Anda di halaman 1dari 50

5/22/17

KEMENKES AKAN GELAR I


MUNISASI JAPANESE ENC
EPHALITIS
ISK 3
OLIVIA PAULUS (405160034)
5/22/17

HUBUNGAN ANTARA DOKTER DENGAN SIST


EM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
5/22/17

TUGAS DOKTER TERHADAP SPK

Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasie


n secara cepat dan tepat.
Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat
sehat dan sakit.
Menangani penyakit akut dan kronik.
Bertanggung jawab atas pasien yg dirujukkan ke dokter spesialis atau dir
awat di RS dan memantau pasien yg telah dirujuk atau dikonsultasikan.
Memberikan nasihat untuk perawatandan pemeliharaan sebagi pencega
han penyakit.
5/22/17

PERAN DOKTER TERHADAP SPK

Menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat melal


ui program promotif, preventif, kuratif, dan rehabilita
tif.
Memecahkan masalah kesehatan pasien dengan me
mperhatikan aspek jasmani, rohani, dan sosio-buday
a.
Memanfaatkan sumber daya lain dalam peningkatan
kesehatan masyarakat.
Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk m
eningkatkan taraf kesehatannya.
5/22/17

SIAPA SAJA YANG BERPERAN SELAI


N DOKTER
Lembaga kesehatan menangani / mendata penderita penyakit
JE
Tenaga kesehatan memeberi pelatihan kepada tenaga kesehat
an yg belum terlatih, melakukan pendekatan promotif dan preve
ntif.
Masyarakat dibina mengenai pola hidup yg sehat.
Pemerintah menyediakan laboratorium bagi RS / puskesmas y
g membutuhkan. Dan pengendalian vektor, eliminasi populasi un
ggas, vaksinasi babi, eliminasi manusia pada vektor, imunisasi JE
pd manusia
KONSEP DASAR SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT TERKAIT PE
MICU
5/22/17

SISTEM

Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen di dalam suatu


struktur, tujuan dan berfungsi sebagai satu kesatuan dalam or
ganisasi. hub antar elemen menghasilkan jejaring (nettwork)
*Karakteristik unsur dalam sistem:
Sebutan, sifat, fungsi, tujuan

Sub sistem adalah elemen-elemen atau bagian-bagian diman


a di dalamnya juga membentuk suatu proses di dalam suatu k
esatuan.
5/22/17

Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat inst


itusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan pel
ayanan, namun juga termasuk kelompok aneka organi
sasi yang memberikan input pada pelayanan kesehata
n, terutama sumber daya manusia, sumber daya fisik
(fasilitas dan alat), serta pengetahuan/teknologi (WHO
SEARO, 2000). Organisasi ini termasuk universitas dan
lembaga pendidikan lain, pusat penelitian, perusahaa
n kontruksi, serta serangkaian organisasi yang mempr
oduksi teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat d
an suku cadang.
5/22/17

WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh


kegiatan yang mana mempunyai maksud utama untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan. Mengingat m
aksud tersebut di atas, maka termasuk dalam hal ini tid
ak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga tidak form
al, seperti halnya pengobatan tradisional. Selain aktivita
s kesehatan masyarakat radisional seperti promosi kese
hatan dan pencegahan penyakit, peningkatan keamanan
lingkungan dan jalan raya , pendidikan yang berhubung
an dengan kesehatan merupakan bagian dari sistem.
5/22/17

Gabungan beberapa unsur dengan bentuk kondisi ter


tentu dari masing-masing unsur dan akan berfungsi b
ila unsur-unsur tersebut bergabung
WHO mendefinisikan sistem kesehatan masyarakat p
aling tidak punya 4 fungsi yaitu:
1.Pelayanan kesehatan
2.Pembiayaan kesehatan
3.Penyedia sumber daya
4.Regulator
5/22/17

ELEMEN-ELEMEN

dokter

Petugas
perawat
laboratorium
Sistem
kesehatan
Keluarga masyarakat pasien
pasien

Petugas
apoteker keamanan RS
5/22/17

Co: sistem keluarga sederhana


Ada dokter, petugas imunisasi, petugas administrasi (3 un
Sistem
Pelayan
Kesehatan

Sebutan

Sistem

Fungsi Pelayan kes mberi imunisasi & melakukan


pencatatan data
Tujuan Pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik
5/22/17

PROGAM PELAYANAN KESEHATAN


TERKAIN PEMICU
Melakukan skrining
Melakukan penyuluhan mengenai penyakit JE / bagaim
ana cara menjaga supaya tidak terkena penyakit JE
Pengendalian nyamuk sebagai vektornya
Eliminasi populasi unggas
Melakukan vaksinasi babi
Eliminasi manusia pada vektor
Imunisasi JE pada manusia
5/22/17

TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN Y


ANG DILAKUKAN KEMENKES
1. Promotif, hal ini diperlukan misalnya pemberian p
enyuluhan tentang pencegahannya penyakit JE
2. Preventif : pemberian vaksin pada babi, dan imuni
sasi pada manusia
3. Kuratif
4. Rehabilitasi, usaha pemulihan seseorang untuk me
ncapai fungsi normal setelah mengalami sakit fisik
dan cedera
5/22/17

KEKUATAN & KELEMAHAN SISTEM


PELAYANAN KESEHATAN (PEMICU)
Kekuatan:
a. Dapat mendeteksi penyakit JE
b. Sudah mempunyai laboratorium
c. Sudah melakukan imunisasi JE sebanyak 897.050 jiwa
. Kelemahan:
a. Belum adanya skrining masih ada / banyak pasien pen
derita JE tidak terdeteksi
b. Kurangnya laboratorium
c. Belum ada penyuluhan ttg penyakit JE
KONSEP DASAR HUBUNGAN AN
TARA DOKTER DENGAN MASYA
RAKAT DALAM SPK
5/22/17

Interaksi: hubungan yang terjadi antar makhluk hidu


p yang saling berkaitan dan mempunyai tujuan terten
tu.

Interaksi dokter-masyarakat atau pasien adalah suat


u hubungan atau relasi yang terjadi antara dokter de
ngan pasien atau masyarakat yang saling berkaitan d
an mempunyai tujuan untuk pencapaian kesehatan y
ang baik.
5/22/17

MODEL INTERAKSI DOKTER DAN PASIEN (MODEL PARSONIAN)

(Talcot Parson (1951) sebagai pioner yang berusaha menjelaskan faktor


socio kultural terhadap perawatan kesehatan Parson memandang ):
Hubungan D dan P sebagai subsistem dari sistem yang lebih besar.
Nilai dalam subsistem merefleksikan nilai dari masyarakat yang selanju
tnya memberikan kontribusi dalam hubungan D dan P Hubungan D
dan P adalah tidak terhindarkan dan bersifat asimetris Parson yaki
n bahwa ada 3 situasi yang menyebabkan dokter memainkan peran k
unci dan berperan
secara powerful dan mengarahkan interaksi dengan pasien yaitu :
5/22/17

(1). Professional Prestige


dasarkan pada pengalaman atau keahlian medik; Lama
mendapatkan pelatihan ; Legitimasi sosial
terhadap dokter sbg pihak yang memiliki kewenangan da
lam bidang medis
(2). Situational Authority
Dokter memiliki praktek medis dan menawarkan pelayan
an kesehatan terhadap pasien dan segala
anjuran dokter hendaknya dilakukan
5/22/17

(3). Situational dependence:


Pasien sangat tergantung pada dokter dalam hal:
-Mendapatkan pelayanan
-Menjadwal janji; sering menunggu di luar janji,
-Menjawab pertanyaan,
-Memperbolehkan dokter memeriksa dan sebagainya.
Jadi melalui interaksi ada Competency Gap antara D d
an P. Pasien tergantung pada dokter termasuk reso
urces dari kantor dokter
5/22/17

Tujuannya untuk memberikan Pelayanan kesehatan lew


at kontak dan komunikasi
Pelayanannya dapat bersifat:
1.Medical service
2.Public health service, terdiri dari:
-.Preventif = upaya pencegahan
-.Promotif = upaya penignkatan derajat kesehatan
-.Kuratif = upaya pengobatan
-.Rehabilitatif= upaya mengembalikan ke keadaan semula
5/22/17

Pelayanan kedokteran(Medical Service): Pengorganisa


sian bersifat sendiri atau bersama untuk menyebuhk
an penyakit dan memulihkan kesehatan
Pelayanan kesehatan Masyarakat(Public health Servic
e):biasayan bersifat Promotif dan Preventif dan sasar
an utama perorangan atau keluarga
5/22/17

Hubungan Dokter Pasien:


1. Enginering: dokter bersikap profesional dan objekti
f
2. Paternalistik: dokter merupakan orang yg mempun
yai tanggung jawab sec. Moral / profesional
3. Kontak Sosial: kerja sama dokter-pasien
4.Paternaustik: memandang pasien sebagai orang ya
ng membutuhkan bantuan
5/22/17

UNSUR SISTEM KESEHATAN

Unsur
sistem

proces output Feed environtme


Input back impact
s nt
Input:
5/22/17

- Dokter
- Pasien
- Obat2an
- Perawat
- Rumah Sakit
Proses:
- Interaksi dokter pasien.
- Kegiatan pelayanan kesehatan.
Output:
- Masyarakat patuh thd dokter dan melakukan terapi.
Impact: meningkat / menurunnya status kesehatan
masyarakat.
Lingkungan: instansi instansi di luar sistem pelayanan
kesehatan.
5/22/17
APLIKASI UNSUR SISTEM
DALAM PEMICU
OUTPUT
PROSES Pelayanan
INPUT interaksi dokter- imunisasi
Dokter pasien berjalan dengan
Pasien baik
Pelayanan
Pencatatan dan
Petugas imunisasi pelaporan
imunisasi berjalan dengan program
Petugas rekam baik imunisasi cepat,
medis Pendataan tepat, akurat
RS pasien imunisasi Terjadi double
pendataan,
loss pendataan

FEEDBACK
Lingkungan
Evaluasi
Bali
secara
berkala
KRITERIA SISTEM PELAYANA
N MASYARAKAT
5/22/17

Pelayanan kesehatan terbagi atas 2 yaitu:


1.Medical Service:Pelayanan kesehatan yang termasu
k dalam kelompok kedokteran yang dapat bersifat sol
o practice ataupun bersama-sama dalam satu organi
sasi.Tujuannya untuk meyembuhkan penyakit dan m
emulihkan kesehatan serta sasaran utamanya adalah
perseoranga atau keluarga
5/22/17

2.Public health Service:Pelayan kesehatan yang terma


suk dalam kelompok kesehatan masyarakat,denga tuj
uan memlihara dan meningkatkan kesehatan serta sa
saran utamanya adalah kelompok dan masyarakat
5/22/17

Kriteria pelayan kesehatan masyarakat:

1. Penanggung Jawab
Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus ada penanggung jawa
b oleh pemerintah maupun oleh swasta. Penanggung jawab : WHO, Penge
ndalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes, Kantor Kese
hatan Pelabuhan (KKP), Badan Litbangkes, Departemen Pertanian dan De
partemen Luar Negeri ,dll

2. Standar Pelayanan

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta ha


rus berdasarkan pada suatu standar tertentu.
contoh : Adanya Buku Pedoman Puskesmas yg dikeluarkan DepKes
5/22/17

3. Hubungan Kerja
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus mempun
yai pembagian kerja yang jelas antara bagian satu denga
n yang lain.
contoh : Antara tim dokter dg puskesmas, RS, & koor
dinasi dg wilayah yg terkait
4. Pengorganisasian Potensi Masyarakat
Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah keikut
sertaan masyarakat atau pengorganisasian masyarakat.
5/22/17

5. Sistem Rujukan

Sistem rujukan untuk melihat tingkat (gradasi) sakit y


ang diderita masyarakat, sakit ringan, sakit sedang, at
aukah sakit parah.
5/22/17

TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

Health promotion

Tingkat pelayanan kesehatan ini > tingkat pertama d


alam memberikan pelayanan melalui peningkatan ke
sehatan.
Tujuannya untuk meningkatkan status kesehatan ag
ar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gang
guan kesehatan.
5/22/17

Specific protection (Perlindungan khusus)

Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari


bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau
bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman
kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini a
dalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan p
ada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatirtis, campa
k, dan lain-lain.
5/22/17

Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini d


an pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingk
at dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit.
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah melua
snya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbu
lnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk
tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dal
am rangka survey pencarian kasus baik secara individu ma
upun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencega
han terhadap meluasnya kasus.
5/22/17

Disability limitation (pembatasan cacat)

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah a


gar pasien atau masyarakat tidak mengalami dam
pak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan .
Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang
memiliki potensi kecacatan.
Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan dapat berupa per
awatan untuk menghentikan penyakit, mencegah k
omplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas unt
uk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.
5/22/17

Rehabilitation (rehabilitasi)

Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didi


agnosis sembuh.
Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan t
erhadap kecacatan sebagaimana program latihan-lati
han yang diberikan pada pasien, kemudian memberi
kan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kemb
ali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan m
asyarakat mau menerima dengan senang hati karena
kesadaran yang dimilikinya.
5/22/17

3 tingkat pelayanan kesehatan:


Primary ( sakit ringan & masyarakat sehat)
Mis: Puskesmas, Balkesmas (tk Kelurahan/kecamatan)
Dokter umum, dokter puskesmas

Secondary (rawat inap)


Mis: RS tipe C & D yg ada spesialis (tk kabupaten)
Dokter Spesialis

Tertiary (Pelayanan kompleks)


Mis: memerlukan spesialis, RS tipe A & B (tk provinsi)
DALAM PEMICU

1.Penanggung jawab

kementrian kesehatan bisa dikatakan kurang berperan aktif dalam men


gusahakan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut terlihat dari kurang
nya ketersediaan laboratorium yang kurang.

2.Standar Pelayanan Kesehatan

Standar sudah ada, namun tidak semuanya dijalankan. Seharusnya, jika


dilakukan sesuai prosedur, tingkat keberhasilan menyembuhkan berbag
ai penyakit sangat besar.
5/22/17

3.Hubungan Kerja

Tidak adanya hubungan kerja yang baik dengan tim dokt


er sendiri, dan juga instansi yang terkait. Harus dilakuka
n advokasi tentang penyediaan sarana dan prasarana ( a
lat )

4.Pengorganisasian Potensi Masyarakat

Puskesmas masih kurang bekerja maksimal dalam meng


gali potensi masyarakat.
M3 PERAN PEMERITAH DALAM SISTEM KESE
HATAN MASYARAKAT
5/22/17

PERAN LEMBAGA PEMERINTAH

Pemerintah berdasarkan kekuasaa


n konstitusi UUD 1945 berhak untu
k mengatur dan mengurusi masyar
akat dalam hal kepentingan umum.
Sehingga dalam konteks birokrasi h
arus mampu mewujudkan tujuan N
asional, yaitu : tercapainya masyara
kat maju, mandiri, dan sejahtera.
5/22/17

Sebagai regulator, pemerintah melakukan pengawa


san untuk menjamin agar organisasi pelayanan keseh
atan memberikan pelayanan yang bermutu. sedangk
an sebagai pelaksana dapat melalui sarana pelayana
n kesehatan, dimana pemerintah berkewajiban meny
ediakan pelayanan yang bermutu
5/22/17

Peran pemerintah pusat sebagai regulator dengan fungsi antara lai


n yaitu:
1.Penerapan standar gizi dan dan pedoman sertifikasi teknologi ke
sehatan dan gizi
2.penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan
3.penetapan standar akreditasi sarana prasaran kesehatan
4.penetapan standar pendidikan dan pedayagunaan tenaga keseha
tan
5.pemberian ijin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasa
n industri farmasi
5/22/17
Peran pemerintah
Departemen Kesehatan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam menggali dan
membina potensi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat ini.
Menggalang potensi masyarakat di sini mencakup 3 dimensi, yakni:
Potensi masyarakat dalam arti komunitas misalnya masyarakat rumah tangga, rukun
warga dan kelurahan. Misal: iuran dana sehat untuk pengadaan pemberian makanan
tambahan balita, kader kesehatan,
Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau lembaga
swadaya masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan-pelayanan kesehatan masyarakat pada hakika
tnya merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyaraka
t,
Mengalang potensi masyarakat melalui pihak swasta yang ikut membantu meringankan
beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat juga merupakan bentuk
partisipasi masyarakat dalam sitem pelayanan masyarakat
SOLUSI
5/22/17

PEMERINTAH

Pemerintah dapat memberikan pelayanan k


esehatan yang lebih baik lagi:
seperti menambah laboratorium serta meny
ediakan SDM yang lebih banyak dan berkuali
tas
Memberikan iklan di media massa tentang b
ahaya penyakit JE
Memberikan usaha promotif (penyuluhan) d
an preventif (imunisasi, vaksin,dsb)
5/22/17

DOKTER

Peran dokter dalam kasus ini adalah memberikan pe


nyuluhan tentang bahaya penyakit JE (promotif)
Melakukan imunisasi dan vaksin (preventif)
Dan mengobati yang sudah sakit (kuratif)
5/22/17

MASYARAKAT

Memakai kelambu kalau tidur


Melakukan vaksin pada hewan-hewan ternak mereka
Mendorong anak-anak mereka untuk melakukan imu
nisasi
Membersihan lingkungan dan gaya hidup yang sehat
sehingga dapat meningkatkan kesehatannya
DAFTAR PUSTAKA
2007.0947.Raj Wiku adisasmito Ph.D SISTEM KESEHATAN
Daldiyono, 2007. Pasien Pintar dan Dokter Bijak. Jakarta: Bhuana Ilmu Popul
er.
https://books.google.co.id/books?id=B35Cf_WXgp4C&pg=PA270&dq=preve
ntif+promotif+rehabilitatif&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiPzvmNn_LMAhWHnZ
QKHSv8AYkQ6AEILjAF

Anda mungkin juga menyukai