Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

1. Ayu Widyawati (05)


2. Bhuwana Tungga K (06)
3. Lutfi Nut Hidayat (13)
4. Riana Widiyastuti (21)
5. Rizki Dianasari (23)
6. Zulfikar Zein M (34)
Kelahiran Politik
Luar Negeri
Republik
Indonesia
Setelah proklamasi, Indonesia belum memiliki
rumusan yang jelas mengenai bentuk politik luar
negerinya, tetapi sudah memiliki landasan
operasional yang jelas, yaitu mengonsenrasikan
diri pada tiga sasaran utama, yaitu :
1. Memperoleh pengakuana internasional
terhadap kemerdekaan RI
2. Mempertahankan kemerdekaan RI dari segala
usaha Belanda untuk kembali bercokol di
Indonesia
3. Mengusahakan serangkaian diplomasi untuk
penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda
melalui negosiasi dan akomodasi kepentingan,
dengan menggunakan bantuan negara ketiga
dalam bentuk good offices atupun mediasi dan
juga menggunakan jalur PBB
Secara resmi polurgi Indonesia baru
mendapatkan bentuknya saat Wakit Presiden
Mohammad Hatta meberikan keterangannya
pada BP KNIP mengenai kedudukan politik
Indonesia pada bulan September 1948.
Dari pernyataan Mohammad Hatta, terlihat
bahwa Indonesia berkeinginan untuk tidak
memihak salah satu blok yang ada pada saat itu.
Sikap yang tidak memihak inilah yang
menjadi dasar politik luar negeri Indonesia yang
biasa disebut dengan Politik Luar Negeri Bebas
Aktif, yang artinya dalam menjalankan politik
luar negerinya Indonesia tidak hanya tidak
memihak tetapi juga aktif dalam usaha
memelhara perdamaian dan meredakan
pertentangan yang ada di antara dua blok
tersebut dengan cara bebas mengadakan

Anda mungkin juga menyukai