Oleh :
Sarah Nadia Rahmayanti
2012730097
Komplikasi
stenosis laring atau trakea
Teknik Intubasi
Posisi pasien tidur telentang, leher fleksi sedikit dan kepala ekstensi
Laringoskop dengan spatel bengkok dipegang dengan tangan kiri,
dimasukkan melalui mulut sebelah kanan, sehingga lidah terdorong ke kiri.
Spatel diarahkan menelusuri pangkal lidah ke valekula, lalu laringoskop
diangkat keatas, sehingga pita suara dapat terlihat.
Dengan tangan kanan, pipa endotrakea dimasukkan melalui mulut terus
melalui celah antara kedua pita suara kedalam trakea.
Kemudian balon diisi udara dan pipa endotrakea difiksasi dengan baik.
Jika menggunakan spatel laringoskop yang lurus maka pasien yang tidur
telentang itu pundaknya harus diganjal dengan bantal pasir, sehingga kepala
mudah diekstensikan maksimal.
Laringoskop dengan spatel yang lurus dipegang dengan tangan kiri dan
dimasukkan mengikuti dinding faring posterior dan epiglotis diangkat
horizontal ketas bersama-sama sehingga laring jelas terlihat.
Pipa endotrakea dipegang dengan tangan kanan dan dimasukkan melalui
celah pita suara sampai di trakea. Kemudian balon diisi udara dan pipa
endotrakea difiksasi dengan plester.
Penatalaksanaan Laringotomi (Krikotirotomi)
Penderita tidur telentang dengan kaki lebih rendah 30 untuk menurunkan tekanan vena di
daerah leher. Punggung diberi ganjalan sehingga terjadi ekstensi. Leher harus lurus, tidak
boleh laterofleksi atau rotasi.
Anestesi lokal subkutan, prokain 2% atau silokain dicampur dengan epinefrin atau adrenalin
1/100.000. Anestesi lokal atau infiltrasi ini tetap diberikan meskipun trakeostomi dilakukan
secara anestesi umum.
Insisi vertikal: dimulai dari batas bawah krikoid sampai fossa suprasternum, insisi ini lebih
mudah dan alir sekret lebih mudah
Insisi horizontal: dilakukan setinggi pertengahan krikoid dan fossa sternum, membentang
antara kedua tepi depan dan medial m.sternokleidomastoid, panjang irisan 4-5 cm.
Irisan mulai dari kulit, subkutis, platisma sampai fasia colli superfisial secara tumpul. Bila
tampak ismus, maka ismus disisikan ke atas atau ke bawah. Bila mengalami kesukaran dan
tidak memungkinkan, potong saja.
Bila sudah tampak trakea maka difiksasi dengan kain tajam. Kemudian suntikkan anestesi
lokal kedalam trakea sehingga tidak timbul batuk pada waktu memasang kanul.
Stoma dibuat pada cincin trakea 2-3 bagian depan, setelah dipastikan trakea yaitu dengan
menusukkan jarum suntik dan letakkan benang kapas tersebut. Kemudian kanul dimasukkan
dengan bantuan dilator.
Kanul difksasi dengan pita melingkar leher, jahitan kulit sebaiknya jahitan longgar agar udara
ekspirasi tidak masuk ke jaringan dibawah kulit.
Penatalaksanaan Heimlich Maneuver