Anda di halaman 1dari 40

INISIASI PROYEK

Kuliah ke 6
A. Batasan Pembahasan
Pembahasan pada bab ini dibatasi
pada bagaimana cara membuat
defenisi proyek atau project
defenition. Proyek akan dibatasi pada
scope, time dan cost.
B. Dokumen yang harus
dipersiapkan
1. Surat Penugasan.
Surat ini yang akan digunakan sebagai
acuan dan pedoman dalam membuat
project defenition. Surat ini pula yang
akan dijadikan sebagai landasan hukum
untuk membuktikan keabsahan proyek
yang akan dilaksanakan. Bentuk Surat
ini bervariasi tergantung organisasi
yang bersangkutan.
Contoh Surat Tugas tapi bukan merupakan format
baku
SURAT TUGAS
No.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat :
Menugaskan kepada
Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat :
Untuk melaksanakan kegiatan proyek tahun ....Proyek akan
dilaksanakan bertempat di ..
Kepada ybs dimohon untuk berkoordinasi.
Setelah melaksanakan tugas saudara diwajibkan membuat laporan
dan disampaikan kepada pimpinan.
Demikia harap dilaksanakan sebaik-baiknya.
Palembang,
Direktur,
2. Pendefenisian proyek
Contoh format pendefenisian
proyek:

<NAMA PROYEK>

PENDEFENISIAN
PROYEK
(PROJECT DEFENITION)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DOKUMEN KONTROL
INFO UMUM
A. Permasalahan
B. Diskripsi Produk ..
C. Faktor Penentu Keberhasilan
D. Keuntungan yang Diharapkan .
E. Teknologi yang Digunakan .
F. Diskripsi Proyek
G. Perencanaan aktivitas secara global
H. Risiko .
I. Asumsi .
Dokumen Kontrol
Daftar Perbaikan Dokumen
Tangga Penulis Versi Refetre
l nsi

Mengetahui
Nama Jabatan Tanda
Tangan
Pemilik Proyek
JARINGAN KERJA
A. Umum
Jaringan kerja merupakan metode
yang dianggap mampu
menyuguhkan teknik dasar dalam
menentukan urutan dan kurun waktu
kegiatan unsur proyek, dan pada
gilirannya dapat dipakai untuk
memperkirakan waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
B. Guna jaringan kerja
Menyusun urutan kegiatan proyek
yang memiliki sejumlah besar
komponen dengan hubungan
ketergantungan yang kompleks.
Membuat perkiraan jadwal proyek
yang paling ekonomis.
Mengusahakan fluktuasi minimal
penggunaan sumber daya.
C. Metode jaringan kerja.
Metode Jalur kritis (Critical Path
Method-CPM).
Menggunakan Microsoft Project
(Dibahas pada BAB berikutnya)
D. Jaringan Kerja dan
Metodologi Manajemen Proyek.
Dengan pendekatan sistematis dan
pemikiran analitis, maka pelaksana
dan pimpinan proyek mendapatkan
gambaran pengertian yang lebih jelas
dan mendalam, tentang persoalan-
persoalan dalam mengelola proyek.
Merupakan sarana komunikasi yang
efektif bagi semua pihak yang
berkaitan dengan penyelenggaraan
proyek.
E. Sistematika Lengkap
1. Mengkaji dan mengindenfikasi lingkup
proyek, menguraikan dan
memecahkan-nya menjadi kegiatan-
kegiatan yang merupakan komponen
proyek.
2. Menyusun kembali komponen-
komponen pada butir 1, menjadi mata
rantai dengan urutan yang sesuai
dengan logika ketergantungan. Urutan
ini dapat berbentuk seri atau paralel.
E. Sistematika Lengkap
3. Memberikan perkiraan kurun waktu
bagi masing-masing kegiatan yang
dihasilkan dari penguraian lingkup
proyek.
4. Mengindentifikasi jalur kritis (critical
path) dan float pada jaringan kerja.
5. Meningkatkan daya guna dan hasil
guna pemakaian sumber daya, yang
meliputi : menentukan jadwal yang
paling ekonomis dan meminimalkan
pemakaian sumber daya.
F. Defenisi
Jalur kritis, ialah jalur yang terdiri dari
rangkaian kegiatan dalam lingkup
proyek, yang bila terlambat akan
menyebabkan keterlambatan proyek
secara keseluruhan. Kegiatan yang
berada pada jalur ini dinamakan
kegiatan kritis.
Float adalah tenggang waktu suatu
kegiatan tertentu yang non kritis dari
proyek
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
Lukiskan anak panah dengan garis
penuh dari kiri ke kanan, dan garis
putus untuk dummy.

i j
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
Dalam menggambarkan anak
panah, usahakan ada bagian yang
mendatar untuk tempat keterangan
kegiatan dan kurun waktu.
j
i

j
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
Keterangan kegiatan ditulis di atas
anak panah, sedangkan kurun waktu
dibawahnya.

Kegiatan
i j
Waktu (D)
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
Hindarkan sejauh mungkin garis
yang saling menyilang.
Kecuali untuk hal khusus, panjang
anak panah tidak ada kaitannya
dengan lamanya kurun waktu.
Peristiwa/kejadian dilukiskan sebagai
lingkaran, dengan nomor yang
bersangkutan jika mungkin berada di
dalamnya.
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
EET
i
LET

1. EET = Earlies Event Time.


2. LET = Latest Event Time
3. I = Nomor peristiwa
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
1. EET = Earlies Event Time.
2. LET = Latest Event Time
3. I = Nomor peristiwa

3
0 A
1 2
0 3 3
G. Menggambar Jaringan
Kerja.
Dummy adalah kegiatan fiktif
yang tidak memerlukan waktu
dan digambarkan dengan garis
putus-putus.
METODE JALUR KRITIS
A. Terminologi dan
Perhitungan
TE = E, Waktu paling awal peristiwa
(node/event) dapat terjadi (Earliest
Time Of Occurance), yang berarti
waktu paling awal suatu kegiatan
yang berasal dari node tersebut
dapat dimulai. Suatu kegiatan baru
dapat dimulai, bila kegiatan
terdahulu telah selesai.
A. Terminologi dan
Perhitungan
TL = L, Waktu paling akhir
peristiwa boleh terjadi (Latest
Allowable Event/Occurance
Time), yang berarti waktu
paling lambat yang masih
diperbolehkan bagi suatu
peristiwa terjadi.
A. Terminologi dan
Perhitungan
ES, Waktu mulai paling awal
suatu kegiatan (Earliest Start
Time). Bila waktu kegiatan
dinyatakan atau berlangsung
dalam jam, maka waktu ini
adalah jam paling awal
kegiatan dimulai.
A. Terminologi dan
Perhitungan
EF, Waktu selesai paling awal
suatu kegiatan (Earliest Finish
Time). Bila hanya ada satu
kegiatan terdahulu, maka EF
suatu kegiatan terdahulu,
merupakan ES kegiatan
berikutnya.
A. Terminologi dan
Perhitungan
LS, Waktu paling akhir
kegiatan boleh mulai (latest
Alowable Start Time), yaitu
waktu paling akhir kegiatan
boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek secara
keseluruhan.
A. Terminologi dan
Perhitungan
LF, Waktu paling akhir
kegiatan boleh selesai (Latest
Allowable Finish Time) tanpa
memperlambat penyelesaian
proyek.
A. Terminologi dan
Perhitungan
D, Adalah kurun waktu suatu
kegiatan, umumnya dengan
satuan waktu hari, minggu,
bulan, dan lain-lain.
B. Hitungan Maju
AT-1, Kecuali kegiatan awal, maka
suatu kegiatan baru dapat dimulai
bila kegiatan yang mendahului
(predecessor) telah selesai.
AT-2, Waktu selesai paling awal suatu
kegiatan adalah sama dengan waktu
mulai paling awal, ditambah kurun
waktu kegiatan yang bersangkutan,
(EF = ES + D atau EF(i-j) + D(i-j).
B. Hitungan Maju
AT-3, Bila suatu kegiatan memiliki
dua atau lebih kegiatan-kegiatan
terdahulu yang menggabung, maka
waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan tersebut adalah sama
dengan waktu selesai paling awal
(EF) yang terbesar dari kegiatan
terdahulu.
C. Hitungan Mundur
Perhitungan mundur dimaksudkan
untuk mengetahui waktu atau
tanggal paling akhir kita masih
dapat memulai dan mengakhiri
masing-masing kegiatan, tanpa
menunda kurun waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan, yang
telah dihasilkan dari hitungan maju.
C. Hitungan Mundur
AT-4, waktu mulai paling akhir suatu
kegiatan adalah sama dengan waktu
selesai paling akhir, dikurangi kurun
waktu berlangsungnya kegiatan yang
bersangkutan atau LS = LF - D
C. Hitungan Mundur
AT-5, Bila suatu kegiatan memiliki
(memecah menjadi) 2 atau lebih
kegiatan berikutnya (successor),
maka waktu selesai paling akhir (LF)
kegiatan tersebut adalah sama
dengan waktu mulai paling akhir (LS)
kegiatan berikutnya yang terkecil.
D. Identifikasi Float Total
AT-6, Float total suatu kegiatan sama
dengan waktu selesai paling akhir,
dikurangi waktu selesai paling awal
atau waktu mulai paling akhir,
dikurangi waktu mulai paling awal
dari kegiatan berikut atau dgn rumus
TF = LF EF = LS - ES
Dapat juga dinyatakan
AT6-a, Float total sama dengan
waktu paling akhir terjadinya node
berikutnya L(j), dikurangi waktu
paling awal terjadinya node
terdahulu E(i), dikurangi kurun waktu
kegiatan yang bersangkutan D(i-j).
TF = L(j) E(i) D(i-j)
Arti Float Total
Menunjukkan jumlah waktu
yang diperkenankan suatu
kegiatan boleh ditunda, tanpa
mempengaruhi jadwal
penyelesaian proyek secara
keseluruhan.
E. Float Bebas, Interferen, dan
Independen
AT-7, Float bebas dari suatu kegiatan
adalah sama dengan waktu mulai
paling awal (ES) dari kegiatan
berikutnya dikurangi waktu selesai
paling awal (EF) kegiatan yang
dimaksud.
AT-8, Float interferen sama dengan
float total dikurangi float bebas atau
IF = FT FF.
Float Bebas, Interferen, dan
Independen
AT-9, Float Independen (Fld) = ES
kegiatan berikutnya dikurangi LF
kegiatan terdahulu dikurangi kurun
waktu kegiatan yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai