Anda di halaman 1dari 21

Dibuat oleh :

Lutfi Ema Rifani (1611B0244)


Istiqomah (1611B0233) Muhamad Ali
Asadulloh (1611B0250) Frederikus Halako
(1611B0228) Mita Dwi Rahmawati (1611B0249)
Aulia Zahrah Afifah (1611B0212)
Emeylian Dhea Prisantika (1611B0224)

Dengan Judul Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah


A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 2010 pukul 10.00


WIB diruang kresno (X).

1. Identitas

a. Identitas Pasien

Nama : Sdr.D
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Suku/bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
No. RM : 074151
Diagnosa Medis : Skizofrenia Katatonik
Tanggal Masuk : 15 Oktober 2010
Tanggal Pengkajian : 8 Desember 2010
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R

Umur : -

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Semarang

Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

2. Alasan Masuk
Mengamuk ,memecah barang-barang perabotan rumah,membakar
kasur,dan surat-surat serta tertawa sendiri.

3. Faktor predisposisi
a. klien baru pertama kali dirawat inap di RSJD dr.Amino
Gondohutomo,Semarang.
b. Klien tidak mengalami aniaya fisik,aniaya seksual,penolakan dan
kekerasan dalam rumah tangga.
c. Tidak ada anggota kelurga yang mengalami gangguan jiwa seperti
pasien.
d. Pengalaman masalalu klien yang tidak menyenangkan adalah berhenti
dari pekerjaanya.
4. Pemeriksaan Fisik

TD :120/80 mmHg RR : 20x/menit


N : 80x/menit TB : 165 cm
BB : 46 kg

5. Pikososial
a. Genogram

Ny. R

Keterangan:

Sdr. D : laki-laki
30 tahun
: perempuan

: klien
-Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
- Pola asuh: klien kurang medapat kasih sayang dari orang tuanya dan
pengambil keputusan dalam keluarga adalah ibunya.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri: harga diri rendah


b. Konsep Diri

1) Citra tubuh : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya.


2) Identitas : klien adalah anak laki- laki dan anak ke-
2 dari 3 bersaudara.klien tidak senang karena klien
merasa orangtuanya pilih kasih.
3). Peran : klien merasa tidak berguna karena sudah lama
tidak bekerja.
4). Ideal Diri : klien ingin bekerja yang nyaman dan
menginginkan semua seperti yang dimiliki saudaranya.
5). Harga Diri : klien malu karena tidak bekerja serta tidak
memiliki apa yang dimiliki saudaranya,klien iri terhadap
saudaranya.

c. Hubungan sosial
1. klien kurang bersosialisasi dalam kelompok
masyarakat
di derahnya dan jarang terlibat dengan kegiatan di
masyarakat.
2. klien kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak bisa

memulai pembicaraan.klien selama ini hanya diam,dan


hanya bicara saat ada keperluan dengan dirinya.

Masalah keperawatan : isolasi sosial: menarik diri


d. Spiritual
klien jarang melakukan ibadah.

6. Status mental
a. Penampilan
klien berpakain rapi,sisir rambut rapi,dan kondisi badan tidak
bau.
b. Pembicaraan
nada bicara pelan,komunikasi jika ya Cuma mengangguk-
angguk sedangkan jika tidak Cuma menggeleng,dan tidak
mampu memulai pebicaraan.
c. Aktivitas motorik
klien kelihatan lesu dan pasif dalam melakukan aktivitas
motorik.
Masalah keperawatan :toleransi aktivitas

d. Interaksi selama wawancara


kontak mata klien kurang atau jarangmenatap mata lawan
bicara,jika menatap hanya sekilas dan melihat sekitarnya saat
diajak bicara.
e. Proses pikir
klien menjawab pertanyaan berbelit-belit walaupun pada
akhirnya sampai dengan jawaban sebenarnya.
f. Tingkat kesadaran
kesadaran klien baik ,tidak ada gangguan orientas terhadap
waktu,tempat dan orang.

g. Tingkat konsentrasi
klien memiliki tingkat konsentrasi cukup baik,klien bisa berhitung
seperti yang lainnya.

h. Kemampuan penilaian
klien mengalami gangguan penilaian ringan dan tidak dapat
mengambil keputusan sendiri.

7. Terapi

a) Therapi per oral : Clozapine 2x 50 mg


b) Therapi ECT : 6 kali
c) Rehabilitasi
d) Rawat inap
B.Analisa Data

No Data maladaptif Problem


1. DO: Klien sering berpaling saat Harga diri rendah
berinteraksi,kontak mata
kurang,pembicaraan
berbelit-
belit,suara pelan,pandangan
menunduk,klien bicara jika
da
yang mengajak bicara.

DS: Klien malu karena tidak


bekerja serta tidak memiliki
apa yang tidak dimiliki
2. DO : Klien kesulitan dalam Isolasi sosial
saudaranya.
berkomunikasi dengan
teman.
- Klien tidak bisa memulai
pembicaraan.
- Kontak mata klien kurang
No Data maladaptif Problem
DS : - Klien mengatakan lebih suka
menyendiri.
- Klien mengatakan bila sulit
memulai pembicaraan.
3. DO : - Klien merasa tidak berguna Peran diri tidak efektif
karena sudah lama tidak
bekerja.

