Lapsus Miom
Lapsus Miom
Mioma Uteri
Dzikrulloh Abdi
201610401011051
Pembimbing
dr.Andoko,Sp.OG
RS BHAYANGKARA KEDIRI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
Latar Belakang
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak yang berkembang
dari otot dan jaringan ikat pada uterus.
Mioma uteri menimbulkan morbiditas cukup tinggi
karena dapat menyebabkan metrorrhagia dan
menorrhagia, rasa sakit bahkan infertilitas.
Mioma uteri Kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas
35 tahun (40%)
Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35-50 tahun
adanya hubungan mioma uteri dengan hormon
estrogen
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 47 tahun
Pekerjaan : IRT
Nama Suami : Tn. S
Usia : 48 tahun
Pekerjaan : karyawan swasta
Menikah 1x selama 26 tahun
Alamat : Pesantren - Kediri
Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri perut hilang timbul
RPS :
Nyeri perut hilang timbul ulu hati tembus ke punggung sudah 4 bln
ini, seperti diiris-iris, ketika darah keluar dari vagina nyeri
menghilang
Keluar darah melalui vagina merah kehitaman, banyak bergumpal,
ganti pembalut 15 kali
Perut nampak membesar 3 bulan ini dan ketika menstruasi sangat
kesakitan sampai akan pingsan
Mual muntah (-), keputihan (-), pendarahan (-).
Pasien mengatakan hamil ke 2 usia 9-10 minggu.
RPD :
Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
Anamnesis
Riwayat Sosial :
Rokok (-), konsumsi alkohol (-)
Makan dan minum normal
Riwayat Haid
Menarche usia 13 tahun, teratur 28 hari lama haid 6-7 hari.
Ganti pembalut 3x/hari
Nyeri haid
HPHT : 1- 04- 2017
Riwayat KB (-)
Riwayat Persalinan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
GCS : 456
TTV :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 89 x/ menit
RR : 22 x/ menit
Suhu : 36.6 0 C
Kepala dan Leher
Anemis (+), ikterik (-), cyanosis (-), dypsneu (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris, Retraksi dinding dada (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
terdapat benjolan di regio suprapubik, padat , permukaannya
rata, mobile ukuran 8cm, defens muscular (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Ekstremitas
Akral dingin
CRT <2 detik
Etiologi
Penyebab terjadinya mioma uteri belum diketahui secara pasti
Estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri
Mayer dan De Snoo mengemukakan patogenesis mioma uteri dengan
teori cell nest atau genitoblas. Pendapat ini lebih lanjut diperkuat oleh
hasil penelitian Miller dan Lipschutz yang mengatakan bahwa terjadinya
mioma uteri bergantung pada sel sel otot imatur yang terdapat pada cell
nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen.
Mioma Uteri
Faktor Resiko
1. Umur banyak pada usia 35-49th
2. Usia Menarche berhubungan dengan menarche dini, meskipun
resikonya sering tidak signifikan
3. Paritas nulipara mempunyai resiko yang tinggi
4. IMT risiko mioma uteri meningkat sekitar 21% untuk setiap
kenaikan 10 kg berat badan
Mioma Uteri
Klasifikasi Menurut tempatnya di uterus dan menurut arah
pertumbuhannya
1. Submukosa
2. Intramural
3. Subserosa
4. Intraligamenter
Mioma Uteri
Klasifikasi
1. Submukosa
.Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus
.Keluhan gangguan perdarahan
.umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya
benjolan waktu kuret, dikenal sebagai Currete bump
.sering mengalami infeksi terutama yg pedunculata
Mioma Uteri
Klasifikasi
2. Intramural
Terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium
Pertumbuhan tumor menyebabkan jaringan otot sekitarnya akan
terdesak dan terbentuklah semacam simpai yang mengelilingi tumor
keluhan miksi.
Mioma Uteri
Klasifikasi
3. Subserosa
tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus
dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi
mioma intraligamenter
Mioma Uteri
Klasifikasi
4. Intraligamen
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain
bila mioma dibelah terlihat berkas otot polos dan jaringan ikat yang
tersusun seperti kumparan (whorle like pattern)
Mioma Uteri
Manifestasi klinis
1. Perdarahan uterus yang abnormal. adanya disregulasi dari beberapa
faktor pertumbuhan dan reseptor-reseptor yang mempunyai efek
langsung pada fungsi vaskuler dan angiogenesis. Perubahan-perubahan
ini menyebabkan kelainan vaskularisasi akibat disregulasi struktur
vaskuler didalam uterus
2. Nyeri Panggul degenerasi akibat oklusi vaskuler, infeksi, torsi dari
mioma yang bertangkai maupun akibat kontraksi miometrium yang
disebabkan mioma subserosum.
3. Penekanan mioma uteri yang besar menekan organ sekitar
gangg.berkemih, edem pada ekstremitas posterior
4. Disfungsi reproduksi 27 40% wanita dengan mioma uteri
Mioma Uteri
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan
1. Terapi Konservative
Cara penanganan konservatif sebagai berikut:
-Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
-Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
-Pemberian zat besi.
-Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-3
menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali
Mioma Uteri
Penatalaksanaan
2. Terapi Medikamentosa
Merupakan terapi tambahan atau terapi pengganti sementara dari
operatif.
- Analog GnRH
Mioma Uteri
Penatalaksanaan
3. Terapi Pembedahan
- Miomektomi
- Histerektomi, dilakukan bila Terdapatnya 1 sampai 3 leiomioma asimptomatik atau
yang dapat teraba dari luar dan dikeluhkan olah pasien, perdarahan uterus berlebih,
Rasa tidak nyaman di pelvis
- Radioterapi, dengan indikasi :
- Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient)
- Uterus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.
- Bukan jenis submukosa.
- Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause tindakan
radioterapi bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi.
3. Penutup
Kesimpulan
WASSALAMUALAIKUM WR.WB