Anda di halaman 1dari 69

PEMICU 4

Olivia paulus (405160034)


LI 1. Definisi, indikator, jenis,
tujuan SPM
Definisi SPM

SPM : standar dari batas-batas tertentu untuk mengukur


kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yg
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakar yg
mencakup jenis pelayanan, indikator, & nilai
Indikator SPM
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 1. Cakupan Ibu hamil yang
Kesehatan Dasar kunjungan Ibu Hamil mendapatkan
K- 4. pelayanan antenatal
sesuai standar
paling sedikit empat
I. kali, triwulan ketiga
umur kehamilan.
2. Cakupan Komplikasi
komplikasi kebidanan pada
kebidanan yang kehamilan,
ditangani. persalinan, nifas.

3. Cakupan Proses pelayanan


pertolongan persalinan dimulai
persalinan oleh pada kala I
tenaga kesehatan sampai dengan kala
yang memiliki IV persalinan.
kompetensi
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 4. Cakupan pelayanan kepada
Kesehatan Dasar Pelayanan Nifas ibu nifas sedikitnya
3 kali, pada 6 jam
pasca persalinan s.d
3 hari; pada minggu
I. ke II, dan pada
minggu ke VI
termasuk persiapan
dan/atau
pemasangan KB
Pasca Persalinan
5. Cakupan Bayi berumur 0 28
Neonatus dengan hari, dengan
komplikasi yang penyakit dan
ditangani kelainan yang dapat
menyebabkan
kesakitan,
kecacatan, dan
kematian
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 6. Cakupan Setiap bayi
Kesehatan Dasar Kunjungan Bayi memperoleh
pelayanan kesehatan
minimal 4 kali yaitu
1 kali pada umur 29
I. hari-3 bulan, 1 kali
pada umur 3-6 bulan,
1 kali pada umur 6-9
bulan, dan 1 kali
pada umur 9-11
bulan.
7. Cakupan Desa/ imunisasi dasar
Kelurahan Universal secara lengkap pada
Child Immunization bayi (0-11 bulan), Ibu
(UCI) hamil, WUS dan anak
sekolah tingkat
dasar.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 8. Cakupan Mencakup
Kesehatan Dasar pelayanan anak Pemantauan
balita pertumbuhan dan
Pemantauan
perkembangan
I. setiap anak usia 12-
59 bulan
dilaksanakan
minimal 2 kali
pertahun (setiap 6
bulan)
9. Cakupan Pemberian makanan
pemberian makanan pendamping ASI
pendamping ASI pada anak usia 6
pada anak usia 6 24 Bulan dari
24 bulan keluarga miskin
keluarga miskin selama 90 hari.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 10. Cakupan balita balita gizi buruk
Kesehatan Dasar gizi buruk mendapat yang ditangani di
perawatan sarana pelayanan
kesehatan sesuai
tatalaksana gizi
I. buruk di satu
wilayah kerja pada
kurun waktu
tertentu.
11. Cakupan pemeriksaan
penjaringan kesehatan umum,
kesehatan siswa SD kesehatan gigi dan
dan setingkat mulut siswa kelas 1
SD dan Madrasah
Ibtidaiyah yang
dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan
bersama guru,
dokter kecil.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan

Pelayanan 12. Cakupan Pasangan suami


Kesehatan Dasar peserta KB aktif Isteri, yang istrinya
berusia 15 49
tahun. Angka
Cakupan Peserta KB
I. aktif menunjukkan
Tingkat
pemanfaatan
kontrasepsi di
antara para
Pasangan Usia
Subur (PUS).
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 13. Cakupan a. Acute Flacid
Kesehatan Dasar Penemuan dan Paralysis (AFP)
Penanganan rate per 100.000
Penderita Penyakit. penduduk < 15
tahun
I. b. Penemuan
Penderita
Pneumonia Balita
c. Penemuan pasien
baru TB BTA
Positif
d. Penderita DBD
yang ditangani
14. Cakupan Jumlah pasien
pelayanan masyarakat miskin
kesehatan dasar di puskesmas pada
pasien masyarakat kurun waktu
miskin tertentu.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 15. Cakupan Rawat Jalan Tingkat
Kesehatan pelayanan Lanjut meliputi
Rujukan kesehatan rujukan rawat inap di sarana
pasien masyarakat kesehatan strata
II. miskin dua dan strata tiga