DS : - Klien mengatakan bahwa


sudah lama tidak bekerja.

C. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.


b. Isolasi Sosial : Menarik diri.
c. Peran diri tidak efektif.
D. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Diagnosa : gangguan Konsep diri : harga diri rendah


a. Tujuan umum
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri
rendah atau klien akan meningkat harga dirinya setelah
dilakukan 6 kali pertemuan.

b. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
tindakan:

a). Bina hubungan saling percaya: salam


terapeutik,perkenalan diri,jelaskan tujuan
interaksi,ciptakan lingkungan yang tenang,buat
kontrak yang jelas (waktu,tempat, dan topik
pembicaraan).
b). Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya.
c). Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
d). Katakan kepada klien bahwa sesungguhnya dia
berharga dan bertanggung jawab serta mampu
menolong dirinya.
2. klien dapat mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki.
Tindakan :
a). Klien dapat menilai kemampuan yang dapat
didiskusikan dan aspek positif yang dimiliki.
b). Hindarkan pemberian penilain negtaif setiapbertemu
klien utamakan memberi pujian yang realistis.

3 . Klien dapat menetapkan atau merencanakan kegiatan sesuai


dengan kemampuan yang dimiliki.
Tindakan :
a). Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
dilakukan sehari-hari sesuai kemampuan.
b). Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi
klien.
c). Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien
boleh lakukan.
4. Klien dapat memanfaatkan sistem dukungan keluarga.
Tindakan :
a). Beri pendidikan kesehatan pada keluarga cara
merawat klien.
b). Bantu keluarga memberi dukungan kepada klien.
c). Bantu keluarga menyiapkan lingkungan positif
dirumah.
2. Isolasi sosial : Menarik diri

a).Tujuan umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
b).Tujuan khusus

1. Bina dengan cara saling percaya dengan


menggunakan prinsip komunikasi teurapetik.
A.Sapa klien dengan nama baik.
B. Perkenalkn diri dengn sopan.
C. Jelaskan tujuan pertemuan.
D. Jujur dan menempati janji.
E. Menunjukn rasa empati ke klien.
D. Memberikn perhatian kepada klien dan
memperhatikan kebutuhan dasar klien.

2. Klien boleh leluasa menyebutkan penyebab menarik


diri.
A. Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaan penyebab
tidak mau bergaul.
3. Klien dapat berinteraksi secara bertahap
A. Kaji keampuan klien memina hubungan dengan orang
lain.
B. Bantu klien mengevaluasi keuntungan menjalin
hubungan dengan orang lain.
C. Beri support kepada klien dalam segala kegiatan.
D. Memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.

4. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga.


A. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
- Perilaku menarik diri
- Penyebab perilaku menarik diri
- Akibat dari perilaku menarik diri tidak
ditangapi
- Cara keluarhga menghadapi klien menarik diri
B. Anjurkan keluarga menjenguk klien minimal satu kali
seminggu.
C. Dorong keluarga untuk memberi dukungan kepada
klien dalam berkomunikasi dengan orang lain.
ADAPTASI PSIKOLOGIS

Merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor


yang ada, dengan cara memberikan mekanisme pertahanan diri
dengan harapan dapat melindungi diri atau bertahan dari
serangan-serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan

Contoh
Menyalahkan orang lain
Menolak kenyataan yang dihadapi
Sharing untuk menyelesaikan masalah
perilaku adaptasi juga mengacu
pada mekanisme koping
(coping mechanisme)
TASK ORIENTED REACTION
(REAKSI BERORIENTASI PADA TUGAS)
Reaksi ini melibatkan penggunaan kognitif
untuk mengurangi stres dan memecahkan
1. Menyerang, yaitu bertindak
menghilangkan, mengatasi stresor, atau
memenuhi kebutuhan, misalnya
berkonsultasi dengan orang yang ahli.
2. Menarik diri dari stresor secara fisik
maupun emosi.
3. Berkompromi, yaitu mengubah metode
yang biasa digunakan atau mengganti tujuan.
TASK ORIENTED REACTION
(REAKSI BERORIENTASI PADA TUGAS)
Berorientasi pada penyelesaian maslah

Seperti
- Curhat utk mencari jalan keluar
- Mencari tahu ttg keadaan yang
dihadapi
- Latihan utk mengurangi stres
- Membuat strategi prioritas masalah
EGO ORIENTED REACTION
(REAKSI BERORIENTASI PADA EGO)
Reaksi ini dikenal sebagai
mekanisme pertahanan diri secara
psikologis untuk mencegah
gangguan psikologis yang lebih
dalam.
RASIONALISASI
PROYEKSI

Penolakan terhadap dihadapi/ tidak menerima


kenyataan
DENIAL dengan cara menyangkal masalah yang dihadapi atau
tidak mau menerimah kenyataan yang dihadapinya.
misalnya menolak kenyataan pasangan sudah
meninggal dunia dengan cara tetap melakukan

Anda mungkin juga menyukai