Refleksi Kasus

Identitas Pasien
Nama : Ny ES
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 21 tahun
Alamat : Gondangan, Jogonalam
No RM : 10.07.4xx
Jaminan : BPJS PBI
Anamnesis
KU : pasien mengeluhkan gusi bengkak
RPS :
1 BSMRS os merasa pipi bagiian kiri semakin besar. Nyeri (-), sulit makan (-),
kemerahan (-). Os berobat ke puskesmas dan diberi obat
2 MSMRS pipi kiri semakin bengkak diikuti pipi kanan. Nyeri (+) pusing (+)
penurunan pendengaran (+) kemerahan (-) sulit makan (-) sulit bernafas (-) ngorok
saat tidur (-). Pasien berobat ke puskesmas kemudian dirujuk ke poli gigi RSST
klaten
1 MSMRS pasien ke poli gigi RSST Klaten, dilakukan rontgen gigi dan didapatkan
impaksi ringan gigi 18, 2; impaksi gigi 38, 48; caries gigi 36. kemudian
direncanakan untuk dilakukan operasi odontectomi 1 minggu kemudian
Assesment Pre-operasi (2 Mei
2017)
Subjective:
pasien sebelumnya pernah melakukan operasi caesar dengan bius spinal 1 tahun
yll, sesak napas(-) alergi obat (-), alergi (-), DM (-), HT(-), penyakit jantung (-).
Pasien menderita asma sejak SMA (3 tahun). Terakhir kali muncul gejala 1 bulan
yll. Dibawa ke puskesmas kemudian diuap. Pasien mengatakan asmanya jarang
timbul gejala dan jika bergejala hanya dibawa ke puskesmas untuk diuap. Tidak ada
obat rutin yang dikonsumsi. Pencetus tidak diketahui pasien. Pasien mengatakan
pernah mengalami gangguan jiwa (baby blue syndrome) dan kecemasan berlebih.
RPK: DM, HT, asma, alergi disangkal
Assesment Pre-operasi (2 Mei
2017)
Objective:
Pemeriksaan Fisik
KU : CM, sedang
BB: 72 kg TB: 158 cm BMI: 28,8
TD: 100/80 HR: 82x/mnt RR: 24x/mnt T: 37 C VAS: 3
Kepala : CA -/-, SI -/-, RC +/+, tampak pipi kiri yang bengkak, nyeri tekan (-)
Leher : mobilitas baik
thorax : simetris, retraksi (-)
paru : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
jantung: S1 S2 regular, bising (-)
Abdomen : supel, BU(+)N, NT (-)
Ekstremitas: edema (-), WPK <2 detik, akral hangat
Assesment Pre-operasi (2 Mei
2017)
Objective:
L: obstruksi (-), jejas (-), bengkak pipi kiri, sesak (-)
E: 3-3-2 baik
M: Malampati 2
O: snoring (-), stridor (-)
N: mobilitas bebas

M: mask seal tidak ada

O: obstruksi (-)
A: age <50th
N: no teeth (-)
S: stiff lungs: asma
Assesment Pre-operasi (2 Mei
2017)
Objective: Pemeriksaan penunjang
Parameter Nilai Paramet Nilai
er
Hb 12,5 g/dl PTT 12,5 detik
AL 8,3x103/mc APTT 35,8 detik
L
AE 5,25x109/m INR 1,05 detik
cl
ATOPG: 235.000 GDS 74 mg/dl
Impacted ringan gigi 18,28
Hct
39,4%
Impacted horizontal gigi 38,48
Caries gigi 36
Sistema tulang baik
Assesment Pre-operasi (2 Mei
2017)
Assesment:
Impacted teeth
ASA II dengan asma
Plan:
Puasa 8 jam pre-op
Inj MP 125mg pukul 06.00 WIB hari operasi
Durante Operasi
Operasi dilakukan tanggal 3 Mei 2017. pasien memasuki kamar operasi pukul 09.50. Pasien tampak
sedikit cemas dan terus bertanya apakah operasi berlangsung lama dan nanti bangunnya akan cepat
tidak. Pasien terpasang IV line dengan RL 20tpm. Setelah agak tenang pasien kemudian disuntikkan
fentanyl 100mg, midazolam 3 mg, propofol 100mg, kemudian diberi facemask 5l/menit dilanjutkan
dengan pemberian atrakuronium. Setelah itu ditunggu 3 menit kemudian facemask dilepas, dan
dilakukan pemasangan ET. Setelah itu dicek suara napas diparu kanan kiri dan gaster tidak
terdengar. Kemudian ET ditarik sedikit, dimasukkan kembali masih tidak terdengar suara napas di
lapang paru disertai desaturasi. Oleh dokter anestesi dikatakan terjadi bronkospasm/ reaksi asma
kemudian diinjeksikan dexa 2 ampul (10mg) dan aminophylin 1 ampul. Setelah itu dicek suara napas
simetris di paru kanan dan kiri. Kemudian ET difiksasi dan operasi dilakukan. Saturasi menunjukkan
98%. Setelah operasi selesai diinjeksikan ondansetron 8mg dan ketorolac 10mg, kemudian dilakukan
nebu (Ventolin dan pulmicort) yang disambungkan ke ET namun O2 dilepas. Saturasi turun perlahan
selama nebu. Lalu dicari cara agar O2 tetap terhubung saat nebu. Setelah selesai, dilakukan suction
dan ekstubasi. Pasien diberi oksigenasi melalui nasal kanul setelah keluar ruang operasi.
Post-operasi : SaO2 94%, TD 101/70 mmHg, HR 75x/mnt, RR 18x/mnt