Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Remaja, Dan Anak Pada Hiv/Aids
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Remaja, Dan Anak Pada Hiv/Aids
8
Tahapan Pengguna Napza
USER : Pemakai
Pemakaian Sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti. Semua aspek
kehidupan normal- normal saja.
ABUSER : Penyalahguna
Pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup rutin. Sebagian aspek
kehidupan mulai/amat terganggu.
ADDICT : Pecandu
Pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin hingga setiap hari. Segala
aspek kehidupan rusak. Seolah hidup untuk pakaw, dan pakaw untuk
hidup.
9
Telur Adiksi
Telur Adiksi merupakan sebuah mata rantai
yang tidak dapat terpisahkan. Telur Adiksi
terdiri dari drugs, uang, seks, virus
HIV/AIDS, Hepatitis C & IMS (Infeksi
Menular Seksual), kekerasan, dan
kriminalitas.
10
Putus Zat (Withdrawal)
Keadaan penghentian atau pengurangan penggunaan drugs
yang sebelumnya sudah digunakan dalam jumlah besar dan
dalam jangka waktu lama secara terus- menerus.
11
Kekambuhan Kembali (Relapse)
penggunaan napza.
Stres emosi
12
Faktor Penyebab Relapse (Trigger)
13
Detoksifikasi
14
Rehabilitasi
Rehabilitasi : Pengobatan berbasis abstinens. Proses
pemulihan mental, emosional dan spiritual seorang
pecandu agar dapat mencapai tingkat kstabilan
berpikir, bertindak, dan mampu untuk berfungsi
kembali di masyarakat secara normal. (religi, TC, NA,
, medis berbasis di rumah sakit)
15
BAHAYA HIV DAN AIDS
PADA REMAJA
H - Virus hanya dapat
Human menginfeksi manusia
Sekitar
95% pasien terinfeksi HIV tinggal di
negara berkembang
Zidovudine ZDV (AZT) Sakit kepala, anemia Jgn gunakan dgn d4T (efek
ART antagonis)
...EPIDEMIOLOGI
Angka resmi kasus HIV positif dan AIDS di
Indonesia masih rendah
Di
beberapa daerah, tes darah transfusi belum
memenuhi persyaratan
CARA PENULARAN
Guillain-Barre syndrome
Fever Cronic demyelinating
Myalgia Neuropathy Tinea
Arthralgia Idiopathic thrombocytopenia Seborrhoeic dermatitis
Adenopathy Reiters syndrome Gingivitis
Malaise
Polymyositis Warts, molluscum contaglosum
500 Rash
Meningo- Bells palsy Tuberc ulosis
Encephalitis Sjogrens syndrome Herpes zoster
Sinusitis
Herpes
Oral candidiasis Simplex
Hairy leukoplakia Cryptosporldiosis
200 PCP
Kaposis sarcoma Toxo
Lymphoma (NHL) Cryptococ
Cervical Intraepithelial neoplasia MAC MAC
0 Primary CNS NHL CMV
0 10 weeks 5 years 10 years
DIAGNOSIS
tes HIV di Indonesia : blm mewajibkan
tes antibodi
- murah dan mudah dilakukan
- diagnosis sukarela + konseling + dijaga
kerahasiaannya + informed consent
WESTERN
BLOT
KEHAMILAN
16,4
HIV
juta di seluruh dunia hidup dengan infeksi
dapat melalui :
- plasenta (intrauterin)
- pada waktu lahir (intrapartum) 70 %
- air susu ibu 11-29 %
Faktor yang meningkatkan kemungkinan transmisi :
muatan virus pada ibu
persalinan
rentang waktu antara pecahnya ketuban dan
persalinan
keadaan selama inpartu dan persalinan yang dapat
Penanganan antepartum
Anamnesis : gejala, durasi infeksi HIV; rawat inap untuk
terapi ; imunisasi
Pemeriksaan laboratorium tambahan : Tes kulit TB ;
T.gondii, Cytomegalovirus dan status antibodi
hepatitis C bila belum diketahui; fungsi hati dan ginjal ;
subgrup limfosit ; kadar RNA HIV
Konseling : efek kehamilan terhadap HIV ; efek HIV
terhadap kehamilan - transmisi perinatal, terapi, cara
persalinan
Penanganan intrapartum
pada janin
episiotomi
Wanita yang belum pernah mendapatkan T/ apapun
sebelum proses persalinan
metode kontrasepsi
kondom
metode tambahan pertimbangkan interaksi dng
obat lain
PENCEGAHAN
PENULARAN
DI UNIT KESEHATAN
Semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam
tindakan invasif, termasuk prosedur bedah dan
obstetri, harus menggunakan barier precautions
untuk mencegah kontak antara kulit dan membran
mukosa dengan darah atau cairan tubuh lain dari
semua pasien