NEGARA HUKUM
Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh
hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
Hak Ekonomi
Ditetapkan oleh resolusi MU 2200 (XXI) tanggal 16 Desember
Sosial
1966
Budaya)
Hak atas Pendidikan (Pasal 13)
Hak Pekerja : - Hak Atas Pekerjaab (pasal 6)
- Kondisi kerja yang adil dan baik (7)
- Membentuk dan jad serikat pekerja (8)
- Jaminan Sosial (9)
Elemen penting : Akses kepekerjaan, Kebebasan dari kerja
paksa, keamanan dalam pekerjaan
Standart kehidupan yang layak (pasal 11)
- Makanan dan air bersih (12 ayat 1)
tersedia pangan dalam kualitas dan kuantitas yang cukup
bebas dari kandungan zat berbahaya
- Perumahan
Konvensi Hak Anak.
Anak rentan tergantung pada orang lain
untuk kelangsungan hidup
Pelanggaran Sekunder HAM Hak atas
pemeliharan utama (primary carier) mereka
dilanggar.
Liga bangsa-bangsa menerima Deklarasi
Jenewa tentang hak anak tahun 1924
dikuatkan PBB dengan deklarasi 1959
Tahun Internasional anak 1979 Konvensi
Hak Anak (2000)
Pasal 1 Dewasa : umur 18 Tahun kecuali
kedewasaan sidah tercapai sebelumnya.
Prinsip Hak Anak
Non Diskriminasi (pasal 2)
Kepentingan terbaik anak (pasal 3)
Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan
pengembangan anak (pasal 6)
Pandangan anak (pasal 12)
Geraldine Van Beuren :
Perlindungan anak dari bahaya
Perlindungan dari diskriminasi
Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Pengadaan hal-hal yang esensial untuk
kelangsungan hidup anak.
Isu kunsi dalam konvensi adalah kepentingan
terbaik untuk anak dalam segala bidang
Anak dapat ikut mengambil keputusan untuk
dirinya (pasal 12)
Semua anggota PBB mengesahkan
(meratifikasi) kecuali Amerika dan Somalia
Konvensi Penghapusan Segala
bentuk Diskriminasi Terhadap
Perempuan
Pembukaan Piagam PBB 1945 Rakyat PBB
berketetapan hati untuk menegaskan keyakinan
mereka akan kesetaraan laki-laki dan perempuan
Majelis Umum PBB membuat Deklarasi banyak
konvensi namun masih ada diskriminasi terhadap
perempuan 1979 Konvensi diterima
Pasal 1 konvensi definisi Diskriminasi terhadap
perempuan aspek penting definisi :
Diskriminasi bisa di sengaja atau tidak
Perempuan dapat secara langsung atau tidak
langsung dirugikan
Konvensi berlaku untuk hak-hak dalam lingkungan
publik dan privat
Instumen HAM Internasional
yang
lain
Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil
dan Politik Ditetapkan oleh resolusi Majelis
Umum, 2200A (XXI) tanggal 16 desember
1966
Deklarasi kairo tahun 1990
Statuta Roma tentang Pengadilan Kejahatan
Internasional, 17 Juli 1998
Convention on the elimination of all forms
Discrimination Against Women, 18 Desember
1979
INSTRUMEN HAM
NASIONAL
Pengakuan Bangsa Indonesia HAM
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
Kemudian daripada itu, , Kemanusiaan yang adil dan beradab,
landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan,
Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak
perlindungan dr kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan
pendidikan & memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak
memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif
- Pasal 28 D Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian
hukum, Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN
memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-
pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan,
Hak kebebasan berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak
mencari-memperoleh-memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan
informasi
Pengakuan Bangsa Indonesia HAM
- Pasal 28 G Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan
dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan
merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka
politik
- Pasal 28 H Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan &
perlakuan khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai
persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan
pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku
surut, Hak bebas dr perlakuan diskriminatif, Hak masyarakat
tradisional dihormati
d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM Tlh dicabut dng Tap
Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap
Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga &
melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan, Hak atas
kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan,
Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Ps 4 Hak utk hidup, Ps 10 Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16
Hak utk mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19 Hak utk
memperoleh keadilan, Ps 20 s.d. 27 Hak atas kebebasan
pribadi, Ps 28 s.d. 35 Hak atas rasa aman, Ps 36 s.d. 42 Hak
atas kesejahteraan, Ps 43-44 Hak turut serta dlm
pemerintahan, Ps 45 s.d. 51 Hak wanita, Ps 52 s.d. 66 Hak
anak
PEMBENTUKAN LEMBAGA
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993 UU No
39/1999 ttg HAM]
Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia
Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di
kab/kota.
Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus
pelanggaran HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh
WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-
undang Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
Hambatan penegakkan HAM
a.Faktor Kondisi Sosial-Budaya.
b.Faktor Komunikasi dan Informasi,
1) Letak geografis Indonesia yang luas
2) Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang
belum terbangun secara baik
3) Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang
masih sangat terbatas.
C.Faktor Kebijakan Pemerintah.
1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama
tentang pentingnya jaminan hak asasi manusia.
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional,
persoalan hak asasi manusia sering diabaikan.
d.Faktor Perangkat Perundangan.
1) Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil
konvensi internasional tentang hak asasi manusia.
2) Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih
sulit untuk diimplementasikan.
e.Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).