Anda di halaman 1dari 53

Resusitasi Neonatus

Dr.Elsye
Souvriyanti,SpA
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Mengapa belajar resusitasi ?
90% bayi lahir mengalami transisi dari
kehidupan intrauterin ke ekstrauterin
tanpa masalah

10% memerlukan bantuan untuk


memulai pernafasan saat lahir

1% memerlukan resusitasi ekstensif


BATASAN
Asfiksia perinatal:
kondisi akibat kekurangan oksigen (hipoksia) dan
atau gangguan perfusi berbagai organ yang cukup
penting

Asfiksia antepartum & intrapartum


insufisiensi plasenta

Asfiksia postpartum sekunder dr


insufisiensi paru, jantung,neurologik
ABC resusitasi
Airway
Breathing
Circulation
Konsep resusitasi neonatus

Hal yang paling penting dan efektif


adalah pemberian ventilasi paru dengan
oksigen
Resusitasi Jantung Paru
pada neonatus
Penggunaan balon dan sungkup
resusitasi
Kompresi dada
Intubasi endotrakeal
Bayi normal
Pada saat lahir
Vigorous
Bernafas spontan dengan menangis
Denyut jantung 120-140 x/menit
Sianosis sentral hilang dengan segera
Bayi asfiksia
kondisi akibat kekurangan oksigen (hipoksia) dan
atau gangguan perfusi berbagai organ yang cukup
penting

Pada saat lahir :


Tonus otot menurun
Kesulitan memulai nafas pertama
Dapat terjadi apnu atau respirasi yang tidak
adekuat
Keterbatasan pengambilan O2 dan eksresi CO2
Terjadi asfiksia yang progresif
asfiksia
Penyebab depresi napas saat lahir:
Asfiksia intrauterin
Prematuritas
Obat-obatan yang diberikan kepada ibu
Kelainan neuromuskular kongenital
Malformasi kongenital
Hipoksemia intrapartum
asfiksia

Asfiksia:
Menyebabkan hipoksis progresif,
akumulasi, dan asidosis
Dapat menyebabkan kerusakan otak
permanen atau kematian
Dapat mengganggu berbagai organ vital.
Bagaimana janin mendapat
oksigen sebelum lahir
Sebelum lahir, O2 janin berasal dari ibu
Paru-paru belum berfungsi
Alveoli terisi cairan
Konstriksi pembuluh darah
Aliran darah dari jantung kanan duktus
arteriosus aorta
Cairan
dalam
alveoli
sebelum
lahir
Alran darah yang melalui duktus arteriosus dan keluar dari
paru-paru sebelum kelahiran
Apa yang biasanya terjadi pada
kelahiran sehingga bayi
mendapatkan oksigen dari paru-paru
1. Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara

uda
cairan ra
paru-
paru
janin
air air

Napas Napas Napas


pertama kedua selanjut
nya
2. Arteri umbilikalis terjepit
meningkatkan tekanan darah sistemik
3. Relaksasi pembuluh darah paru
bersamaan dengan peningkatan
tek.darah sistemik meningkatkan
aliran darah pulmonal dan mengurangi
aliran melalui duktus arteriosus
Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir
Penghentian aliran melalui
duktus arteriosus setelah lahir
karena darah mengalir ke paru-
paru
Keadaan klinis yang ditemui:
Sianosis
Bradikardia
Tekanan darah rendah
Depresi pernapasan
Tonus otot menurun
Diagram Prosedur Resusitasi
Menilai reaksi bayi saat lahir
Selalu
diperlukan bayi Usahakan tetap hangat, posisi yang benar,
bersihkan jalan napas, rangsang napas dengan
baru lahir mengeringkan, dan beri O2 (bila perlu)

Berikan ventilasi efektif


Balon dan sungkup
Diperlukan lebih jarang Intubasi endotrakeal

Lakukan kompresi dada


Kadang-kadang diperlukan
Pemberian
bayi baru lahir
obat-obatan
Perkiraan waktu Lahir

Bersih dari mekonium ?


Bernapas atau menangis ?
Tonus otot baik ? Penilaian
Warna kulit kemerahan ?
Cukup bulan ?
30 detik
Tidak
Berikan kehangatan
Posisikan; bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi A
Beri O2 (bila perlu)

Evaluasi pernapasan, frekuensi jantung,


dan warna kulit Evaluasi
30 detik

Apne atau FJ < 100


Berikan ventilasi tekanan positif* B
FJ < 60 FJ > 60 Evaluasi
Berikan VTP*
30 detik

Lakukan kompresi dada C


HR < 60
Evaluasi
Berikan epinefrin*
D
Kotak A
Berikan kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan napas

Then nose

Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung


kotak A
Keringkan, merangsang pernapasan
dan meletakkan pada posisi yang benar

Cara mengeringkan bayi Merangsang pernafasan


kotak A
Berikan oksigen aliran bebas bila perlu

Memakai masker Memakai pipa endotrakeal


Balon dan sungkup resusitasi
Jenis balon resusitasi
Keuntungan dan kerugian tiap jenis
balon
Sungkup wajah : ukuran dan bentuk
Meletakkan balon dan sungkup pada
wajah
Jenis balon resusitasi
Balon tidak mengembang Balon mengembang
sendiri
sendiri

Setting a
self-
inflating
bag
Jenis balon Keuntungan Kerugian

Balon tidak Memberikan oksigen 100% Membutuhkan lekatan ketat


mengembang setiap saat antara sungkup dan pasien
sendiri Mudah mengetahui lekatan untuk mempertahankan
pada wajah pasien balon tetap mengembang
Kekakuan paru dapat Membutuhkan sumber gas
terasa bila balon diremas untuk mengembang
Dapat memberikan Umumnya tidak mempunyai
oksigen aliran bebas 100% katup pelepas tekanan untuk
pengaman

Balon Selalu akan terisi setelah Tetap mengembang walau


mengembang diremas walau tanpa tidak terdapat lekatan antara
sendiri sumber gas sungkup dan wajah pasien
Katup pelepas tekanan Memerlukan pemasangan
mengurangi reservoar oksigen untuk
pengembangan yang dapat memberikan oksigen
berlebihan mendekati kadar 100%
Tidak dapat memberikan
oksigen aliran bebas 100%
balon resusitasi

Karakteristik balon resusitasi :


Ukuran balon tidak melebihi 750 mL
Mampu memberikan oksigen 90-100%
Mampu menghindari tekanan yang
berlebihan
Sungkup dengan ukuran yang sesuai
balon dan sungkup
resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
Pastikan jalan napas terbuka
Posisikan kepala bayi
Posisikan diri penolong di sisi meja resusitasi
Meletakkan posisi sungkup tepat pada wajah,
memantapkan lekatan antara sungkup dan
wajah
Bentuk sungkup

Bentuk bundar Bentuk anatomis

Ukuran sungkup

Benar Salah: terlalu besar Salah: terlalu kecil


sungkup
resusitasi

Meletakkan sungkup
tepat pada wajah
bayi
balon resusitasi

Besar tekanan :

Tekanan :
Pernapasan awal
segera setelah lahir
> 30 cm H2O
Paru normal (napas
selanjutnya) : 15-20 cm
H2O
Paru sakit atau imatur
20-40 cm H2O
Ukuran relatif napas normal dan balon resusitasi biasa
Tanpa reservoar O2

Udara
kamar
O2 21%

O2 100%

Pengaturan oksigen
O2 40% ke pasien
dan tekanan dalam
balon mengembang Dengan reservoar O2
sendiri
O2 100%

Reservoar O2

O2 90% - 100% ke pasien


balon dan sungkup resusitasi

Berapa sering meremas balon :


Kecepatan 40-60 kali/menit
Pompa (remas) dua tiga (lepas)
pompa (remas)
balon dan sungkup
resusitasi
Bila dada tidak mengembang adekuat
Kondisi Tindakan
Lekatan tidak adekuat Pasang kembali sungkup ke wajah

Jalan napas Reposisi kepala


tersumbat Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka

Tidak cukup tekanan Naikkan tekanan sampai tampak


gerakan naik turun dada yang mudah
Pertimbangkan intubasi endotrakeal
balon dan sungkup
resusitasi
Bila ventilasi balon dan sungkup lebih
dari beberapa menit harus dipasang
pipa orogastrik
box B

Bagaimana mengetahui perbaikan


klinis bayi dan ventilasi tekanan positif
dapat dihentikan ?
Peningkatan frekuensi jantung
Perbaikan warna kulit
Adanya napas spontan
Bila bayi tidak menunjukkan
perbaikan
Apakah gerakan dada adekuat ?
Apakah oksigen 100% diberikan ?
Kompresi dada
Indikasi untuk memulai kompresi dada :
bila frekuensi jantung < 60/menit setelah
30 detik dilakukan VTP yang efektif
Lebih baik dilakukan intubasi
endotrakeal untuk menjamin ventilasi
yang adekuat dan memudahkan
koordinasi VTP dan kompresi dada
kompresi dada
Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari
Teknik dua jari

Teknik ibu jari Teknik dua jari


kompresi dada
Posisi jari 1/3 bawah tulang dada/sternum
Penekanan 1/3 diameter anterior-
posterior dada
Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) 30
ventilasi & 90 kompresi per menit
Satu Dua - Tiga Pompa Satu - Dua
-Tiga - Pompa
Hentikan bila FJ > 60 /menit
Intubasi endotrakeal
Faktor yang menentukan saat untuk melakukan
intubasi endotrakeal :
Jika terdapat mekonium dan bayi tidak bugar
Jika VTP dengan balon dan sungkup tidak
menghasilkan pengembangan dada atau jika VTP
telah berlangsung beberapa menit
Jika diperlukan kompresi dada, intubasi dapat
membantu koordinasi kompresi dada dan ventilasi
dan memaksimalkan efisiensi VTP
Jika diperlukan pemberian epinefrin untuk
meningkatkan frekuensi jantung
intubasi endotrakeal
Indikasi khusus melakukan intubasi
endotrakeal :
Bayi sangat kurang bulan
Untuk memberikan surfaktan
Bila diduga hernia difragmatika
Peralatan intubasi endotrakeal

Endotracheal tubes dengan


diameter yang sama lebih disukai
untuk neonatus
Process of cutting endotracheal tube to length
before insertion

Characteristics of endotracheal tubes used for


neonatal resuscitation

Optional stylet for increasing endotracheal tube


stiffness and maintaining curvature during intubation
intubasi endotrakeal
Ukuran pipa endotrakeal
Diameter pipa Berat lahir (g) Usia gestasi
(mm) (minggu)
2,5 < 1000 < 28

3,0 1000-2000 28-34

3,5 2000-3000 34-38

3,5-4,0 > 3000 > 38


Epiglotis

Glotis
Pita suara

Esofagus
Kesalahan pada saat intubasi
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop Lidah di sekitar Masukkan daun


kurang dalam daun laringoskop lebih
dalam
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop terlalu Dinding esofagus Tarik daun


dalam di sekitar daun laringoskop perlahan
sampai terlihat
epiglotis dan glotis
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop miring Bagian glotis Geser daun laringoskop


ke satu sisi terletak miring di ketengah dengan
satu sisi daun perlahan. Kemudian
masukkan atau cabut,
tergantung pada petunjuk
yang terlihat
Valekula

Trakea Bronkus
utama

Epiglotis Esofagus

Anda mungkin juga menyukai