16. Cakupan tempat pelayanan


Pelayanan Gawat gawat darurat yang
Darurat level 1 yang memiliki Dokter
harus diberikan Umum on site 24
jam dengan.
General Emergency
Life Support.
Advance Trauma Life
Support.
Advance Cardiac Life
Support.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan

Penyelidikan 17. Cakupan Upaya untuk


Epidemiologi dan Desa/kelurahan menemukan
Penanggulangan mengalami KLB penderita atau
KLB yang dilakukan tersangka
penyelidikan penderita,
epidemiologi < 24 penatalaksanaan
III. jam Penderita,
pencegahan
peningkatan,
perluasan dan
menghentikan
suatu KLB.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Promosi 18. Cakupan Desa desa yang
Kesehatan dan Siaga Aktif mempunyai Pos
Pemberdayaan Kesehatan Desa
Masyarakat (Poskesdes) atau
UKBM lainnya
berfungsi sebagai
pemberi pelayanan
IV. kesehatan dasar,
penanggulangan
bencana dan
kegawatdaruratan,
surveilance berbasis
masyarakat yang
meliputi
pemantauan
pertumbuhan (gizi),
penyakit,
lingkungan dan
Pelayanan kesehatan yg wajib dilaksanakan oleh puskesmas tertentu
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan usia lanjut
Pelayanan gizi
Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, kusta, filariasis
Jenis SPM
Tujuan SPM
Pedoman bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan layanan kepada masyarakat.
Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
Alat akuntabilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
Mendorong terwujudnya checks and balances.
Terciptanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
puskesmas.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman
tentang definisi operasional, indikator kinerja, ukuran atau satuan rujukan, target
nasional tahunan, cara perhitungan, rumus, pembilangan, penyebut, standar, satuan
pencapaian kinerja, dan sumber data.
LI 2. administrasi kesehatan
(p1,p2,p3,monitoring, evaluasi)
Administrasi kesehatan
Administrasi Kesehatan
Administrasi: upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mepergunakan
orang lain(George R Terry)
Sehat : Suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan social yang tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja(WHO 1947 dan UU pokok kesehatan
no.9, 1960)

Organisasi: suatu wadah formal dimana trdpt org yg bertujuan sama


Administrasi
Manajemen: Proses yg dilakukan oleh anggota-anggota organisasi untuk
menggerakan unsur manajeme dalam mencapai tujuan tadi
Administrasi kesehatan : Suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengoorganisasian, pengarahan, pengawasan,pengkoordinasian dan penilaian
terhadapt sumber, tata cara, dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntuan akan kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan
segar dgn menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan
perorangan, kelompok dan masyrakat. (Komisi Pendidikan Adm. Kes. Amerika
Serikat, Thn. 1974)
Manfaat
1. Dapat dikelola sumber, tata cara & kesanggupan secara efektif & efisien.
2. Dapat dipenuhi kebutuhan & tuntutan akan kesehatan secara tepat & sesuai.
3. Dapat disediakan & diselenggarakan pelayanan yg sebaik-baiknya.
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatan penerapan manajemen umum dalam system pelayanan
kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen
adalah system pelayanan kesehatan masyarakat.
Rencana menejemen kesehatan :
- Perencananaan (planning)
- Pengorganisasian (organizing)
- Pelaksanaan
- Pengawasan
- Evaluasi
- Tindak lanjut
Perencanaan sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun
dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya.
Manfaat :
1. Memberikan arah yg jelas pada organisasi krn mengetahui tujuan & cara
pencapainya
2. Mengetahui struktur organisasi yg dibutuhkan
3. Mengetahui jenis & jumlah staf yg diinginkan dan uraian tugasnya
4. Mengukur hasil kegiatan yg akan dicapai
Macam perencanaan:
1. Jangka waktu berlakunya rencana : rencana jangka panjang berlaku antara 10-25
thn, rencana jangka menengah berlaku antara 5-7 thn, rencana jangka pendek
umumnya berlaku hanya untuk 1 thn
2. Tingkatan :
- Rencana induk (masterplan) : menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
- Rencana oprasional (operational planning) : pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan
suatu program.
- Rencana harian ( Day to day planning) : rencana harian yang bersifat rutin
3. Ditinjau dari lingkupnya :
- Rencana strategis (strategic planning ) : uraian tentang kebijakan tujuan jangka
panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
- Rencana menyeluruh (comprehensive planning) , ialah rencana yang mengandung
uraian secara menyeluruh dan lengkap
- Rencana terintegrasi (integrated palnning) : rencana yang mengandung uraian
yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain di luar kesehatan.
Proses perencanaan
1. Analisa situasi : Dilakukan dengan pendekatan SWOT
2. Identifikasi masalah : 7 langkah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
3. Menetapkan prioritas masalah : Melalui teknik scoring, yakni memberikan nilai
(scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter)
&Melalui Teknik Non Skoring (Delphi Techniquew, Delbeq Technique)
4. Menetapkan tujuan program : Suatu tujuan oprasional suatu manajemen harus
mengandung unsur 5W1H
5. Menetapkan rencana kegiatan : uraian tentang kegaiatan-kegaiatn yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan ( 3 pokok :
persiapan, pelaksanaan, penilaian)
Organisasi kesehatan
Langkah :
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh pelaksana dan tertuang dalam
perencanaan
2. Membagi habis kegaiatan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan
dikerjakan.
3. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan kegiatan yang praktis untuk
dikerjakan petugas.
4. Menetapkan apa yang kan dikerjkan oleh petugas pelayanan
5. Memilih petugas yang cakap untuk mengerjakan kegiatan yang direncanakan
6. Pendelegasian wewenang.
Manfaat :
1. Pembagian tugas untuk perorangan / kelompok
2. Hubungan koordinasi dalam kegiatn yang akan dilakukan antar anggota
organisasi dulu
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan fasilitas fisik dan anggota.
Pelaksanaan
Pelaksanaan : Merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama di antara pelaksana
kegiatan sehingga tujuan organisasai tercapai secara efektif dan efisien.

Tujuan pelaksanaan :
1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan petugas.
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai apa yang menjadi tanggung
jawabnya
4. Menciptakan suasana kerja yang dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi
petugas.
5. Organisasi dapat berkembang lebih dinamis
Pengawasan
3 langkah penting dalam melakukan pengawasan :
1. Mengukur hasil yang telah dicapai.
2. Membandingkan hasil kerja dengan tolak ukur yang telah dibuat dalam
perencanaan.
3. Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai, faktor apa penyebabnya, dan
menetapkan langkah lanjutan untuk mengatasi.
Evaluasi
Salah satu unsur manajemen yg mempelajari suatu program untuk
menentukan apakah tujuan yg telah ditetapkan dpt dicapai atau tidak,
bagaimana mencapai tujuan tersebut, dan mengapa tujuan tidak dapat
tercapai.
LI 3. penjaminan mutu pelayanan
kesehatan
Jaminan mutu pelayanan
kesehatan
Jaminan mutu kesehatan: upaya yang sistematis dan bekesinambungan dalam memantau
dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu yang diperlukan agar mutu
layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar layanan kesehatan yang disepakati.
Manfaat program jaminan mutu :
1. Lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Pelayanan masalah kesehatan yg TEPAT dengan cara yg BENAR
2. Lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan :
Pelayanan berlebihan (X)
Pelayanan dibawah standard (X)
3. Lebih meningkatkan penerimaan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan.
4. Melindungi pelaksana pelayanan dari munculnya gugatan hukum (Liability).
Tata laksana dan sasaran program jaminan mutu
Prinsip 3 : Keterlibatan Karyawan
Karyawan pada semua tingkatan adalah esensi dari sebuah organisasi dan
keterlibatan mereka secara utuh memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan
kemampuan dan potensi mereka.
Prinsip 4 : Pendekatan Proses
Dengan menganggap seluruh sumber daya dan aktivitas-aktivitas yg diperlukan
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu sebagai sebuah proses, niscaya tujuan
tersebut akan tercapai dengan lebih efisien.
Prinsip 5 : Manajemen dengan pendekatan sistem
Menemukan, memahami dan mengatur proses-proses yg sering berkaitan sebagai
sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi organisasi.
Prinsip 6 : Perbaikan Terus Menerus
Harus menjadi tujuan tetap organisasi untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan.
Prinsip 7 : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yg efektif didasarkan pada hasil analisis data dan informasi yg nyata.
Prinsip 8 : Hubungan yg saling menguntungkan dengan pemasok
Sasaran
Pelayanan kesehatan yg diselenggarakan
1. Unsur Masukan
Tenaga, Sarana dan Dana
2. Unsur Lingkungan
Kebijakan, Organisasi dan Manajemen
3. Unsur Proses
Tindakan Medis dan Non Medis
4. Unsur Keluaran
Penampilan Pelayanan Kesehatan
RUANG LINGKUP
PROGRAM MENJAGA
MUTU

SASARAN
KEGIATAN Unsur masukan
Persiapan Unsur lingkungan
Pelaksanaan Unsur keluaran
Menjelaskan komponen sistem kesehatan yg berkaitan dengan sasaran jaminan
mutu

Kegiatan Program Menjamin Mutu pada Satu Sasaran Pelayanan


Diutamakan melalu peran serta aktif selurug pelaksana pelayanan lebih bersifat
retrospektif
Persiapan
1. Membangun kesepakatan
2. Membangun kapasitas
3. Membentuk TIM penjamin mutu
4. Menetapkan batas-batas kewenangan dan tanggung jawab
5. Menetapkan standar yg akan dipakai
6. Menetapkan prioritas pelayanan yg akan dijamin
Pelaksanaan
1. Menetapkan prioritas masalah mutu
2. Menetapkan prioritas penyebab masalah mutu
3. Menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah mutu
4. Melaksanakan prioritas cara penyelesaian masalah mutu
5. Menilai hasil yg dicapai
6. Menyusun saran tindak lanjut
Diperlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai pelbagai teknik program
jaminan mutu
Menetapkan Masalah
Mutu

Menetapkan Penyebab
Menyusun Saran
Masalah Mutu
Tindak Lanjut

Menetapkan Cara
Menilai Hasil yang Penyelesaian Masalah
dicapai Mutu

Melaksanakan Cara
Penyelesaian Masalah
Mutu
LINGKUNGAN
Kebijakan
Organisasi
Manajemen

PROSES
MASUKAN KELUARAN
Tindakan Medis
Tenaga Aspek Medis
Anamnesis
Medis Kegagalan /
Pemeriksaan fisik
Para medis keberhasilan
Pemeriksaan
Non medis tindakan
penunjang Efek samping
Tindakan medis
Dana Kematian
Tindakan lanjut
Sarana Aspek Non Medis
Medis Tindakan Non Medis Pengetahuan pasien
Informasi
Non medis Kepuasan pasien
Penjaringan
Obat Kemampuan pasien
Konseling
Bahan habis
Rujukan
Pentingnya jaminan mutu layanan kesehatan dalam organisasi layanan kesehatan:
1. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menjamin bahwa
layanan kesehatan akan selalu menghasilkan layanan kesehatan yang bermutu
2. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menjadikan
organisasi layanan kesehatan semakin efisien karena semua orang yang bekerja
dalam organisasi itu akan selalu bekerja menjadi lebih baik dalam suatu system
yang terus menerus diperbaiki
3. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan membuat
organisasi layanan kesehatan menjadi terhormat,terkenal,dan selalu dicari oleh
siapapun yang membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu serta menjadi
tempat kerja idaman bagi profesu layanan kesehatan yang kompeten dan
berperilaku terhormat
4. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan terutama akan
memperhatikan keluaran layanan kesehatan sehingga stiap pelaksanaan tugas
harus dilakukan dengan benar agar layanan kesehatan benar-benar bermanfaat
5. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menumbuhkan
kepuasaan kerja komitmen, dan peningkatan moral profesi layanan kesehatan
serta akhirnya akan menimbulkan kepuasan pasien.
Dimensi layanan mutu
Dimensi kompetensi teknis
Dimensi ketrjangkauan / akses
Dimensi efektivitas
Dimensi efisiensi
Dimensi kesinambungan
Dimensi keamanan
Dimensi kenyamanan
Dimensi informasi
Dimensi ketepatan waktu
Dimensi hubungan antar manusia
Menurut Lori DiPrete Brown et. al. (1992)
Kompetensi teknis
Keterampilan, kemampuan, penampilan petugas, manager, staf
Cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan
(kepatuhan, ketepatan, kebenaran, dan konsistensi)
Akses terhadap pelayanan
Pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial
budaya, ekonomi, organisasi, atau hambatan bahasa
Efektivitas
Hubungan antar manusia
Berkaitan dengan interaksi petugas-petugas, petugas-pelanggan (pasien)
Bentuk hubungan: saling menghargai, menghormati, menjaga rahasia, mendengar keluhan, responsif dan memberikan
perhatian
Efisiensi
Kelangsungan pelayanan
Pasien menerima pelayanan lengkap tanpa mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Kelengkapan
pelayanan termasuk juga rujukan untuk pelayanan spesialis
Keamanan
Kenyamanan
Berkaitan dengan penampilan fisik tempat pelayanan, peralatan medis dan non-medis, kebersihan, dll
Menurut Parasuraman dkk (Service Quality)
Reliabilitas
Kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat, dan memuaskan
Daya tanggap
Keinginan para karyawan untuk membantu para pelanggan serta berkeinginan dan melaksanakan pemberian pelayanan
dengan tanggap
Jaminan
Karyawan memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari resiko dan keraguan
Empati
Bukti fisik atau bukti langsung
Dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai dan penampilan karyawan yang
menyenangkan
LI 4. Prinsip pelayanan
kesehatan
Prinsip pelayanan kesehatan
Prinsip pelayanan puskesmas
1. Paradigma sehat
2. Pertanggung jawaban wilayah
3. Mendorong kemandirian masyarakat
4. Pemerataan
5. Keterpaduan dan kesinambungan
6. Teknologi tepat guna
Pardigma sehat dorong semua pemangku kepentingan untuk ikut cegah
dan kurangi resiko kesehatan (semua jadi mikir untuk sehat)
Pertanggung jawaban: jadi tanggung jawab pembangunan kesehatan di
wilayah tersebut
Dorong kemandirian supaya masyarakat juga terbiasan berperilaku sehat
Pemerataan itu dapat diakses dan dijangkau oleh semua masyarakat tidak
hanya yang tinggal di kota saja
Keterpaduaan itu bisa dengan kerja sama lintas program atau sektor
Syarat pokok pelayanan
1. Tersedia dan bekesinambungan
2. Dapat diterima dan wajar
3. Mudah dicapai
4. Mudah dijangkau
5. Bermutu
.Pelayanan kesehatan masyarakat bersifat
1. Pencegahan
2. Bertanggung jawab kepada masyrakat
3. Dapat memonopoli upaya kesehatan
LI 5. pemecahan masalah
berdasarkan prioritas
Pemecahan masalah berdasarkan
prioritas
1. Melakukan pengumpulan data
a. Jenis data
sekedar pegangan dapat dipergunakan pendapat BLUM, yang lebih lengkap lagi :
keadaan geografis, pemerintahan, kependudukan, pendidikan, pekerjaan, keadaan
social budaya dan kesehatan
b. Sumber data
c. Jumlah responden
d. Cara pengambilan sampel
e. Cara mengumpulkan data
2. Melakukan pengolahan data
Pengolahan data ialah menyusun data yang tersedia sedemikan rupa sehingga jelas
sifat yang dimilikinya. Cara pengolahan data secara umum dapat dibedakan atas tiga
maca yakni manual, mekanikal, serta elektrikal. Pilih cara yang paling dikuasai
3. Melakukan penyajian data
Menyajikan data yang telah diolah. Ada 3 cara penyajian data yang lazim digunakan
yakni secara tekstular, tabular dan grafikal
4. Memilih prioritas masalah
Menyelesaikan masalah pokok, karna antar masalah mungkin terdapat keterkaitan
Cara yang dianjurkan adalah memakai kriteria yang dituangkan dalam bentuk
matriks yang dikenal dengan criteria matrix technique
Kriteria yang secara umum di bedakan atas 3 macam :
1. Pentingnya masalah (importancy)
Ukuran pentingnya masalah diantaranya yang terpenting
-. Besarnya masalah ( prevalence )
-. Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severty)
-. Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
-. Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi ( degree of unmeet need)
-. Keuntungan social karena selesainya masalah (social benefit)
-. Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern)
-. Suasana politik (politic climate)
2. Kelayakan teknologi
Makin layak teknologi yang tersedia yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
makin diprioritaskan masalah tersebut
3. Sumber daya yang tersedia
Makin tersedia sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah makin di
perioritaskan
Sumber daya yang dimaksud adalah man, money, material
LI 6. intervensi kalau tidak tercapai
LI 7. pembuatan penilaian mutu
kesehatan melalui PDCA
PDCA
Planning
Do
Check
Action
Planning
Menentukan masalah dan priotitas masalah. Perhatikan :
Tingkat kesulitan penanggulangan
Hubungan antara target / rencana organisasi
Perkiraan waktu / biaya penyelesaian
Perkiraan hasil yang diharapkan
Tingkat pemahaman anggota akan masalah
Tingkat kepentingan / kedaruratan
Mencari penyebab dari masalah yang timbul
Digunkan alat bantu diagram tulang ikan (dikembangkan oleh Ishikawa)
Analisis dapat dilakukan dengan melihat dari sisi :
Metode (Methods)
Manusia (Men)
Sarana dan alat (Materials)
Lingkungan (Environment)
Meneliti penyebab yang paling mungkin
Langkah-langkah :
Memilih beberapa penyebab yang dianggap paling dominan
Melakukan pengujian sampai mana penyebab-penyebab itu berpengaruh terhadap
timbulnya masalah
Melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data terhadap faktor penyebab atau akibat
yang dihasilkan pada sampel yang ditentukan dengan menggunakan daftar tilik.
Dari hasil pengumpulan data dilakukan pengujian dengan diagram tebar
Dibuat tabel stratifikasi
Dibuat diagram Pareto untuk menentukan penyebab paling utama (dominan)
Menyusun langkah perbaikan
Rencana perbaikan dapat disusun menggunakan tabel yang berisikan 5W+1H (ada
8 kolom)
Kolom tabel 5W + 1H
1. Tempat mencantumkan nomor urut
2. Tempat mencantumkan faktor penyebab utama
3. Mengapa rencana perbaikan perlu dilakukan terhadap penyebab utama?
4. Apa rencana perbaikan yang diusulkan?
5. Dimana lokasi yang tepat untuk melakukan perbaikan?
6. Durasi yang diperkirakan dapat menghasilkan perbaikan ?
7. Penanggung jawab pelaksanaan perbaikan, termasuk mengumpulkan data &
membuat laporan kemajuan perbaikan
8. Bagaimana cara untuk memperbaiki faktor penyebab utama tersebut ?
(biasanya rincian dari kolom 4)
Do (pelaksanaan)
Harus dilakukan sesuai rencana
Hal yang harus diperhatikan :
Laksanakan rencana perbaikan bersama-sama, sesuai rencana yang telah disusun
Apabila hasil yang dicapai tak sekali jadi -> hal yang wajar, terlebih bila yang direncanakan
menyangkut prosedur kerja atau penggunaan suatu alat yang baru
Melakukan percobaan berulang, bahkan meninjau kembali rencana yang sudah disusun
boelh dilakukan
Lakukan pengamatan dan kumpulan data serta catatlah hal-hal yang terjadi selama
pelaksanaan
Catatan pelaksanaan dapat dituangkan dalam bentuk gambar atau lainnya
Check (pemeriksaan)
Membandingkan hasil yang dicapai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Hasil perbaikan dan hasil aktivitas kerja dapat dilihat dari berbagai aspek :
Dilihat dari pengaturan kerja
Dilihat dari masalah dominan
Dilihat dari penyebab dominan
Dilihat dari penampilan kerja secara keseluruhan.

Apabila hasil yang dicapai tak memenuhi target -> tinjau kembali
rencana perbaikan
Action (perbaikan)
Dimaksudkan untuk :
Mencegah berulangnya masalah yang sama. Dapat dilakukan dengan cara :
Standarisasi, yaitu mempertahankan / mengadakan perbaikan standar
Mengadakan pengawasan dan pengaturan
Pencatatan masalah lain dari tahap plan yang belum terpecahkan untuk dipakai dalam
perencanaan berikutnya
LI 8. aplikasi SPM, jaminan mutu
dan pendekatan sistem yg sesuai
LI. 9 komponen sistem pelayanan kesehatan yg
berkualitas dgn sasaran, jaminan mutu & diterapkan
pada program SPM di dalam puskesmas (input, output,
outcome, feedback)
Sistem kesehatan
Sistem kesehatan:

Suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (SUPPLY SIDE) dan orang-orang yang
menggunakan pelayanan tsb (DEMAND SIDE) di setiap wilayah, serta negara dan
organisasi yang melahirkan sumber daya tsb, dalam bentuk manusia maupun dlm
bentuk material.
Fungsi sistem kesehatan:

1. Regulator &/ Stewardship


2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Pengembangan Sumberdaya
Ciri-ciri atau sifat-sifat dasar dari suatu sistem :
a. Pencapaian Tujuan
b. Kesatuan Usaha
c. Keterbukaan Terhadap Lingkungan
d. Transformasi
e. Hubungan Antar Bagian
f. Mekanisme Pengendalian (Feedback Mechanism
masukan proses output effect outcome

Feed
back
Input:
1. Man (Staf)
2. Money (dana untuk kegiatan program)
3. Material (logistik, obat, vaksin, dan alat-alat kedokteran)
4. Metode (keterampilan, prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan, dsb)
5. Minute (jangka waktu pelaksanaan program)
6. Market (sasaran masyarakat yg akan diberikan sasaran program yaitu
kelompok masyarakat dan persepsi)
.Process
.Perencanaan (P1), Pengorganisasian (P2), Penggerakan, Pelaksanaan
Program, Pengawasan dan Pengendalian (P3)
.Untuk kelancaran kegiatan pokok dan kegiatan terintegrasi dari
program puskesmas (Pengobatan, Lab, KIA, KB, P2M, Usaha Peningkatan
Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, PKM)
Output
Cakupan kegiatan program : jumlah kelompok masyarakat yg telah diberikan
pelayanan kesehatan (nominator) dibandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat
yg menjadi sasaran program (denominator)
Pelayanan yg diberikan sesuai dengan program pokok puskesmas (comprehensive
health care sevices yaitu promotive, preventive, curative, rehabilitative, dan terminal
stage health care)

Feedback
Laporan periodik, supervisi ketua program

Lingkungan
Lingkungan sosial, ekonomi, budaya setempat

Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat yg diukur dengan peran serta
masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yg tersedia
Outcome(Impact)
Dampak program yg diukur dengan peningkatan status kesehatan
masyarakat, ada 4 indikator :
1. Tingkat dan jenis morbiditas (kejadian sakit)
2. Mortalitas (tingkat kematian spesifik, berdasarkan sebab penyakit
tertentu. Indikator yg paling peka untuk menentukan status kesehatan
masyarakat disuatu wilayah : IMR, MMR)
3. Fertilitas (tingkat kelahiran, tingkat kesuburan)
4. Handicap (kecacatan)
.Dampak program ini tidak diukur langsung oleh pihak Puskesmas,
melainkan oleh DEPKES RI, BKKBN atau lembaga lain melalui Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SKDI), Surkesnas yg dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai