1.01 STRATEGI Peningkatan Kualitas PT I
1.01 STRATEGI Peningkatan Kualitas PT I
1
STRATEGI PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN TINGGI:
Pokok Bahasan :
PENDAHULUAN
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN AKUNTABILITAS:
IMPLIKASINYA TERHADAP TUGAS DAN
PERANAN DOSEN
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Menjelaskan :
isi telaah strategis
paradigma baru penataan pendidikan
implikasi peningkatan relevansi dan
mutu terhadap tugas dan peranan dosen
pemerataan pendidikan tinggi
3
PENDAHULUAN
TELAAH STRATEGIS
5
PRINSIP PENETAPAN STRATEGI
TELAAH STRATEGIS
WAWASAN MASA DEPAN (VISI)
PERUMUSAN MISI
ANALISIS SITUASI :
- KEKUATAN DAN KELEMAHAN
INTERNAL
- PELUANG DAN ANCAMAN
EKSTERNAL
IDENTIFIKASI MASALAH
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
6
WAWASAN 2018
7
MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (I)
(1). Menghasilkan anggota masyarakat yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi,
berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, serta memiliki
kemampuan akademik dan suatu profesional dan
sanggup berkinerja baik di lingkungan kerjanya, serta :
a. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta mengembangkan kemampuan diri terhadap
tuntutan kemajuan di bidangnya, dan berperan dalam
pemeliharaan dan operasi proses produksi, bagi lulusan
jenjang Diploma dan S-1
b. Mampu mengembangkan penerapan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
peran improvisasi dan inovasi proses produksi, bagi
lulusan jenjang S-2
8
MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (II)
c. Mampu mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam peran penelitian
dan pengembanganproses produksi, bagi lulusan
jenjang S-3
(2) Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru;
menghasilkan peneliti dan pemikir; serta memutkhirkan
pengetahuan dan kemampuan agar sistem berdaya dalam
menghimpun, mengalihkan, menyebarkan, menafsirkan,
dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
(3)Menyebarkan hasil penelitian terapan, kaji tindak, maupun
paket teknologi tepatguna, untuk dimanfaatkan dalam
kegiatan produktif dan pengingkatan mutu kehidupan
masyarakat
9
ANALISIS SITUASI
KEADAAN INTERNAL SISTEM DAN LINGKUP
EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN
MISI SISTEM
(SWOT ANALYSIS = ANALISIS KKPA)
IDENTIFIKASI MASALAH UTAMA
- MASALAH PERILAKU EFEKTIF SISTEM
- MASALAH RELEVANSI DAN MUTU
- MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN
RENCANA PENGEMBANGAN
PARADIGMA BARU PENGELOLAAN PENDIDIKAN
TINGGI
10
Current
External Data Situation
Self
Conclusion Evaluation
Graduate
Data :
Profile & Performance
Students Internal Data
Process Resources
Teaching & Staff Library Funding
Learning
T yp e n a m e h e re
T y p e t it le h e r e
T yp e n a m e h e re T yp e n a m e h e re T y p e n a m e h e re
T y p e t it le h e r e T y p e t it le h e r e T y p e t it le h e r e
Academic Atmosphere
Organization Curriculum Physical Fasilities Laboratories
11
Current Future
Situation Situation
Self Evaluation
Conclusion Strategic
Objectives
(RAISE)
Implementation Performance
Programs Indicator
(Activities)
12
PARADIGMA DALAM PENATAAN
PENDIDIKAN TINGGI
EVALUASI
KUALITAS
OTONOMI
AKUNTABILITAS AKREDITASI
14
KUALITAS PENDIDIKAN
15
ATRIBUT/STANDAR KUALITAS
(1) Ketergayutan (relevansi) tujuan/sasaran dengan keperluan
nyata masyarakat, industri,pemerintah
(2) Kesangkilan (Efisiensi), derajat kehematan penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan (keterkaitan antara
masukan dan proses)
(3) Produktivitas (keterkaitan antara proses dan keluaran)
(4) Kemangkusan (efektivitas), kesesuaian antara tujuan dengan
keluaran (hasil)
(5) Akuntabilitas, mengacu pada peraturan yang berlaku umum
dan khusus di PT, kejujuran dan kebenaran akademik dan
profesi, tata nilai, moral dan etika yang dianut masyarakat
(6) Pengelolaan Sistem, kemampuan PT beradaptasi terhadap
perubahan di masyarakat (lingkungan kerja, sos, ek,bud, dll.
