Anda di halaman 1dari 1

BERANDA PROFIL INFORMASI PUBLIK LAYANAN PUBLIK UNDUH TAUTAN LAYANAN PENGADUAN

Selasa, 31 Januari 2023 LOGIN KAMUS FAQ PETA SITUS

LIHAT VERSI MOBILE

PILIHAN BAHASA INDONESIA ENGLISH

Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi Klik di Sini

Hotline Virus
KEMBALI COVID-19
| BERANDA | 119 ext
BERITA 9 INFORMASI | RILIS BERITA
DAN

Kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam Penanganan Penyakit COVID-19 klik disini

Katarak Penyebab
WASPADA!! Terbanyak
Hati-hati apabila Gangguan
ada mendapatkan Penglihatan
info melalui whatsappdidan
Indonesia
lain sebagainya mengatasnamakan Pejabat Kemenkes. mohon untuk diabaikan!
Dipublikasikan Pada : Selasa, 12 Oktober 2021 00:00:00, Dibaca : 5.948 Kali

Jakarta, 12 Oktober 2021

Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Sebagian besar gangguan penglihatan tersebut diakibatkan oleh
katarak.

Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan berdasarkan World Report on Vision
tahun 2019 diperkirakan secara global terdapat kurang lebih 2,2 milyar penduduk yang mengalami gangguan penglihatan dan/atau kebutaan.
Padahal, kondisi gangguan penglihatan atau kebutaan yang dialami 1 milyar penduduk tersebut sebenarnya dapat dicegah.

''Berdasarkan data nasional Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 2016 Kemenkes, dengan sasaran
populasi usia 50 tahun ke atas diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%),''
katanya pada konferensi pers terkait Hari Penglihatan Sedunia secara virtual, Selasa (12/10) di Jakarta.

Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Aldiana Halim mengatakan di Indonesia dengan populasi pada
tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan
gangguan penglihatan sedang dan berat.

Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, atau
kelainan mata hal-hal lainnya seperti kelainan refraksi, glaukoma atau kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.

''Tapi sebetulnya kita harus berfokus pada katarak, kita harus berusaha bagaimana orang katarak ini bisa mendapatkan akses pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak sehingga penglihatannya akan kembali,'' kata Aldiana.

Orang dengan katarak ini, lanjut Aldiana treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan
mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.

''Kalau seandainya katarak 81,2% setengahnya bisa kita tangani, nanti prevalensi gangguan penglihatan akan turun secara signifikan,'' tambah
Aldiana.

Gangguan penglihatan tidak hanya berpengaruh kepada penglihatan tetapi berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan penderitanya.
Jadi gangguan penglihatan itu berpengaruh terhadap kualitas hidup orang yang menderitanya.

Beberapa konsekuensi dari hilangnya penglihatan berpengaruh kepada fisik, mental, kepuasan hidup, mobilitas, ketergantungan, pendidikan.
Orang dengan gangguan penglihatan juga memperberat penyakit kronis yang sedang diderita.

''Kami baik dari Perdami dan leadership-nya dari Kemenkes sekarang memang sedang berjuang, berusaha untuk mendapatkan orang-orang
dengan gangguan penglihatan di manapun mereka berada, dan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya sehingga mereka bisa kembali melihat,'' ucap Aldiana.

Upaya tersebut tengah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, baik di Papua, Maluku, atau teman-teman sedang bergerak sekarang untuk
mencari orang dengan gangguan penglihatan dan kemudian berusaha mengembalikan ingatan mereka.

Sayangi Mata Kita

Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day (WSD) diperingati pada hari Kamis minggu kedua bulan Oktober setiap tahun. Tahun ini
bertepatan pada Kamis, 14 Oktober 2020 dan mengusung tema global ''Love Your Eyes'' dengan tema-nasional ''Sayangi Mata Kita''.
Upaya penanggulangan gangguan penglihatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah antara lain meningkatkan kampanye dan edukasi
kesehatan melalui CERDIK, PATUH, dan LIHAT, pemanfaatan teknologi melalui Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan
(SIGALIH) dan Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM).

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah
gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kesadaran terhadap efek pajanan radiasi gadget/elektronik yang terlalu lama
atau terlalu dini pada anak.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email
kontak
kontak[at]kemkes
kemkes[dot]gogo[dot]id
id (D2)

RILIS SEBELUMNYA BERITA TERPOPULER

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Orang 5.668 Hits Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes 33.534 Hits
Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan
Lantik Eselon 2 Kemenkes, Menkes Berharap RS Vertikal 3.936 Hits
Jadi Rujukan Asia Tenggara 156 Obat Sirup Boleh Diresepkan 31.150 Hits

Akselerasi Vaksinasi COVID-19 Jadi Kunci Tekan Angka 4.100 Hits Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Orang 27.808 Hits
Kematian Pada Lansia Tua Diminta Waspada

Kenyamanan dan Fasilitas Layanan Medis di RS, Bantu 3.869 Hits Indonesia Siap Perkuat Kerjasama Guna Mewujudkan 18.969 Hits
Percepat Kesembuhan Pasien Transformasi Kesehatan

Makin Gampang Ke Fasilitas Publik, Fitur PeduliLindungi 3.796 Hits Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif Untuk Cegah 16.680 Hits
Bisa Diakses di 50 Aplikasi Gangguan Ginjal Pada Anak

APLIKASI PUBLIK < KEMBALI | SELANJUTNYA > APLIKASI INTERNAL < KEMBALI | SELANJUTNYA > KONTAK KAMI

Pengadaan Secara Data Minimal


HALO KEMKES 1500567

Indonesia Dinas Luar FAX 021-52921669

E-MAIL kontak [at] kemkes [dot] go [dot] id

BERANDA PETA SITUS KONTAK KAMI COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai