Anemia
Akibat hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ lain, dan
depresi sumsum tulang
Kejadian immunopatologi
Aktivasi poliklonal hipergamaglobulinemia, pembentukan kompleks
imun, depresi immun, pelepasan sitokin seperti TNF
Bentuk imunitas terhadap malaria dapat dibedakan atas :
a) Imunitas alamiah non imunologis
Berupa kelainan-kelainan genetic polimorfisme yang dikaitkan
dengan resistensi terhadap malaria, misalnya: Hb S, Hb C, Hb E,
thallasemin alafa-beta, defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase,
b) Imunitas didapat non spesifik
Sporozoit yang masuk kedalam darah segera dihadapi oleh respon
imun non spesifik yang terutama dilakukan oleh magrofag dan
monosit, yang menghasilkan sitokin-sitokin seperti TNF, IL1, IL2,
IL4, IL6, IL8, dan IL10, secara langsung menghambat pertumbuhan
parasit (sitostatik), membunuh parasit (sitotoksik)
Anoxia jaringan
P. vivax dan P. ovale : menyerang eritrosit imatur
P. malariae: menyerang eritrosit matur
P. falciparum: menyerang eritrosit matur & imatur parasitemia
lebih berat
MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria
(malaria proxym)
Pemeriksaan
o Pemeriksaan dengan
dengan mikroskop tes diagnostik cepat
Pemeriksaan sediaan (Rapid Diagnostic Test)
darah (SD) tebal dan tipis Mekanisme kerja tes ini
Semi kuantitatif: berdasarkan deteksi
antigen parasit malaria,
(-) : tidak ditemukan parasit
dalam 100 LPB dengan menggunakan
(+) : ditemukan 1-10 parasit
metoda imunokromatografi,
dalam 100 LPB dalam bentuk dipstik.
(++) : ditemukan 11-100
parasit dalam 100 LPB
(+++) : ditemukan 1-10 parasit
dalam 1 LPB
(++++): ditemukan >10 parasit
dalam 1 LPB
Periksaan penunjang untuk malaria berat:
o Darah rutin
o Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin,
SGOT & SGPT, alkali fosfatase, albumin/globulin,
ureum, kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis gas
darah.
o EKG
o Foto toraks
o Analisis cairan serebrospinalis
o Biakan darah dan uji serologi
o Urinalisis.
PENATALAKSANAAN
Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
DOSIS MAKSIMAL DEWASA: Kemasan artesunat + amodiakuin
Artesunat dan Amodiakuin 4 yang ada pada program pengendalian
tablet, malaria terdiri dari 3 blister.
Primakuin 3 tablet Setiap blister terdiri dari:
4 tablet artesunat @ 50 mg
Primakuin yang beredar di Indonesia dalam
bentuk tablet warna coklat yang 4 tablet amodiakuin @ 150 mg
mengandung 25 mg garam yang setara Obat kombinasi diberikan peroral
dengan 15 mg basa.
selama 3 hari dengan dosis tunggal
Primakuin pada malaria falsiparum diberikan sebagai berikut:
peroral pada hari pertama saja dengan dosis
tunggal 0.75 mg basa/kgBB.
Artesunat= 4 mg/kgBB
Pada malaria vivax diberikan peroral dengan
dosis 0.25 mg basa/kgBB selama 14 hari. Amodiakuin basa = 10 mg/kgBB
Pada malaria vivax diberikan peroral dengan
dosis 0.25 mg basa/kgBB selama 14 hari.
Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu
hamil, bayi < 1 tahun, penderita G6PD.
13 Artesunat 1 1 2 3 4 4
Amodiaku 1 1 2 3 4 4
in
1 - 14 primakui - - 1 2 2 2 3
n
Pengobatan lini pertama malaria vivax menurut berat
badan dengan artesunat + amodiakuin + primakuin
Hari Jenis Jumlah Tablet Perhari Menurut Berat Badan
obat
<5 6-10 11-17 18-30 31-40 41-49 50-59 >60
kg kg kg kg kg kg kg kg
1 -3 Artesunat 1 1 2 3 4 4
Amodiaku 1 1 2 3 4 4
in
1 Primakuin - - 1 2 2 2 3 3
Table dosis Doksisiklin dan tetrasiklin
Hari Jenis Jumlah tablet perhari menurut berat
obat badan
<5 kg 6-10 11-17 18-30 31-40 41-49 50-59 >60
kg kg kg kg kg kg kg
1- Primak - - 1 1 1
14 uin
Malaria vivax yang relaps
Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian
primakuin dosis 0.25 mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14
hari dan penderita sakit kembali dengan parasite positif dalam
kurun waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah pengobatan.
Penobatan kasus malaria vivax relaps diberikan lagi pengobatan
regimen ACT yang sama tetapi dosis primakuin ditingkatkan
menjadi 0,5 mg/kgBB/hari. Primakuin diberikan selama 14 hari.
Malaria ovale
Lini pertama mengunakan ACT ( artemisinin combination
therapy), yaitu Dihydroartemisinin piperakuin (DHP) atau
artesunat + amodiakuin. Dosis pemberian obatnya sama
dengan malaria vivax.
Lini kedua untuk malaria ovale sama dengan pengobatan untuk
malaria vivax
Malaria malariae
Cukup diberikan ACT 1 kali perharis elama 3 hari serta
pemberian primakuin dengan dosis sama dengan
pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan
primakuin.