(7) Suasana Akademik (Kesehatan Organisasi), dalam arti
motivasi dan kepuasan kerja sivitas akademika dalam
pelaksanaan fungsi tri darma 16
OTONOMI
HAK YANG DIBERIKAN OLEH
PEMERINTAH KEPADA PTN UNTUK
MENYELENGGARAKAN
FUNGSINYA SECARA MANDIRI
(PP61/2000)
KEBEBASAN AKADEMIS
(PENDIDIKAN & PENELITIAN) YG
BERTANGGUNG JAWAB
17
AZAS OTONOMI TERCERMIN PADA
antara lain KEBEBASAN :
Memilih staf akademik yang sesuai dengan
tujuan
Memilih dan menetapkan mahasiswanya
Menetapkan standar akademik serta
kurikulum bagi program studi yang
diselenggarakannya
Menetapkan program penelitian yang
dilakukan sivitas akademika
Dalam batas tertentu, pemanfaatan sumber
daya secara mandiri dalam penyelenggaraan
fungsionalnya
18
AKUNTABILITAS
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
FUNGSI DAN MISI PTN
ASPEK AKUNTABILITAS
> Tujuan
> Kegiatan
> Keterbukaan
> Pemanfaatan sumber daya
> Pelaksanaan otonomi
19
JENIS AKUNTABILITAS
Akuntabilitas Keberhasilan. Agar
akuntabilitas ini berjalan diperlukan:
kejelasan tugas yang harus
dipelajari
alat/cara pengukuran dan penilaian
secara objektif
diterapkannya rentang (range)
keberhasilan
Akuntabilitas Profesional
Akuntabilitas Sistem
20
AKREDITASI
EVALUASI
EVALUASI DIRI (SELF EVALUATION)
MENGETAHUI KEKUATAN DAN
KELEMAHAN SISTEM
21
PENGERTIAN/TUJUAN EVALUASI
PERSYARATAN AMBANG
23
IMPLIKASI RELEVANSI
TERHADAP PERANAN DOSEN
MERUMUSKAN TIU
MEMBERI CONTOH DAN LATIHAN
KESEMPATAN MAGANG
PEKERJAAN SAMPINGAN (SIDE
JOB) DOSEN
PENILAIAN PROSES DAN HASIL
PERKULIAHAN
PENELITIAN
MENULIS BAHAN AJAR
24
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP
TUJUAN JELAS dan TUGAS DOSEN
dapat dijabarkan menjadi
tujuan-tujuan
PENDIDIKANkhusus
YANG AKUNTABEL :
KEGIATAN dapat diawasi agar selalu mengarah
pada pencapaian tujuan
HASILNYA EFEKTIF karena tujuan tercapai
PROSES pencapaian hasil itu EFISIEN dengan
mengingat sumber yang tersedia
MEKANISME UMPAN BALIK dijalankan untuk
menyempurnakan usaha pendidikan
25
14 BUTIR TINDAK PIDANA PENDIDIKAN
1. Penggencetaan oleh dosen kepada mahasiswa
2. Pemaksaan kehendak dosen kepada mahasiswa
3. Perlakuan tidak wajar / tidak beralasan oleh dosen
4. Isi dan metode pembelajaran yang bermutu rendah
5. Pencurian, pemalsuan atau pembajakan karya ilmiah orang lain
6. Penipuan / pengakuan hasil karya (ijazah palsu)
7. Pencemaran nama baik dan wibawa institusi melalui perbuatan
tidak layak
8. Pembocoran rahasia (ujian) yang merusak nilai pendidikan
9. Penyalahgunaan jabatan yang merusak wibawa
10. Penyalahgunaan dana (beasiswa) untuk yang tidak berhak
11. Pembelajaran yang menyimpang dari kebenaran umum
12. Tindakan pengacauan terhadap situasi dan kondisi yang normal
untuk pendidikan
13. Pembelajaran yang menyimpang dari nilai-nilai kesopanan,
kesusilaan, hukum, dan ketertiban umum
14. Tindakan pengancaman, penggeseran, pemojokkan, pemfitnahan 26
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI