sudah
terlanjur dalam hukum
demand and supply.
Tenaga kesehatan
Semua ini mengikuti sistem
(dokter spesialis) sudah ekonomi pembangunan di
masuk pada profesi Indonesia
yang high earning. Indonesia belum pernah
Terjadi disparitas mengalami fase sebagai
negara sosialis, walaupun
penyebaran dokter dan
Pancasila dan UUD 1945
rumahsakit menyatakan sosialisme
Situasi yang terjadi di 10 tahun
terakhir
Pemerintah Ada usaha untuk
semakin mendanai mengarah ke
masyarakat miskin ideologi sosialis
Tidak dinyatakan
secara eksplisit
Debat ideologis
belum terlihat jelas
Ada kemungkinan
terjadi situasi yang
populist
Pembiayaan Pendanaan
Pelayanan Swasta dan
Pemerintah
Kesehatan
10% orang kaya
Indonesia = 25 juta
= Penduduk Berasal dari
Malaysia
Pemerintah dan
Swasta
1 2 3

Pendanaan Pemerintah 49%


penduduk
masyarak (misal JAMKESMAS )
semakin mendominasi <2US$ sehari
at miskin
61
Catatan:
Masyarakat Sosial
Mengapa? Kelompok
Ekonomi menengah masyarakat ini:
ke atas dapat Mempunyai kemampuan
mempunyai sistem ekonomi tinggi
sendiri Mempunyai sistem
Bangsal VIP dan RS jaminan, termasuk dari
mahal masih penuh asuransi indemnity
Dokter lebih senang
menangani Menjadi target
masyarakat pelayanan kesehatan
menengah ke atas internasional
4. Bagaimana skenario masa
mendatang?
2. Skenario
pelayanan
kesehatan Kemampuan ekonomi
untuk masyarakat di Indonesia
masyarakat
atas
1 2
1. Skenario 3
untuk
pelayanan
kesehatan
2. 16.7 % 3. 49%
bahgi 1. 7.4 %
penduduk <1.55 penduduk
masyarakat penduduk <1
US$ sehari US$ <2US$ sehari
miskin sehari

63
Skenario 1. Mengenai pelayanan
kesehatan untuk masyarakat
menengah ke bawah
Salahsatu faktor
Faktor yang sudah penting yang belum
pasti adalah pasti:
kebijakan publik Isi detil/operasional
mengenai BPJS kebijakan publik
BPJS, termasuk
pembayaran untuk
dokter.
Kemauan dokter
untuk menerima
pembayaran dari
BPJS.
. Catatan: Ideologi dalam bentuk nilai
kehidupan atau budaya sekelompok manusia

Materialisme Kesederhanaan

65
. Dimana ideologi dokter (spesialis)
dalam kehidupan?

Materialisme Kesederhanaan

66
Potensi Ideologi
tidak berjalan seiring (tabrakan)
Sistem jaminan Jasa
mempunyai prinsip medik/pendapatan
efisiensi dokter menjadi
Sistem jaminan rendah
mempunyai
keterbatasan Bertentangan dengan
anggaran nilai hidup para dokter
pemerintah yang mempunyai
Sistem jaminan kepuasan hidup yang
mempunyai prinsip diukur dari:
pemerataan F(Income + Leisure)

67
Ideologi tidak berjalan
beriringan
Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Jaminan Kesehatan
Dokter
Universal 68
Pelajaran dari sejarah universal
coverage di Inggris
Terjadi perdebatan keras antara
asosiasi dokter dengan pemerintah
selama 18 bulan sebelum
disahkannya NHS yang Universal
Coverage
Kelompok dokter sebelumnya tidak
mendukung NHS
Masalah pendapatan menjadi hal
penting.
69
Akhirnya:
After 18 months of
ongoing dispute
between the
Ministry of Health and Bevan later gave
the BMA, Bevan finally the famous quote
managed to win over that, in order to
the support of the vast broker the deal, he
majority of the had "stuffed their
medical profession by
offering a couple of
mouths with gold".
minor concessions,
but without
compromising on the
fundamental 70
Bagaimana dengan dokter
(spesialis) di Indonesia?
Apakah ada perubahan
ideologi/nilai hidup/dan
kebudayaan?
Apakah selaras dengan
perubahan ideologi sistem
pembiayaan kesehatan selama
10 tahun terakhir ini yang
mengarah ke sosialisme?
Ataukah bertabrakan? 71
Ketidakpastian sikap dokter
spesialis dan perhimpunan
profesi terhadap BPJS
Apakah Apakah
Netral
menenta menduku
ng ng
Skenario 1a.
Dokter enggan RS yang menggunakan
bekerja di sistem sistem jaminan
jaminan karena kesehatan kesulitan
pendapatannya mendapatkan tenaga
dokter spesialis
rendah
Dokter memilih
Jumlah dokter bekerja di tempat
spesialis penyakit yang memberikan
dalam relatif income tinggi
sedikit Mungkin akan terjadi
perubahan mutu

73
Ideologi tidak berjalan beriringan dan
dokter spesialis enggan melayani Jaminan

Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan

Jaminan Kesehatan
Dokter Spesialis
Universal 74
Skenario 1b.
Jumlah dokter RS yang
Spesialis cukup menggunakan
banyak sistem jaminan
Sistem jaminan tidak kesehatan tidak
menghargai dokter kesulitan
secara cukup
mendapatkan
Ada dokter spesialis
yang mau bekerja di
tenaga dokter
sistem jaminan spesialis
Catatan: Sebaiknya
dengan pendapatan
diperhatikan unsur
yang rendah (terpaksa keterpaksaaan
atau sukarela)
75
Ideologi tidak sama, namun ada sekelompok
dokter yang ideologinya cocok dengan sistem
jaminan

Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan


Dokter Sp yang Dokter Sp yang
cocok dengan cocok dengan
ideologi kiri ideologi kanan
Pelayanan
Jaminan Kesehatan Kesehatan berbasis
Universal Pasar
76
Skenario 1c.
Jumlah dokter SpPD
cukup banyak RS yang
Sistem Jaminan menggunakan
menghargai dokter sistem jaminan
spesialis kesehatan tidak
Ada dokter yang mau kesulitan
bekerja di sistem mendapatkan
jaminan dengan tenaga dokter
pendapatan yang spesialis
tidak jauh berbeda

77
Ideologi tidak sama, namun ada sekelompok
dokter yang ideologinya cocok dengan sistem
jaminan dan pendapatannya tidak banyak berbeda

Sosialisme
Neoliberal

Sosial
Demokrat

Ideologi Kiri Ideologi Kanan


Dokter Sp yang Dokter Sp yang
cocok dengan cocok dengan
ideologi kiri ideologi kanan
Pelayanan
Jaminan Kesehatan Kesehatan berbasis
Universal Pasar
78
Bahan diskusi untuk
skenario ini:
Apakah di Indonesia akan terjadi rumahsakit
yang melayani masyarakat atas dan bawah
secara terpisah (seperti segmentasi sistem
bintang dalam perhotelan)?
Apakah ideologi dokter spesialis harus
disiapkan agar cocok dengan ideologi
jaminan dan segmentasi rumahsakit?
Apakah dokter spesialis mau bersegmentasi?
Ataukah harus menangani kedua struktur
ekonomi-sosial masyarakat?

79
Skenario 2. Mengenai
Pelayanan Kesehatan untuk
kelas menengah-atas
Faktor yang pasti:
Faktor penting yang
a. Industri pelayanan belum pasti:
kesehatan di Asia
a. Pemerintah
Tenggara berjalan
mempunyai kebijakan
dengan cepat
publik yang jelas
b. Demand dan tuntutan
b. Pemerintah tidak
akan mutu pelayanan
mempunyai kebijakan
semakin meningkat
publik yang jelas
c. Asia Tenggara
menjadi semakin
borderless Apa dampaknya?
Skenario 2a:
Pemerintah mempunyai kebijakan
publik yang jelas dalam pelayanan
kesehatan untuk kelas atas

Pemerintah memahami bahwa


penampakan seperti medical tourism
merupakan isu industri
Sektor pelayanan kesehatan ditangani
sebagai sebuah industri yang kompetitif
dalam konteks di Asia Tenggara.
Kebijakan Pemerintah dalam bentuk
insentif untuk industri baru
Product Market
Pengeluaran Penerimaan
rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa Pasokan
yang dibutuhkan Barang

Household Firm

Pasokan input
dari
rumahtangga
Input yang
dibutuhkan
firma
Biaya Produksi
yang dibayar firma
Pengurangan
Pemasukan
rupiah dari
produksi Production factors
bea masuk
untuk alat dan
market

bahan RS
Pengurangan
pajak obat dll
Pembukaan
Insentif untuk
pintu untuk industri RS
dokter asing

Ideologi: Cenderung ke kan 82


Apa akibatnya?
Positif Negatif tenaga
Membutuhkan
Kelas menengah atas dokter spesialis asing
banyak yang percaya ke di Indonesia
pelayanan kesehatan
Meningkatkan gap
dalam negeri
antara insentif fokter
Membutuhkan banyak
yang bekerja di kelas
dokter spesialis dan
tenaga kesehatan menengah bawah
lainnya dengan yang atas
Devisa menjadi dihemat Mengundang modal
Kebanggaan nasional asing masuk di sektor
meningkat RS (Pesaing baru)
Skenario 2b:
Pemerintah tidak mempunyai
kebijakan
publik yang jelas
Situasi saat ini terus berjalan.
Pemerintah merasa tidak
perlu mengatur segmen ini
Pelayanan Kesehatan tidak
ditangani sebagai sebuah
industri RS di Indonesia terus
Tidak ada incentive untuk mahal, kurang bermutu,
industri rumahsakit dan kurang kompetitif
Dokter spesialis dan
Indonesia terus menjadi
subspesialis Indonesia tidak
banyak, pasien kesulitan
pasar, bukan pelaku
mencarinya. pelayanan kesehatan di
Asia Tenggara
5. Pertanyaan akhir: Apakah perlu 2
kebijakan dan ideologi berbeda?

Untuk masyarakat Catatan:


menengah atas 1. Thailand mempunyai
dan medical dua kebijakan berbeda
tourism? 2. Jepang mempunyai
ideologi pasar dalam
Untuk masyarakat
sistem ekonomi. Untuk
menengah bawah; sistem kesehatan
Jamkesmas dan mengacu pada sosialisme.
BPJS
Ataukah:
Ideologi tidak berlaku lagi
Mari kita diskusikan dengan
catatan:
Letak Diskusi dalam tahapan
kebijakan:
Kebijakan
Publik
mengenai
BPJS
Naskah
Ide Pil akademik
Pelaksanaa Evaluasi Perub
Legisla n kebijakan kebijaka ahan
ot kebijakan
si n

Kebijakan
Publik
mengenai
Medical
Tourism dan
pelayanan
kesehatan
bagi

Anda mungkin juga menyukai