Anda di halaman 1dari 28

GAGAL GINJAL AKUT

PADA ANAK
Definisi
Gagal ginjal akut adalah suatu keadaan
klinis yang jumlah urinenya mendadak
berkurang di bawah 300 ml/m2 dalam
sehari disertai dengan gangguan fungsi
ginjal lainnya. dan sebagainya. Sering
dipergunakan istilah lain untuk keadaan
tersebut seperti nefrosis toksik akut ,
nekrosis tubular akut , nefrosis nefron
rendah.
Etiologi
a. Faktor Prarenal
Semua factor yang menyebabkan
peredaran darah ke ginjal berkurang
dengan terdapatnya hipovolemia.
.
Etiologi
b.Factor Renal
Factor ini merupakan sebab gagal ginjal
akut terbanyak. Terjadi kerusakan di
glomerulus atau tubulus sehingga faal
ginjal langsung terganggu.
Etiologi
c. Faktor Pascarenal
Semua factor pascarenalyang
menyebabkan obstruksi pada saluran
kemih, seperti kelainan bawaan, tumor,
nefrolitiasis, kracunan jengkol dan
sebagainya harus bersifat bilateral.
Fase gagal ginjal akut
a. Fase Oliguria / anuria.
Pada permulaan fase ini, mungkin tidak
diketahui oleh orang tua penderita, karena
gejala penyakit primer sebagai penyebab
gagal ginjal akut lebih menonjol. Jumlah
urine berkurang sampai 10-30 ml sehari
dan umumnya tidak sampai anuria.
Oliguria dapat berlangsung 4-5 hari atau
lebih dan kadang-kadang sampai 1 bulan.
Fase gagal ginjal akut
b. Fase Diuretik.
Diuresis dapat timbul dengan mendadak
atau urin bertambah tiap hari sehingga
mencapai keadaan poliuria. Diuresis ini
dapat disebabkan oleh kadar ureum tinggi
di dalam darah (diuresis osmotik).
Fase gagal ginjal akut
c. Fase Penyembuhan atau Fase
Pascadiuresis.
Poliuria akhirnya berkurang, demikian
pula gejala uremia. Didalam beberapa
minggu faal glomerulus dan tubulus
menjadi naik, tetapi masih ada kelainan
kecil. Yang paling lama terganggu adalah
daya mengkonsentrasi urine.
Diagnosis
Anamnesa

Dalam anamnesis perlu dicari factor-faktor yang


menyebabkan GGA prarenal, renal pascarenal.
Riwayat muntah-berak 1-2 hari sebelumnya
menunjukkan kearah GGA prarenal atau
sindrom hemolitik uremik.
Sakit tenggorok 1-2 minggu sebelumnya,atau
ada koreng-koreng di kulit disertai kencing
merah menunjukkan kearah GNA pasca
streptokok.
Anamnesa
Adanya riwayat sering panas, ruam
kulit,atritis menunjukkan kearah lupus
eritematosus sistemik (SLE) atau
vaskulitis.
Pemakaian obat-obatan sebelumnya perlu
diteliti untuk mencari adanya obat
nefrotoksik sebagai penyakit GGA.
Anamnesa
Riwayat infeksi saluran kemih dan
keluarnya batu memikirkan kearah GGA
pascarenal.
Pada GGA perlu diperhatikan betul
banyaknya asupan cairan (input),
kehilangan cairan (output)melalui urine,
muntah, diare, keringat berlebihan, dan
lain-lain serta pencatatan berat badan
pasien.
Anamnesa
Riwayat penyakit jantung, gangguan
hemodinamik, adanya penyakit sirosis
hati, hipoalbuminemia, alergi yang
mengakibatkan penurunan volume
efektifperlu selalu ditanyakan.
Pada neonatus dicurigai bila bayi tidak
kencing dalam 24-48 jam pasca lahir.
Anamnesa
Riwayat ibu dengan oligohidramnion
terkadang ada.
Neonatus dengan obstruksi saluran kemih
dan tampak normal dengan pengurangan
atau bahkan peningkatan jumlah urine
Diagnosis
Pemeriksaan Fisis

Pada pemeriksaan fisis dapat ditemukan


kesadaran menurun sampai koma bila
GGA telah berlangsung lama.
Pasien umumnya menunjukkan
pernafasan yang cepat dan dalam karena
adanya asidosis metabolic.
Pemeriksaan Fisis

Pada pasien GGA berat dapat ditemukan


sesak nafas yang hebat karena menderita
gagal jantung atau edema paru.
Pemeriksaan fisik dapat dijumpai kandung
kemih yang teraba atau ginjal yang
membesar.
Pemeriksaan Fisis
Hipertensi sering ditemukan akibat
adanya overload cairan.
Tanda-tanda dehidrasi perlu dicari karena
merupakan penyebab GGA pra-renal.
Bila ada pasien ditemukan oliguria,
takikardia, mulut kering, hipotensi
ortostatik kemungkinan menyebabkan
GGA prarenal.
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisik perlu dicari tanda-
tanda penyakit sistemik multiorgan seperti
lupus eritematosus sistemik yaitu dengan
memeriksa kulit, sendi, kelenjar getah
bening.
Pembesaran ginjal polikistik atau
multikistikdisplasia atau hidronefrosis
(uropati obstruktif).
Pengobatan
Dehidrasi

Bila terdapat dehidrasi atau banyak kehilangan


darah maka perlu diberikan cairan intravena.
Sebaiknya diberikan cairan berupa larutan
glukosa 10-20%.
Dianjurkan untuk memindahkan tempat
venoklisis setiap 8 jam untuk mencegah
timbulnya trombosis.
Ditambah 25 mg heparin pda setiap 500 ml
larutan glukosa 10-20%.
Pengobatan
Asidosis

Untuk memberantas asidosis diberikan


bikarbonas natrikus atau laktas natrikus.
Koreksi tidak perlu hingga kadar CO2 plasma
menjadi normal lagi, karena bahaya timbulnya
hipernatremia dan retensi cairan oleh karena
kelebihan natrium.
Asoidois berat dapat diberantas dengan dialysis.
Pengobatan
Hiperkalemia

Sebelum diuresis menjadi baik, kalium tidak


perlu diberikan.
Untuk mencegah intoksikasi kalium, maka
pemberian kalium dengan cairan dan makanan
harus dikurangi.
Lemak dapat diberikan peroral untuk protein
sparing effect.
cation-exhange resin peroral atau perektum.
Kombinasi glukosa, serta larutan NaCl 3%.
Pengobatan
Hiponatremia

Pengurangan pemberian caiaran.


Natrium baru diberikan bila ada gejala
keracunan air (water intoxication) yang
membuat faal ginja menjadi jelek oleh
kekurangan natrium didalam tubuh.
Klorida biasanya diberikan bersama
natrium.
Pengobatan
Hipokalsemia

Untukmemberantasnya diberikan
glukonas kalsikus secara intravena.
Pengobatan
Hiperfosfatemia

Dicegah dengan pemberian fosfat binding


gel.
Kadang-kdang ada hiperfosfatemia yang
dapat diberantas dengan dialysis.
Pengobatan
Katabolisme Jaringan

Zat hidrat arang dan lemak mempunyai sifat protein


sparing effect dan mencegah kerusakan jaringan.
Bila ada muntah, zat hidrat arang dapat diberikan
sebagai larutan glukosa intravena.
Kepada anak diberikan 100-150 gr sehari dan kepada
bayi jumlah kalori basal untuk mengurangi katabolisme
endogen.
Pemberian testoteron dapat juga mengurangi peninggian
kadar ureum, kalium dan fosfor.
Antibiotika nefrotoksik (gentamisin, amikasin) tidak boleh
digunakan.
Pengobatan
Anemia

Seringkeadaan uremia. Bila perlu harus


diberikan transfusi darah.
Pengobatan
Hipertensi

Dapat diobati dengan pemberian obat-obatan


anti-hipertensi seperti misalnya reserpin atau
pemblok beta.
Bila terjadi edema paru dan gagal jantung harus
dipakai morfin dan oksigen.
Hipervolemia pada glomerulonefritis akut
mungkin mengakibatkan gagal jantung dan
dapat diberantas dengan digitalis.
Indikasi Dialisis Pada Anak
Indikasi dialysis pada anak dengan GGA adalah :

Kadar ureum darah > 200 mg%.


Hiperkalemia > 7,5 mEq/L.
Bikarbonas serum < 12 mEq/L.
Adanya gejala-gejala overhidrasi : edema paru,
dekompensasi jantung dan hipertensi yang tidak
dapat di atasi dengan obat-obatan.
Perburukan keadaan umum dengan gejala
uremia berat : perdarahan kesadaran menurun,
sampai koma.

Anda mungkin juga menyukai