Anda di halaman 1dari 31

Refreshing :

Stroke
Pembimbing : Dr. Wiwin Sundawiyani,
Sp.S

Nama Dokter Muda : Diva Adlia Nurandi

Kepaniteraan Klinik Stase Neurologi


RSIJ Cempaka Putih
2015
Definisi

Strokeadalah defisit neurologis, baik


fokal maupun global yang terjadi
secara mendadak, oleh karena
gangguan pembuluh darah otak
(cerebrovaskular), yang mempunyai
pola gejala yang berhubungan
dengan waktu.
Epidemiologi
Di Indonesia,stroke merupakan penyakit nomor
tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.
Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke
merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di
seluruh penjuru Indonesia. Kejadian stroke di
Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Stroke diderita oleh 200 orang per
100.000penduduk per tahunnya.
Stroke merupakan penyebab utama cacat
menahun. Pengklasifikasiannya adalah 65-85%
merupakan stroke non hemoragik dan Presentase
stroke non hemoragik sebanyk15-35%.
VASKULARISASI

PCo
A
PCA

SCA

AIC
A

PIC
A
KLASIFIKASI
Berdasarkan kelainan patologis

Stroke hemoragik
Perdarahan intra serebral
Perdarahan subarakhnoid

Stroke non hemoragik


Trombosis serebri
Emboli serebri
Haemmorhagic
Kelainan neurologis yang bersifat Non
menetap, tidak berkembang lagi. Complete Stroke
Stroke)
Gejala/tanda neurologis fokal terus (Progressing
memburuk
Berlangsung bertahap dari ringan Evolusion
sampai berat
Stroke in
(RIND)
Gejala berlangsung > 24 jam,
Deficit
membaik dalam 3 hari
Neurogical
PRIND > 24 jam, membaik < 7 hari
Ischemic
Reversible
(TIA)
Gangguan akut fungsi fokal serebral Ischemic Attack
dengan gejala kurang dari 24 jam dan Transient
disebabkan trombus atau emboli.
menurutperjalanan
Klasifikasimenurut
Klasifikasi klinis:
perjalananklinis:
Berdasarkan lokasi lesi

Sistem karotis

Sistem
vetebrobasiler
FAKTOR RESIKO
Tak
STROKE
STROKE
Stroke Infark

aliran darah ke otak (normal 58


ml/100gr jaringan otak/menit)

hingga 18 ml/100gr jaringan


otak/menit

Aktivitas listrik neuron terhenti

Struktur sel masih Iskemik otak yang


baik lama dan parah

Gejala klinis Struktur otak


reversibel ireversibel
Penyebab
PenyebabIskemik
IskemikSerebri
Serebri: :Tipe
TipeInfark
Infark
Infark Kardioemboli
Kelainan katup atau
dinding rongga jantung

Gangguan irama Jantung

Trombus Intrakardial

Trombus Terlepas dan


masuk kedalam sistem
peredaran darah Lebih
sering
Penyumbatan pembuluh arteri
darah otak INFARK karotisart
eri serebri
Stroke Hemoragik

20% dari total kejadian stroke.


Diakibatkan karena pecahnya suatu
aneurisma.
Terbagi atasi:
PIS (Perdarahan Intraserebral)
Perdarahan langsung ke jaringan otak atau
disebut perdarahan parenkim otak
PSA (Perdarahan Subarakhnoid)
Perdarahan di ruang subarachnoid (antara
arachnoid dan piamater
Etiologi Stroke
hemoragik

PIS (Perdarahan PSA (Perdarahan


Intra Serebral) Subarakhnoid )

Aneurisma
Aneurisma
Malformasi
arteriovenous -Malformasi
Hipertensi tidak arterivenous
terkontrol Neoplasma
-Tumor ( < 5% )
Gangguan
koagulasi - Trauma
seperti -Vaskulitis (<5%)
hemofilia -Tidak di ketahui
Vaskulitis (15%)
Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarachnoid
Patofisiologi PIS
Degeneratif Mikroaneuris
Hipertensi pada otot dan ma Charcot-
dinding arteri Brouched

Kebocoran
Ruptur TD sistemik
darah ke otak

Penambahan
Stroke
vol. cairann
Patofisiologi PSA
ANEURISMA

PIS PSA
Aneurisma sering
Aneurisma muncul
muncul pada
dari arteri-arteri
arteri di dalam
diluar parenkim dan
parenkim otak
aneurisma ini
dan aneurisma ini
mempunyai ukuran
keciil
yang lebih besar
Tempat tersering intrakranial aneurisma: (a) arteri posterior
inferior cerebellar, (b) arteri,basilar (c) arteri communicans
posterior (PCA), (d) arteri carotis interal (ICA), (e) arteri
communicans anterior (ACA), dan (f) percabangan dari arteri
cerebri media (MCA).
Diagnosis

Perbedaan stroke hemoragik dan


stroke infark berdasarkan anamnesis
Pemeriksaan klinis
neurologis
.Perbedaan Stroke Hemoragik dan
Stroke Infark berdasarkan tanda-
tandanya.
e.

Secara klinis PSA digolongkan


dengan Hunt & Hess Scale
Algoritma dan penilaian dengan
skor stroke.
Algoritma stroke gajah mada

Tabel : Siriraj Stroke Score


Catatan : 1. SSS> 1 = Stroke hemoragik
SSS < -1 = Stroke non hemoragik
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
Computerized tomography (CT
scan)
MRI otak
EKG
Tabel Perbedaan jenis stroke dengan menggunakan alat bantu.

Tabel Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan Stroke Hemoragik


Penatalaksanaan Umum
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
Perbaikan jalan nafas dengan pemasangan pipa orofaring.
Pada pasien hipoksia diberi suplai oksigen
Stabilisasi hemodinamik
Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena (hindari cairan
hipotonik)
Optimalisasi tekanan darah
emantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama.
Bila terdapat CHF, konsul ke kardiologi.
Pemeriksaan awal fisik umum
Tekanan darah
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan neurologi umum awal
Derajat kesadaran
Pemeriksaaan pupil dan okulomotor
Keparahan hemiparesis
Penatalaksanaan Umum
Pengendalian peninggian Pengendalian suhu tubuh
TIK
Beri asetaminophen 650 mg
Elevasi kepala 20-30.
bila suhu lebih dari 38,5C
Hindari penekanan vena
Pemeriksaan penunjang
jugulare
Osmoterapi atas indikasi: EKG
manitol 0,25-0,50 Laboratorium: kimia darah,
gr/kgBB, selama >20 fungsi ginjal, hematologi
menit, diulangi setiap 4-6 dan faal hemostasis, KGD,
jam, analisa urin, AGDA dan
Intubasi untuk menjaga elektrolit.
normoventilasi. Bila curiga PSA lakukan
Bila kejang, berikan punksi lumbal
diazepam bolus lambat Pemeriksaan radiologi
IV 5-20 mg dan diikuti seperti CT scan dan rontgen
phenitoin loading dose
Penatalaksanaan Khusus
Stroke Infark
Ditujukan untuk reperfusi dengan
pemberian antiplatelet seperti
aspirin dan anti koagulan, atau yang
dianjurkan dengan trombolitik rt-PA
(recombinant tissue Plasminogen
Activator).
Dapat juga diberi agen
neuroproteksi, yaitu sitikolin atau
pirasetam.
Penatalaksanaan
Khusus
Pengelolaan khusus Stroke Hemoragik
- Pengelolaan konservatif Perdarahan Intra Serebral
Pemberian anti perdarahan : Epsilon aminocaproat 30 - 36
gr/hari, Asam Traneksamat 6 x 1 gr untuk mencegah lisisnya
bekuan darah yamg sudah terbentuk oleh tissue
plasminogen
Untuk mengurangi kerusakan jaringan iskemik disekeliling
hematom dapat diberikan obat-obat yang mempunyai sifat
neuropriteksi.
- Pengelolaan konservatif Perdarahan Sub Arahnoid
o Bed rest total selama 3 minggu dengan suasana yang
tenang,
o Vasospasme terjadi pada 30% pasien, dapat diberikan
Calcium Channel Blockers dengan dosis 60 90 mg oral tiap
4 jam selama 21 hari atau 15 30 mg/kg/jam selama 7 hari,
kemudian dilanjutkan per oral 360 mg /hari selama 14 hari.
- Pengelolaan operatif
Guidline tindakan PIS dengan pembedahan

Tidak dioperasi bila :


pasien dengan perdarahan kecil (<10cm 3) atau defisit neurologis
minimal
pasien dengan GCS < 4. Meskipun pasien dengan GCS <4 dengan
perdarahan serebral disertai kompresi batang otak masih mungkin
untuk live saving.
Dilakukan operasi bila :
pasien dengan perdarahan serebral > 3 cm dengan perburukan klinis
atau kompresi btang otak dan hidrosefalus harus segera dibedah.
PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma, malformasi AV dibedah
jika mempunyai harapan outcome yangt baik dan lesi strukturalnya
terjangkau

Pembedahan PSA
Operasi pada aneurisma yang ruptur
Operasi clipping sangat direkomendasikan untuk
mengurangi perdarahan ulang setelah ruptur aneurisma
pada PSA.
Komplikasi Komplikasi jangka pendek
(1-14 hari pertama):
Komplikasi Dini (0-48 jam Pneumonia: Akibat
pertama): immobilisasi yang lama.
Edema serebri: Dapat menyebabkan Emboli paru: Cenderung
defisit neurologis menjadi lebih terjadi 7-14 hari pasca
berat, terjadi peningkatan tekanan
intrakranial, herniasi dan akhirnya
stroke, seringkali pada saat
menimbulkan kematian. penderita mulai mobilisasi.
Abnormalitas jantung Perdarahan gastrointestinal:
Kejang: kejang pada fase awal lebih Stroke rekuren
sering terjadi pada stroke hemoragik Abnormalitas jantung.
dan pada umumnya akan
memperberat defisit neurologis.
Nyeri kepala Komplikasi jangka
Gangguan fungsi menelan dan panjang
asprasi Stroke rekuren
Abnormalitas jantung
Kelainan metabolik dan
nutrisi
Depresi
Prognosis

Ada sekitar 30%-40% penderita


stroke yang masih dapat sembuh
secara sempurna asalkan ditangani
dalam jangka waktu 6 jam atau
kurang dari itu. Hal ini penting agar
penderita tidak mengalami
kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa
seperti jalannya pincang atau
berbicaranya pelo, namun gejala sisa
ini masih bisa disembuhkan.
WASSALAMU ALAIKUM WR.WB

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai