Anda di halaman 1dari 8

K3 & H.

KETENAGAKERJAAN
BAB VIII
P3K DAN H.KETENAGAKERJAAN
8.1 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
8.1.1 DEFINISI
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah bantuan pertama yang
diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh
tenaga medis dengan sasaran meneyalamtkan nyawa, menghindari cedera atau
kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.

Seseorang pemberi pertolongan pertama bertugas :


1. Memeriksa keadaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya
memeriksa apakah ada kabel listrik tegangan tinggi di sekitar korban, atau
ada ceceran bahaya kimia berbahaya dll.

2. Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin


timbul.
Seorang pemberi P3K yang bijaksana tidak hanya bergantung dari barang-
barang yang ada dalam perlengkapan P3Knya, tetapi ia akan berusah untuk
menggunakan barang apa saja yang ada di sekitarnya, dan apabila perlu ia
akan membuatnya sendiri, misalnya tandu darurat, penyangga darurat dan
lain-lain.

Hal-hal yang perlu dicermati :


1. Urutan kejadian ; Bagaimana kecelakaan terjadi?, Tanyakan
pada korban dan saksi mata.
2. Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia
merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang
mengalami pendarahan? Dapatkah digerakkan?
3. Tanda-tanda; periksa korban dari ujung kepala hingga kaki
dengan cermat, bandingkan ke dua sisi korban. Adakah
kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban
mengankan tanda-tanda medis seperti gelang medis
8.1.2 Bila korba mendapat kecelakaan karena :

1. Berhubungan dengan listrik

Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di


ruang ramu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau
mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit dilkakukan, berdirilah pada
permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan
sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut
dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya
tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama
seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN
BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar arus listrik yang
baik.

Jangan sentuh korban yang terkena sengatan arus listrik.


Puruskan segera kontak antara korban dengan sumber listrik
dengan cara paling cepat, tepat dan aman.
Jika tidak dapat, gunakan bahan yang tidak menghantarkan listrik
untuk memisahkan korban dari sumber listrik.
Jika korban mengalami luka, rawatlah seperti pada korban yang
terluka
2. Berhubungan dengan kendaraan pengangkut bahan
kimia

Biasanya kendaraan pengangkut bahan kimia selalu memberikan


tanda-tanda peringatan, misalnya apakah cairan yang dimuat
mengandung zat beracun, zat mudah terbakar, zat korosif dll.

3. Berhubungan dengan binatang buas dan berbisa

sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah


bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang
tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi.
PERALATAN P3K

1. Plester
2. Pembalut berperekat
3. Pembalut steril (besar, sedang dan
kecil)
4. Perban gulung
5. Perban segitiga
6. Kain kasa
7. Pinset
8. Gunting
9. Peniti, dll
8.2 HUKUM KETENAGAKERJAAN

Dalam bekerja diperlukan pemahaman hukum-


hukum yang terkait dengan ketenagakerjaan sehingga
setiap pekerja dapat memahamu dengan benar hal-
hal apa saja yang terkait dengan hak dan kewajiban
mereka juga hak dan kewajiban perusahaan.

Dalam UU ketenagakerjaan semua hal telah di atur,


baik perjanjuan kerja, status pekerja, kecelakaan kerja
dan termasuk tunjangan-tunjangan yang mesti
diperoleh oleh pekerja.

PP NO 50 TAHUN 2012
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai