Anda di halaman 1dari 13

Kelas B

kelompok 3

1. SUDARYANTO
2. GAGAH SUMANTRI
3. WAHYU HIDAYAT
4. LITAWATI
5. RAHMAWATI MUHAMMAD SALEH
6. MUHAIMIN
7. MOY ARIEVA R.K
8. REZARDI ANGGA PURNAMA
Universal Precaution
Universal Precaution saat ini dikenal
dengan kewaspadaan standar,
kewaspadaan standar tersebut dirancang
untuk mengurangi risiko infeksi penyakit
menular pada petugas kesehatan baik
dari sumber infeksi yang diketahui
maupun yang tidak diketahui (Depkes,
2008)
Tujuan Kewaspadaan Umum
a. Mengendalikan infeksi secara
konsisten.
b. Memastikan standar adekuat bagi
mereka yang tidak terdiagnosa atau
tidak terlihat seperti risiko.
c. Mengurangi risiko bagi petugas
kesehatan dan pasien.
d. Asumsi bahwa risiko atau infeksi
berbahaya.
Komponen Utama
Kewaspadaan Umum
Cuci Tangan
APD (Alat Pelindung Diri)
Keselamatan Menggunakan Jarum
Suntik
Sterilisasi Alat
KONSEP DASAR INFEKSI
Suatu kondisi penyakit akibat masuknya
kuman patogen atau mikroorganisme llain
kedalam tubuh sehingga menimbulkan
gejala tertentu
ETIOLOGI INFEKSI
Tipe mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi
empat kategori, yaitu :
1) Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi.
Ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada
manusia dan dapat hidup didalam tubuhnya. Bakteri bisa
masuk antara lain melalui udara, tanah, air, makanan,
cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.

2) Virus
Virus terutama berisi asam nukleat (nukleat acid)
karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk di produksi.
RANTAI INFEKSI
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar
berbagai faktor yang saling mempengaruhi, yaitu agen infeksi,
reservoir, portal of exit, cara penularan, portal of entry dan host
atau penjamu yang rentan.
Skema
Agen infeksi
Host/pejamu Reservoir

Portal de exit Portal de entry

Cara penularan
(Perry & Potter 2005)
METODE PENYEBARAN INFEKSI
Penyebaran langsung
Penyebaran tak langsung ;
Penyebaran melalui media
Penyebaran melalui vektor
Transmisi udara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES INFEKSI
* Usia
* Hereditas
* Status imunisasi
* Terapi yg dijalani
* Status nutrisi
* Kelelahan
* Stres
STERILISASI
Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen adan
apathogen beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran
dengan cara merebus, stoom, panas tinngi atau menggunakan bahan
kimia. Hal hal yang perlu diperhatikan:
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersi dan masih berfungsi.
3. Peralatan yang dibungkus harus diberi label : nama, jenis
peralatan, jumlah tgl dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan harus sedemikia rupa sehingga seluruh bagian
dapat disterilkan.
5. Waktu mensterilkan setiap jenis harus tepat.
6. Tidak boleh menambah peralatan lain dalam sterilisator, sebelum
waktu mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya dengan
korentang steril.
8. Saat mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkusnya.
9. Bila terbuka harus disterilkan kembali.
DESINFEKSI
Adalah tindakan untuk membunuh
kuman pathogen dan apathogen tetapi
tidak dengan sporanya pada alat-alat
perawatan, kedokteran dan permukaan
jaringan dengan menggunakan bahan
disinfektan atau dengan cara mencuci,
mengoles, merendam dan menjemur.
Tujuan : Memelihara peralatan dalam
keadaan siap pakai.
PENCEGAHAN INFEKSI
Secara umum , tanggung jawab perawat dalam
pencegahan infeksi antara lain :
Mendidik individu agar terhindar dari infeksi,
melalui ; upaya imunisasi, perbaikan nutrisi,
istirahat dan tidur yg cukup, menghindari stress.
Membiasakan diri mencuci tangan.
cuci tangan merupakan salah satu upaya paling
efektif dalam mengontrol infeksi.
Mencegah penyebaran kuman melalui
tidakan desinfeksi/sterilisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai