BANJARBARU
PPO
diobati, ditandai dengan limitasi
aliran udara yang persisten dan
progresif, akibat respons infamasi
kronik pada jalan napas dan
parenkim paru yang disebabkan
gas atau partikel beracun
Definisi
Epidemiologi
PPOK menjadi Angka harapan hidup yang
masalah meningkat
kesehatan global
Diperkirakan 56,6 juta dengan
Asia prevalensi 6,3%
Kormobiditas signifikan
Aritmia baru
Usia lanjut
Antikolinerg
Ipratropium bromida mg 6-8 jam
Oral: -
ik IDT: 20 ; 40 g
IDT: 100-200 g
Nebulizer : 2,5 5
Salbutamol
mg
4-6 jam
Agonis 2 Oral : 2-4 mg
IDT: 100-200 g
Nebulizer : 02,5 2
kerja Fenoterol
mg
4-6 jam
Oral : 0,05 % (sirup)
singkat IDT: 250-500 g
Nebulizer : 5 10
Terbutalin
mg
4-6 jam
Oral : 2,5-5 mg
Agonis 2 kerja Formoterol IDT : 4,5 12 g 12 jam
Budesonid g
Injeksi : 125 mg
diindikasikan jika terdapat salah satu gejala kardinal
pada pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik
Pemilihan regimen antibiotik bergantung dari data prevalensi
bakteri setempat
Dianjurkan pemberian antibiotik spektrum sempit jika belum
memiliki riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya
(amoksisillin 500 mg 3x/hari PO 3-14 hari atau doksisiklin 100
Antibiotik
mg 2x/hari PO 3-14 hari)
spektrum luas jika diketahui terdapat resistensi antibiotik
(amoksisilin/klavulanat 875 mg 2X/hari atau 500 mg 3x/ hari
PO 5 hari atau levofoksasin 500 mg 1x/ hari PO 5 hari).
Dapat diberikkan secara intravena jika dirawat di rumah
sakit.
mempercepat waktu pemulihan
meningkatkan fungsi paru dan hipoksemia arteri
sistemik
menurukan risiko relaps
kegagalan terapi
eksaserbasi ringan sedang prednison 30-40 mg selama 10-
oid
14 hari PO
eksaserbasi berat diberikan IV Pemberian sebaiknya < 2
Kortikoster
minggu mencegah ES.
Lanjutan....
Antibiotika untuk PPOK eks.
akut
Eksaserbasi ringan sampai sedang Eksaserbasi sedang sampai berat
Makrolides Fluoroquinolones
Klaritromisin, 500 mg 2x sehari Levofloksasin, 500 mg IV 1x/hari
Azitromisin, 500 mg pertama , sekanjutnya 250 mg/hari Gatifloksasin, 400 mg IV 1x/hari
Fluoroquinolones Aminoglikosid
Levofloxasin, 500 mg/hari Tobramisin, 1 mg per kg IV tiap 8-12 jam, atau 5 mg per kg IV/hari
Gatifloksasin, 400 mg/hari
Moksifloksasin, 400 mg/hari
pemberian mukolitik pada pasien
dengan sputum kental hanya
memberi sedikit keuntungan,
terutama pada keadaan akut
eksaserbasi, sehingga jarang
lainnya:
dipakai secara rutin.
Antioksidan : hanya bermanfaat
an
pada keadaan akut eksaserbasi dan
tidak dipakai pada penggunaan
secara rutin.
tambah
Imunoregulator : terdapat
penelitian yang menyatakan bahwa
obat
obat-obat ini dapat menurunkan
beratnya akut eksaserbasi.
Obat-
Penggunaan secara rutin belum
dianjurkan.
Antitusif dan narkotik : penggunaan
secara rutin merupakan kontra
indikasi. Lanjutan...
Terapi non-farmakologis
Stop merokok
penurunkan
rehabilitasi
progresivitas
pulmonal
FEV1-nya dapat
diperkecil.
aktivitas fisik
Diagnosis banding
Asma PPOK SOPT
Sakit Mendadak ++ - -
Riwayat Atopi ++ + -
Revesibilitas Bronkus ++ - -
Variabilitas Harian ++ + -
Eosinofil Sputum + - ?
Neutrofil Sputum - + ?
Makrofag Sputum + - ?
Komplikasi
1. Gagal napas
3. Kor pulmonal
Tanggal Lahir : 22 Agustus 1956 Umur : 60 Thn Jenis Kelamin : Laki - laki
RPS :
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 9 jam SMRS. Sesak dirasakan
semakin memberat, sesak disertai dengan nafas mengik, sesak muncul disertai
dengan batuk yang produktif, sesak tidak berhubungan dengan cuaca, suhu, waktu,
aktifitas dan perubahan posisi. Sesak tidak disertai dengan pembengkakan
ekstremitas (-), ataupun nyeri dada (-).
Keluhan ini diawali dengan batuk berdahak yang produktif sejak 4 hari SMRS
yang tidak membaik dengan obat-obatan warung, dengan dahak berwarna bening,
demam (+) penurunan berat badan (-), keringat malam (-), penurunan berat badan
(-). Sebelumnya keluhan batuk dirasakan hilang timbul dalam beberapa tahun ini,
dan membaik ketika pasien berobat atau meminum obat-obatan warung.
Sebelumnya ke rumah sakit pasien sudah menggunakan obat semprot berotec 6
semprot, dan sudah berobat ke bidan dan disuntikkan dexamethason injeksi, namun
tidak membaik.
Riwayat merokok (+) sejak usia 25 tahun dan baru berhenti 2 tahun yang lalu, os
menghabiskan rokok sebanyak 1 bungkus dalam sehari.. Hipertensi (-). BAB dan
BAK dalam batas normal
Anamnesa
RPD :
Asthma (+)
Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
RPK :
Ibu = asthma (+)
Riwayat Pengobatan
berotec inhaler
Pemeriksaan fisik
Keadaan : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 4-5-6)
Nadi : Frekuensi 120 kali/menit reguler
Tekanan Darah : 120/80
Suhu: 37,7 C
Pernafasan : 30 kali/menit, dispnea
Abdomen
Inspeksi : Distended (-) jejas (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (+). Hepar dan limpa ttb.
Ekstremitas :
Akral hangat, nadi kuat angkat. CRT <2 detik. Edema (-)
Follow up
Tanggal Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang
23/01/17 -Sesak berkurang KU: TSR ; Kess: CM DL : - IVFD RL +
Aminophyllin 1 amp
-Demam (+) TTV: Hb : 14,6 gr/dl
drip 20 tpm
-Batuk (+) TD: 130/90 ; Leu : 5800 /mm 3
- Ceftriaxone 2 x 1 gr
HR:100x/m ; RR:
Tromb:119.000 /mm 3
IV
24x/m ; T: 38,3
Ht : 40 %
- Methylprednisolone
Torak:
LED : 3mm/jam 1 x 125 mg IV
Inspeksi: Barrel Chest
Hitung Jenis: - Ranitidine 2 x 50 mg
(+)
IV
Ba : 0 %
Palpasi : kuat angkat
- Recustein 3 x 1 cap
saat statis-dinamis Eo : 0 %
- Tismalin 3 x 1 tab
Perkusi: sonor Batang : 0%
- Nebule
Auskultasi: wh+/- Seg : 90 %
Ventoline+Flexotide /
Lim : 10%
8 jam
Mon : 0%
Lanjutan
24/01/17 -Sesak berkurang KU: TSR ; Kess: CM GDS : 154 mg/dL - IVFD RL +
Aminophyllin 1 amp
-Demam (-) TTV: GD2PP : 160 mg/ dL
drip 20 tpm
-Batuk (+) mulai TD: 110/80 ; HR:
- Ceftriaxone 2 x 1 gr
berkurang 88x/m ; RR: 24x/m ;
IV
T: 36,7
- Methylprednisolone
Inspeksi: Barrel
1 x 125 mg IV
Chest (+)
- Ranitidine 2 x 50 mg
Palpasi : kuat angkat
IV
saat statis-dinamis
- Recustein 3 x 1 cap
Perkusi: sonor
- Tismalin 3 x 1 tab
Auskultasi: wh-/-
- Nebule
Ventoline+Flexotide /
8 jam
Diagnosis kerja
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Eksaserbasi Akut
Penatalaksanaan
Saat di IGD (22/02/2017)
O2 2l
Nebule Combivent 2 X
IVFD RL 20 tpm
Methylprednisolon 125 mg
Antrain 1 amp
Anamnesa Teori
Pasien datang dengan keluhan sesak
nafas sejak 9 jam SMRS. Sesak PPOK adalah : penyakit paru kronik
dirasakan semakin memberat, sesak yang ditandai oleh hambatan aliran
disertai dengan nafas mengik, sesak udara di saluran napas yang bersifat
muncul disertai dengan batuk beradahak progressif nonreversibel atau reversibel
sejak 4 hari SMRS yang tidak membaik parsial. PPOK ditandai dengan adanya
dengan dahak berwarna bening, demam emfisema dan bronkitis kronis.
Usia pertengahan keatas
(+) Sebelumnya keluhan batuk dirasakan
hilang timbul dalam beberapa tahun ini, Sesaknapas progresif menetap, memburuk
dan membaik ketika pasien berobat atau dengan OR/aktivitas
meminum obat-obatan warung. Batuk kronis
Sebelumnya ke rumah sakit pasien sudah Eksaserbasi akut sesak napas semakin
menggunakan obat semprot berotec 6 bertambah, batuk produktif dengan
semprot, dan sudah berobat ke bidan dan perubahan volume atau purulensi sputum,
disuntikkan dexamethason injeksi, namun malaise, fatigue dan gangguan susah tidur.
90 % PPOK dengan riwayat merokok.
tidak membaik. Riwayat merokok (+) >20
th dan baru berhenti 2 tahun yang lalu, os Merokok mempengaruhi makrofag
melepaskan faktor kemotaktik dan elastase
menghabiskan rokok sebanyak 1
merusak jaringan
bungkus dalam sehari.
Asma PPOK SOPT
Sakit Mendadak ++ - -
Riwayat Atopi ++ + -
Revesibilitas Bronkus ++ - -
Variabilitas Harian ++ + -
Eosinofil Sputum + - ?
Neutrofil Sputum - + ?
Makrofag Sputum + - ?
Pemeriksaan fisik
Diafragma letak
rendah dan datar
DL : Hb : 14,6 gr/dl ; Leu : 5800 /mm3 ; Gambaran
Tromb:119.000 /mm3 ; Ht : 40 % ; LED : vaskularisasi
3mm/jam menurun
Jantung tampak
sempit memanjang
jantung
pendulum
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Teori
Saat di IGD (22/02/2017)
O2 2l
Nebule Combivent 2 X
IVFD RL 20 tpm
Methylprednisolon 125 mg
Antrain 1 amp Oksigen
Bronkodilator