Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN GOWA

TALLO
Nama Kelompok
Faiqotun Nimah
Nur Rizqi Awalia
Siti Latifah
Letak Kerajaan
Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal
dengan sebutan Kerajaan Makassar.
Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi
Selatan. Secara geografis Sulawesi Selatan
memiliki posisi yang penting, karena dekat
dengan jalur pelayaran perdagangan
Nusantara. Bahkan daerah Makassar
menjadi pusat persinggahan para pedagang,
baik yang berasal dari Indonesia bagian
timur maupun para pedagang yang berasal
dari daerah Indonesia bagian barat..
Kehidupan Politik

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan


dilakukan oleh Datuk Robandang/Dato Ri
Bandang dari Sumatera, sehingga pada
abad 17 agama Islam berkembang pesat
di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar
pun memeluk agama Islam. Raja Makasar
yang pertama memeluk agama Islam
adalah Sultan Alaudin. Sejak
pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan
Makasar berkembang sebagai kerajaan
maritim dan berkembang pesat
Kehidupan Ekonomi
Makassar tumbuh menjadi pelabuhan yang ramai
karena letaknya di tengahtengah antara Maluku, Jawa,
Kalimantan, Sumatra, dan Malaka. Pertumbuhan
Makassar makin cepat setelah Malaka jatuh ke tangan
Portugis (1511), sedangkan Maluku dikuasai oleh
Portugis dan Belanda. Banyak pedagang dari Malaka,
Aceh, dan Maluku yang pindah ke Makassar. Para
pedagang Makassar membawa beras dan gula dari
Jawa dan daerah Makassar sendiri ke Maluku yang
ditukarkan dengan rempah-rempah. Rempah-rempah
itu lalu dijual ke Malaka dan pulangnya membawa
dagangan, seperti kain dari India, sutra dan tembikar
dari Cina, serta berlian dari Banjar.
Kehidupan sosial Budaya
Makasar sebagai kerajaan maritim
dengan sumber kehidupan masyarakat
pada aktivitas pelayaran perdagangan
maka sebagian besar kebudayaannya
dipengaruhi oleh keadaan tersebut. Hasil
kebudayaan yang terkenal dari Makasar
adalah perahu Pinisi dan Lambo. Selain
itu juga berkembang kebudayaan lain
seperti seni bangun, seni sastra, seni
suara dan sebagainya.
Raja Raja
1. Suitan Alaudin ( 1593-1639)
2. Sultan Muhammad Said (1639-1653)
3. Sultan Hasannudin (1653-1669)
4. Sultan Mapasomba (1669- 1674)
Peninggalan kerajaan
Makam Syekh Yusuf Batu Pallantikang

Anda mungkin juga menyukai