Anda di halaman 1dari 20

SURVEILANS LEPTOSPIROSIS

drh. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes


Kasubdit Zoonosis
Direktorat P2PTVZ
Ditjen P2P
PENGERTIAN
Surveilans Epidemiologi adalah analisis secara sistematis dan terus-
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan. (KEPMENKES 1116/2003,
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan)

Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB) adalah merupakan


kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans
epidemiologi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap
kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan
penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat dan tepat. (KEPMENKES
949/2004, Pedoman Penyelenggaraan SKD-KLB)
Permenkes No 1501 th 2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya
Permenkes No 1501 th 2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya
Permenkes No 1501 th 2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya
TUJUAN SURVEILANS
LEPTOSPIROSIS
Memantau kecenderungan Leptospirosis menurut
waktu, tempat dan orang.
Mengetahui angka kesakitan dan kematian
Mendeteksi dini dan memprediksi terjadinya KLB
Leptospirosis
Memantau kemajua program pengendalian
Leptospirosis Menyediakan informasi untuk
perencanaan pengendalian Leptospirosis
Penyusunan kebijakan pengendalian Leptospirosis
LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS

Pengolahan Analisis
Pengumpula & &
Interpretasi
n data penyajian data
data

Pembuatan
Tindakan
laporan,
Pencegahan &
rekomendasi
Penanggulangan
tindak lanjut &
diseminasi
informasi
UNIT SURVEILANS
TERSTRUKTUR : NON-STRUKTUR :
KEMKES RI : DITJEN DOKTER PRAKTEK
P2P, Litbang, B/BTKL SWASTA MANDIRI
KEMTAN RI : BBVET TENAGA KESEHATAN
BOGOR LAINNYA.
DINAS KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS PETERNAKAN
RUMAH SAKIT
LABORATORIUM KLINIK
PUSKESMAS
SUMBER DATA
KLINIS : LINGKUNGAN :
PUSKESMAS Sanitasi Lingkungan
Dokter Praktek Pengamatan Rodent
Mandiri Pemantauan
Rumah Sakit kawasan banjir.
Laboratorium : Pengamatan
BBVet., Lab. Klinik. pemukiman kumuh
dan padat (termasuk
penampungan
pengungsi).
JENIS DATA
Case Based : Agregate :
Umur, jenis kelamin, Jumlah kasus suspek,
geografis, pekerjaan. probabbel & konfirm
Gejala & Tanda Klinis Jumlah kasus meninggal
Riwayat Masuk Faskes Jumlah kasus menurut tipe
Riwayat Pajanan (kontak serogroup Leptospirosis.
binatang, banjir).
Data mikrobiologi & serologi.
Tanggal Diagnosis.
FORM PENCATATAN DAN
PELAPORAN LEPTOSPIROSIS
PELAKSANAAN
JENIS SURVEILANS :
CASE BASED REPORTING. Laporan dalam 24 jam pertama
(suspect) sejak terdeteksi (telah diterima oleh DINKES-KAB/KO &
PROV).
Laporan Kasus Confirmed (agregate) ke Pusat.
Hospital Based untuk kasus Berat.
Serosurveilans untuk pemetaan kawasan dengan leptospira
(tingkat lingkungan, hewan, manusia).

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Semua kasus di-investigasi untuk mengetahui sumber penularan
dan rekomendasi langkah pencegahan.
JEJARING KERJA
Kasus
suspek

Kasus Rumah Sakit


Puskesmas
Probabel

Lintas Dinkes Kasus Probabel


Sektor : Kab./Kota
BBTKL
B2P2V
RV, RDT 2 Laboratorium Rujukan:
KKP Dinkes Provinsi 1.Lab. Mikrobiologi FK.
POSITIF
UNDIP
2.Lab. Mikrobiologi FKUI
Kasus 3.BBPVet Bogor
Ditjen PL dan
PL Konfirmasi
ANALISIS
Jumlah Kasus menurut : umur, jenis
kelalmin, pekerjaan, area, tanggal onset,
serogroup leptospira, sumber infeksi,
gambaran penyebaran. (tabel, grafik, peta)
Sebaran Frekuensi gejala dan tanda
klinis menurut Kasus dan Serovar. (tabel)
Laporan : PE, Langkah Pencegahan,
Surveilans Populasi Penduduk, Surveilan
Populasi Hewan Peliharaan.
KLB LEPTOSPIROSIS
Dinyatakan KLB apabila memenuhi salah satu kriteria
berikut :
Terjadi peningkatan kasus baru Leptospirosis 2 kali
atau lebih dibandingkan dengan minggu atau bulan yang
sama pada periode waktu tahun sebelumnya di suatu
wilayah desa. [endemis]
Terjadinya peningkatan jumlah kasus di suatu wilayah 2
kali atau lebih dari minggu sebelumnya. [endemis], atau
Munculnya kesakitan leptospirosis di suatu wilayah
kecamatan yang selama 1 tahun terakhir tidak ada
kasus.
SKD LEPTOSPIROSIS
Pemantauan Kesakitan dan Kematian
Leptospirosis.
Pemantauan distribusi rodent, serta perubahan
habitatnya (banjir).
Pemantuan kelompok ber-risiko :
petani,
pekerja perkebunan,
pekerja pertambangan/selokan,
pekerja rumah potong hewan,
militer.
INDIKATOR KINERJA
1. Kelengkapan dan Ketepatan Waktu
Laporan (%)
2. Proporsi (%) Kasus Suspek, probabel
dan Konfirm
3. Penyelidikan Epidemiologi-KLB
4. Penanggulangan KLB
5. Jumlah Kasus Terlaporkan dibandingkan
data Serosurveillance (baseline).
PENYOKONG
PERATURAN :
Pernyataan Kondisi-KLB (PMK : 1051/2010)
Pedoman Penanggulangan Leptospirosis.

SARANA
Piranti Operasional Surveilans
Surveilan Kits (untuk Investigasi/PE-KLB)

ANGGARAN
APBD
APBN
FAKTOR RISIKO

Anda mungkin juga menyukai